Anda di halaman 1dari 35

TEORI AKUNTANSI

Bab 1: Sejarah dan Perkembangan Akuntansi


Bab 2: Bangkitnya Profesi Akuntan
Bab 3: Dasar, Lingkup dan Hakikat Akuntansi

Adirizal Rahmansyah (C1C114261)


Ihsan Saffa (C1C114257)
M. Rizky Husain (C1C114131)
M. RizaPahlafi (C1C114249)
Rizky Darma Daswara (C1C114127)
Sejarah dan
Perkembangan
Akuntansi

Teori Akuntansi

Bab 1
Sejarah dan Perkembangan
Akuntansi
– Sejarah adalah sebuah peradaban dan fakta nyata tentang keberadaan manusia
masalalu baik itu terkait dengan aspek lingkungan, sosial, budaya dan pengetahuan
mereka pada masa itu. Warisan sejarah yang ditinggalkan oleh peradaban masa lalu
telah mampu mengubah dunia yang lebih moderen saat ini. Begitu juga ilmu
akuntansi yang telah berumur ribuan tahun dan telah dijadikan manusia teman
dalam kehidupan sehari-hari sebagai mencatat kekayaaan, Sejarah mencatat bahwa
sistem pencatatan buku berpasangan sudah ada jauh sebelum diterbitkannya buku
Summa de Arithmatica, Geometria, Proportioni et Proportionalitia tahun 1494 di
Venesia
Sejarah dan Perkembangan
Akuntansi Periode Mesir

– Periode Mesir ditemukan akutansi pada tahun 3000 SM – 1000 SM, Bukti

sejarah menunjukan gudang-gudang Mesir lalu menunjukan adanya pencatatan

atas transaksi-transaksi, seperti guudang-gudang dijadikan sebagai tempat

penyimpanan barang-barang berharga seperti emas, gandum, permata, tekstil,

bahkan hewan ternak.


Sejarah dan Perkembangan
Akuntansi Periode Babilonia
Periode Babilonia ditemukan akuntansi pada tahun 3000 SM – 2000 SM, Bukti
sejarah ilmuan melakukan pembongkaran ribuan tablet-tablet tanah liat Babilionia.
Hasil pembongkaran menunjukan kesaksian besar tentang sistem pembukuan
mereka. Tablet-tablet berisi catatan-catatan informasi:
– Berapa jumlah uang dan barang yang diterima
– Nama orang yang memberikan
– Nama orang tang menerima
– Tanggal kejadianya
Sejarah dan Perkembangan
Akuntansi Periode Babilonia
Ditemukan juga tablet pengeluaran yang dicatat atas arus keluar dari entitas. Tablet
pengeluaran tersebut terdiri dari daftar sejumlah uang dan kekayaaan yang
dibelanjakan sebagai hasil dari pengguna internal,pembelian,keugian dan lain-
lainnya.tablet biasanya meliputi:

– Apa laba yang diterima

– Siapa yang menerima

– Alasan-alasan untuk menerima

– Tanggal penerimaan
Sejarah dan Perkembangan
Akuntansi PeriodeYunani
– Periode Yunani ditemukan akuntansi pada tahun 1000 SM – 1 M, pemerintah
Yunani membagi secara adil barang-barang yang mereka terima. Pada
umumnya, permulaan akuntansi mengawasi keseimbangan, uang masuk,
pengeluaran-pengeluaran dan berakhir pada keseimbangan. Pengamatan
terhadap dokumen-dokumen tertulis menyajikan setiap transaksi, banyak
diantara mereka mengambil bentuk dari akun untuk meminjam uang dan aktiva
lainnya yang diterima oleh kepala departemen.
Sejarah dan Perkembangan
Akuntansi Periode Romawi

– Periode Romawi ditemukan akuntansi pada tahun 1 M – 5 M, bukti sejarah

akuntansi catatan-catatan yang telah diselamatkan, bersama dengan

kesimpulan-kesimpulan yang berkaitan dengan literatur, mengidentifikasikan

bahwa beberapa pemilik menjaga dua susunan pembukuan. Hal ini menunjukan

kegemaran romawi akan organisasi dan administrasi.


