Anda di halaman 1dari 9

Di susun oleh :

• Ana Lutvia

• Ana Yuliana Putri

• Eka Prita Sari

• Ely Rohma Santi

• Lailatul Khikmia

• Miftakhur Rizki

• Nanik Mardiyah
Perkembangan Ilmu
Akuntansi
 Pada tahun 1845, Inggris menetapkan undang-undang
yang mengatur organisasi dan status perusahaan. Keadaan
tersebut menimbulkan perlunya laporan, baik sebagai
informasi maupun sebagai pertanggungjawaban
manajemen. Perkembangan ekonomi di Inggrsi tersebut
kemudian menular ke Amerika Serikat, khususnya
mengenai konsep pemisahan antara pemilik dan
manajemen perusahaan.
Sejarah Akuntansi di Indonesia
 Praktik Akuntansi di Indonesia dapat ditelusuri pada
era Penjajahan Belanda sekitar abad 17 atau sekitar
tahun 1642 (Soemarso, 1995). Jejak yang jelas berkaitan
dengan praktik akuntansi di Indonesia dapat di temui
pada tahun 1747, yaitu praktik pembukuan yang
dilaksanakan Amphioen Sociteyt yang berkedudukan
di Jakarta (Soemarso, 1995)
Perkembangan standar akuntansi Indonesia mulai dari
awal sampai dengan saat ini :

 Tahun 1955 : Indonesia belum mempunyai undang-undang


resmi/ peraturan tentang standar keuangan.
 Tahun 1974 : Indonesia mengikuti standar akuntansi Amerika yang
dibuat oleh IAI yang disebut dengan Prinsip Akuntansi Indonesia
(PAI).
 Tahun 1984 : PAI ditetapkan menjadi standar akuntansi
Indonesia .
 Akhir tahun 1984 : PAI mengikuti standar yang bersumber dari IASC
(International Accounting Standart Committee).
 Tahun 1994 : PAI sudah Committed mengikuti IASC/IFRS

 Tahun 2008 : SAK mengacu kepada IFRS


Kedatangan bangsa Belanda di Indonesia akhir abad ke-16
awalnya untuk berdagang, kemudian Belanda membentuk
perserikatan maskapai Belanda yang dikenal dengan Vereenigde
Oost Indische Compagnie (VOC). Sejak masa itulah mulai
tumbuh perusahaan-perusahaan Belanda di Indonesia. Catatan
pembukuan saat itu menekankan pada mekanisme debit dan
kredit berdasarkan praktik dagang yang semata-mata untuk
kepentingan perusahaan Belanda.
Pada masa ini, sektor usaha kecil dan menengah
umumnya dikuasai oieh masyarakat Cina, India, dan
Arab yang praktik akuntansinya menggunakan atau
dipengaruhi oieh sistem dari negara mereka masing-
masing. Pada masa penjajahan Jepang tahun 1942
sampai 1945, sistem akuntansi tidak banyak
mengalami perubahan, yaitu tetap menggunakan pola
Belanda.
Pengaruh Pola Amerika :
 Seiring perkembangan, perusahaan semakin banyak
menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxonyang berasal dari
Amerika, dan ini di sebabkan oleh :
 Dengan adanya sistem akuntansi Anglo Saxon, Penanaman
Modal Asing (PMA) di Indonesia membawa dampak positif
terhadap perkembangan akuntansi.
 Hampir sebagian besar mereka yang berperan dalam kegiatan
pengembangan akuntansi menyelesaikan pendidikannya di
Amerika, dan menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon di
Indonesia. Sehingga sistem ini lebih dominan di gunakan
daripada sistem Kontinental / Tata buku di Indonesia.
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai