Anda di halaman 1dari 37

STOIKIOME

TRI
CAPAIAN
PEMBELAJARAN

Setelah menyelesaikan materi kuliah ini, mahasiswa


mampu menghitung berbagai persamaan stoikiometri.
MATERI

1. Hukum-hukum dasar stoikiometri


2. Koofisien stoikiometri
3. Massa dalam reaksi kimia
4. Reaktan pembatas
5. Hasil teoritis, aktual dan yield
6. Rumus empiris dan rumus molekul
STOIKIOMETRI
Penghitungan jumlah reaktan yang digunakan dan
produk yang dihasilkan dari suatu reaksi kimia.
etanol + oksigen → karbon dioksida + air

Rekatan (pereaksi) Produk (hasil reaksi)


HUKUM DASAR
STOIKIOMETRI - Law of
Conservation of Mass

Hukum Kekekalan Massa =


Hukum Lavoisier

→ materi tidak dapat diciptakan


atau dimusnahkan.
Pada suatu reaksi kimia, jumlah
massa zat pereaksi sama dengan
jumlah massa zat hasil reaksi.
HUKUM DASAR
STOIKIOMETRI - Law
of Definite Proportion

Hukum Perbandingan Tetap =


Hukum Proust

→ Suatu senyawa selalu terdiri


atas unsur-unsur yang sama
dengan perbandingan massa
yang tetap.

H2 + 0,5 O2 
H2O
HUKUM DASAR
STOIKIOMETRI -
Law of Multiple
Proportion
= Hukum Perbandingan Berganda =
Hukum Dalton

Jika dua unsur dapat membentuk lebih


dari satu senyawa, maka rasio massa
antara unsur kedua dan unsur pertama
adalah bilangan bulat sederhana.

Contoh: Karbon dapat bereaksi dengan


133 g oksigen menghasilkan karbon
monoksida (CO), atau dengan 266 g
oksigen menghasilkan karbon dioksida
(CO2).
Rasio massa oksigen yang dapat
bereaksi dengan 100g karbon adalah
dalam bentuk bilangan bulat (133:133
atau 266:133).
KOOFISIEN STOIKIOMETRI

4NH3 + 3O2  2N2 + 6H2O


(4 molekul) (3 molekul) (2 molekul) (6 molekul)

4+3≠2+6
Why?
Dalam stoikiometri, yang dihitung adalah jumlah atom sejenis pada
reaktan dan produk!
Reaktan Produk
N→ 1x4=4 2x2=4
H→ 3 x 4 = 12 2 x 6 = 12
O→ 2x3=6 1x6=6
KOOFISIEN STOIKIOMETRI

Reaktan Produk
Menyetarakan koofisien reaksi

1. Hitung jumlah atom masing-masing unsur pada kedua sisi


persamaan reaksi
2. Tentukan atom yang tidak setara
3. Setarakan atom dengan faktor pengali tertentu (koefisien)
4. Ulangi tahap 1 – 3 sampai semuanya setara
Contoh 1

Setarakan reaksi kimia berikut ini:

Tahap 1 dan 2 Tidak setara


Tidak setara

Tahap 3

Tahap 4

Reaksi lengkap:
Contoh 2

Setarakan reaksi dekomposisi urea berikut ini:

Tahap 1 dan 2 Tidak setara


Tidak setara

Reaksi lengkap:
JENIS-JENIS REAKSI KIMIA (1)

• Reaksi pembakaran

• Reaksi subtitusi

• Reaksi subtitusi ganda


JENIS-JENIS REAKSI KIMIA (2)

• Reaksi asam basa (netralisasi)

• Reaksi kombinasi

• Reaksi dekomposisi
4NH3 + 3O2  2N2
+ 6H2O
Massa (4 mol=68g) (3 mol=96g) (2 mol=56g) (6 mol=108g)

molekul
Massa molekul:
dalam NH3 = 17 g/mol
reaksi O2 = 32 g/mol
kimia N2 = 28 g/mol
H2O = 18 g/mol
Massa molekul dalam reaksi kimia

Persamaan harus setara dan


dikerjakan dalam mol
Menghitung massa reaktan dan produk dalam
reaksi kimia

Konversik
an
Setarakan Hitung Konversik
kembali
persamaan massa an massa
ke massa
reaksi molekul ke mol
bila
diperlukan
Konsep mol revisit

Berapa mol 14 gram N2?

Jawab:
Berat Molekul N2 = 2 x 14,01 g/mol
= 28,02 g/mol
Mol N2 = Berat N2 / BM N2
= (14,01 g/mol) / (28,02
g/mol)
= 0,5 mol
Konsep mol revisit
Contoh:
Berapa gram hidrogen yang dihasilkan bila 10 gram kalsium
ditambahkan ke dalam asam klorida berlebih?