Sejarah dan Perkembangan
Akuntansi Periode Arab (Islam)
– Periode Arab (Islam) ditemukan akuntansi pada tahun 5 M- 7 M, bermumalat
atau berniaga ialah berjual beli, berhutang piutang atau sewa-menyewa dan
sebagainya. Ketika melakukan perniagaan terdapat kaidah-kaidah yang harus
dijaga oleh para peniaga.penggunaan akuntansi dan pengembangannya di
negara islam sebelum munculnya buku Pacioli, adanya manuskrip yang ditulis
pada tahun 765H/1363M. Manuskrip ini karya seorang penulis muslim, yaitu
Abdullah bin Muhammad bin Kayah Al Mazindarani, dan diberi judul ’’Risalah
Falakiyah Kitab As Siyaqat”. Tercatat di bagian manuskrip dengan nomor 2756,
dan memuat tentang akuntansi dan sistem akuntansi di negara islam.
Munculnya Double-Entry
Bookkeeping
– Akuntansi berpasangan muncul sekitar abad ke 13. Pusat pelatihan para
akuntan yang pertama di italia didirikan dikota Venice pada tahun 1581M,
dikenal dengan nama Colege of Accountans. Para peserta studi menerima ilmu
dari lembaga tersebut. Mereka diharuskan untuk berlatih (praktek kerja) di
kantor-kantor akuntan yang telah teruji selama enam tahun, setelah itu mereka
diuji sebelum dapat mempraktekkan profesi akuntansi secara mandiri. Hal yang
patut diperhatikan dari Pacioli adalah ia menyebutkan didalam bukunya bahwa
pencatatan berpasangan telah ada sejak masa yang lama, tetapi dia tidak
menyebutkan sejak kapan dan dimana sistem ini telah ada.
Akuntansi Setelah Double Entry

– Era Revolusi industri

Revolusi Industri adalah perubahan teknologi,sosio ekonomi,dan budaya dengan


pergantian ekonomi berdasarkan pekerja,pergantian ini didominasi oleh industri
dan mesin produksi. Revolusi ini dimulai di akhir abad ke – 18 dan awal abad ke –
19 di Inggris dengan pengenalan mesin uap(menggunakan batu bara sebagai bahan
bakar) dan ditenagai oleh mesin(terutama dalam produksi tekstil)
Akuntansi Setelah Double Entry

– Spirit Kapitalisme
Sistem kapitalisme mulai berkembang di inggris pada abad 18 M dan kemudian
menyebar luas ke kawasan Eropa Barat laut dan Amerika Utara. Awal abad ke 20
kapitalisme harus menghadapi berbagai tekanan dan ketegangan yang tidak
diperkirakan sebelumnya.muculnya kerajaan-kerajaan industri cendrung menjadi
birokratis uniform dan terjadinya kosentrasi pemilikan saham oleh segelintir individu
kapitalis memaksa pemerintah (Barat) menginvestasi mekanisme pasar melalui
kebijakan-kebijakan seperti undang-undang anti-monopoli, sistem perpajakan, dan
jumlah kesejahteran.
Sejarah Perkembangan
Akuntansi di Indonesia
– Praktek akuntansi di Indonesia dapat ditelusuri pada era penjajahan Belanda. Dan
dapat di temui pada tahun 1747, yaitu praktik pembukuan yang dilaksanakan
Amphioe Society yang berkedudukan di Jakarta. Belanda mengenalkan sistem
pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping) sebagaimana yang
dikembangkan oleh luca Pacioli. Fungsi auditing mulai dikenalkan di indonesia pada
tahun 1907. Kebutuhan audit diambil oleh akuntan belanda dan inggris yang masuk
ke indonesia untuk membantu kegiatan administrasi di perushaan tekstil dan
perusahaan manufaktur. Internal auditor yang pertama kali datang di indonesia
adalah J.W Labrijn yang sudah berada di Indonesia pada tahun 1896 dan orang
pertama yang melaksanakan pekerjaan audit (meyusun dan mengontrol pembukan
perusahaan) adalah Van Schagen yang dikirim ke Indonesia pada tahun 1907.
Akuntansi Internasional Upaya
Penyeragaman Standar
– Akuntansi internasional didefinisikan sebagai akuntansi untuk transaksi antar
negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang
berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia. Perusahaan
mulai terlibat dengan akuntansi international adalah pada saat mendapatkan
kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor.
Masa Depan Akuntansi

– Semakin berkembangnya teknologi yang terkomputerisasi. Akuntansi dituntut


untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi
informasi, pada era informasi berdampak signifikan terhadap sistem informasi
akuntansi (perkembangan akuntansi yang menyangkut SIA berbasis komputer
dalam mengahasilkan laporan keuangan akan mempengaruhi praktik
pengauditan) perubahan proses akuntansi mempengaruhi proses audit karena
audit merupakan suatu bidang praktik yang menggunakan laporan keuangan.
Bangkitnya
Profesi
Akuntan

