Perhitungan Peluang – Kali ini kita lanjutkan pembahasan kita tentang Perhitungan
Peluang, sebelumnya kita sudah membahas Dasar-dasar peluang. Materi matematika ini
khusus untuk pembahasan peluang Matematika SMP Kelas 9. Ada beberapa tahapan yang
diharuskan untuk kita pahami dalam perhitungan peluang. Berikut ini tahapan-tahapan
tersebut.
1. Pengertian Kejadian
Pada percobaan pelemparan sebuah dadu, ruang sampelnya adalah S= {1, 2, 3, 4, 5, 6},
sedangkan titik-titik sampel percobaan tersebut adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6. Adapun sebarang
himpunan bagian dari ruang sampel disebut kejadian, biasanya dilambangkan dengan K.
Misalnya, K= {2, 4, 6} adalah kejadian munculnya muka dadu bertitik genap dengan n(K) =
3.
Frekuensi relatif adalah perbandingan banyaknya kejadian yang diamati dengan banyaknya
percobaan. Frekuensi relatif dinyatakan dengan rumus sebagai berikut.
Ambillah sekeping uang logam, kemudian lemparkan sebanyak 30 kali. Misalkan, hasil yang
diperoleh adalah muncul sisi gambar sebanyak 13 kali. Perbandingan banyak kejadian
muncul sisi gambar dengan banyak pelemparan adalah .Nilai inilah yang disebut
frekuensi relatif.
Contoh Soal
Rino melempar dadu sebanyak 200 kali. Hasilnya adalah muncul muka dadu sebagai berikut.
Jawab:
Banyaknya percobaan adalah 200
Perhatikan kembali percobaan pelemparan sebuah dadu. Ruang sampelnya adalah S= {1, 2, 3,
4, 5, 6} sehingga n (S) = 6. Misalkan, kejadian munculnya muka dadu yang bertitik prima
dinyatakan dengan K= {2, 3, 5} sehingga n(K) = 3.
Peluang munculnya setiap titik sampel di dalam ruang sampel adalah sama, yaitu 1/6. Jadi,
peluang munculnya muka dadu bertitik prima adalah
Selain dengan cara tersebut, nilaiP(K) juga dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut.
S= {1, 2, 3, 4, 5, 6} makan(S) = 6.
K= {2, 3, 5} makan(K) = 3.
Uraian tersebut menjelaskan bahwa jika setiap titik sampel anggota ruang sampel S memiliki
peluang yang sama maka peluang kejadian K yang memiliki anggota sebanyak n(K)
dinyatakan sebagai berikut.
Contoh Soal :
a. bertitik 3,
c. bertitik 1, 2, 3, 4, 5, 6,
Jawab:
a. Misalkan, Aadalah himpunan kejadian munculnya dadu bertitik 3 maka A= {3} sehingga
n(A) = 1.
b. Misalkan,Badalah himpunan kejadian munculnya dadu bertitik lebih dari 3 makaB= {4, 5,
6} sehingga n(B) = 3.
Jadi, peluang munculnya mata dadu bertitik lebih dari 3 adalah 1/2.
d. Misalkan, D adalah himpunan kejadian munculnya mata dadu bertitik lebih dari 6 makaD=
{ } sehinggan(D) = 0.
Jika nilai peluang suatu kejadian sama dengan nol, berarti kejadian tersebut mustahil atau
tidak mungkin terjadi, misalnya peluang matahari terbit dari arah barat. Jika peluang suatu
kejadian sama dengan 1, berarti kejadian tersebut pasti terjadi, misalnya peluang setiap
manusia akan meninggal. Adapun jika peluang suatu kejadian bernilai antara 0 dan 1, berarti
kejadian tersebut mungkin terjadi, misalnya peluang kamu untuk menjadi juara kelas.
Jika Lmerupakan kejadian komplemen dari kejadian K maka peluang kejadian Ladalah satu
dikurangi peluang kejadian K. Secara matematis, ditulis
Misalnya, peluang Romi lulus ujian adalah 0,9 maka peluang Romi tidak lulus ujian adalah 1
−0,9 = 0,1.
Contoh Soal
Lima belas kartu diberi nomor 1 sampai dengan 15. Kartu-kartu tersebut dikocok, kemudian
diambil satu kartu secara acak (kartu yang telah diambil kemudian dikembalikan lagi).
Tentukan peluang terambil kartu berangka
a. genap,
b. bukan genap.
Jawab:
Ruang sampelnya adalahS= {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15}
a. Misalkan, Aadalah himpunan kejadian terambil kartu berangka genap maka A= {2, 4, 6, 8,
10, 12, 14} sehingga n(A) = 7.
b. Oleh karena kartu yang sudah diambil dikembalikan lagi, ruang sampelnya tetap, yaitu S =
{1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15}.
Misalkan, Badalah himpunan kejadian terambil kartu berangka bukan genap maka B= {1, 3,
5, 7, 9, 11, 13, 15) sehingga n(B) = 8.
Selain dengan cara tersebut, peluang terambil kartu berangka bukan bilangan genap dapat
ditentukan dengan cara sebagai berikut. Misalkan, B adalah himpunan kejadian terambil
kartu berangka bukan genap. Bmerupakan kejadian komplemen dari kejadian A sehingga
Teori Peluang
Definisi kejadian :
Kejadian atau peristiwa merupakan himpunan bagian dari ruang sampel
Definisi peluang :
Peluang suatu kejadian yang diinginkan adalah perbandingan banyaknya titik sampel
kejadian yang diinginkan itu dengan banyaknya anggota ruang sampel kejadian tersebut.
Misalkan A adalah suatu kejadian yang diinginkan, maka nilai peluang kejadian A
dinyatakan dengan
Contoh :
Pada percobaan melempar sebuah dadu bermata 6, pada ruang sampelnya terdapat sebanyak
6 titik sampel, yaitu munculnya sisi dadu bermata 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.
Kejadian-kejadian yang mungkin terjadi misalnya :
Munculnya mata dadu ganjil
Munculnya mata dadu genap
Munculnya mata dadu prima
Jika pada percobaan tersebut diinginkan kejadian munculnya mata dadu prima, maka mata
dadu yang diharapkan adalah munculnya mata dadu 2, 3, dan 5, atau sebanyak 3 titik sampel.
Sedang banyaknya ruang sampel adalah 6, maka peluang kejadian munculnya mata dadu
prima adalah
Atau:
Menyatakan nilai peluang suatu kejadian pada suatu percobaan dapat dinyatakan dengan
menggunakan cara :
Contoh:
Pada percobaan melempar sebuah koin bersisi angka (A) dan gambar (G) dengan sebuah
dadu bermata 1 sampai 6 bersama-sama sebanyak satu kali. Berapa peluang munculnya
pasangan koin sisi gambar dan dadu mata ganjil ?
Banyaknya kejadian munculnya pasangan gambar dan mata dadu ganjil ada 3, yaitu (G,1),
(G,3) dan (G,5). Peluang kejadian munculnya pasangan gambar dan mata dadu ganjil adalah
Batas-Batas Nilai Peluang
Nilai peluang suatu kejadian (P) memenuhi sifat , yang berarti
Jika P = 0, maka kejadian tersebut tidak pernah terjadi atau suatu kemustahilan
Jika P = 1, maka kejadian tersebut merupakan kepastian.
Jika A adalah suatu kejadian yang terjadi, dan A’ adalah suatu kejadian dimana A tidak
terjadi,
maka :
Contoh:
1. Sebuah dadu berbentuk mata enam dilempar sekali. Tentukan nilai peluang :
a. munculnya mata dadu bilangan asli
b. munculnya mata dadu 7
Jawab :
a. Nilai peluang munculnya mata dadu bilangan asli adalah 1, karena merupakan suatu
kepastian.
b. Nilai peluang munculnya mata dadu 7 adalah 0, karena merupakan suatu kemustahilan
Jawab :
Banyaknya ruang sampel percobaan tersebut ada 36 kejadian, sedang kejadian muncul
mata dadu berjumlah 12 ada 1 kejadian yaitu (6,6), sehingga :
Sumber: mgl.sch.id/file.php/1/ANIMASI/matematika/Teori%20Peluang/materi01.html
Home
Matematika SD
Matematika SMP
Matematika SMA
Matematika Dasar
Matematika Umum
Contoh Soal
Home » RUMUS MATEMATIKA SMP » SMP » Materi Pengertian dan Rumus Peluang Matematika
SMP Terlengkap
Contoh lain dari peluang matematika adalah pelemparan koin. Pada saat melempar koin ada dua
buah kemungkinan sisi yang muncul. Sisi yang pertama adalah angka (A) dan sisi yang kedua adalah
gambar (A). Nah, pada materi kali ini, rumus matematika dasar akan memberikan rangkuman
materi mengenai pengertian dan rumus peluang dalam matematika. Mari kita simak rangkuman
materinya sebagai berikut:
Definisi Peluang
Peluang dapat didefinisikan sebagai sebuah cara yang dilakukan untuk mengetahui kemungkinan
terjadinya sebuah peristiwa.
