Anda di halaman 1dari 11

UPAJIWA DEWANTARA VOL. 3 NO.

2 DESEMBER 2019

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING PADA


PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Rehania Wardani1, Endang Masitoh2, Yuli Chomsatu3


Universitas Islam Batik
1
rehaniaw1503@gmail.com, 2yunmasitoh@yahoo.com, 3chom_satoe@gmail.com

Analysis of Factors Affecting Auditors Switching To Manufacturing Companies

Abstract

The study analyzed the influence of the audit opinion, change of management, size of
the company, and the percentage of ROA's change to auditors switching to
manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2013-2017.
Sampling is done by purposive sampling, resulting in a total sample of 65 company
observations. Methods of data analysis using logistic regression analysis. The results
showed that only change management variables had an influence on the auditor
switching, while the audit opinion variables, company size, and ROA change
percentages had no effect on auditor switching.

Keywords: opinio, change of management, company size, ROA, auditor switching

Abstrak

Penelitian ini menganalisis pengaruh opini audit, pergantian manajemen, ukuran


perusahaan, dan persentase perubahan ROA terhadap auditor switching pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2017.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling, sehingga diperoleh
total sampel sebanyak 65 pengamatan perusahaan. Metode analisis data menggunakan
analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya variabel pergantian
manajemen yang memiliki pengaruh terhadap auditor switching, sedangkan variabel
opini audit, ukuran perusahaan, dan persentase perubahan ROA tidak berpengaruh
terhadap auditor switching.

Kata kunci : Opini audit, pergantian manajemen, ukuran perusahaan, ROA, auditor
switching

116
UPAJIWA DEWANTARA VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2019

PENDAHULUAN dan agent, Anthony & govindarajam,


(2005). Teoriaagensi memiliki asumsi
Auditor switching adalah pergantian bahwa setiapaindividu semata-mata
auditor yang melakukan penugasan audit termotivasi oleh kepentinganadiri sendiri
pada suatu perusahaan, hal ini timbul sehinggaamenimbulkan konflik
karena adanya peraturan wajib tentang kepentingan antara principal dan agent.
rotasi auditor. Pergantian auditor dapat Suatuahubungan agency timbul
terjadi secara voluntary dan mandatory, ketikaasatu atau lebih individu yang
Wijayanti, (2010) dalam Indriasari, (2014). disebutapelaku (principal) mempekerjakan
Pergantian auditor secara voluntary adalah satu atau lebihaindividu lain yang
pergantian yang dilakukan bukan karena disebutaagen, untuk melakukan layanan
adanya peraturan wajib, melainkan secara tertentu dan kemudian mendelegasikan
sukarela atas kehendak manajemen. otoritas pengambilan keputusanakepada
Sedangkan pergantian auditor secara agen.
mandatory adalah pergantian yang
dilakukan atas dasar peraturan wajib yang Jensen dan Meckling, (1976) dalam
berlaku. Peneltian ini ingin mengetahui Haruman (2016) juga menyatakan bahwa
pengaruh opini audit, pergantian masalah agensi disebabkan oleh adanya
manajemen, ukuran perusahaan, dan perbedaan kepentingan dan informasi
persentase perubahan ROA. asimetri antara principal dan agent.
Pemegang saham menilai kinerja
Peraturan mengenai pergantian perusahaan berdasarkan kemampuan
auditor di Indonesia terdapat dalam
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. manajer dalam menghasilkan laba, dan
17/PMK.01/2008 tentang “Jasa Akuntan informasi mengenai laba tersebut diperoleh
Publik” pada pasal 3 ayat (1) dijelaskan dari hasil laporan keuangan perusahaan.
bahwa sebuah KAP hanya boleh Sebaliknya, manajer berusaha memenuhi
mengaudit suatu perusahaan paling lama 6 tuntutan pemegang saham untuk
tahun buku berturut-turut dan Akuntan memaksimalkan laba agar perputaran
Publik (AP) dalam KAP tersebut
bisnis dapat berjalan dengan baik. Jika
diperbolehkan mengaudit paling lama 3
tahun buku berturut-turut. Namun pada hubungan dan perputaran bisnis antara
tahun 2015, pemerintah telah pihak manajer dan pemegang saham tidak
mengeluarkan peraturan baru yaitu PP berjalan dengan baik, maka pada pihak
No.20/2015 pasal 11 ayat (1) tentang principal menginginkan hasil keuangan
Praktik Akuntan Publik yang menjelaskan perusahaan bertambah agar deviden yang
bahwa KAP tidak lagi dibatasi dalam didapatkan atas investasi mereka juga
melakukan audit suatu perusahaan.
mengalami kenaikan. Namun, pada pihak
Pembatasan hanya berlaku bagi AP, yaitu
selama 5 tahun buku berturut-turut. agen tetap menginginkan penambahan
kompensasi atau bonus sehingga
menambah kepuasan mereka. Dari sinilah
LANDASAN TEORI munculnya konflik kepentingan yang
nantinya berlanjut dilakukanya Rapat
Agency Teory merupakan teori yang
Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk
selama ini menjadi dasarapraktek bisnis
mengambil keputusan mengenai
pada perusahaan. Agency teoryaadalah
pergantian manajemen.
hubungan atauakontrak antara principal

