Anda di halaman 1dari 15

GERAKAN NON BLOK

1. PENGERTIAN GNB
Gnb adalah suatu gerakan atau organisasi yg tidak memihak atau netral
terhadap suatu blok yang sedang berselisih.

2. SEJARAH BERDIRINYA GNB


Kata “non-blok” diperkenalkan pertama kali oleh perdana menteri india
nehru dalam pidatonya tahun 1954 di colombo,srilanka. Dalam pidato
itu,nehru menjelaskan lima pilar yang dapat digunakan sebagai pedoman
untuk membentuk relasi sino-india yang disebut dengan panchsheel (lima
pengendali).
Prinsip ini kemudian digunakan sebagai basis dari gerakan non blok.lima
prinsip tersebut adalah :
1.saling menghormati intergritas teritorial dan kedaulatan .
2.perjanjian non agresi
3.tidak mengintevensi urusan dalam negara lain
4.kesetaraan dan keuntungan bersama
5.mejaga perdamaian

Konferensi asia-afrika (kaa) di bandung tahun 1955 merupakan proses awal


lahirnya gnb. Kaa diselenggarakan pada tanggal 18-24 april 1955 dan dihadiri oleh
29 kepala negara dan kepala pemerintah dari benua asia dan afrika yang baru saja
mencapai kemerdekaannya. Kaa ditujukan untuk mengidentifikasi dan mendalami
masalah-masalah dunia waktu itu dan berupaya menformulasikan kebijakan
bersama negara-negara baru tersebut pada tataran hubungan internasional. Kaa
menyepakati ’dasa sila bandung’ yang dirumuskan sebagai prinsip-prinsip dasar
bagi penyelenggaraan hubungan dan kerjasama antara bangsa-bangsa. Sejak saat
itu proses pendirian gnb semakin mendekati kenyataan, dan dalam proses ini
tokoh-tokoh yang memegang peran kunci sejak awal adalah presiden mesir gamal
abdel nasser, presiden ghana kwame nkrumah, perdana menteri india jawaharlal
nehru, presiden indonesia soekarno, dan presiden yugoslavia josip broz tito.
Kelima tokoh dunia ini kemudian dikenal sebagai para pendiri gnb.

Gnb berdiri saat diselenggarakannya konferensi tingkat tinggi (ktt) i gnb di


beograd, yugoslavia, 1-6 september 1961. Ktt i gnb dihadiri oleh 25 negara yakni
afghanistan, algeria, yeman, myanmar, cambodia, srilanka, congo, cuba, cyprus,
mesir, ethiopia, ghana, guinea, india, indonesia, iraq, lebanon, mali, morocco,
nepal, arab saudi, somalia, sudan, suriah, tunisia dan yugoslavia. Dalam ktt i
tersebut, negara-negara pendiri gnb ini berketetapan untuk mendirikan suatu
gerakan dan bukan suatu organisasi untuk menghindarkan diri dari implikasi
birokratik dalam membangun upaya kerjasama di antara mereka. Pada ktt i juga
ditegaskan bahwa gnb tidak diarahkan pada suatu peran pasif dalam politik
internasional, tetapi untuk memformulasikan posisi sendiri secara independen
yang merefleksikan kepentingan negara-negara anggotanya.

Gnb menempati posisi khusus dalam politik luar negeri indonesia karena
indonesia sejak awal memiliki peran sentral dalam pendirian gnb. Kaa tahun 1955
yang diselenggarakan di bandung dan menghasilkan ‘dasa sila bandung’ yang
menjadi prinsip-prinsip utama gnb, merupakan bukti peran dan kontribusi
penting indonesia dalam mengawali pendirian gnb. Secara khusus, presiden
soekarno juga diakui sebagai tokoh penggagas dan pendiri gnb. Indonesia menilai
penting gnb tidak sekedar dari peran yang selama ini dikontribusikan, tetapi
terlebih-lebih mengingat prinsip dan tujuan gnb merupakan refleksi dari
perjuangan dan tujuan kebangsaan indonesia sebagaimana tertuang dalam uud
1945.  