Teori Akuntansi

Bab 2
Awal Kebangkitan Akuntan

– Profesi akuntansi mulai di perhitungkan saat awal dimulainya revolusi industri,


pada tahun 1733, kota Edinburgh, Skotlandia memulainya dengan memasukan
tujuh akuntan kedalam keanggotaan dewan kota.
– Tahun 1844 disetujuinya Companies Act yang mengharuskan neraca hasil
auditan pada perusahaan yang membuat profesi akuntansi tumbuh pesat di
Inggris dan Skotlandia.
– Dibentuknya Society of Accountants pada tahun 1854 dan pemberian hak
Chartered Accountants pada para akuntan.
– Dibentuknya Institute of Chartered Accountants yang disetujui oleh Ratu
Victoria di Inggris dan wales pada tahun 1880
Akuntan di Indonesia

– Hingga tahun 1950, belum ada profesi akuntansi lulusan universitas lokal.
Hampir semua akuntan memiliki kualifikasi professional dari Belanda.
– Munculnya Undang-Undang No.34/1954 tentang Pemakaian Gelar Akuntan,
merupakan fondasi lahirnya akuntan yang berasal dari universitas lokal.
– Pada tahun 1957, kelompok pertama mahasiswa akuntansi yang lulus dari
Universitas Indonesia tidak diakui kualifikasinya oleh kantor akuntan publik milik
orang belanda.
– Akuntan lulusan Universitas Indonesia bersama dengan akuntan senior Belanda
mendirikan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada tanggal 23 Desember 1957,
yang di ketua umumkan oleh Professor Soemarjo Tjitrosidojo.
Perjalanan Ikatan Akuntan
Indonesia
– Profesi akuntansi mulai berkembang cepat di Indonesia, setelah dikeluarkannya
UU Penanaman Modal Dalam Negeri 1968.
– IAI melaksanakan konvensi akuntansi pertamanya pada tahun 1969.
– Pada tahun 1973, IAI membentuk “Komite Norma Pemeriksaan Akuntan”.
– Pada tahun 1974 didirikan Yayasan Pengembangan Ilmu Akuntansi Indonesia
(YPAI).
– Pada tahun 1985 dibentuk tim Koordinasi Pengembangan Akuntansi,
– IAI merupakan anggota International Federation of Accountants sejak 7 Oktober
1977.
Profesi Akuntan di Indonesia

Profesi akuntan di Indonesia dalam pekerjaannya dibedakan menjadi beberapa


jenis, yaitu:
– Institute Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
– Institute Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI)
– IAI Kompartemen Akuntan Pendidik (IAI-KAPd)
– IAI Kompartemen Akuntan Sektor Publik (IAI-KASP)
Pendidikan Profesi Akuntan

Pendidikan Profesi Akuntan merupakan pendidikan tambahan diluar pendidikan akademik yang
bertujuan menghasilkan lulusan kompetensi keprofesian akuntansi yang dapat ditempuh setelah
mahasiswa menyelesaikan pendidikan S1.

Pendidikan yang terdapat dalam Pendidikan Profesi Akuntansi adalah sebagai berikut:
– Etika bisnis dan Profesi
– Seminar Perpajakan
– Praktek Audit
– Lingkungan Bisnis
– Pengetahuan Pasar Modal
– Seminar Akuntansi Keuangan
– Seminar Akuntansi Manajemen
Dasar, Lingkup
dan Hakikat
Akuntansi

Teori Akuntansi

Bab 3
Definisi Akuntansi

– Akuntansi Menurut AICPA

“Akuntansi Adalah seni pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi dan


kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk
satuan uang, dan penginterpretasian hasil proses tersebut”

– Akuntansi Menurut APB

“Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi


kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, mengenai suatu entitas ekonomi yang
dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi, sebagai dasar
dalam memilih diantara beberapa alternatif.”
Definisi Akuntansi

– Akuntansi Menurut FASB

“Akuntansi adalah pengetahuan badan dan fungsinya terkait dengan sistematika pencatatan,
pengklasifikasian, pengolahan, peringkasan, penganalisisan, penafsiran, dan tuntutan informasi yang
andal dan signifikan meliputi transaksi, dan kejadian-kejadian yang terkait, setidaknya untuk sebagian,
dari karakter keuangan, yang diperlukan untuk manajemen dan operasionalisasi suatu entitas dan untuk
pelaporan yang harus disampaikan guna memenuhi fiduciary dan tanggung jawab lainnya.”

– Akuntansi Menurut Pendapat Lainya

“Seperangkat pengetahuan yang mempelajari rekayasa penyediaan jasa berupa informasi keuangan
kuantitatif dari suatu unit organisasi dan cara penyampaian (pelaporan) informasi tersebut kepada pihak
yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputsan ekonomi.”
Akuntansi: Seni atau Ilmu?

