Anda di halaman 1dari 7

Kasus 3 Mallon Resource Corporation – Kelompok 1

SOAL:
1. Setiap kelompok yang membahas kasus ini harus membedah dan menjelaskan:
a. Apa yang sebenarnya terjadi
b. Apakah betul terjadi fraud
c. Kenapa mereka harus melakukan penipuan ini
d. Pihak mana yang memperoleh keuntungan
e. Pihak mana yang menderita kerugian .
2. Selain tugas membedah kasus, setiap kelompok harus menjawab pertanyaan :
a. Kelompok 1 : membahas dan menjawab pertanyaan- 1 (question – 1)

BEDAH KASUS

1. Apa yang sebenarnya terjadi ?


Seorang auditor bernama Duane Knight bekerja pada kantor akuntan publik bernama
Hein + Associates (HA). Duane Knight bekerja di HA sejak tahun 1986, dan menjadi audit
manajer pada tahun 1994.
Pada tahun 1991 Duane Knight ditugaskan untuk menjadi tim audit dari
perusahaan yang bernama Mallon Resources, yang dimana Mallon Resources ini
merupakan suatu perusahaan yang bergerak di pertambangan emas dan memiliki beberapa
perusahaan minyak dan gas yang besar. Pada 15 Februari 1994, CEO perusahaan Mallon
Resources, George Mallon menghubungi Duane Knight dan meminta Duane Knight untuk
menjadi treasure and principal accounting officer di perusahaan Mallon Resources. Pada 17
Februari 1994, George Mallon menawarkan posisi tersebut secara formal ke Duane Knight.
Pada tanggal 24 Februari Duane Knight menerima pekerjaan tersebut, dan akan mengakhiri
pekerjaannya dengan KAP pada awal bulan april , 1 April 1994.
Setelah menyetujui untuk bekerja di perusahaan Mallon Resources, Duane Knight
masih melakukan audit untuk perusahaan tersebut, seperti menyusun beberapa jadwal,
menyusun exhibit yang belum diaudit, termasuk didalamnya 10-K registration statement yang
di dikirimkan ke SEC*.

*SEC United States Securities and Exchange Commission (disingkat SEC)


atau Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat adalah suatu badan independen dari
pemerintah Amerika yang memiliki tanggung jawab utama untuk mengawasi pelaksanaan
dari peraturan-peraturan di bidang perdagangan efek dan mengatur pasar perdagangan
pada bursa efek.

Duane Knight selama bulan maret masih menghabiskan sebagian waktunya untuk
bekerja di Mallon Resources Co, yang dimana sebagian waktunya digunakan untuk bekerja
atas hal yang berhubungan dengan audit tahun 1993. Seperti :
○ Tanggal 28 maret 1994, Duane Knight membicarakan mengenai MD&A yang
menyertakan laporan keuangan yang sudah diaudit pada tahun 1993. *MD&A
merupakan bagian dari laporan tahunan perusahaan publik atau pengarsipan triwulanan,
di mana manajemen membahas kinerja perusahaan. Di bagian ini, manajemen dan
eksekutif perusahaan, juga dikenal sebagai C-suite, menganalisis kinerja perusahaan
dengan langkah-langkah kualitatif dan kuantitatif.
○ 29 Maret 1994, Duane Knight mereview beberapa isu akuntansi dan audit
perusahaan Mallon dan dianggap sebagai “karyawan masa depan “ Mallon saat
melakukan pembicaraan dengan SEC.
○ 30 Maret 1994, Duane Knight diminta membuat memo yang berisi dokumentasi
atas resolusi dari perusahaan atas kasus yang didiskusikan sebelumnya oleh HA.

Pada tanggal 14 april 1994 Duane Knight mengirimkan memo yang diminta oleh HA,
memo tersebut dijadikan sebagai resource dalam melakukan audit laporan keuangan 1993.
Laporan keuangan yang sudah diaudit tersebut dikirimkan ke SEC, kemudian saat
pertengahan bulan Juni, SEC mempertanyakan mengenai hubungan antara Duane Knight,
HA, dan Mallon Resources. Hingga akhirnya terungkap bahwa Duane Knight ikut
berpartisipasi dalam conference call yang dilakukan pada tanggal 29 Maret 1994.