3. CIRI-CIRI GNB
Negara-negara yang tergabung di dalamnya statusnya adalah negara
berkembang

4. LATAR BELAKANG BERDIRINYA GNB


 Karna dunia sedang diwarnai oleh konflik bipolarisasi politik dengan
pertentangan konflik antara amerika serikat dengan uni soviet
 Karna negara anggota gnb adalah negara berkembang atau
lemah,sehingga gnb dijadikan sebagai payung pengaman bagi negara-
negara kecil(negara berkembang)
 Agar negara-negara berkembang tidak terseret arus di dalam konflik
amerika serikat dengan uni soviet
 Terjadinya krisis kuba yang mengancam perdamaian dunia
 Pada tahun 1961 terjadi pertemuan kairo sebagai persiapan ktt 1 gnb

5. TUJUAN DIBENTUKNYA GNB


Pada awalnya tujuan dibentuknya gnb yaitu :
1. Sebagai jalan menghindari keberpihakan negara-negara anggota kepada
blok barat maupun blok tmur
2. Menjaga agar dapat menjunjung tinggi kedaulatan negra-negara anggota
yg ikut serta kedalamnya

6. PRINSIP DASAR NON-BLOK


Non-blok didirikan berdasarkan prinsip-prinsip dasar yang disepakati dalam
konferensi tingkat tinggi asia-afrika yang dikenal dengan sebutan dasasila
bandung pada bulan april 1955 di bandung (inodesia). Substansi dasasila
bandung berisi tentang “pernyataan mengenai dukungan bagi kedamaian dan
kerja sama dunia”. Dasasila bandung memasukkan prinsip-prinsip dalam piagam
pbb dan prinsip-prinsip nehru, sebagai berikut :

1)    menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asa-asa yang
termuat didalam piagam pbb.
2)    menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa.
3)    mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar
maupun kecil.
4)    tidak melakukan campur tangan atau intervensi dalam persoalan-persoalan
dalam negeri negara lain.
5)    menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri secara
individu maupun secara kolektif, yang sesuai dengan piagam pbb.
6)    (atidak menggunakan peraturan-peraturan dan pertahanan kolektif untuk
bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara-negara besar, (b) tidak
melakukan campur tangan terhadap negara lain.
7)    tidak melakukan tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan
kekerasan terhadap integritas territorial atau kemerdekaan politik suatu negara.
8)    menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan cara damai, seperti
perundingan, persetujuan, arbitrase, atau penyelesaian masalah hokum, ataupun
lain-lain cara damai, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan, yang sesuai
dengan piagam pbb.
9)    memajukan kepentingan bersama dan kerja sama.
10)     menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional.

7. PEMPRAKASA GNB
Ada lima negara yang ikut memprakasa gnb yaitu :
1.indonesia : ir.soekarno
2.india : pandid jawaharap nehru
3.mesir : gamal abdul naser
4.yugoslavia : yosef bros tito
5.ganna : kwame n’krumah

8. ASAS-ASAS GNB

1.gnb bukan merupakan blok tersendiri dan tidak termasuk ke dalam salah
satu blok yg ada

2.gnb merupakan wadah perjuangan negara-negara yg berkembang

3.gnb memegang teguh prinsip perjuangan melawan


imperialisme,kolonialisme,neokolonialisme,prasialisme,dan zionisme

9. PERAN INDONESIA DALAM GNB

1.sebagai memprakasa lahirnya gnb

2.presiden soekarno sebagai duta untuk menyempaikan keputusan ktt non blok
1 kepada presiden amerika serikt john f.kennedi

3.indonesia menjadi penyelengara sekaligus ketua gnb dalam ktt gnb di jakarta
pada bulan september 1992

4.presiden soeharto dirintis dibukanya kembali dialog utara selatan yang telah
lama mengalami pemutusan,yakni dalam ktt g-7 di tokyo jepang tahun 1993

5.indonesia selalu mengusulkan dalam ktt kemajuan ekonomi,penghapusan


penjajahan,dan kemurnian gnb tetap dipertahankan sama dengan memelihara
perdamaian dunia

6.indonesia juga berperan penting dalam meredakan ketegangan dikawasan


yugoslavia pda tahun 1996
10. KONFERENSI TINGKAT TINGGI GERAKAN NON BLOK
Keanggotaan gerakan non blok sejak berdirinya tahun 1961 bertambah dengan
pesat. Pertambahan gerakan ini dapat dilihat dari peserta setiap konferensi tingkat
tingkat tinggi yangdiadakanseperti:

ktt gnb i (1961)

konferensi tingkat tinggi (ktt) gerakan non blok (gnb) i berlangsung di beograd,
yugoslavia pada tanggal 6 september 1961. Sekitar 23 negara sepakat menjadi
anggota gnb dalam konferensi yang diprakarsai lima pemimpin yang menjadi
sponsor pendirian gnb itu adalah
• presiden soekarno (indonesia)
• presiden gamal abdul naser (mesir)
• presiden josep broz tito (yugoslavia)
• pm pandit jawaharlal nehru (india) dan
• presiden kwame nkrumah (ghana)
tujuan ktt i ini guna mencetuskan prinsip politik bersama, yaitu bahwa politik
berdasarkan koeksistensi damai, bebas blok, tidak menjadi anggota persekutuan
militer dan bercita-cita melenyapkan kolonialisme dalam segala bentuk dan
manifestasi. Ktt i ini merupakan kelanjutan dari kaa 1955 di bandung. Dalam
konferensi rasa, bantuan untuk kemajuan dan perkembangan serta perlucutan
senjata. Pelaksanaan ktt i ini didorong oleh adanya krisis kuba. Konferensi ini
dihadiri oleh 25 negara dan menghasilkan deklarasi beograd yang intinya
menyerukan untuk menghentikan perang dingin dan mendamaikan antara
amerika serikat dan unisoviet.

Ktt gnb ii (1964)

ktt ii ini diselenggarakan pada tanggal 5 – 10 oktober 1964 di kairo mesir,


dipimpin oleh presiden gamal abdul naser. Ktt ini dihadiri oleh 48 negara peserta
dan 10 negara pengamatin imemberikan perhatian kepada masalah-masalah
ekonomi. Dalam ktt yang diselenggarakan dua kali ini mulai tampak ada
pertentangan antara kelompok negara modern dibawah pimpinan nehru dan
kelompok negara radikal dipimpin oleh soekarno dan nkrumah.

Ktt gnb iii (1970)

ktt iii diselenggarakan di lusaka, zambia pada tanggal 8 – 10 september 1970,


dipimpin oleh presiden kenneth kaunda. Tema pokok ktt ini adalah permasalahan
rezim resialis minoritas kulit putih di afrika selatan. Ktt ini dihadiri oleh 54 negara
peserta dan 9 negara pengamat.

Ktt gnb iv (1973)

ktt iv berlangsung pada tanggal 5 – 9 september 1973 di algiers, aljazair dibawah


pimpinan presiden houari boumedienne. Ktt terselenggara pada saat hubungan
kedua blok membaik. Tema pokok ktt iv ini adalah masalah negara-negara
melarat. Ktt dihadiri oleh 75 negara peserta. Pengamat terdiri atas organisasi
gerakan kemerdekaan dan pembebasan afrika selatan dan amerika latin.

Ktt gnb v (1976)

ktt v dilaksanakan pada tanggal 16 – 19 agustus 1976 di colombo, srilanka


dipimpin oleh pm ny. Sirimavo bandaranaike. Ktt ini mempertegas kepentingan
negara-negara non blok yang dirugikan oleh tata ekonomi dunia yang tidak adil,
yang dapat mengancam perdamaian dunia. Ktt ini juga ditandai adanya
persaingan antara sesama negara anggota non blok. India, indonesia dan yugo
berusaha mencegah timbulnya perpecahan di antara mereka. Hasilnya dituangkan
dalam “deklrasi dan program aksi colombo” yang intinya antara lain: melanjutkan
dan meningkatkan program gerakan non blok ke arah tata ekonomi dunia baru.

