Teori Akuntansi
Bab 1
Sejarah dan Perkembangan
Akuntansi
– Sejarah adalah sebuah peradaban dan fakta nyata tentang keberadaan manusia
masalalu baik itu terkait dengan aspek lingkungan, sosial, budaya dan pengetahuan
mereka pada masa itu. Warisan sejarah yang ditinggalkan oleh peradaban masa lalu
telah mampu mengubah dunia yang lebih moderen saat ini. Begitu juga ilmu
akuntansi yang telah berumur ribuan tahun dan telah dijadikan manusia teman
dalam kehidupan sehari-hari sebagai mencatat kekayaaan, Sejarah mencatat bahwa
sistem pencatatan buku berpasangan sudah ada jauh sebelum diterbitkannya buku
Summa de Arithmatica, Geometria, Proportioni et Proportionalitia tahun 1494 di
Venesia
Sejarah dan Perkembangan
Akuntansi Periode Mesir
– Periode Mesir ditemukan akutansi pada tahun 3000 SM – 1000 SM, Bukti
– Tanggal penerimaan
Sejarah dan Perkembangan
Akuntansi PeriodeYunani
– Periode Yunani ditemukan akuntansi pada tahun 1000 SM – 1 M, pemerintah
Yunani membagi secara adil barang-barang yang mereka terima. Pada
umumnya, permulaan akuntansi mengawasi keseimbangan, uang masuk,
pengeluaran-pengeluaran dan berakhir pada keseimbangan. Pengamatan
terhadap dokumen-dokumen tertulis menyajikan setiap transaksi, banyak
diantara mereka mengambil bentuk dari akun untuk meminjam uang dan aktiva
lainnya yang diterima oleh kepala departemen.
Sejarah dan Perkembangan
Akuntansi Periode Romawi
bahwa beberapa pemilik menjaga dua susunan pembukuan. Hal ini menunjukan
– Spirit Kapitalisme
Sistem kapitalisme mulai berkembang di inggris pada abad 18 M dan kemudian
menyebar luas ke kawasan Eropa Barat laut dan Amerika Utara. Awal abad ke 20
kapitalisme harus menghadapi berbagai tekanan dan ketegangan yang tidak
diperkirakan sebelumnya.muculnya kerajaan-kerajaan industri cendrung menjadi
birokratis uniform dan terjadinya kosentrasi pemilikan saham oleh segelintir individu
kapitalis memaksa pemerintah (Barat) menginvestasi mekanisme pasar melalui
kebijakan-kebijakan seperti undang-undang anti-monopoli, sistem perpajakan, dan
jumlah kesejahteran.
Sejarah Perkembangan
Akuntansi di Indonesia
– Praktek akuntansi di Indonesia dapat ditelusuri pada era penjajahan Belanda. Dan
dapat di temui pada tahun 1747, yaitu praktik pembukuan yang dilaksanakan
Amphioe Society yang berkedudukan di Jakarta. Belanda mengenalkan sistem
pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping) sebagaimana yang
dikembangkan oleh luca Pacioli. Fungsi auditing mulai dikenalkan di indonesia pada
tahun 1907. Kebutuhan audit diambil oleh akuntan belanda dan inggris yang masuk
ke indonesia untuk membantu kegiatan administrasi di perushaan tekstil dan
perusahaan manufaktur. Internal auditor yang pertama kali datang di indonesia
adalah J.W Labrijn yang sudah berada di Indonesia pada tahun 1896 dan orang
pertama yang melaksanakan pekerjaan audit (meyusun dan mengontrol pembukan
perusahaan) adalah Van Schagen yang dikirim ke Indonesia pada tahun 1907.
Akuntansi Internasional Upaya
Penyeragaman Standar
– Akuntansi internasional didefinisikan sebagai akuntansi untuk transaksi antar
negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang
berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia. Perusahaan
mulai terlibat dengan akuntansi international adalah pada saat mendapatkan
kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor.
Masa Depan Akuntansi
Teori Akuntansi
Bab 2
Awal Kebangkitan Akuntan
– Hingga tahun 1950, belum ada profesi akuntansi lulusan universitas lokal.
Hampir semua akuntan memiliki kualifikasi professional dari Belanda.
– Munculnya Undang-Undang No.34/1954 tentang Pemakaian Gelar Akuntan,
merupakan fondasi lahirnya akuntan yang berasal dari universitas lokal.
– Pada tahun 1957, kelompok pertama mahasiswa akuntansi yang lulus dari
Universitas Indonesia tidak diakui kualifikasinya oleh kantor akuntan publik milik
orang belanda.
– Akuntan lulusan Universitas Indonesia bersama dengan akuntan senior Belanda
mendirikan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada tanggal 23 Desember 1957,
yang di ketua umumkan oleh Professor Soemarjo Tjitrosidojo.
Perjalanan Ikatan Akuntan
Indonesia
– Profesi akuntansi mulai berkembang cepat di Indonesia, setelah dikeluarkannya
UU Penanaman Modal Dalam Negeri 1968.
– IAI melaksanakan konvensi akuntansi pertamanya pada tahun 1969.
– Pada tahun 1973, IAI membentuk “Komite Norma Pemeriksaan Akuntan”.
– Pada tahun 1974 didirikan Yayasan Pengembangan Ilmu Akuntansi Indonesia
(YPAI).
– Pada tahun 1985 dibentuk tim Koordinasi Pengembangan Akuntansi,
– IAI merupakan anggota International Federation of Accountants sejak 7 Oktober
1977.
Profesi Akuntan di Indonesia
Pendidikan Profesi Akuntan merupakan pendidikan tambahan diluar pendidikan akademik yang
bertujuan menghasilkan lulusan kompetensi keprofesian akuntansi yang dapat ditempuh setelah
mahasiswa menyelesaikan pendidikan S1.
Pendidikan yang terdapat dalam Pendidikan Profesi Akuntansi adalah sebagai berikut:
– Etika bisnis dan Profesi
– Seminar Perpajakan
– Praktek Audit
– Lingkungan Bisnis
– Pengetahuan Pasar Modal
– Seminar Akuntansi Keuangan
– Seminar Akuntansi Manajemen
Dasar, Lingkup
dan Hakikat
Akuntansi
Teori Akuntansi
Bab 3
Definisi Akuntansi
“Akuntansi adalah pengetahuan badan dan fungsinya terkait dengan sistematika pencatatan,
pengklasifikasian, pengolahan, peringkasan, penganalisisan, penafsiran, dan tuntutan informasi yang
andal dan signifikan meliputi transaksi, dan kejadian-kejadian yang terkait, setidaknya untuk sebagian,
dari karakter keuangan, yang diperlukan untuk manajemen dan operasionalisasi suatu entitas dan untuk
pelaporan yang harus disampaikan guna memenuhi fiduciary dan tanggung jawab lainnya.”
“Seperangkat pengetahuan yang mempelajari rekayasa penyediaan jasa berupa informasi keuangan
kuantitatif dari suatu unit organisasi dan cara penyampaian (pelaporan) informasi tersebut kepada pihak
yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputsan ekonomi.”
Akuntansi: Seni atau Ilmu?
– Harta yang dimiliki perusahaan disebut aktiva, sedangkan hak atas harta
tersebut dinamakan ekuitas. Bila perusahaan memiliki aktiva sebesar Rp
5.000.000 maka ekuitas atas aktiva tersebut juga Rp 5.000.000
Harta = Modal
Persamaan Akuntansi
– Transaksi
– Bukti
– Buku Harian Jurnal
– Buku Tambahan
– Neraca Lajur
– Laporan Keuangan
– Jurnal Penutup
– Neraca Saldo Setelah Penutupan
Prinsip Akuntansi Berterima
Umum (PABU)
– Akuntansi di praktikan dalam suatu kerangka yang implisit. Kerangka ini dikenal
sebagai Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU). Prinsip-prinsip akuntansi
yang berterima secara umum dapat menjadi syarat bagi keputusan-keputusan
manajer sekaligus juga sebagai ukuran kinerjanya. Namun akuntansi
menghadapi masalah usaha kecil yang terlalu dibebani oleh biaya administrasi
dan akuntansi dalam rangka mematuhi aturan-aturan yang tidak relevan, dan
kebutuhan akan pembebasan dalam bentuk keinginan-keinginan.
Kebijakan dan Perubahan
Akuntansi
– APB dalam opini 22, Disclosure of Acceding Politicies (April, 1972), paragraf 6:
“Kebijakan akuntansi dari sebuah pelaporan entitas adalah prinsip akuntansi spesifik dan
metode penerapan prinsip tersebut yang oleh manajemen entitas dipandang paling tepat
untuk menyajikan posisi keuangan, perubahan dalam posisi keuangan, dan hasil operasi
dengan sewajarnya sesuai prinsip akuntansi berterima umum dan karenanya diadopsi untuk
penyiapan laporan keuangan”
Tujuan Akuntansi