2. Apakah betul terjadi fraud?


Menurut kami tidak ada fraud yang terjadi pada kasus Mallon Resource. Pelanggaran
yang dilakukan oleh Duane Knight, Mallon Resources, dan KAP HA adalah pelanggaran
mengenai kode etik seorang auditor yaitu tidak independen namun pelanggaran kode etik ini
dapat mengindikasi terjadinya fraud.
Salah satunya adalah ketika KAP HA memberikan informasi palsu kepada SEC
mengenai tanggal awal kapan Duane Knight bekerja pada Mallon Resource dan kapan dia
menyelesaikan pekerjaan auditnya setelah tanggal 15 Februari untuk menipu SEC bahwa
Duane Knight tidak terlibat dalam hasil audit perusahaan Mallon Resource 1993, setelah
diterima bekerja di Mallon Resource. KAP HA menutupi tidak independennya Duane Knight
dalam menjalankan audit pada Mallon Resource.
Pada kasus ini, tidak dijelaskan bahwa Duane Knight dan KAP HA melakukan
manipulasi pada hasil audit dan melakukan penipuan selama proses pengauditan pada Mallon
Resource sehingga kami tidak bisa mengatakan bahwa terjadi kecurangan. Selain itu, ketika
diaudit ulang oleh PWC (Price Waterhouse), hasil audit pada Mallon Resource adalah
unqualified juga. Sehingga, disimpulkan bahwa hasil audit pada Mallon Resource tidak
dimanipulasi.
Berdasarkan Peraturan OJK NOMOR 13 /POJK.03/2017 Tentang Penggunaan
Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik Dalam Kegiatan Jasa Keuangan
Pasal 18(1),
“Yang dimaksud dengan “kondisi independen bagi AP, KAP, dan orang dalam KAP
terhadap Pihak yang Melaksanakan Kegiatan Jasa Keuangan selama Periode Audit dan
Periode Penugasan Profesional” adalah apabila dalam pemberian jasa tersebut tidak terdapat
kondisi:
a. kepentingan keuangan yang material;
b. hubungan pekerjaan;
c. hubungan usaha yang material, termasuk dengan karyawan kunci atau pemegang
saham utama;
d. pemberian jasa non asuransi;
e. pemberian jasa atau produk dengan dasar fee kontinjen atau komisi;
f. sengketa hukum; dan/atau
g. hal-hal lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.”

Berdasarkan aturan POJK tersebut, Duane Knight sudah melanggar independensi


sebagai seorang auditor yaitu karena memiliki hubungan pekerjaan dengan Mallon Resource.
Duane Knight masih melakukan pekerjaannya sebagai auditor Mallon ketika dia telah
menerima pekerjaannya menjadi treasurer and principal accounting officer di Mallon
Resource. KAP HA sudah melanggar aturan SEC (Security Exchange of Act 1934 10 A.
Audit Requirement) yang dimana di dalam SEC (Security Exchange of Act 1934 10 A.
Audit Requirement) seorang auditor dikatakan independen jika
“Each member of the audit committee of the issuer shall be a member of the board of
directors of the issuer, and shall otherwise be independent.”
Jika dikaitkan dengan peraturan OJK, maka Duane Knight sudah melanggar
persyaratan menjadi auditor yaitu yang dimana menurut POJK nomor 13 / POJK.03/2017
salah satu syarat untuk menjadi auditor adalah tidak boleh memiliki jabatan rangkap.
Selain itu, berdasarkan kriteria dari SEC (Security Exchange of Act 1934 10 A. Audit
Requirement), agar dapat dianggap independen, anggota komite audit penerbit tidak boleh,
selain dari kapasitasnya sebagai anggota komite audit, dewan direksi, atau komite dewan
lainnya—
(i) menerima konsultasi, nasihat, atau biaya kompensasi lainnya dari penerbit; atau
(ii) menjadi orang terafiliasi dari penerbit atau apa pun anak perusahaannya.
Pada kondisi ini, Duane Knight sudah tidak dapat dianggap independen lagi
dikarenakan sudah menjadi anggota dari perusahaan yang diaudit, sedangkan pada peraturan
SEC auditor yang independen tidak boleh menjadi orang terafiliasi dari penerbit (perusahaan
yang diaudit).

3. Kenapa mereka harus melakukan penipuan ini?


Berdasarkan pernyataan kami sebelumnya, kami menganggap pada kasus ini tidak
ada penipuan terkait dengan proses audit dan hasil audit Mallon Resource. Namun, KAP HA
dan Duane Knight sempat menutup-nutupi mengenai independensi Duane Knight sebagai
auditor Mallon kepada pihak SEC. Namun, pada akhirnya mereka mengakui tidak
independennya Duane Knight dalam menjalankan tugasnya. Dan ketika diaudit ulang oleh
PWC (Price Waterhouse), hasil audit pada Mallon Resource adalah unqualified juga.
Sehingga, disimpulkan bahwa hasil audit pada Mallon Resource tidak dimanipulasi.