Ktt gnb iv (1979)

ktt iv diselenggarakan di havana, cuba dipimpin oleh presiden fidel castro. Ktt ini
diselenggarakan pada tanggal 3 – 7 september 1979 ini dihadiri oleh 94 negara
peserta peninjau dari 20 negara dan 18 organisasi. Ktt diliputi oleh pertentangan
antara kelompok moderat dan radikal, tetapi telah berhasil merumuskan deklarasi
politik yang berisi revolusi yang memperkuat prinsip-prinsip non blok terhadap
dominasi ekonomi asing yang merugikan negara berkembang. Keanggotaan
kamboja belum dapat diselesaikan maka kamboja hadir sebagai peninjau

ktt gnb vii (1983)

ktt vii yang sedianya akan diselenggarakan di bagdad pada bulan september 1982
batal karena terjadi perang irak – iran. Akhirnya diselenggarakan di india pada
tanggal 7 – 12 maret 1983, dipimpin oleh pm. Ny. Indira gandhi. Ktt ini dihadiri
101 negara dan memutuskan untuk memberikan dukungan penuh bagi rakyat
afganistan untuk memutuskan nasibnya sendiri, dengan sistem sosial ekonomi
yang bebas dari campur tangan asing.

Ktt gnb viii (1986)

ktt viii diselenggarakan di harare, zimbabwe dipimpin oleh pm robert mugabe,


pada 1 september 1986 – 6 september 1986 yang dihadiri oleh 101 negara. Ktt
tetap mendukung afganistan dalam menentukan nasibnya sendiri

ktt gnb ix (1989)

ktt ix diselenggarakan pada tanggal 4 – 7 september 1989 di bawah pimpinan


presiden dr.janesdrnovsek.kttinidihadirioleh102negara. Dalam ktt ini menetapkan
bahwa untuk memperkuat setia kawan internasional dan kerjasama bagi
pembangunan alih teknologi adalah mutlak serta perlunya dialog-dialog selatan-
selatan. Ktt juga membahas mengenai pelestarian lingkungan hidup, yaitu
menghindarkan pencemaran terhadap air, udara, dan tanah serta menghindarkan
perusakantanah dan pembabatan hutan.

Ktt gnb x (1992)

ktt x diselenggarakan di jakarta, indonesia pada 1 september 1992 – 7 september


1992, dipimpin oleh soeharto. Ktt ini dihadiri oleh lebih dari 140 delegasi, 64
kepala negara. Ktt ini menghasilkan “pesan jakarta” yang mengungkapkan sikap
gnb tentang berbagai masalah, seperti hak azasi manusia, demokrasi dan
kerjasama utara selatan dalam era pasca perang dingin.

Hasil ktt ini yang terpenting adalah :


• hak azazi manusia dan kemerdekaan merupakan keabsahan universal dan
percaya bahwa kemajuan ekonomi serta sosial akan memudahkan tercapainya
semua sasaran. Gnb menolak konsep mengenai hak asazi manusia dan demokrasi
yang didiktekan oleh negara tertentu atas negara lain.
• prihatin atas beban hutang dari negara-negara berkembang.
• mendesak dilakukannya pembaruan ekonomi dunia guna memperkuat
kemampuan pbb dalam meningkatkan kerjasama dan penggabungan internasional
• menyerukan pengalihan anggaran militer untuk memudahkan peningkatan
ekonomi, sosial dan negara-negara berkembang
• gnb memberikan perhatian terhadap masalah aparthid di afrika selatan di
samping mengutuk terhadap pembasmian etnis bosnia.
• menyambut baik hasil pertemuan puncak bumi di rio de jeneiro tentang
lingkungan hidup dan pembangunan

ktt gnb xi (1995)

ktt xi diselenggarakan di cartagena, kolumbia yaitu ernesto samper pizano 18


oktober 1995 – 20 oktober 1995. Pada waktu pembukaan ktt, dilakukan juga
penyerahan ketua ktt sebelumnya yaitu dari presiden soeharto ke presiden
kolumbia. Ktt ini dihadiri oleh 113 negara yang bertujuan memperjuangkan
restrukturisasi dan demokratisasi di pbb.