117
UPAJIWA DEWANTARA VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2019

Auditor switching bahwa pergantian manajemen adalah


pergantian direksi perusahaan yang
Auditor switching adalah pergantian disebabkan karena keputusan rapat umum
auditor yang melakukan penugasan audit pemegang saham atau direksi berhenti atas
pada suatu perusahaan, hal ini timbul dasar kemauan sendiri. Adanya pergantian
karena adanya peraturan wajib tentang manajemen memungkinkan timbulnya
rotasi auditor. Pergantian auditor dapat kebijakan-kebijakan yang baru pula,
terjadi secara voluntary dan mandatory, terutama kebijakan pergantian auditor.
Wijayanti, (2010) dalam Indriasari, (2014). Disini manajer yang baru memerlukan
Pergantian auditor secara voluntary adalah auditor yang dapat memenuhi tuntutan
pergantian yang dilakukan bukan karena pertumbuhan perusahaan. Dengan adanya
adanya peraturan wajib, melainkan secara manajemen baru biasanya diikuti dengan
sukarela atas kehendak manajemen. kebijakan-kebijakan baru termasuk
Sedangkan pergantian auditor secara pergantian auditor, terlepas dari apakah
mandatory adalah pergantian yang keadaan perusahaan sedang mengalami
dilakukan atas dasar peraturan wajib yang kesulitan keuangan atau tidak Hudaib &
berlaku. Ini dilakukan untuk menjaga Cooke (2005) dalam Sari (2016)
independensi auditor serta mencegah
adanya hubungan istimewa yang terjadi Ukuran perusahaan
antara perusahaan terhadap auditor .
Umumnya, ukuran perusahaan
Opini Audit dilihat melalui total aset, nilai pasar saham,
dan nilai penjualan. Berdasarkan total aset,
Opini audit adalah pernyataan perusahaan dibedakan menjadi tiga
pendapat yang diberikan oleh auditor atas kategori yaitu :
laporan keuangan perusahaan yang
diauditnya. Ada lima tipe pendapat yang 1. Perusahaan Besar
akan dinyatakan atas laporan keuangan Perusahaan memiliki kekayaan bersih
auditan (Mulyadi, 2002), yaitu : lebih dari Rp 10 Milyar (termasuk tanah
dan bangunan), dan hasil penjualan
1. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian lebih dari Rp 50 Milyar/tahun.
(unqualified opinion report) 2. Perusahaan Menengah
2. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian Perusahaan memiliki kekayaan bersih
Dengan Bahasa Penjelasan Rp 1-10 Milyar (termasuk tanah dan
(unqualifiedopinion report with bangunan), dan hasil penjualan lebih
explanatory language) besar dari Rp 1 Milyar dan kurang dari
3. Pendapat Wajar Dengan Pengecualian Rp 50 Milyar/tahun.
(qualified opinion report) 3. Perusahaan Kecil
4. Pendapat Tidak Wajar (adverse opinion Perusahaan memiliki kekayaan bersih
report) paling banyak Rp 200 Juta (tidak
5. Pernyataan Tidak Memberikan termasuk tanah dan bangunan), dan
Pendapat (disclaimer of opinion report) hasil penjualan minimal Rp 1
Milyar/tahun.Machfoedz, (1994) dalam
Pergantian Manajemen
Prahartari, (2013)
Menurut Damayanti & Sudarma,
(2007) dalam Firyana, (2014) menyatakan