4. Pihak mana yang memperoleh keuntungan?


Pihak yang mengalami keuntungan adalah Duane Knight karena ia mendapatkan
pekerjaan yang lebih baik di perusahaan Mallon Resource, selain itu Duane Knight tidak
mendapatkan sanksi apapun dari KAP HA walaupun dia telah membuat citra buruk bagi HA.
Knight justru men-charge fee atas jam kerjanya kepada KAP HA. Sebenarnya Knight selaku
“akuntan publik” juga dapat dikenakan sanksi administratif sesuai dengan POJK nomor 13
/POJK.03/2017 yaitu pembekuan pendaftaran atau pembatalan pendaftaran yang
menyebabkan akuntan publik tersebut tidak dapat berpraktek di sektor Jasa Keuangan, namun
sebenarnya sanksi tersebut tidak akan begitu mempengaruhi pekerjaannya yang sekarang.

5. Pihak mana yang menderita kerugian?


Mallon Resource dirugikan karena Mallon Resource harus merekrut auditor eksternal
lain untuk melakukan audit ulang atas Mallon Resource. Walaupun pada akhirnya opini audit
yang dikeluarkan sama unqualified opinion akan tetapi pada saat opini tersebut dikeluarkan
oleh KAP HA, opini tersebut dibekukan oleh SEC yang mengakibatkan Mallon Resource
tidak memiliki laporan keuangan yang sudah diaudit selama setengah tahun.
KAP HA dirugikan karena independensi dari auditor yang bekerja di KAP tersebut
akan dipertanyakan dan juga tingkat kepercayaan dari masyarakat terhadap KAP tersebut
akan menurun, karena seharusnya seorang auditor haruslah menjunjung tinggi independensi.
KAP HA juga mendapat kecaman atau kritikan dari publik, sehingga dapat membuat nama
baik perusahaan rusak. Jika dikaitkan dengan peraturan OJK, maka Duane Knight sudah
melanggar salah satu persyaratan yang harus dipatuhi oleh auditor menurut POJK nomor 13 /
POJK.03/2017 yaitu “bahwa dalam menjaga kepercayaan publik terhadap kualitas informasi
keuangan, pihak yang melaksanakan kegiatan jasa keuangan harus menjaga hubungan yang
independen dengan akuntan publik dan kantor akuntan publik”

Berdasarkan POJK nomor 13 /POJK.03/2017 pelanggaran atas POJK maka OJK


berhak mengenakan sanksi administratif kepada pihak yang menyebabkan terjadinya
pelanggaran tersebut berupa :
a. peringatan tertulis;
b. denda yaitu kewajiban untuk membayar sejumlah uang tertentu;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pencabutan izin usaha;
f. pembatalan persetujuan; dan
g. pembatalan pendaftaran.

QUESTIONS

1. Define auditor independence. Why is independence often referred to as the


cornerstone of the auditing profession?

Independen berasal dari bahasa inggris independence yang berarti kebebasan atau
kemerdekaan. Sedangkan auditor adalah seseorang yang memiliki kualifikasi tertentu dalam
melakukan audit atas laporan keuangan dan kegiatan perusahaan atau organisasi. Jadi
independen auditor merupakan suatu akuntan publik yang bersertifikat atau kantor akuntan
publik yang melakukan audit atas entitas keuangan komersial maupun non komersial di mana
setiap auditornya harus jujur, tidak mudah dipengaruhi dan tidak memihak kepentingan
siapapun dalam melakukan pekerjaannya. Independensi merupakan dasar bagi seorang
auditor untuk mendapatkan kepercayaan publik dalam menjalankan tugasnya sebagai
profesional auditor. Menurut Peraturan OJK NOMOR 13 /POJK.03/2017 Tentang
Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik Dalam Kegiatan Jasa
Keuangan Pasal 18(1), dapat dikatakan bahwa auditor yang independen adalah:
“Yang dimaksud dengan “kondisi independen bagi AP, KAP, dan orang dalam KAP
terhadap Pihak yang Melaksanakan Kegiatan Jasa Keuangan selama Periode Audit dan
Periode Penugasan Profesional” adalah apabila dalam pemberian jasa tersebut tidak terdapat
kondisi:
a. kepentingan keuangan yang material;
b. hubungan pekerjaan;
c. hubungan usaha yang material, termasuk dengan karyawan kunci atau pemegang
saham utama;
d. pemberian jasa non asuransi;
e. pemberian jasa atau produk dengan dasar fee kontinjen atau komisi;
f. sengketa hukum; dan/atau
g. hal-hal lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.”

Terdapat 2 jenis independensi pada auditor, yaitu :

1. Independen dalam fakta adalah independen dalam diri auditor, yaitu kemampuan
auditor untuk bersikap bebas, jujur, dan objektif dalam melakukan penugasan audit.
Hal ini berarti bahwa auditor harus memiliki kejujuran yang tidak memihak dalam
menyatakan pendapatnya dan dalam mempertimbangkan fakta-fakta yang dipakai
sebagai dasar pemberian independen dalam fakta atau independen dalam kenyataan
harus memelihara kebebasan sikap dan senantiasa jujur menggunakan ilmunya
2. Independen dalam penampilan adalah independen yang dipandang dari pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap entitas yang diaudit yang mengetahui hubungan antara
auditor dengan kliennya.

Independensi berarti merupakan sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak
dikendalikan oleh orang lain, tidak tergantung pada orang lain. Independen selalu dianggap
sebagai landasan profesi karena auditor tersebut melakukan pekerjaannya untuk kepentingan
umum. Auditor berkewajiban untuk jujur dalam diri sendiri dalam mempertimbangkan fakta
dan adanya pertimbangan yang objektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan
dan menyatakan pendapatnya. Sikap jujur tidak hanya pada manajemen dan pimpinan, namun
juga kepada masyarakat dan pihak lain yang meletakkan kepercayaan pada pekerjaan auditor
tersebut. Auditor harus jujur karena nantinya hasil dari pendapat auditor akan dijadikan
sebagai landasan bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan, seperti
menilai kinerja manajer keuangan perusahaan, penilaian kesehatan keuangan perusahaan oleh
bank ketika perusahaan mengajukan pinjaman ke bank, saat perusahaan dilakukan
pemeriksaan pajak, dsb. Dikarenakan banyaknya pihak yang terlibat dan juga banyaknya
tindakan yang didasari oleh opini auditor maka dari itu independensi menjadi landasan profesi
akuntansi.
Independensi akuntan publik merupakan dasar utama kepercayaan masyarakat pada
profesi akuntan publik dan merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk menilai
mutu jasa audit. Independensi akuntan publik mencakup empat aspek, yaitu :
1. Independensi sikap mental
Independensi sikap mental berarti adanya kejujuran di dalam diri akuntan dalam
mempertimbangkan fakta-fakta dan adanya pertimbangan yang obyektif tidak memihak di
dalam diri akuntan dalam menyatakan pendapatnya.
2. Independensi penampilan.
Independensi penampilan berarti adanya kesan masyarakat bahwa akuntan publik
bertindak independen sehingga akuntan publik harus menghindari faktor-faktor yang dapat
mengakibatkan masyarakat meragukan kebebasannya. Independensi penampilan berhubungan
dengan persepsi masyarakat terhadap independensi akuntan publik.
3. Independensi praktisi (practitioner independence)
Selain independensi sikap mental dan independensi penampilan, Mautz mengemukakan
bahwa independensi akuntan publik juga meliputi independensi praktisi (practitioner
independence) dan independensi profesi (profession independence). Independensi praktisi
berhubungan dengan kemampuan praktisi secara individual untuk mempertahankan sikap
yang wajar atau tidak memihak dalam perencanaan program, pelaksanaan pekerjaan
verifikasi, dan penyusunan laporan hasil pemeriksaan. Independensi ini mencakup tiga
dimensi, yaitu independensi penyusunan progran, independensi investigatif, dan independensi
pelaporan.
4. Independensi profesi (profession independence)
Independensi profesi berhubungan dengan kesan masyarakat terhadap profesi akuntan
publik.
Saat auditor tidak independen, memiliki kepentingannya sendiri maka hasil dari opini
yang dikeluarkan oleh auditor pun dipertanyakan, apakah opini tersebut benar-benar
berdasarkan apa yang diperiksa atau ada kepentingan tersendiri yang menyebabkan opini
tersebut yang dikeluarkan. Hal lainnya dapat menyebabkan keputusan yang diambil oleh
pihak-pihak yang menggunakan laporan keuangan sebagai landasan mereka dapat salah
dalam mengambil keputusan.

Daftar pustaka:
http://ziajaljayo.blogspot.com/2011/10/independensi-auditor.html

Anda mungkin juga menyukai