Anda di halaman 1dari 8

RESUME MATERI PROBABILITAS, PERMUTASI DAN KOMBINASI

Mata Kuliah : Statistika

Dosen Pengampu: Muhammad Yasin, S.Si., MM.

Disusun Oleh:

Yudha Pratama(2203401011013)

Rizki Nur Hakiki(2203401011012

Bintang Darmawan (2203401011008)

Afryan Nurdyanto(2203401011019)

Fuad Arbail (2203401011018)

Audhi Prima (2203401011003)

PROGRAM STUDI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM JEMBER

2023

1
PROBABILITAS, PERMUTASI DAN KOMBINASI

Pendahuluan

Probabilitas sering disebut sebagai peluang atau kebolehjadian, yaitkejadian yang


didefinisikan sebagai kemungkinan terjadinya suatu kejadian.Konsep ini telah dirumuskan
dengan lebih ketat dalam matematika, dan kemudian digunakan secara lebih luas tidak hanya
dalam matematika atau statistika, tetapi juga keuangan, sains dan filsafat. Teori probabilitas
adalah bidang matematika yang menangani fenomena acak secara kuantitatif. Probabilitas
adalah ukuran kemungkinan suatu kejadian (event) untuk terjadi dalam suatu percobaan atau
eksperimen yang dilaksanakan dalam kondisi tertentu. Setiap kemungkinan yang dihasilkan
dari percobaan disebut hasil (outcome). Himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu
percobaan statistika disebut ruang sampel (sample space).. Bahkan, akan mempelajari teori
probabilitas berdasarkan teori yang dikembangkan oleh Kolmogorov. Ada banyak aplikasi
teori probabilitas. Kita mempelajari teori probabilitas karena kita ingin mempelajari statistika.
Statistika berkaitan dengan pengembangan metode dan aplikasi mereka untuk
mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data kuantitatif sedemikian rupa
sehingga keandalan kesimpulan berdasarkan data dapat dievaluasi secara objektif melalui
pernyataan probabilitas. Teori probabilitas digunakan untuk mengevaluasi keandalan
kesimpulan dan kesimpulan berdasarkan data.

Kejadian dan Ruang Probabilitas

Eksperimen adalah suatu proses untuk mendapatkan hasil observasi dari


suatu/beberapa fenomena. Sebuah kegiatan yang dilakukan pada suatueksperimen
disebut sebagai percobaan (trial), sedangkan hasil observasi dari percobaan tersebut dikenal
sebagai hasil (outcome). Himpunan dari seluruh hasil yang mungkin muncul dari suatu
eksperimendisebut sebagai ruang sampel (sample space) yang dinotasikan dengan S.Masing-
masing anggota/elemen dari ruang sampel disebut sebagai titik sampel(sample point). Catat
bahwa hanya terdapat satu hasil/satu titik sampel(dari seluruh kemungkinan hasil) yang
muncul pada suatu percobaan dari eksperimen. Apabila ruang sampel terdiri atas sejumlah
titik sampel yang terhitung, maka ruang sampel tersebut dikatakan sebagai ruang sampel
terhitung (countable Sample space). Sebaliknya, apabila ruang sampel terdiri atas sejumlah
titik Sampel yang tak terhitung, maka ruang sampel tersebut dikatakan sebagai ruang sampel
kontinu (continuous sample space).

2
Sifat-Sifat Probabilitas

Misalkan S merupakan ruang sampel dari sebuah eksperimen acak. Ukuran probabilitas
(probability measure) P : F → [0, 1] merupakan fungsi himpunan yang menetapkan bilangan
riil pada berbagai kejadian di dalam ruang sampel S yang memenuhi:

(i) P[A] ≥ 0, yaitu probabilitas suatu kejadian A haruslah lebih besar atau sama
dengan 0, untuk sebarang kejadian A ∈ F.
(ii) (ii) P[S] = 1, yaitu probabilitas dari suatu kejadian yang meliputi ruang sampel
haruslah 1. Hal ini terjadi karena ruang sampel meliputi seluruh titik sampel dari
suatu eksperimen.
(iii) P[∪∞i=1Ai] = P∞i=1 P[Ai], apabila A1, A2, · · · , An, · · · ., masing-masing
merupakan kejadian yang saling asing di dalam ruang sampel S.