118
UPAJIWA DEWANTARA VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2019

Ukuran perusahaan Indonesia juga perusahaan mencari auditor pengganti


diatur dalam ketentuan BAPEPAM untuk meningkatkan kondisi keuangan
No.11/PM/1997. Dalam penelitian ini, perusahaan.
ukuran perusahaan dilihat dari total aset
karena dianggap relatif stabil dibandingkan PENGEMBANGAN HIPOTESIS
nilai pasar saham dan hasil penjualan. Opini audit merupakan pendapat
Biaya audit pada perusahaan kecil lebih yang diberikan oleh auditor atas laporan
sedikit dibandingkan perusahaan yang keuangan perusahaan. Perusahaan sangat
lebih besar (Wijayani, 2011). Hal itu mengharapkan pendapat wajar tanpa
dikarenakan perusahaan besar memiliki pengecualian karena pendapat ini
kerumitan yang lebih dalam laporan menandakan bahwa kondisi keuangan
perusahaan dilaporkan secara wajar sesuai
keuangan, sehingga memerlukan auditor
Prinsip Akuntansi Berterima Umum.
yang lebih profesional dan bereputasi. Kondisi keuangan yang kurang baik akan
Perusahaan besar yang sudah diaudit oleh menjadi sorotan oleh pihak klien. Jika
auditor yang profesional dan bereputasi perusahaan tidak mendapatkan pendapat
memiliki kecenderungan lebih rendah wajar tanpa pengecualian atau paragraf
untuk berganti auditor (Firyana, 2014). penjelasan seperti opini going concern,
maka manajemen cenderung mengganti
Persentase Perubahan ROA auditor sesuai dengan yang diharapkan,
dengan kata lain opini audit meningkatkan
ROA (Return on asset) didefinisikan auditor switching. Hal ini dibuktikan
sebagai rentabilitas ekonomi yang dalam penelitian Hanafi, (2016) dan
mengukur kemampuan perusahaan Pamungkas, (2018) yang menunjukkan
bahwa opini audit berpengaruh terhadap
menghasilkan laba di masa lalu, kemudian
auditor switching. Dari uraian diatas dapat
diaplikasikan pada masa depan untuk dirumuskan hipotesis sebagai berikut;
melihat kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dimasa-masa yang akan H1 : Opini audit berpengaruh terhadap
datang. Semakin tinggi nilai persentase auditor switching.
perubahan ROA maka semakin efektif
pengelolaan aset yang dimiliki perusahaan. Auditor switching dapat terjadi
karena adanya pergantian manajemen.
Jika persentase ROA rendah maka
Pergantian manajemen adalah pergantian
indikator keuangan pada perusahaan akan direksi perusahaan yang disebabkan
menurun. Prospek bisnis perusahaan yang karena keputusan rapat umum pemegang
baik ditandai dengan semakin tingginya saham atau direksi berhenti atas dasar
nilai ROA, sebaliknya jika semakin rendah kemauan sendiri Damayanti & Sudarma,
nilai dari ROA maka prospek bisnis (2007) dalam Firyana, (2014). Dengan
perusahaan dalam kondisi tidak baik. Jika adanya manajemen baru biasanya diikuti
dengan kebijakan-kebijakan baru termasuk
kondisi bisnis perusahaan dilaporkan
pergantian auditor, terlepas dari apakah
sedang tidak baik, maka manajemen keadaan perusahaan sedang mengalami
cenderung mengganti auditor baru yang kesulitan keuangan atau tidakHudaib &
dapat menyembunyikan keadaan Cooke, (2005) dalam Sari, (2016). Hal ini
perusahaan (Wijayani E. D., 2011). Hal ini selaras dengan penelitian Firyana, (2014)
dikarenakan kinerja auditor yang kurang dan Pamungkas, (2018) yang menyatakan
bahwa pergantian manajemen berpengaruh
baik dan kurang berkualitas sehingga
signifikan terhadap auditor switching.

119
UPAJIWA DEWANTARA VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2019

Oleh karena itu hipotesis kedua dalam H4 : Persentase perubahan ROA


penelitian ini adalah; berpengaruh terhadap auditor
switching.
H2 : Pergantian manajemen
berpengaruh terhadap auditor
switching. METODOLOGI PENELITIAN

Biaya audit pada perusahaan kecil Jenis Penelitian


lebih sedikit dibandingkan perusahaan Jenis penelitian ini adalah penelitian
yang lebih besar (Wijayani, 2011). Hal itu kuantitatif. Penelitian kunatitatif adalah
dikarenakan perusahaan besar memiliki suatu proses menemukan pengetahuan
kerumitan yang lebih dalam laporan yang menggunkan data berupa angka
keuangan, sehingga memerlukan auditor sebagai alat menganalisis keterangan
yang lebih profesional dan bereputasi. mengenai apa yang ingin diketahui
Perusahaan besar yang sudah diaudit oleh (Kasmiram (2008;149)
auditor yang profesional dan bereputasi
memiliki kecenderungan lebih rendah Variabel Dependen
untuk berganti auditor (Firyana, 2014). Hal Variabel dependen adalah variabel yang
ini sejalan dengan hasil penelitian dipengaruhi oleh variabel-variabel
Prahartari, (2013) yang menyatakan bahwa independen.Variabel dependen daalam
ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penelitian ini adalah auditor switching
auditor switching. Dari uraian diatas dapat (pergantian auditor). Variabel yang
dirumuskan hipotesis sebagai berikut; digunakan dalam penelitian ini adalah
variabel dummy, jika perusahaan
H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh melakukan auditor switching maka akan
terhadap auditor switching diberi nilai 1 dan jika tidak akan diberi
nilai 0.
Selain sebagai indikator penentu
keadaan perusahaan yang dilihat dari Variabel Independen
prospek bisnis, persentase perubahan ROA Variabel Independen adalah variable-
(return on assets) juga sebagai salah satu variabel yang mempengaruhi variabel
proksi dari reputasi klien Mardiyah, (2002) dependen. Variabel independen dalam
dalam Wijayani, (2011). Prospek bisnis penelitian ini adalah opini audit,
perusahaan yang baik ditandai dengan pergantian manajemen, persentase
semakin tingginya nilai ROA, sebaliknya perubahan ROA, dan ukuran perusahaan.
jika semakin rendah nilai dari ROA maka a. Opini audit
prospek bisnis perusahaan dalam kondisi Opini audit merupakan pendapat
tidak baik. Jika kondisi bisnis perusahaan yang diberikan oleh auditor atas
dilaporkan sedang tidak baik, maka laporan keuangan perusahaan. Sama
manajemen cenderung mengganti auditor dengan variabel dependen dalam
baru yang dapat menyembunyikan keadaan penelitian ini, pengukuran variabel
perusahaan Wijayani, (2011). Hal ini opini audit menggunakan metode
sejalan dengan penelitian Firyana, (2014) dummy. Jika auditor memberikan
yang menyatakan bahwa persentase pendapat selain wajar tanpa
perubahan ROA berpengaruh terhadap pengecualian maka diberi nilai 1,
auditor switching, maka dapat dirumuskan dan jika auditor memberikan
hipotesis sebagai berikut : pendapat wajar tanpa pengecualian
maka diberi nilai 0.

