• Psikososial
– Penanda waktu ini juga memicu rasa lapar.
– Bau, rasa, warna dan tekstur makanan juga memicu rasa lapar.
– Pengetahuan tentang makanan yang baik bagi mereka.
Mekanisme neurohumoral yang mengatur
keseimbangan energi :
• Sistem perifer/aferen meneruskan sinyal dari berbagai
tempat. Komponen utamanya:
• Leptin dan adiponectin sel lemak
• Ghrelin lambung
• Peptide ileum dan kolon
• Insulin –> pankreas
• Proses inti di hipotalamus dan sinyal perifer
neurohumoral dan diteruskan sinyal eferen
• Sistem eferen membawa sinyal dari hipotalamus ke
neuron utk mengendalikan asupan makanan dan
penggunaan energi
Leptin kerja melalui kompleks pemberi sinyal
sirkuit melanokortin sentral
Neuropeptida
Neuropeptida
oreksigenik
anoreksigenik
Hipotalamus Neukleus
Ventromedial
Pusat kenyang
Neukleus Nukleus Nukleus
lateralis Dorsomedial Paraventrikular
Pusat lapar
lambung
Saluran cerna glucagon-like peptide
distensi
duodenum Ileum dan kolon
Insulin >>
Sinyal ke
N.vagus CCK
Peptide YY
melanokortin
KENYANG
Regulasi sistem saraf dan biokimia terhadap pengambilan makanan
1. Hipotalamus (pusat pengendali selera makan terbesar)
a. Nukleus lateralis sebagai pusat lapar.
Bekerja dengan cara mendorong sel saraf motorik untuk mencari
makanan.
Stimulasi di daerah ini akan menyebabkan makan dalam jumlah banyak
(hiperfagia), sedangkan destruksi di daerah ini menyebabkan kehilangan
selera makan, yang dapat berujung pada kehilangan berat badan, massa
otot, dan penurunan metabolisme tubuh.
b. Nukleus ventromedial adalah pusat kenyang.
Stimulasi di daerah ini akan menyebabkan perasaan kenyang sehingga
tidak mau makan (afagia), sebaliknya destruksi di daerah ini akan
menyebabkan hasrat untuk makan yang berlebih dan dapat berakibat
obesitas.
c.Nukleus paraventrikular mengakibatkan makan dalam jumlah
berlebih
d.Nukleus dorsomedial menyebabkan tidak mau makan.
e.Nukleus arkuata merupakan daerah di mana hormon-
hormon berpusat dan dikoordinasikan untuk mengatur
pengambilan makanan.
Pra-obes 25 – 29.9
Obes I 30 -34.9
Obes II 35 – 39.9
Obes III > 40
• Atau sindrom X atau sindrom resistensi metabolik : suatu kondisi di mana terjadi ↓ sensitivitas
jaringan terhadap kerja insulin sehingga terjadi ↑ sekresi insulin sebagai bentuk kompensasi sel
beta pankreas.
Plasma TG > 150 Plasma TG > 150 Plasma TG > 180 Plasma TG > 150 Plasma TG > 150
mg/dL dan/atau mg/dL mg/dL mg/dL mg/dL, atau dalam
HDL-C HDL-C HDL-C < 40 mg/dL HDL-C pengobatan
L < 35 mg/dL L < 40 mg/dL Dan/atau dalam L < 40 mg/dL dislipidemia
P < 40 mg/dL P > 50 mg/dL pengobatan P < 50 mg/dL HDL-C
Dislipidemia dislipidemia L < 40 mg/dL
P < 50 mg/dL, atau
dalam pengobatan
dislipidemia
DM tipe 2 atau TGT Minimal 3 kriteria DM tipe2 atau TGT Obesitas sentral + 2
dan 2 kriteria di dan 2 kriteria si kriteria di atas
atas. atas.
Kriteria Jika toleransi Jika toleransi
glukosa normal, glukosa normal,
Diagnosis diperlukan 3 diperlukan 3
kriteria kriteria
Tempat bagian tubuh sebelah atas (dada, bagian tubuh sebelah bawah,
penumpukan pundak, leher, dan muka) yaitu sekitar perut, pinggul, paha,
Lemak dan pantat
Sering pria dan wanita yang sudah Wanita
ditemukan mengalami menopouse
Jenis lemak Lemak jenuh yang mengandung lemak tidak jenuh serta sel lemak
sel-sel besar banyak menumpuk kecil dan lembek
Resiko lebih tinggi penyakit yang kecil
berhubungan dengan metabolisme
lemak dan glukosa seperti penyakit
gula, jantung koroner, stroke,
pendarahan otak, dan tekanan darah
tinggi, dan kanker payudara
Obesitas:
≥ 25% pada pria
≥ 30% pada wanita
MENGUKUR LEMAK TUBUH
• Underwater weight, pengukuran berat badan dilakukan di dalam air dan
kemudian lemak tubuh dihitung berdasarkan jumlah air yang tersisa.
• Jangka kulit, ketebalan lipatan kulit di beberapa bagian tubuh diukur dengan
jangka (suatu alat terbuat dari logam yang menyerupai forseps).
C. Waist Circumference
Hanya Mengukur lingkar pinggang (perut)
D. Waist-Hip Circumference
Mengukur lingkar pinggang (perut) dan pinggul dalam cm
Kriteria obesitas pada anak
a. Pengukuran berat badan (BB) yang dibandingkan dengan standar
dan disebut obesitas bila BB > 120% BB standar.4
Terapi diet
Pada pasien overweight: membuat defisit 500-1000 kcal/ hari
Sebelumnya diukur kebutuhan energi basal pasien:
Laki-laki:
B.E.E =66,5+(13,75 x kg) +(5,003 x cm )-( 6,775 x age)
Wanita :
B.E.E=655,1 +(9,563 x kg)+ (1850 x cm)- (4,676 x age)
MEMPERTAHANKAN BERAT
BADAN