SOAL:
1. Setiap kelompok yang membahas kasus ini harus membedah dan menjelaskan:
a. Apa yang sebenarnya terjadi
b. Apakah betul terjadi fraud
c. Kenapa mereka harus melakukan penipuan ini
d. Pihak mana yang memperoleh keuntungan
e. Pihak mana yang menderita kerugian .
2. Selain tugas membedah kasus, setiap kelompok harus menjawab pertanyaan :
a. Kelompok 1 : membahas dan menjawab pertanyaan- 1 (question – 1)
BEDAH KASUS
Duane Knight selama bulan maret masih menghabiskan sebagian waktunya untuk
bekerja di Mallon Resources Co, yang dimana sebagian waktunya digunakan untuk bekerja
atas hal yang berhubungan dengan audit tahun 1993. Seperti :
○ Tanggal 28 maret 1994, Duane Knight membicarakan mengenai MD&A yang
menyertakan laporan keuangan yang sudah diaudit pada tahun 1993. *MD&A
merupakan bagian dari laporan tahunan perusahaan publik atau pengarsipan triwulanan,
di mana manajemen membahas kinerja perusahaan. Di bagian ini, manajemen dan
eksekutif perusahaan, juga dikenal sebagai C-suite, menganalisis kinerja perusahaan
dengan langkah-langkah kualitatif dan kuantitatif.
○ 29 Maret 1994, Duane Knight mereview beberapa isu akuntansi dan audit
perusahaan Mallon dan dianggap sebagai “karyawan masa depan “ Mallon saat
melakukan pembicaraan dengan SEC.
○ 30 Maret 1994, Duane Knight diminta membuat memo yang berisi dokumentasi
atas resolusi dari perusahaan atas kasus yang didiskusikan sebelumnya oleh HA.
Pada tanggal 14 april 1994 Duane Knight mengirimkan memo yang diminta oleh HA,
memo tersebut dijadikan sebagai resource dalam melakukan audit laporan keuangan 1993.
Laporan keuangan yang sudah diaudit tersebut dikirimkan ke SEC, kemudian saat
pertengahan bulan Juni, SEC mempertanyakan mengenai hubungan antara Duane Knight,
HA, dan Mallon Resources. Hingga akhirnya terungkap bahwa Duane Knight ikut
berpartisipasi dalam conference call yang dilakukan pada tanggal 29 Maret 1994.
QUESTIONS
Independen berasal dari bahasa inggris independence yang berarti kebebasan atau
kemerdekaan. Sedangkan auditor adalah seseorang yang memiliki kualifikasi tertentu dalam
melakukan audit atas laporan keuangan dan kegiatan perusahaan atau organisasi. Jadi
independen auditor merupakan suatu akuntan publik yang bersertifikat atau kantor akuntan
publik yang melakukan audit atas entitas keuangan komersial maupun non komersial di mana
setiap auditornya harus jujur, tidak mudah dipengaruhi dan tidak memihak kepentingan
siapapun dalam melakukan pekerjaannya. Independensi merupakan dasar bagi seorang
auditor untuk mendapatkan kepercayaan publik dalam menjalankan tugasnya sebagai
profesional auditor. Menurut Peraturan OJK NOMOR 13 /POJK.03/2017 Tentang
Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik Dalam Kegiatan Jasa
Keuangan Pasal 18(1), dapat dikatakan bahwa auditor yang independen adalah:
“Yang dimaksud dengan “kondisi independen bagi AP, KAP, dan orang dalam KAP
terhadap Pihak yang Melaksanakan Kegiatan Jasa Keuangan selama Periode Audit dan
Periode Penugasan Profesional” adalah apabila dalam pemberian jasa tersebut tidak terdapat
kondisi:
a. kepentingan keuangan yang material;
b. hubungan pekerjaan;
c. hubungan usaha yang material, termasuk dengan karyawan kunci atau pemegang
saham utama;
d. pemberian jasa non asuransi;
e. pemberian jasa atau produk dengan dasar fee kontinjen atau komisi;
f. sengketa hukum; dan/atau
g. hal-hal lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.”