120
UPAJIWA DEWANTARA VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2019

mengalikanya dengan 100%


b. Pergantian manajemen (Damayanti & Sudarma, 2008)
Pergantian manajemen adalah
adanya perubahan komposisi 𝑅𝑂𝐴𝑡−𝑅𝑂𝐴𝑡−1
Rumus :ROA= x100%
manajerial pada perusahaan, 𝑅𝑂𝐴𝑡−1
perubahan yang terjadi dapat berupa
perubahan dewan direksi maupun
dewan komisaris (Sinarwati, 2010). ROA = Peruhaban Return On
Adanya pergantian manajemen Asset
memungkinkan timbulnya ROAt = Return On Asset pada
kebijakan-kebijakan yang baru pula, tahun t
terutama kebijakan pergantian ROAt-1 = Return On Asset pada
auditor. (Joher et.al, 2002) tahun sebelumnya
menyatakan bahwa manajer
memerlukan auditor yang lebih Teknik Pengumpulan Data
berkualitas dan mampu memenuhi
tuntutan pertumbuhan perusahaan Teknik yang digunakan adalah
yang cepat. Variabel ini dokumentasi dengan mencari data
menggunakan variabel dummy, jika sekunder yang berupa data kuantitatif,
perusahaan mengganti manajemen, sehingga dapat diperoleh melalui internet.
direksi atau CEO nya maka diberi
nilai 1 dan jika tidak maka diberi
nilai 0. Populasi Dan Sampel

c. Ukuran perusahaan Populasi dalam penelitian ini adalah


Variabel ukuran perusahaan perusahaan manufaktur yang terdaftar di
dihitung menggunakan besarnya Bursa Efek Indonesia melalui situs
total aset. Semakin besar total aset www.idx.co.id dan sumber-sumber
perusahaan maka semakin besar lainnya. Sampel dalam penelitian ini
ukuran dari perusahaan tersebut, adalah perusahaan manufaktur tahun 2013-
sebaliknya semakin kecil total aset 2017. Sampel yang digunakan ditentukan
dari perusahaan maka semakin dengan menggunakan teknik purposive
kecil pula ukuran dari perusahaan sampling, yaitu teknik pengambilan
tersebut. Dalam penelitia ini ukuran sampel dengan pertimbangan tertentu.
perusahaan dihitung dengan Adapun kriteria sampel yang akan
menggunakan logaritma natural digunakan sebagai berikut :
(Ln) atas total aset perusahaan. 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar
di BEI secara berturut-turut pada tahun
d. Persentase perubahan ROA 2013-2017.
Return on Assets (ROA) yang 2. Perusahaan menerbitkan laporan
merupakan salah satu tolok ukur keuangan tahunan dan memiliki data
seberapa besar laba yang dihasilkan lengkap selama periode 2013-2017.
oleh perusahaan yang berasal dari 3. Perusahaan melakukan Auditor
pengelolaan aktiva (Budiono & switching minimal dua kali dalam
Simbolon, 2015). Variabel ini rentang waktu 2013-2017.
diukur menggunakan statistik
deskriptif dengan pooled data, Teknik Analisis Data
dihitung berdasarkan pembagian
selisih antara ROA tahun tertentu Analisis yang digunakan dalam
dan tahun sebelumnya kemudian penelitian ini adalah analisis regresi

121
UPAJIWA DEWANTARA VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2019

logistik, yaitu dengan melihat pengaruh Auditoraswitching dapat terjadi karena


opini audit, pergantian manajemen, beberapaafaktor, namun jugaaterjadi
persentase perubahan ROA, dan ukuran karena peraturan yang ada di Indonesia.
perusahaan terhadap auditor switching Peraturan tersebut mengharuskan
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar perusahaan untuk menggantiaauditornya.
di Bursa Efek Indonesia dan sudah go
public. Model regresi logistik dalam Hasil Analisis Regresi
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Variabel B
SWITCH : b0 + b1OPINI + b2CHANGE Konstanta -0,180
+ b3UPER + b4ROA + e OPINI (X1) 0,495
SWITCH : pergantian auditor CHANGE (X2) 2,266
b1-b4 : koefisien regresi UPER (X3) -0,009
OPINI : opini audit ROA (X4) -0,008
CHANGE : pergantian manajemen
UPER : ukuran perusahaan Hasil pegujian koefisien regresi diatas
: persentase perubahan menghasilkan model sebagai berikut :
ROA SWITCH = -0,180 + 0,495 OPINI + 2,226
ROA
e. : residual eror CHANGE - 0,009 UPER - 0,008 ROA + e

Keterangan :
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan persamaan tersebut, dapat
Grafik Rata-RataaPersentasiaAuditor diimplementasikan bahwa koefisien
Switching konstanta sebesar -0,180 yang memiliki
nilai negatif, hal ini dapat diartikan bahwa
Berdasarkan data yang diperoleh, jika variabel-variabel independen
berikut persentase perkembangan auditor mendekati 0 maka perusahaan tidak akan
switching selama periode 2013-2017: melakukan auditor switching, dengan nilai
minus berarti perusahaan kemungkinan
besar tidak akan melakukan auditor
switching.

OPINI memiliki koefisien regresi sebesar


0,495 mempuyai arti setiap kenaikan 1%
OPINI dengan asumsi variabel lain tetap
maka akan menaikkan auditor switching
sebesar 0,495
Grafikadiatas menunjukkan bahwa auditor
switching pada periode 2013- CHANGE memiliki koefisien sebesar
2017amengalami fluktuasi. Pada tahun 2,226 mempunyai arti setiap kenaikan 1%
2013apersentasenya mencapai CHANGE dengan asumsi variabel lain
30,76%,akemudian mengalami penurunan tetap maka akan menaikkan auditor
pada tahun 2014 denganapersentase switching sebesar 2,226.
sebesara23,07%. Kenaikan yang cukup
signifikan terjadi padaatiga tahun terakhir UPER memiliki koefisien sebesar -0,009
yaitu tahun 2015, 2016 dan 2017 mempunyai arti setiap kenaikan 1% UPER
denganapesentase masing-masing sebesar dengan asumsi variabel lain tetap maka
69,23%, 53,84%, dan 69,23%.

122
UPAJIWA DEWANTARA VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2019

akan menurunkan auditor switching Kelayakan model regresi dinilai


sebesar 0,009. dengan menggunakan Hosmer and
Lemesho’s Goodness of Fit Test.
ROA memiliki koefisien sebesar -0,008 Pengujian ini menunjukkan nilai Chi-
mempunyai arti setiap kenaikan 1% ROA square sebesar 3,072 dengan signifikansi
dengan asumsi variabel lain tetap maka (p) sebesar 0,930. Berdasarkan hasil
akan menurunkan auditor switching pengujian, nilai signifikansi lebih besar
sebesar 0,008. dari 0,05 maka model dapat disimpulkan
mampu memprediksi nilai observasinya.
Hasil Uji Keseluruhan Model (Overall
model fit)
Hasil Uji Hipotesis

Berasaskan hasil penelitian, dapat


disimpulkan bahwa hanya ada satu
hipotesis yang diterima yaitu pergantian
manajemen dengan tingkat signifikan
sebesar 0,041 yang kurang dari 0,05. Tiga
hipotesis lain dinyatakan ditolak yaitu
opini audit, ukuran perusahaan, dan
persentase perubahan ROA dengan tingkat
signifikan masing-masing sebesar 0,421,
0,963, dan 0,841 yang lebih besar dari
Berdasarkan hasil penelitian, 0,05.
pengujian dilakukan dengan
membandingkan nilai antara -2 Log Hasil Uji Koefisian Determinasi
Likelihood (-2LL) pada awal (Block (Nagelkerke R. Square)
Number = 0) dengan nilai -2 Log
Likelihood (-2LL) pada akhir (Block
Number=1). Nilai -2LL awal adalah
sebesar 63,129. Setelah dimasukkan
keempat variabel independen, maka nilai -
2LL akhir mengalami penurunan menjadi
61,301. Penurunan ini menunjukkan model
Besarnya nilai koefisien determinasi
regresi yang lebih baik atau dengan kata
pada model regresi logistic ditunjukkan
lain model hipotesis fit dengan data.
oleh nilai Nagelkerke R. Square. Nilai
Nagelkerke R. Square adalah sebesar 0,156
Hasil Uji Kelayakan Regresi
yang berarti variabilitas variabel dependen
yang dapat dijelaskan oleh variabel
independen adalah sebesar 15,6%,
sedangkan sisanya sebesar 85,4%
dijelaskan oleh variabel-variabel lain
diluar model penelitian.