Ktt gnb xii (1998)

ktt xii diselenggarakan di cairo mesir pada tahun 2 september 1998 – 3 september
1998. Ktt xi gnb ini dihadiri oleh 113 negara, bertujuan memperjuangkan
demokratisasi dalam hubungan internasional.

Ktt gnb xiii (2003)

ktt xii diselenggarakan di kuala lumpur, malaysia pada 20 februari 2003 – 25


februari 2003. Resolusi ktt gnb kuala lumpur antara lain berisi penolakan tiga
negara -- iran, irak dan korea utara , atas sebutan sebagai poros kejahatan (axis of
evil) oleh washington.
Ktt gnb xiv (2006)

ktt xiv diselenggarakan di havana, kuba 11 september 2006 – 16 september 2006.


Menghasilkan deklarasi yang mengutuk serangan israel atas lebanon, mendukung
program nuklir iran, mengritik kebijakan negara amerika serikat, dan menyerukan
kepada pbb agar lebih berpihak kepada negara kecil dan berkembang.

Ktt gnb xv (2009)

ktt xiv diselenggarakan di sharm el-sheikh, mesir tanggal 11-16 juli 2009.
Menghasilkan sebuah final document yang merupakan sikap, pandangan dan
posisi gnb tentang semua isu dan permasalahan internasional dewasa ini. Ktt ke-
15 gnb menegaskan perhatian gnb atas krisis ekonomi dan moneter global,
perlunya komunitas internasional kembali pada komitmen menjunjung prinsip-
prinsip pada piagam pbb, hukum internasional, peningkatan kerja sama antara
negara maju dan berkembang untuk mengatasi berbagai krisis saat ini.

Terkait dengan dampak negatif krisis moneter global terhadap negara-negara


berkembang, ktt ke-15 menegaskan pula perlunya gnb bekerja sama lebih erat
dengan kelompok g-77 dan china. Suatu reformasi mendasar terhadap sistem dan
fondasi perekonomian dan moneter global perlu dilakukan dengan memperkuat
peran negara-negara berkembang dalam proses pengambilan keputusan dan
penguatan peran pbb.

Ktt ke-15 gnb menyatakan bahwa gnb mendukung hak menentukan sendiri bagi
rakyat, termasuk rakyat di wilayah yang masih di bawah pendudukan. Dalam
konteks itu, gnb mendukung hak-hak rakyat palestina dalam menentukan
nasibnya sendiri, untuk mendirikan negara palestina merdeka dan berdaulat
dengan jerusalem timur sebagai ibu kota, serta solusi adil atas hak kembali
pengungsi palestina sesuai resolusi pbb nomor 194. Gnb juga menolak segala
bentuk pembangunan permukiman yahudi di tepi barat dan jerusalem timur
untuk tujuan mengubah peta demografis di dua wilayah tersebut. Gnb juga
meminta israel melaksanakan resolusi dewan keamanan pbb dengan mundur dari
dataran tinggi golan hingga perbatasan 4 juni 1967 dan mundur total dari sisa
tanah lebanon yang masih diduduki.
GNB MASA KINI

Gerakan non-blok sendiri bermula dari sebuah konferensi tingkat tinggi asia-afrika
(1955). Di sana, negara-negara yang tidak berpihak pada blok tertentu
mendeklarasikan keinginan mereka untuk tidak terlibat dalam konfrontasi ideologi
barat-timur. Pendiri dari gerakan ini adalah lima pemimpin dunia: josip broz tito
presiden yugoslavia, soekarno presiden indonesia, gamal abdul nasser presiden
mesir, pandit jawaharlal nehru perdana menteri india, dan kwame nkrumah dari
ghana.

Sudah 61 tahun silam gnb ini dilaksanakan, namun negara-negara anggota gnb
tetap rutin melakukan pertemuan hingga saat ini melalui ktt gnb yang normalnya
diselenggarakan tiga tahun sekali. Ktt gnb terakhir yang diselenggarakan yaitu ktt
ke-17 yang  berlangsung pada 2015 di venezuela.