Fungsi Probabilitas Pada Ruang Sampel Diskrit

Sebuah ruang sampel diskrit merupakan himpunan dari titik sampel yang berhingga atau
titik sampel yang terhitung namun tak berhingga. P[ai] atau pimerupakan notasi dari
probabilitas bahwa titik sampel ai muncul. Setiap kali dilakukan percobaan, maka salah satu
dari titik sampel ai dengan i = 1, 2, 3, · · ·akan muncul. Oleh karena itu, fungsi probabilitas P
haruslah memenuhi kondisi berikut ini:

(i) 0 ≤ P[ai] ≤ 1 untuk setiap ai, di ruang sampel S

(ii) P[a1]+P[a2]+· · · =Pseluruh i P[ai] = 1 (total probabilitas dari suatu ruang sampel selalu
sama dengan 1).

Fungsi Probabilitas Seragam


Apabila suatu ruang sampel memiliki titik sampel yang berhingga, misalkan
Sejumlah k titik sampel, a1, a2, · · · , ak, maka fungsi probabilitas dikatakan Seragam apabila
setiap titik sampel memiliki probabilitas yang sama untuk Muncul. Dengan kata lain, P[ai]
=1K Untuk setiap i = 1, 2, · · · , k. Salah satu contoh sederhana dari fungsi probabilitas

3
seragam adalah probabilitas munculnya mata dadu 1 sampai dengan 6 dari sebuah percobaan
pelemparan dadu.Pada percobaan tersebut, probabilitas munculnya masing-masing mata dadu
adalah sama yaitu 1/6.
Ruang Sampel Kontinu
Suatu eksperimen dapat memunculkan hasil (outcome) berupa sebarang bilangan Riil
dalam suatu interval nilai. Ruang sampel dari hasil pada eksperimen tersebut dikenal sebagai
ruang sampel kontinu. Pada kasus ini, kita dapat mendefinisikan Probabilitas dengan
menetapkan probabilitas pada suatu interval. Hal ini tentu saja berbeda dengan konsep ruang
sampel diskrit dimana kita dapat mendefinisikan Probabilitas pada sebarang titik sampel.

Tipe Perumusan Probabilitas

Perumusan klasik

Dalam perumusan klasik, probabilitas sebuah peristiwa dinyatakan sebagai hasil bagi antara
jumlah persitiwa yang mungkin terjadi dengan jumlah semua peristiwa yang mungkin terjadi.
Jika peristiwa tersebut dimisalkan sebagai peristiwa A, terjadi dalam m cara dari seluruh n
cara yang mungkin terjadi dan masing-masing n cara tersebut memiliki kesempatan yang
sama untuk muncul.

Perumusan empiris

Dalam perumusan empiris, perhitungan probabilitas dilakukan berdasarkan frekuensi relatif


dari terjadinya suatu kejadian dengan syarat banyaknya pengamatan atau banyaknya sampel n
sangat besar. Bila n bertambah besar sampai tak terhingga, maka Probabilitas dari kejadian A
sama dengan nilai limit dari frekuensi relatif kejadian A tersebut. Jika kejadian A terjadi
sebanyak m kali dari keseluruhan pengamatan sebanyak n , dimana n sangat besar atau
mendekati tak hingga.

Perumusan subjektif

Dalam perumusan subjektif, probabilitas dirumuskan berdasarkan keyakinan dan pandangan


pribadi terhadap probabilitas terjadinya suatu peristiwa. Sebagai contoh, seorang guru
meyakini bahwa tingkat kelulusan siswa SMA dalam Ujian Nasional tahun 2015 adalah
100%.

4
Permutasi dan Kombinasi

Permutasi dapat diartikan sebagai aturan pencacahan dan penyusunan dengan


memperhatikam urutanobjek Sedangkan, kombinasi merupakan suatu aturan
pencacahan/penyusunan tanpa memperhatikan urutan objek. Dalam kehidupan sehari-hari
kita sering melihat situasi yang berkaitan dengan konsp permutasi dan kombinasi. Misalkan
saat kita menyusun telur dalam suatu tempat khusus untuk telur. Andaikan kita punya 10
butir telur dan 5 tempat/wadah telur, berapa banyak susunan berbeda yang mungkin yang
dapat kita lakukan?Selain itu, konsep permutasi dan kombinasi dapat diterapkan dalam
permasalahan mengenai susunan tempat duduk dan lain sebagainya. Lebih lanjut, dengan
menggunakan konsep permutasi dan kombinasi, kalian akan dapat menentukan peluang suatu
kejadian untuk memprediksi/memperkirakan kejadian yang mungkin terjadi di masa
mendatang.

Kaidah Pencacahan

Aturan Perkalian

Jika sesuatu unsur dapat diselesaikan dalam n_1 cara berbeda, dan sesuatu unsur yang lain
dapat diselesaikan dalam n_2 cara berbeda, ... tempat ke-k dengan nk cara”. Maka banyaknya
cara untuk mengisi k tempat yang tersedia adalah n_1×n_2×… ×n_k.

Permutasi

Permutasi adalah banyaknya susunan unsur – unsur yang berbeda dengan memperhatikan
urutan, sehingga AB≠BA.

Notasi Faktorial

N!=n ×(n-1)×(n-2)×….×3×2×1

Rumus permutasi r unsur dari n unsur berbeda adalah :

5
P_((n,r) )=P_r^n=n!/(n-r)! Dengan r≤n.

Jika r=n, maka rumusnya menjadi : P_((n,n) )=P_n^n=n!/(n-n)!=n!/0!=n!

Banyak permutasi siklis dari n unsur berbeda adalah : P_siklis= (n-1)!

Kombinasi

Kombinasi adalah banyaknya cara susunan unrus – unsur berbeda tanpa memperhatikan
urutan. Pada kombinasi berlaku AB = BA

Rumus kombinasi r unsur dari n unsur berbeda adalah :

C_((n,r) )=C_r^n=n!/r!(n-r)! Dengan r≤n.

Jika r=n, rumusnya menjadi : C_((n,n) )=C_n^n=n!/n!(n-n)!=n!/n!0!=n!/n!=1

Peluang Suatu Kejadian

Ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin dari sebuah percobaan. N(S)=
banyak anggota ruang sampel. Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel.

Jika setiap anggota ruang sampel ( titik sampel ) mempunyai peluang yang sama untuk
muncul, peluang kejadian A yang memiliki anggota sebanyak n(A) adalah :
P(A)=n(A)/n(S) ,A⊂S.

Jika A^’ komplemen kejadian A, peluang kejadian A tidak terjadi adalah : P(A’)=1-P(A).

Frekuensi harapan dari kejadian AF_h (A)=P(A)×N dengan N = banyak percobaan.

Peluang Kejadian Majemuk

Peluang Dua Kejadian Saling Lepas

Jika A dan B dua kejadian yang berada dalam ruang sampel S, peluang kejadian A ∪B adalah
: P(A∪B)=P(A)+P(B)-P(A∩B). Jika A dan B masing – masing dua kejadian yang saling
lepas, berlaku :

6
P(A∪B)=P(A)+P(B)

Peluang Dua Kejadian Saling Bebas

Jika terjadinya kejadian A tergantung dengan kejadian B atau sebaliknya, kejadian A dan B
tidak saling bebas. Kejadian tersebut dinamakan kejadian bersyarat. Peluang kejadian B
dengan syarat kejadian A terjadi lebih dahulu ditulis P(B/A).

P(A∩B)=P(A)×P(B/A) dengan P(A)≠0.

Jika A dan B kejadian – kejadian yang saling bebas, berlaku :

P(A∩B)=P(A)×P(B).

Teorema Bayes

Pada beberapa situasi, hasil akhir dari suatu eksperimen bergantung kepada beberapa hal
yang terjadi di berbagai tahap perantara. Oleh karena itu, hal ini dapat diatasi dengan
menggunakan teorema yang lebih umum dibandingkanA Bayes yang telah dipelajari
sebelumnya. Teorema inilah yang dikenal sebagai Teorema Bayes.Misalkan S adalah suatu
himpunan dan misalkan K = {Ai}ni=1 adalahkeseluruhan himpunan bagian dari S. Dengan
demikian, K disebut partisi dari S apabila:

(i) S =Sni=1 Ai

(ii) Ai ∩ Aj = ∅ untuk i 6= j

Jika A1, A2, · · · , An membentuk sebuah partisi dari semua probabilitas dalam ruang sampel
S dan P[Ai] 6= 0 untuk i = 1, 2, · · · , n,.

7
8

Anda mungkin juga menyukai