Anda di halaman 1dari 4

Analisis Peran Penting Internal Control Framework

Internal Control merupakan konsep fundamental dan hal yang penting dalam dunia Business
Professional. Dalam ruang lingkup bisnis professional, mereka membangun internal control
dengan tujuan untuk meninjau sejauh mana kinerja perusahaan mereka terutama dalam sektor
operasional dan finansial. Internal auditor memerlukan standar COSO Internal Control untuk:

 Reliable financial and operational information


 Compliance with policies and procedures plans, laws, rules, and regulation
 Safeguarding of assets
 Operational efficiency
 Achievment of an established mission, objectives, and goal
 Integrity and ethical values

Perusahaan memiliki sistem kerja yang saling terhubung satu sama lain, antara lain adalah
operasional akuntansi, proses penjualan, dan teknologi informasi. Manajer perlu terlibat langsung
dalam pekerjaan perusahaan, jika tidak sistem tersebut sulit untuk dikendalikan. Manajer
bertanggung jawab merancang dan mengelola kontrol sedangkan Internal Control bertugas untuk
menilai keefektifan dan merekomendasikan sistem yang seharusnya dirancang oleh perusahaan.

COSO Internal Control Framework

COSO Internal Control – Integrated Framework merupakan standar perusahaan dalam melakukan
Internal Control. Perusahaan dapat menggunakan standar ini untuk menilai sejauh mana kegiatan
kontrol internal berjalan dengan baik. COSO Internal Control digunakan untuk menilai keefektifan
dan seberapa besar operasional perusahaan berjalan dengan efisien. Dari aspek akuntansi, standar
ini digunakan untuk memberikan jaminan terkait laporan keuangan yang handal dan berkualitas.
Hingga pada akhirnya laporan keuangan tersebut dapat berguna bagi para pemangku kepentingan
(stakeholders) seperti manajer, stockholders, customer, dan lain-lain. Semakin efektif penerapan
standar ini maka diharapkan pengendalian terhadap sistem kerja finance berjalan dengan baik
hingga menciptakan informasi keuangan yang akurat. Standar ini juga membuat perusahaan
menjadi taat terhadap hukum dan regulasi, kondisi ini membantu perusahaan agar segala macam
bentuk kegiatan tetap memenuhi standar serta tidak melanggar hukum yang berlaku.

Dalam melakukan pengamatan Internal Control, auditor harus memperhatikan Internal Control
Framework yang dijadikan sebagai model dasar dalam melakukan kegiatan Internal Control.
Pengendalian internal ini dimulai dari lapisan terbawah yaitu Control Environment, melalui
lapisan ini maka auditor perlu untuk mengamati lingkungan perusahaan yang diaudit, diantara lain
struktur organisasi, filosofi manajemen, industri yang dijalani, kompetitor, dan lain-lain. Control
Environment menjadi dasar pengendalian internal, maka auditor perlu memperhatikannya secara
lebih detail. Control Environment yang tidak berjalan dengan benar akan membuat lapisan
diatasnya tidak memiliki fondasi yang kuat.
Sebuah organisasi restruktur dapat mempengaruhi bagaimana kontrol internal mereka. Hal ini
dikarenakan struktur organisasi adalah pendekatan perusahaan dalam membagi tugas dalam
perusahaan dan bagaimana mereka dapat mencapai tujuan mereka. Setiap bagian dari perusahaan
perlu tahu apa yang mereka kerjakan dan apa yang mereka akan capai, dengan demikian
miskomunikasi dapat diminimalkan dan kontrol internal yang kuat dapat tercapai. Jika auditor
memahami seberapa kompleks struktur organisasi dalam perusahaan, maka semakin banyak
tindakan preventif yang dapat direkomendasikan kepada perusahaan.

Filosofi dan cara kepemimpinan manajer juga mempengaruhi penilaian auditor terhadap kebijakan
yang mungkin diterapkan dalam perusahaan sepanjang kepengurusan. Setiap pemimpin memiliki
cara masing-masing dalam memimpin, ada yang suka mengambil risiko dan ada yang memilih
untuk tidak. Hal ini membuat keputusan dalam perusahaan menjadi berbeda-beda dan ditambah
dengan industri yang berbeda-beda membuat kontrol internal sangatlah tergantung pada
bagaimana manajemen membawa perusahaan mereka.

Penilaian terhadap resiko merupakan salah satu lapisan yang membantu dalam melakukan
pengendalian internal, analisis resiko sangat membantu perusahaan dalam menghadapi
perkembangan industri yang tidak menentu. Resiko dapat timbul dari faktor eksternal, salah
satunya adalah perkembangan teknologi yang dapat mempengaruhi lingkungan dan aktivitas dari
riset produk baru. Faktor eksternal lain termasuk berubahnya perilaku/ekspektasi konsumen, dan
penetapan harga. Perubahan peraturan dapat memaksa perubahan pula dalam kebijakan operasi
dan strategi. Faktor-faktor ini harus segera diantisipasi oleh perusahaan agar kedepannya
perusahaan tidak tertinggal oleh perkembangan industri. Sebaliknya dari faktor internal, resiko
yang kemungkinan muncul seperti gangguan IT server perusahaan atau manajemen data yang
dapat secara signifikan mempengaruhi operasi secara keseluruhan. Faktor lain seperti kualitas
pegawai yang di rekrut, termasuk pelatihan dan motivasi, hal itu dapat mempengaruhi pula level
kendali di dalam perusahaan.
Internal Control Framework: The COSO Standard

3.1 Importance of Effective Internal Controls

3.2 Internal Controls Standards: Background

(a) Internal Control Definitions: Foreign Corrupt
 Practices Act of 1977 


(b) FCPA Aftermath: What Happened?

3.3 Events Leading to the Treadway Commission

(a) Earlier AICPA Standards: SAS No. 55

(b) Treadway Committee Report

3.4 COSO Internal Control Framework

(a) Control Environment

(b) Risk Assessment 


(c) Control Activities 



d) Communications and Information

(e) Monitoring

Anda mungkin juga menyukai