A. PROGRESS/PERKEMBANGAN

sudah 61 tahun silam gnb ini dilaksanakan, namun negara-negara


anggota gnb tetap rutin melakukan pertemuan hingga saat ini melalui ktt
gnb yang normalnya diselenggarakan tiga tahun sekali. Ktt gnb terakhir
yang diselenggarakan yaitu ktt ke-17 yang  berlangsung pada 2015 di
venezuela.

begitu banyak perkembangan yang berubah dari gnb diantaranya :

1. Tujuan nya

tujuan awal didirikannya gnb yaitu supaya negara-negara berkembang


tidak terkena pengaruh blok barat maupun blok timur pada masa
perang dingin. Ketika perang dingin sudah selesai, gnb tetap rutin
melakukan pertemuan antar negara dalam ktt. Seiring dengan
perkembangan zaman, tantangan utama yang dihadapi gnb bukan lagi
perang dingin, namun ketidakmerataan dan kesenjangan pembangunan
antaregara gnb, serta konflik internal antar anggota gnb. Gnb dipilih
menjadi wadah untuk menyelesaikan masalah ini, mengingat salah satu
tujuan didirikannya gnb adalah sebagai wadah perjuangan negara-
negara yang sedang berkembang, dengan melihat fakta bahwa sejak
terbentuknya gnb, perdamaian, kedaulatan, dan solidaritas antar
anggota belum tercapai.

adapun tujuan lain gnb :

Tujuan gnb mencakup dua hal, yaitu tujuan ke dalam dan ke luar.
1.     Tujuan ke dalam, yaitu mengusahakan kemajuan dan pengembangan ekonomi,
sosial, dan politik yang jauh tertinggal dari negara maju.
2.     Tujuan ke luar, yaitu berusaha meredakan ketegangan antara blok barat dan
blok timur menuju perdamaian dan keamanan dunia.

Tujuan utama gnb semula difokuskan pada upaya dukungan bagi hak
menentukan nasib sendiri, kemerdekaan nasional, kedaulatan dan
integritas nasional negara-negara anggota. Tujuan penting lainnya
adalah penentangan terhadap apartheid; tidak memihak pada pakta
militer multilateral; perjuangan menentang segala bentuk dan
manifestasi imperialisme; perjuangan menentang kolonialisme,  neo-
kolonialisme, rasisme, pendudukan dan dominasi asing; perlucutan
senjata; tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain dan hidup
berdampingan secara damai; penolakan terhadap penggunaan atau
ancaman kekuatan dalam hubungan internasional; pembangunan
ekonomi-sosial dan restrukturisasi sistem perekonomian internasional;
serta kerjasama internasional berdasarkan persamaan hak.

2. Keanggotaan
Dahulunya anggota gnb hanya terdiri dari 5 negara yaitu
indonesia,india,mesir,yugoslavia,dan ganna . Sekarang telah mengalami
perubahan jumlah keanggotaan yaitu berjumlah 120 anggota dengan 17
negara peninjau. Jika pada awal kehadirannya, gerakan non blok
beranggotakan 25 negara, maka seiring perkembangan dunia, jumlah
anggota institusi ini bertambah hingga 120 negara, yang sebagian besar
berada di wilayah asia, afrika, dan amerika latin. Lebih lanjut, entitas ini
mengadakan pertemuan rutin setiap empat tahun sekali dalam format
konferensi tingkat tinggi (the non-aligned movement summit).
Tempat dan tanggal ktt gnb
no. Tanggal Negara tuan rumah Kota penyelenggaraan

1 1–6 september 1961  yugoslavia beograd

2 5–10 oktober 1964  republik arab bersatu kairo

3 8–10 september 1970  zambia lusaka

4 5–9 september 1973  aljazair algiers

5 16–19 agustus 1976  sri lanka kolombo

6 3–9 september 1979  kuba havana

7 7–12 maret 1983  india new delhi

8 1–6 september 1986  zimbabwe harare

9 4–7 september 1989  yugoslavia beograd

10 1–6 september 1992  indonesia jakarta

11 18–20 oktober 1995  kolombia cartagena de indias

12 2–3 september 1998  afrika selatan durban


13 20–25 februari 2003  malaysia kuala lumpur

14 15–16 september 2006  kuba havana

15 11–16 juli 2009  mesir sharm el-sheikh

16 26–31 agustus 2012  iran teheran

17 17–18 september 2016  venezuela karakas

Sekretaris jendral
Sekretaris jendral gerakan non-blok

Nama Asal negara Mulai Akhir

josip broz tito  yugoslavia 1961 1964

gamal abdel nasser  republik arab bersatu 1964 1970

kenneth kaunda  zambia 1970 1973

houari boumédienne  aljazair 1973 1976

william gopallawa  sri lanka 1976 1978

junius richard jayewardene  sri lanka 1978 1979

fidel castro  kuba 1979 1982

n. Sanjiva reddy  india 1982 1983

zail singh  india 1983 1986

robert mugabe  zimbabwe 1986 1989

janez drnovšek  yugoslavia 1989 1990

stipe mesić  yugoslavia 1990 1991

branko kostić  yugoslavia 1991 1992

dobrica ćosić  yugoslavia 1992 1992

soeharto  indonesia 1992 1995

ernesto samper pizano  kolombia 1995 1998

andrés pastrana arango  kolombia 1998 1998

nelson mandela  afrika selatan 1998 1999

thabo mbeki  afrika selatan 1999 2003

datuk seri mahathir bin mohammad  malaysia 2003 2003


datuk seri abdullah ahmad badawi  malaysia 2003 2006

fidel castro  kuba 2006 2008

raúl castro  kuba 2008 2009

hosni mubarak  mesir 2009 2011

muhammad mursi  mesir 2011 2012

mahmoud ahmadinejad  iran 2012 2013

hassan rouhani  iran 2013 2016

nicolás maduro  venezuela 2016 Sekarang

Tantangan yg dihadapi gnb sekarang

Munculnya tantangan-tantangan global baru sejak akhir abad ke-20 telah


memaksa gnb untuk terus mengembangkan kapasitas dan arah kebijakannya agar
sepenuhnya mampu menjadikan keberadaannya tetap relevan, tidak hanya bagi
anggotanya tetapi juga lebih terkait dengan sumbangannya dalam menghadapi
tantangan tersebut.

Tantangan yang dimaksud dewasa ini antara lain adalah isu menonjol yang terkait
dengan masalah terorisme, merebaknya konflik intra dan antar negara, pelucutan
senjata, serta dampak globalisasi di bidang ekonomi dan informasi teknologi. Isu-
isu tersebut telah menjadikan gnb perlu menyesuaikan kebijakan dan
perjuangannya yang dalam konteks ini gnb memandang perannya tidak hanya
sebagai obyek, tetapi sebagai mitra seimbang dan bagian dari solusi masalah
dunia.

namun demikian, tantangan dunia modern saat ini tidak sama dengan saat
awal berdirinya gerakan non blok. Beberapa poin dibawah ini menjadi penegasan
terjadinya perubahan jaman, sekaligus menjadi tantangan bagi relevansi
keberadaaan gerakan non blok di dunia modern:

1. Perang dingin telah berakhir sejak lama. Polaritas kekuatan militer dunia
bisa dikatakan tidak ada lagi.
2. Keruntuhan komunisme, seiring dengan berakhirnya uni soviet menjadi
salah satu tanda bahwa jaman telah mengalami perubahan.
3. Kerjasama militer di dunia modern lebih didasarkan pada konsep
penguatan wilayah teritorial dan kawasan, bukan dalam rangka
kolonialisme dan imperialisme.
4. Telah terjadi pergeseran fokus persoalan, dari yang semula pada persaingan
kekuatan militer, menjadi tantangan dalam pembangunan perekonomian,
teknologi informasi dan komunikasi, serta lingkungan hidup.
Mengenai relevansi keberadaan gerakan non blok, terdapat beberapa argumentasi
yang menyatakan bahwa gerakan ini masih relevan di era modern. Berikut
beberapa hal yang mendasarinya:

1. Meskipun saat ini kekuatan dunia sudah tidak terpusat pada dua kubu
setelah runtuhnya uni soviet, masih ada amerika serikat yang menjadi
poros kekuatan dunia. Kehadiran gerakan non blok diharapkan mampu
menjadi penyeimbang kekuatan tersebut, agar tidak ada satu negara pun
yang berada diatas negara lain.
2. Pola kerjasama dalam gerakan non blok juga mengalami pergeseran
menyesuaikan perkembangan jaman. Pada prosesnya, gerakan ini juga aktif
dalam upaya pemberantasan kemiskinan, intoleransi, serta ketidakadilan.
3. Dengan anggota yang berjumlah 120 negara, gerakan non blok menjadi
entitas multinasional terbesar kedua setelah perserikatan bangsa-bangsa.
Ini membuktikan bahwa setiap aktivitas dan keputusan yang diambil dalam
gerakan non blok, memainkan peran penting dalam konstelasi hubungan
internasional.

Lebih lanjut, untuk menjawab tantangan dunia modern, maka ktt gerakan non
blok ke-17 (the 17th summit of the non-aligned movement) di margarita, venezuela
pada 13-18 september 2016, mengusung tema ‘peace, sovereignty and solidarity for
development’.

Dari tema tersebut bisa ditegaskan bahwa yang menjadi perhatian utama adalah
‘development’ atau pembangunan; lebih tepatnya, pembangunan yang didasarkan
pada perdamaian, kedaulatan, dan solidaritas.

Adapun dalam ktt tersebut disepakati deklarasi yang terdiri dari 21 butir
kesepakatan. Beberapa poin penting dari deklarasi tersebut antara lain:

 Penguatan dan revitalisasi organisasi gerakan non blok.


 Memperkuat keamanan dan perdamaian internasional, dengan salah satu
tujuannya adalah untuk menyelamatkan generasi penerus dari konflik-
konflik yang tejadi.
 Mempromosikan perlindungan hak asasi manusia.
 Mengutuk aksi-aksi terorisme sebagai ancaman perdamaian dan keamanan
global.
 Mengedepankan dialog antar warga bangsa yang menjunjung tinggi
penghormatan terhadap perbedaan agama, sosial, dan budaya, sehingga
mampu menciptakan perdamaian, toleransi, dan saling menghormati satu
sama lain.
 Bersepakat untuk menyukseskan agenda the sustainable development goals
(sdgs), mengingat bahwa agenda tersebut menempatkan manusia sebagai
subjek sekaligus objek pembangunan jangka panjang, yang terintegrasi
dengan dimensi pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
 Mempromosikan pengembangan pendidikan, pengetahuan, dan teknologi.
Salah satu caranya adalah dengan memberantas ‘buta pengetahuan’
(illiteracy) sebagai salah satu faktor pemicu masalah kemiskinan dan
keterasingan.
 Memberikan perhatian pada isu perubahan iklim (climate change).
Menegaskan bahwa masalah perubahan iklim dan pemanasan global (global
warming) menjadi salah satu tantangan besar yang harus dijawab dalam
rangka mewujudkan pembangunan jangka panjang.
 Memberikan perhatian pada masalah tata kelola perekonomian dunia, yakni
dengan menegaskan pentingnya reformasi arsitektur keuangan
internasional melalui demokratisasi dalam pengambilan keputusan. Hal ini
terutama terkait dengan institusi multinasional seperti the international
monetary fund (imf) dan bank dunia. Selain itu menyerukan penguatan
partisipasi negara-negara berkembang dalam pengambilan keputusan dan
proses pembuatan kebijakan ekonomi internasional, serta transparansi
dalam organisasi keuangan dunia.
 Memberikan perhatian pada generasi muda dan perempuan dalam
kaitannya dengan perdamaian dan keamanan; dan menekankan pentingnya
peran generasi muda dan perempuan dalam upaya mengatasi konflik dan
memelihara perdamaian. Oleh karenanya, perwujudan kesetaraan gender
(gender equality) menjadi salah satu faktor penting dalam proses ini.

(the 17th summit of heads of state and government of the non-aligned movement,
declaration of the xvii summit of heads of state and government of the non-aligned
movement (nam), island of margarita, bolivarian republic of venezuela, 13-18
september 2016).

Anda mungkin juga menyukai