– “Akuntansi berurusan dengan perusahaan, yang merupakan kelompok sosial,


akuntansi berkaitan dengan transaksi dan peristiwa ekonomi lain yang memiliki
konsekuensi sosial dan mempengaruhi hubungan sosial, akuntansi
menghasilkan pengetahuan yang berguna dan bermakna bagi manusia yang
terlibat dalam aktivitas yang memiliki implikasi sosial, akuntansi terutama
bersifat mental. Atas dasar pedoman yang tersedia tersebut, akuntansi adalah
sebuah sains sosial.”
Berbagai Pandangan Tentang
Akuntansi
– Akuntansi sebagai Ideologi
– Akuntansi sebagai bahasa
– Akuntansi sebagai catatan peristiwa yang lalu
– Akuntansi sebagai realitas ekonomi saat ini
– Akuntansi sebagai suatu sistem informasi
– Akuntansi sebagai komoditas
– Akuntansi sebagai perumpamaan
– Akuntansi sebagai percobaan
– Akuntansi sebagai distorsi
Sifat Dasar Akuntansi

– Akuntansi Entitas (Accounting Entity)


– Keberlanjutan (Going Concern)
– Pengukuran (Measurement)
– Periode Waktu (Time Period)
– Unit Moneter (Monetary Unit)
– Akrual (Accrual)
Sifat Dasar Akuntansi

– Pertukaran Harga (Exchange Price)


– Penaksiran (Approximation)
– Pertimbangan (Judgement)
– Bertujuan Umum (General Purpose)
– Keterkaitan Laporan Keuangan (Interrelated Statement)
– Substansi Mengungguli Bentuk (Substance Over Form)
– Materialitas (Materiality)
Persamaan Akuntansi

– Harta yang dimiliki perusahaan disebut aktiva, sedangkan hak atas harta
tersebut dinamakan ekuitas. Bila perusahaan memiliki aktiva sebesar Rp
5.000.000 maka ekuitas atas aktiva tersebut juga Rp 5.000.000

Harta = Modal
Persamaan Akuntansi

– Harta perusahaan yang digunakan sebagai sumber pembelanjaan dalam


kegiatan usaha dapat diperoleh melalui dua sumber, yaitu pemilik dan kreditur.
Maka:

Harta = Utang + Modal


Persamaan Akuntansi

– Pendapatan mempunyai sifat menambah modal, sedangkan beban mempunyai


sifat mengurangi modal. Dengan demikian, pendapatan dan beban akan
mempengaruhi keadaan modal.

Harta = Utang + Modal + Pendapatan - Beban


Siklus Akuntansi

– Transaksi
– Bukti
– Buku Harian Jurnal
– Buku Tambahan
– Neraca Lajur
– Laporan Keuangan
– Jurnal Penutup
– Neraca Saldo Setelah Penutupan
Prinsip Akuntansi Berterima
Umum (PABU)
– Akuntansi di praktikan dalam suatu kerangka yang implisit. Kerangka ini dikenal
sebagai Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU). Prinsip-prinsip akuntansi
yang berterima secara umum dapat menjadi syarat bagi keputusan-keputusan
manajer sekaligus juga sebagai ukuran kinerjanya. Namun akuntansi
menghadapi masalah usaha kecil yang terlalu dibebani oleh biaya administrasi
dan akuntansi dalam rangka mematuhi aturan-aturan yang tidak relevan, dan
kebutuhan akan pembebasan dalam bentuk keinginan-keinginan.
Kebijakan dan Perubahan
Akuntansi
– APB dalam opini 22, Disclosure of Acceding Politicies (April, 1972), paragraf 6:

“Kebijakan akuntansi dari sebuah pelaporan entitas adalah prinsip akuntansi spesifik dan
metode penerapan prinsip tersebut yang oleh manajemen entitas dipandang paling tepat
untuk menyajikan posisi keuangan, perubahan dalam posisi keuangan, dan hasil operasi
dengan sewajarnya sesuai prinsip akuntansi berterima umum dan karenanya diadopsi untuk
penyiapan laporan keuangan”
Tujuan Akuntansi

– Informasi untuk pengambilan keputusan

Informasi akuntansi sangat diperlukan oleh pihak manajemen perusahaan dalam


merumuskan berbagai keputusan dalam memecahkan segala permasalahan yang
dihadapi perusahaan. Informasi akuntansi yang dihasilkan dari suatu laporan
keuangan berguna dalam rangka menyusun berbagai proyeksi, misalnya proyeksi
kebutuhan uang kas di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai