Anda di halaman 1dari 5

Kasus Malon Resources Corporation dan Hein Associates (HA)

Kasus antara Malon Resources dan HA berawal dari salah satu CPA yang bekerja
di HA yang sekarang menjabat sebagai audit manager di perusahaan tersebut, audit
manager itu bernama Duane Knight. Duane Knight mendapat tawaran untuk menjabat
sebagai bendahara dan pegawai akuntansi dari perusahaan yang bergerak dalam sektor
pertambangan emas dan beberapa sektor lain seperti oil dan gas properties yang bernama
Mallon Resources Company. George Mallon yang menjabat sebagai presiden dan CEO
dari MRC berusaha menawarkan jabatan tersebut langsung kepada Duane Knight.
Masalah yang timbul berawal dari MRC sudah menjadi klien audit HA selama beberapa
tahun dan Knight adalah auditor yang ditugaskan untuk mengaudit MRC sejak tahun
1991.

Knight juga memiliki tugas untu mengawasi pengauditan MRC dari laporan
keuangan yang akan berakhir pada tahun 1993. Tawaran tersebut disampaikan oleh
George pada tanggal 17 Februari 1994 dan Knight menerima tawaran tertulis secara
formal pada tanggal tersebut. Knight segera memberitahu senior audit partner di HA
bahwa dia akan pindah untuk menjabat sebagai bendahara dan pegawai akuntansi.
Akhirnya karena keinginan Knight untuk pindah sudah bulat maka pada akhirnya dia
menjauhkan diri dari kerjaannya sebagai auditor MRC. Pada tanggal 24 Februari 1994
akhirnya Knight menerima tawaran pekerjaan tersebut dari MRC namun dia baru resmi
bekerja pada tanggal 1 April 1994.

Knight memiliki keterlibatan selama mengaudit MRC diantara lain membuat


jadwal dan menganalisis penangguhan pajak yang dilakukan MRC. Knight mengaudit
informasi tersebut dan laporannya dimasukan ke dalam registrasi 10-K tahun 1993.
Kemudian dari hasil registrasi tersebut seluruh berkas diserahkan kepada Securities and
Exchange Comission (SEC) pada tanggal 4 April 1994.

Clarence Hein seorang managing partner di HA yang juga sebagai audit


engagement partner untuk pengauditan MRC. Pada tanggal 29 Maret 1994, Hein
meminta Knight untuk melakukan review terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan
pengauditan MRC. Semua pihak yang terlibat baik itu Knight, Hein, dan audit manager
pengganti Knight yang baru berpartisipasi membahas isu tersebut melalui telfon dengan
SEC.

Pada bulan Juni 1994, SEC memulai investigasi Knight dengan HA dan MRC
berkaitan dengan laporan keuangan tahun 1993. Disini Knight berpotensi memiliki 2
peran yang saling berkontradiktif berdasarkan berkas yang diserahkan untuk registrasi.
Dari kasus ini SEC mendapat fakta bahwa Knight dan HA berpotensi menerima sanksi
termasuk kecaman dari publik. SEC disini menganjurkan HA untuk mencari seorang
reviewer yang independen untuk melakukan evaluasi terhadap internal control dari HA
dalam melakukan pengamanan terhadap independensi dari perusahaan tersebut.

Dari kasus ini terdapat independensi dari Knight yang patut dipertanyakan karena dia
mengalami 2 peran yang kontradiktif. Independensi seharusnya menjadi prinsip yang
dipegang oleh auditor karena hasil kerja auditor bakal dipublikasikan ke masyarakat.
Seorang auditor harus mempertahankan integritasnya dan mencegah adanya kepentingan
pribadi yang menguntungkan diri sendiri.

Identifikasi Pelanggaran

Terdapat beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh Knight dan HA. Pertama,
ketika awal melakukan pengauditan seharusnya Knight sudah mengetahui bahwa ia
memiliki tanggung jawab untuk mengawasi laporan keuangan MRC secara khusus,
namun independensi Knight dipertanyakan karena ia menerima tawaran dari George pada
saat dia terikat kontrak dengan HA pada periode 1993. Masalah timbul karena sebelum
proses pengauditan selesai, Knight sudah menjadi calon pegawai di MRC. Keadaan ini
menimbulkan potensi terjadi pandangan yang subjektif ketika Knight akan mengaudit
MRC pada masa yang akan datang. Kedua, Knight memiliki keterlibatan yang spesifik
terhadap pengauditan laporan keuangan MRC periode 2013. Maka dari itu seharusnya
atasan Knight di HA harus mengeluarkan Knight dari tim audit yang mengaudit MRC.
Hal ini dikarenakan karena Knight sudah memberi tahu atasan HA bahwa dia akan
menerima tawaran menjadi pegawai akutansi di MRC. Dalam kenyataannya Hein
sebagai audit engagement partner masih melibatkan Knight dalam proses audit laporan
keuangan MRC. Knight masih mengikuti serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan
auditor MRC salah satu contohnya ia mengikuti konferensi tanggal 29 Maret 1994,
membuat momerendum terkait isu MRC dan membuat jadwal pengauditan. Hal ini
diperkuat setelah diketahui bahwa Knight mengirim tagihan atas jasanya yang telah
menjadi kontraktor independen selama 2 minggu di MRC. Ketiga, Knight membuat
jadwal pengauditan terkait dengan MRC setelah menerima tawaran namun belum resmi
menjadi pegawai MRC. Jadwal dan momerendum dibuat oleh Knight dan diaudit oleh
HA lalu filenya dimasukan sebagai file kerja klien MRC, sehingga file tersebut
dikategorikan tidak valid. File yang tidak valid tersebut nantinya tidak dapat digunakan
untuk publisitas laporan keuangan MRC. Peran ganda yang dimiliki Knight membuat
HA seharusnya memiliki sikap lebih tegas untuk menempatkan posisi Knight yang
seharusnya. Seharusnya ketika Knight sudah sepakat untuk menjadi bagian dalam entitas
MRC, sebagai mantan auditor MRC dia tidak boleh memiliki keterlibatan atau ikut
campur dengan pengauditan laporan keuangan perusahaan yang sekarang.

Securities and Exchange Comission (SEC) sebagai regulator utama untuk


pasar saham Amerika, yang menetapkan regulasi untuk pendaftaran efek/sekuritas dan
mengawasi kegiatan bursa efek mengemukakan pendapat terkait perbuatan Knight dan
HA. SEC berkata bahwa ketika seorang auditor menerima tawaran pekerjaan dari
kliennya, semua pekerjaan yang dilakukan selanjutnya akan mencemari pengauditan
secara keseluruhan. Ketika Knight memiliki hubungan antara auditor HA dan
pekerjaannya kelak di MRC, maka itu akan mencemari perusahaan tersebut. Maka saran
dari SEC bahwa laporan keuangan MRC pada periode tersebut harus di audit ulang oleh
KAP yang berbeda. Menurut saya, keterlibatan Knight dalam melakukan proses audit
MRC memang akan mencemari proses audit secara keseluruhan karena akan dianggap
tidak valid dan terlalu subjektif.
Masalah yang timbul terjadi karena Knight menerima tawaran pekerjaan di perusahaan
kliennya dimana di perusahaan kliennya tersebut dia akan diangkat menjadi pegawai
akuntansi atau bendahara. Padahal sebelumnya dia menjadi auditor di HA dimana sebagai
auditor dia seharusnya sudah tau bagaimana kondisi keuangan perusahaan tersebut.

Kondisi ini memang lumrah terjadi dan tidak dilarang asalkan Knight bukan lagi sebagai
auditor yang seaca langsung mengaudit perusahaan tersebut. HA seharusnya menindak
tegas hal ini dan berusaha menghentikan segala pekerjaan dan keterlibatan auditor dalam
melakukan proses audit perusahaan. HA harus berani mengambil keputusan
mengeluarkan Knight dari tim audit supaya auditor yang mengaudit MRC benar-benar
tidak memiliki keterlibatan yang dapat mengganggu objektifitas pemeriksaan laporan
keuangan. Independensi Knight patut dipertanyakan karena public bakal memiliki
pemikiran bahwa terjadi hubungan istimewa antara auditor denga kliennya, Knight tidak
independen karena ia berada dalam situasi yang menguntungkan dan dianggap memiliki
hubungan yang istimewa dengan kliennya sehingga tanggung jawab auditor secara murni
tidak dapat dikerjakan dengan professional oleh Knight.

Dalam kode etik professional seharusnya auditor bisa menjaga independesinya agar
pekerjaan dapat dilakukan secara objektif, dimana terhindar dari hal-hal bias, conflict
interest, dan segala sesuatu yang menguntungkan diri sendiri. Integritas pun perlu dijaga
agar Knight berlaku jujur terhadap semua hubungan bisnis antara HA dan MRC.
Kemungkinan semuanya berjalan dengan baik bakal terhalangan oleh beberapa threat
yang dihadapi, salah satunya dalam kasus ini adalah family threat. Familiy Threat terjadi
jika auditor merasa simpatik dan percaya kepada client karena memiliki hubungan
istimewa. Butuh pengendalian yang kuat oleh KAP tempat auditor itu bekerja, agar
kinerja Knight dapat diawasi sehingga HA tidak akan kehilangan rasa percaya publik.
Publik disini mungkin akan mempertanyakan prinsip independensi yang merupakan salah
satu fundamental dari kode etik professional. Kemungkinan lain mungkin banyak lulusan
sarjana baru tidak ingin bergabung dengan KAP tersebut karena dianggap sudah tercemar
namanya. Dari sisi Mallon Resource sebagai klient audit, mungkin dampak yang terjadi
adalah timbulnya kecurigaan karena dalam perusahaan tersebut kemungkinan ada
nepotisme. Hal ini dikarenakan perusahaan tersebut telah menerima klien auditor lain
untuk menjadi pegawain di perusahaannya. Ada kedua kemungkinan yang bakal terjadi
apabila mantan auditor client menjadi pegawai di perusahaan klien, pertama adalah
munculnya pandangan bahwa terjadi hal yang subjektif karena mantan auditor tersebut
sudah mengetahui seluk beluk keuangan perusahaan, kedua adalah seharusnya auditor
dapat membantu perusahaan dalam memperbaiki sistem pengendalian internal dan
memberikan rekomendasi yang baik di perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai