NIM: A031191034
LIKUIDASI DAN REORGANISASI KORPORASI
Insolvensi
Insolvensi ekuitas, yaitu ketidakmampuan untuk melakukan pembayaran secara tepat
waktu. Korporasi debitor yang insolven menyangkut ekuitas mungkin mampu menghindari
kebangkrutan dengan menegoisasikan perjanjian langsung.
Insolvensi kebangkrutan, yaitu memiliki total debet yang melebihi nilai wajar total
aktiva. Korporasi debitor yang insolven menyangkut kebangkrutan biasanya akan
direorganisasi atau dilikuidasi di bawah pengawasan pengadilan kebangkrutan.
JENIS KEBANGKRUTAN
Likuidasi: seorang trustee ditunjuk untuk menjual aktiva milik individu atau perusahaan
dan membayar klaim kepada individu
Penyesuaian utang kotamadya
Reorganisasi: korporasi debitor diharapkan dapat direhabilitasi dan reorganisasi
korporasi diantisipasi
Petani
Penyesuaian utang individu dengan pendapatan regular
Karakteristik
Pengajuan kebangkrutan sukarela: jika korporasi debitor yang mengajukan petisi
Pengajuan kebangkrutan tidak sukarela: jika kreditor yang mengajukan petisi
Pengadilan kebangkrutan berwenang untuk menutup kasus, memberikan perintah
pembebasan (dengan kata lain menerima petisi), atau mengubah kasus reorganisasi
menjadi likuidasi atau sebaliknya
Tugas Korporasi Debitor
Korporasi debitor diharuskan untuk melakukan hal-hal berikut:
Mengajukan daftar kreditor, skedul aktiva dan kewajiban, serta laporan masalah
keuangan debitor.
Bekerja sama dengan trustee ketika diperlukan agar trustee dapat melaksanakan tugasnya.
Menyerahkan semua properti kepada trustee, termasuk pembukuan, dokumen, catatan,
dan kertas-kertas yang berhubungan dengan harta dalam kasus yang melibatkan trustee.
Menghadiri dengar pendapat di pengadilan ketika diperlukan.
Mengidentifikasi kreditor dan mengajukan dokumen mungkin memerlukan waktu beberapa
bulan. Ini merupakan tugas yang penting karena kreditor yang telah diberi tahu mengenai
pengajuan kebangkrutan mungkin hanya menerima sekian persen saja dari klaimnya. Kreditor
yang tidak diberi tahu berhak menerima klaimnya dalam jumlah penuh.
Tugas Hakim Kebangkrutan
Hakim kebangkrutan bertugas menyelesaikan perselisihan yang terjadi selama kasus dan
menyetujui semua pembayaran utang yang dilakukan sebelum pengajuan kebangkrutan, serta
pembayaran lainnya yang dianggap sebagai pos luar biasa.
LIKUIDASI
TUGAS TRUSTEE DALAM KASUS LIKUIDASI
Pengajuan suatu kasus dapat menciptakan estate. Trustee mengambil alih kepemilikan estatee
tersebut, mengonversi aktiva estatee menjadi kas, dan mendistribusikan hasilnya sesuai dengan
prioritas klaim, seperti yang diperintahkan oleh pengadilan kebangkrutan. Tugas lain trustee
dalam kasus likuidasi adalah sebagai berikut:
Menyelidiki masalah keuangan yang dialami debitor
Memberikan informasi mengenai harta debitor dan administrasinya kepada pihak yang
berkepentingan
Memeriksa klaim kreditor dan menolak klaim yang tidak sesuai
Jika diotorisasi untuk mengoperasikan bisnis debitor, trustee harus memberikan laporan
periodik dan ikhtisar operasi, laporan penerimaan dan pengeluaran, serta informasi lain
seperti yang ditentukan pengadilan.
Mengajukan laporan akhir menyangkut trusteeship seperti yang diminta oleh pengadilan.
Peringkat Klaim dalam Kasus Likuidasi
I. Klaim yang Dijamin
Klaim yang dijamin dengan agunan yang valid.
II. Klaim Prioritas yang Tidak Dijamin
1. Beban administratif yang dikeluarkan dalam mempertahankan dan melikuidasi
perusahaan, termasuk biaya trustee dan biaya hukum serta akuntansi.
2. Klaim yang terjadi antara tanggal pengajuan petisi tidak sukaela dan tanggal
trustee interim ditunjuk.
3. Klaim atas upah, gaji, dan komisi yang dihasilkan dalam waktu 90 hari dari
pengajuan petisi dan tidak melampaui $4.000 per individu.
4. Klaim kontribusi bagi rencana manfaat karyawan yang berasal dari jasa yang
diberikan dalam 180 hari pengajuan petisi dan dibatasi sebesar $4.000 per
karyawan.
5. Klaim individu, yang tidak melampaui $1.800, yang berasal dari pembelian, lease,
atau sewa properti yang belum dikirimkan atau pembelian jasa yang belum
diserahkan oleh debitor.
6. Klaim unit pemerintahan atas pajak penghasilan atau penerimaan kotor, pajak
properti, pajak ketenagakerjaan, dan pajak bea cukai yang timbul dalam waktu
satu hingga empat tatiun sebelum pengajuan (periodenya bervariasi untuk klaim
yang berbeda). Pajak yang ditagih atau dipotong yang menjadi kewajiban debitor
dan denda terkait juga dimasukkan.
III. Klaim Nonprioritas yang Tidak Dijamin
1. Klaim yang diperbolehkan yang diajukan secara tepat waktu.
2. Klaim yang diperbolehkan yang bukli klaimnya terlambat diajukan.
3. Klaim yang diperbolehkan (dijamin dan tidak dijamin) untuk semua bentuk denda
yang berasal dari perintah pembebasan atau penunjukkan trustee.
4. Klaim terhadap bunga atas klaim prioritas yang tidak dijamin atau klaim
nonprioritas yang tidak 'dijamin.
IV. Klaim Pemegang Saham
Aktiva yang tersisa dikembalikan ke korporasi debitor atau pemegang sahamnya.