Jawab:
1 mol H2 dihasilkan untuk setiap 1 mol Ca
HCl yang digunakan berlebih
Konsep mol revisit

Mol Ca = gram Ca/ Ar Ca

Mol H2 = Mol Ca = 0,25

H2 yang dihasilkan = mol x Mr H2


MASSA DALAM REAKSI KIMIA
Suatu senyawa mengandung Mg, Al, dan O dengan komposisi
berturut-turut 17,09 %, 37,93% dan 44,98%. Tentukan rumus molekul
senyawa tersebut.
Massa (g)
Mol X dalam 100g
Unsur dalam 100g Ar (g/mol) Rasio mol
senyawa
senyawa
X m (X) Ar (X) n (X) = m (X) / n (X) / n(X)
Ar(X)
Mg 17,09 24,31 0,703 1,0
Al 37,93 26,98 1,406 2,0
O 44,98 16,00 2,812 4,0
Rumus molekul MgAl2O4
MASSA DALAM REAKSI KIMIA
Hitung komposisi Al dan O dalam senyawa Al2O3!

Mol dalam Komposisi dalam


Unsur Ar (g/mol) Massa (g)
100g senyawa senyawa (%)
2 Al 2 27.0 54 54/102 = 0,529

3O 3 16.0 48 48/102 = 0,471

Al2O3 1 102.0 102 1,0

Aluminum oxide SELALU mengandung 52,9% Al dan 47,1% O.


Ini merupakan contoh dari Law of Definite Proportion.
REAKTAN PEMBATAS

Jika 10 gram kalsium ditambahkan ke dalam asam klorida


berlebih, maka reaksi akan berhenti apabila Ca habis. Ca disebut
dengan reaktan pembatas.
Mengapa demikian?

Reaktan Pembatas
Contoh reaktan pembatas
Reaksi berikut melibatkan 5 gram hidrogen dan 10 gram oksigen. Reagen mana
yang mana bertidak sebagai reaktan pembatas?
Reaksi : 2H2 + O2  2H2O
Jawab: Dibutuhkan 2 mol H2 untuk 1 mol O2
Mol H2 = Massa H2 / BM H2
= 5 g / (2 x 1 g/mol)
= 2,5 mol
Mol O2 = Massa O2 / BM O2
= 10 g / (2 x 16 g/mol)
= 0,31 mol
Mol H2 tersedia 2,5 mol dan mol O2 dibutuhkan 0,31 mol
Perbandingan teoritis 2 : 1, perbandingan sebenarnya 2,5 : 0,31
Atau 8,1 : 1. Karena itu, H2 akan berlebih dan O2 adalah reaktan pembatas.
Latihan

Suatu larutan yang mengandung 2,0 g Hg(NO3)2 ditambahkan ke


dalam larutan yang mengandung 2,0 g Na2S. Hitung massa HgS
yang terbentuk selama reaksi:

Hg(NO3)2+ Na2S → HgS + 2NaNO3


Penyelesaian Latihan 1

Mol Hg(NO3)2 = Massa Hg(NO3)2 / BM Hg(NO3)2 = 2g / 324,6 g/mol = 6,16 x 10-3 mol
Mol Na2S = Massa Na2S / BM Na2S = 2g / 78,0 g/mol = 2,56 x
10-2 mol

Mol Hg(NO3)2 tersedia 6,16 x 10-3 mol dan mol Na2S tersedia 2,56 x 10-2 mol.
Perbandingan aktual 1 : 1, perbandingan sebenarnya 6,16 : 25,6 Atau 1 : 4. Karena itu,
Hg(NO3)2 merupakan reaktan pembatas dan Na2S berlebih. Kallkulasi selanjutnya
menggunakan mol aktual Hg(NO3)2.
Dari persamaan stoikiometri, 1 mol Hg(NO3)2 setara dengan 1 mol HgS dan 2 mol NaNO3.
Karena itu, berat masing-masing dapat dihitung sbb:
g HgS = 6,16 x 10-3 mol Na2S x 232,6 g/mol HgS = 1,432 g
g NaNO3 = 6,16 x 10-3 mol Na2S x 2 x 85,0 g/mol NaNO3 = 1,047 g
Theoretical, actual and % yield

• Theoretical yield: jumlah produk yang seharusnya terbentuk


berdasarkan reaksi kimia.
• Actual yield: Jumlah produk yang sebenarnya terbentuk.
• Persen yield: Perbandingan antara actual yield dan theoretical
yield (%)
• Untuk mendapatkan % yield, semua pengukuran produk harus
dilakukan dalam bentuk murni
• Reaksi kuantitatif: Reaksi yang memberikan yield 100%.

x 100%
Contoh

Tahap akhir pada pembuatan aspirin adalah reaksi antara asam


salisilat dan asam asetat anhidrat.

HOC6H4COOH (s) + (CH3CO)2O (l)  C9H8O4 (s) + CH3COOH (l)


Asam salisilat Asetat anhidrat

Aspirin Asam asetat

Hitung % yield jika 48,6 gram aspirin dihasilkan dari reaksi antara
50 gram asam salisilat dengan asamn asetat anhidrat berlebih?
Hitung % yield!
Penyelesaian

Jumlah mol asam salisilat:


50 g / 138 g/mol = 0,362 mol
1 mol aspirin dihasilkan untuk setiap 1 mol asam salisilat.
Maka, jumlah aspirin yang seharusnya dihasilkan (theoretical yield):
0,362 mol aspirin x 180 g/mol = 65,2 g aspirin
Setelah reaksi jumlah aspirin yang dihasilkan hanya 48,6 g, maka % yield
adalah:
Theoretical yield = 65,2 g
Actual yield = 48,6 g
% yield = 48,6 g/ 65,2 g x 100% = 74,5%
Yield kurang dari 100% merupakan hal yang biasa di industri. Why?
Theoretical, actual and % yield

Produk yang dihasilkan selalu lebih sedikit dari yang diharapkan,


karena:
• Reaktan tidak murni
• Beberapa produk hilang pada saat pengukuran
• Reaktan mengalami reaksi samping
• Kesetimbangan terbatas, sehingga tidak ada reaksi yang
mempunyai yield 100%
RUMUS EMPIRIS
• Menunjukkan perbandingan jumlah berbagai jenis atom
dalam senyawa. Contoh:
Rumus empiris dari hidrogen peroksida (H2O2) adalah
HO
• Dapat digunakan informasi persen komposisi.
• Untuk senyawa organik, rumus empiris dapat ditentukan
dengan cara analisis nyala.

Elemental Analyzer
Instrumen untuk mengubah senyawa
organik menjadi karbon dioksida dan air,
kemudian keduanya diukur secara
kuantitatif.
RUMUS EMPIRIS

Suatu senyawa diketahui hanya mengandung


karbon, hidrogen dan nitrogen dianalisis
menggunakan elemental analyzer, dan didapatkan
data berikut:
• Massa senyawa = 0,1156 gram
• Massa CO2 = 0,1638 gram
• Massa H2O = 0,1676 gram
Tentukan % masing-masing komponen dalam
sampel. Tentukan rumus empirisnya. Tentukan
pula rumus molekul jika diketahui massa
molekulnya 62,12 g/mol!
Penyelesaian Rumus Empiris
(1)
Massa karbon:
0,1638 g CO2 x 12,01 g C/44,01 CO2 = 0.04470 g C
Massa hidrogen:
0,1676 g H2O x 2,02 g H/18,01 H2O = 0.01875 g H
Massa nitrogen:
0,1156 g - 0.04470 g C - 0.01875 g H = 0.05215 g N

Dari data dapat ditentukan kompoisi dari masing-


masing unsur.
% C = 0.04470 g / 0,1156 g x 100% = 38,67%
% H = 0.01875 g / 0,1156 g x 100% = 16,22%
% N = 0.05215 g / 0,1156 g x 100% = 45,11%
Penyelesaian Rumus Empiris
(2)
Jika diasumsikan ada 100 gram sampel, rumus empiris
senyawa yang terbentuk ditentukan sebagai berikut:
• C 38,67 g / 12,01 g/mol = 3,22 mol C
• H 16,22 g / 1,01 g/mol = 16,09 mol H
• N 45,11 g / 14,01 g/mol = 3,22 mol N

Selanjutnya rumus empiris dengan mencari perbandingan


mol terkecil.
• C 3,22 / 3,22 = 1,00
• H 16,09 / 3,22 = 5,00
• N 3,22 / 3,22 = 1,00

Maka Rumus empiris = CH5N


RUMUS MOLEKUL

• Menunjukkan jumlah atom sebenarnya dalam molekul


• Langkah umum penentuan rumus molekul suatu senyawa:
o Analisis kualitatif
o Analisis kuantitatif
o Menentukan rumus empiris
o Menentukan BM
o Menentukan rumus molekul berdasarkan rumus
empiris & BM
Contoh Penentuan Rumus Molekul

Rumus empiris CH5N


Massa empiris 31,06 g/mol
Massa molekul 62,12 g/mol
Rasio: 62,12/31,06 = 2

Maka rumus molekul adalah C2H10N2


End of lecture

Anda mungkin juga menyukai