1. Independen dalam fakta adalah independen dalam diri auditor, yaitu kemampuan
auditor untuk bersikap bebas, jujur, dan objektif dalam melakukan penugasan audit.
Hal ini berarti bahwa auditor harus memiliki kejujuran yang tidak memihak dalam
menyatakan pendapatnya dan dalam mempertimbangkan fakta-fakta yang dipakai
sebagai dasar pemberian independen dalam fakta atau independen dalam kenyataan
harus memelihara kebebasan sikap dan senantiasa jujur menggunakan ilmunya
2. Independen dalam penampilan adalah independen yang dipandang dari pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap entitas yang diaudit yang mengetahui hubungan antara
auditor dengan kliennya.
Independensi berarti merupakan sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak
dikendalikan oleh orang lain, tidak tergantung pada orang lain. Independen selalu dianggap
sebagai landasan profesi karena auditor tersebut melakukan pekerjaannya untuk kepentingan
umum. Auditor berkewajiban untuk jujur dalam diri sendiri dalam mempertimbangkan fakta
dan adanya pertimbangan yang objektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan
dan menyatakan pendapatnya. Sikap jujur tidak hanya pada manajemen dan pimpinan, namun
juga kepada masyarakat dan pihak lain yang meletakkan kepercayaan pada pekerjaan auditor
tersebut. Auditor harus jujur karena nantinya hasil dari pendapat auditor akan dijadikan
sebagai landasan bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan, seperti
menilai kinerja manajer keuangan perusahaan, penilaian kesehatan keuangan perusahaan oleh
bank ketika perusahaan mengajukan pinjaman ke bank, saat perusahaan dilakukan
pemeriksaan pajak, dsb. Dikarenakan banyaknya pihak yang terlibat dan juga banyaknya
tindakan yang didasari oleh opini auditor maka dari itu independensi menjadi landasan profesi
akuntansi.
Independensi akuntan publik merupakan dasar utama kepercayaan masyarakat pada
profesi akuntan publik dan merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk menilai
mutu jasa audit. Independensi akuntan publik mencakup empat aspek, yaitu :
1. Independensi sikap mental
Independensi sikap mental berarti adanya kejujuran di dalam diri akuntan dalam
mempertimbangkan fakta-fakta dan adanya pertimbangan yang obyektif tidak memihak di
dalam diri akuntan dalam menyatakan pendapatnya.
2. Independensi penampilan.
Independensi penampilan berarti adanya kesan masyarakat bahwa akuntan publik
bertindak independen sehingga akuntan publik harus menghindari faktor-faktor yang dapat
mengakibatkan masyarakat meragukan kebebasannya. Independensi penampilan berhubungan
dengan persepsi masyarakat terhadap independensi akuntan publik.
3. Independensi praktisi (practitioner independence)
Selain independensi sikap mental dan independensi penampilan, Mautz mengemukakan
bahwa independensi akuntan publik juga meliputi independensi praktisi (practitioner
independence) dan independensi profesi (profession independence). Independensi praktisi
berhubungan dengan kemampuan praktisi secara individual untuk mempertahankan sikap
yang wajar atau tidak memihak dalam perencanaan program, pelaksanaan pekerjaan
verifikasi, dan penyusunan laporan hasil pemeriksaan. Independensi ini mencakup tiga
dimensi, yaitu independensi penyusunan progran, independensi investigatif, dan independensi
pelaporan.
4. Independensi profesi (profession independence)
Independensi profesi berhubungan dengan kesan masyarakat terhadap profesi akuntan
publik.
Saat auditor tidak independen, memiliki kepentingannya sendiri maka hasil dari opini
yang dikeluarkan oleh auditor pun dipertanyakan, apakah opini tersebut benar-benar
berdasarkan apa yang diperiksa atau ada kepentingan tersendiri yang menyebabkan opini
tersebut yang dikeluarkan. Hal lainnya dapat menyebabkan keputusan yang diambil oleh
pihak-pihak yang menggunakan laporan keuangan sebagai landasan mereka dapat salah
dalam mengambil keputusan.
Daftar pustaka:
http://ziajaljayo.blogspot.com/2011/10/independensi-auditor.html