Di dalam materi mengenai peluang, dikenal beberapa istilah yang sering digunakan, seperti:
Ruang Sampel
Titik Sampel
Kejadian
Apabila setiap titik sampel dari anggota ruang sampel S mempunyai peluang yang sama, maka
peluang kejadian K yang jumlah anggotanya dinyatakan dalam n(K) dapat diketahui dengan rumus :
Peluang munculnya kejadian dapat diperkirakan melalui notasi di bawah ini:
Apabila nilai P(K) = 0 maka kejadian K tersebut sangat mustahil untuk terjadi
Contoh Soal 1
Pada proses pelemparan sebuah dadu, tentukanlah peluang munculnya mata dadu yang berangka
ganjil
Jawab:
n(S) = 6
n(S) = 3
maka P(K) = 3/6 = 1/2
Kejadian Majemuk
Kejadian majemuk adalah dua atau lebih kejadian yang dioperasikan sehingga terbentuklah sebuah
kejadian yang baru
Contoh Soal 2
dari seperangkat kartu bridge, diambillah satu buah kartu secara acak. tentukan peluang terambilnya
kartu yang bukan As.
Jawab:
PENJUMLAHAN PELUANG
Contoh Soal 3
Dua buah dadu masing-masing berwarna merah dan putih dilempar secara bersamaan sebanyak
satu kali, tentukanlah peluang munculnya mata dadu yang berjumlah 3 atau 10!
Jawab:
A = {(1,2), (2,1)}
n(A) = 2
Karena tidak ada elemen yang sama pada A dan B digunakan rumus:
P(A u B) = 5/36
Artinya ada elemen A yang sama dengan elemen B, rumusnya dapat dituliskan menjadi:
Contoh Soal 4
Sebuah kartu diambil dari tumpukkan kartu bridge secara acak. coba kalian tentukan peluang dari
kartu yang terambil adalah kartu hati dan kartu bergambar (K,Q,J)!
Jawab:
Jumlah kartu bridge = n(S) = 52
jumlah kartu hati = n(A) = 13
jumlah kartu bergambar = n(B) = 12
karena ada kartu bergambar yang merupakan kelompok kartu hati (J hati, Q hati, dan K hati) maka A
dan B tidak saling lepas sehingga digunakanlah rumus:
= 22/52 = 11/26
Kejadian Saling Bebas
Dua buah kejadian dapat disebut saling bebas bila munculnya kejadian A tidak berpengaruh pada
munculnya kejadian B sehingga peluang kejadian A dan B terjadi bersamaan dapat dituliskan
menjadi:
Contoh Soal 5
Pada percobaan pelemparan dua buah dadu, coba tentukan peluang munculnya angka genap pada
dau pertama dan angka ganjil prima pada dadu kedua!
Jawab:
misalkan A = kejadian munculnya mata dadu genap pada dadu pertama = {2,4,6} maka P(A) = 3/6
misalkan B = kejadian munculnya mata dadu ganjil prima pada dadu kedua = {3,5} maka P(B) = 2/6
Kejadian Bersyarat
kejadian bersyarat terjaid apabila kejadian A mempengaruhi munculnya kejadian B atau sebaliknya.
maka dapat dituliskan seperti ini:
Contoh Soal 6
ada sebuah kotak yang berisi 5 bola merah dan 4 bola hijau. bila diambil dua buah bola satu persatu
tanpa adanya pengembalian, tentukanlah peluang bola yang terambil adalah bola merah pada
pengambilan pertama dan bola hijau pada pengambilan kedua!
Jawab:
Pada pengambilan pertama tersedia 5 bola merah dari 9 bola yang ada.
Pada pengambilan kedua ada 4 bola hijau dari 8 bola yang tersisa (dengan syarat bola merah telah
terambil).
http://www.rumusmatematikadasar.com/2015/01/materi-pengertian-dan-rumus-peluang-
matematika-smp-terlengkap.html