123
UPAJIWA DEWANTARA VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2019

Pembahasan terhadap auditor switching diperkirakan


karena adanya sebuah hubungan yang
Dapat disimpulkan bahwa opini cukup baik antara KAP dengan
audit tidak berpengaruh terhadap auditor perusahaan, sehingga membuat perusahaan
switching. Hal ini diduga karena sebagian masih memilih untuk bertahan dengan
besar perusahaan yang menjadi sampel KAP sebelumnya. Penelitian ini sejalan
mendapatkan opini wajar tanpa dengan penelitian Indriasari, (2014) yang
pengecualian karena laporan keuangan menyatakan bahwa tidak adanya pengaruh
yang disajikan sesuai dengan peraturan persentase perubahan ROA terhadap
yang ada. Apabila perusahaan auditor switching.
mendapatkan opini selain wajar tanpa
pengecualian lalu melakukan auditor SIMPULAN
switching saat itu juga, maka perusahaan
akan mendapatkan citra yang buruk dari Berdasarkan hasil pengujian dan
pihak eksternal. Oleh karena itu pembahasan yang dijelaskan pada bagian
perusahaan cenderung mempertahankan sebelumnya, maka dapat disimpulkan
auditor lamanya. Penelitian ini sejalan bahwa hanya variabel pergantian
dengan penelitian Haruman, (2016) dan manajemen yang memiliki pengaruh
Hanafi, (2016) yang menyatakan bahwa terhadap auditor switching, sedangkan
tidak adanya pengaruh dari opini audit variabel lain yaitu, opini audit, ukuran
terhadap auditor switching. Pergantian perusahaan, dan persentase perubahann
manajemen berpengaruh terhadap auditor ROA menunjukkan tidak adanya pengaruh
switching hal ini diduga bahwa pergantian terhadap auditor switching selama lima
manajemen yang dilakukan juga diikuti tahun pengamatan. Akan tetapi masih
dengan pergantian auditor, dikarenakan sebatas menguji pengaruh opini audit,
timbulnya kebijakan-kebijakan baru pergantian manajemen, ukuran
setelah adanya pergantian manajemen perusahaan, dan persentase perubahan
tersebut, terutama pergantian auditor. Hasil ROA terhadap auditor switching dimana
ini sejalan dengan penelitian Pamungkas, dilihat dari koefisien determinasi hanya
(2018) yang menyatakan bahwa adanya memiliki pengaruh sebesar 15,6%. Oleh
pergantian manajemen berpengaruh karenanya dalam rangka mengembangkan
terhadap auditor switching. penelitian mengenai auditor switching,
Ukuran perusahaan tidak penulis menyarankan kepada peneliti
berpengaruh terhadap auditor switching. selanjutnya agar dapat berkembang seiring
Hal ini diduga karena sebagian besar dengan masih menariknya topik ini untuk
peruahaan sampel termasuk dalam ukuran dibahas, diantaranya sektor pertanian,
perusahaan besar yang memiliki pertambangan maupun sektor jasa.
kecenderungan lebih kecil dalam auditor
switching. Perusahaan besar memilih
untuk tetap mempertahankan auditor lama REFERENSI
yang telah memahami bisnis perusahaan
tersebut agar kualitas laporan keuangan Anthony, & Govindarajam. (2005).
tetap terjaga. penelitian ini sejalan dengan Manajement Control System.
penelitian Firyana, (2014) yang Jakarta: Salemba Empat.
menyatakan bahwa ukuran peruahaan tidak Budiono, E., & Simbolon, Y. C. (2015).
berpengaruh terhadap auditor switching. Studi Pada Perusahaan Manufaktur
Persentase perubahan ROA tidak Di Bei Tahun 2011-2013. E-
berpengaruh terhadap auditor switching. Proceeding of Management 2 , 304–
Peningkatan persentase perubahan ROA 312.
tidak berpengaruh secara signifikan

124
UPAJIWA DEWANTARA VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2019

Damayanti, S., & Sudarma, M. (2007). Kasih, M., & Puspitasari, E. (2018).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching’s Factors: The
Perusahaan Berpindah Kantor Analysis On Audit Delay, Client
Akuntan Publik. Simposium Size, And Audit Committee
Nasional Akuntansi 11, Pontianak. Changes. Parahyangan
Dewi, N. W. (2016). Faktor-Faktor Yang Internasional Accounting and
Mempengaruhi Auditor Switching. Business Conference 2017 .
Skripsi, Universitas Islam Negeri Mardiyah, A. A. (2002). Pengaruh Faktor
Sultan Syarif Kasim Riau . Klien dan aktor Auditor terhadap
Firyana, R. A. (2014). Analisis Faktor- Auditor Change: Sebuah Pendekatan
Faktor yang Mempengaruhi dengan Model Kontijensi RPA
Pergantian Kantor Akuntan Publik (Recursive Model Algorithma).
secara Voluntary (Studi Empiris Simposium Nasional Akuntansi V,
Pada Perusahaan Keuangan yang Semarang , 425-445.
Terdaftar di BEI). Skripsi Mulyadi. (2002). Auditing Edisi 6. Jakarta:
dipublikasikan, Universitas Salemba Empat.
Diponegoro . Nasser, e. (2006). Auditor-Client
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Relationship: The Caseof Audit
Multivariate dengan Program IBM tenure and Auditor Switching
SPSS 19 Edisi Kelima. Semarang: Malaysia. Managerial Auditing
Universitas Diponegoro. Journal , Vol 21, No7,pp. 724-737.
Hanafi, H. (2016). Analisis Faktor-Faktor Pamungkas, L. (2018). Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Perusahaan Yang Mempengaruhi Perusahaan
Melakukan Auditor Switching Untuk Melakukan AuditorSwitching
Secara Voluntary (Studi Empiris (Studi Empiris pada Perusahaan
pada Perusahaan Manufaktur yang Manufaktur yang Listing di BEI
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2013-2017). Skripsi dipublikasikan,
tahun 2010-2014) . skripsi Yogyakarta, Universitas Islam
dipublikasikan, Bandar Lampung, Indonesia .
Universitas Lampung . Prahartari, F. A. (2013). Analisis Fakto-
Haruman, D. P. (2016). Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Auditor
Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Switching(Studi Empiris pada
Switchig Di Indonesia (Studi Perusahaan Real Estate dan Properti
Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Indonesia). Skripsi dipublikasikan,
Efek Indonesia Tahun 2010-2014. Universitas Negeri Syarif
Tugas Akhir dipublikasikan , 06. Hidayatullah .
Hudaib, M., & Cooke, T. (2005). The Sari, A. K. (2016). Faktor-faktor yang
impact of managing director changes mempengaruhi voluntary auditor
and financial distress on audit switching pada perusahaan yang
qualification and auditor switching. terdaftar di bei periode 2010-2015.
Journal of Business Finance dan Akuntabel 15 (1) .
Accounting , 32 (9/10) : pp. 1703-39. Sinarwati, N. K. (2010). Mengapa
Indriasari, M. (2014). Analisis Faktor- Perusahaan Manufaktur yang
Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Terdaftar di BEI Melakukan
Switching (Studi Empiris pada Pergantian Kantor Akuntan Publik?
Perusahaan Manufaktur yang Simposium Nasional Akuntansi XIII
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Wijayani, E. D. (2011). Analisis Faktor-
Skripsi yang dipublikasikan . Faktor Yang Mempengaruhi
Perusahaan Di Indonesia Melakukan

125
UPAJIWA DEWANTARA VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2019

Auditor Switching. Skripsi


Dipublikasikan, Universitas
Diponegoro .
Wijayanti, M. P. (2010). Analisis
Hubungan Auditor-Klien: Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Auditor
Switching di Indonesia. Skripsi
Dipublikasikan. Universitas
Diponegoro Semarang .

126

Anda mungkin juga menyukai