Anda di halaman 1dari 15

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Pengaruh Komisaris Independen, Kualitas Audit Dan


Financial Distress Terhadap Integritas Laporan Keuangan Pada
Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2018-2020
Trisnadi Wijaya
Program Studi Akuntansi, Universitas Multi Data Palembang
E-mail: trisnadi@mdp.ac.id

Abstrak: Penelitian ini bertujuan ingin menganalisis dan memperoleh bukti empiris pengaruh komisaris independen,
kualitas audit dan financial distress terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan pertambangan di Indone-
sia. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 39 perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI dari tahun 2018
sampai 2020 yang ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Data penelitian dianalisis
menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komisaris independen dan finan-
cial distress berpengaruh negatif signifikan terhadap integritas laporan keuangan sedangkan kualitas audit tidak
berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan.

Kata kunci: Komisaris Independen, Kualitas Audit, Financial Distress, Integritas Laporan Keuangan

Abstract: This research aims to analyze and obtain empirical evidence of the influence of independent commission-
ers, audit quality and financial distress on the integrity of financial statements in mining companies in Indonesia.
The study sampled 39 mining companies registered with the IDX from 2018 to 2020 which were determined using
purposive sampling methods. The research data was analyzed using multiple linear regression analysis. The results
showed that independent commissioners and financial distress had a significant negative effect on the integrity of
financial statements while audit quality had no significant effect on the integrity of financial statements.

Keywords: Independent Commissioner, Audit Quality, Financial Distress, Financial Statement Integrity

1. PENDAHULUAN Setiap pemangku kepentingan menggunakan


laporan keuangan untuk mengambil keputusan,
1.1 Latar Belakang Masalah dimana laporan keuangan menunjukkan hasil
keputusannya melalui integritas laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan tahapan pal- Integritas laporan keuangan berarti menyajikan
ing akhir dari proses akuntansi dan memegang laporan keuangan secara netral dan jujur, tanpa
peranan penting dalam mengukur dan mengevaluasi ditutup-tutupi atau disembunyikan. Informasi yang
kinerja perusahaan. Perusahaan yang beroperasi di disampaikan benar-benar jelas dan akurat (Parinduri
Indonesia, khususnya emiten perlu menyusun laporan et al., 2018).
keuangan setiap periodenya (Haq et al., 2017).
Integritas laporan keuangan berkaitan erat
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, dengan salah satu karakteristik yang disyaratkan oleh
2017), laporan keuangan dirancang untuk memberikan International Financial Reporting Standards
informasi tentang arus kas perusahaan, kinerja dan (IFRS), yaitu representasi yang setia. Jika informasi
status keuangan, yang membantu para penggunanya keuangan disajikan secara netral dan jujur sehingga
dalam pengambilan keputusan ekonomi dan mencerminkan keadaan yang sebenarnya, maka
memperlihatkan manajemen sumber daya yang informasi tersebut berguna untuk pengambilan
digunakan. keputusan. Kerangka konseptual IFRS menjelaskan

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 185


Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

bahwa representasi informasi yang setia harus biasanya berkualitas tinggi dan terjamin
menyediakan semua informasi yang berguna untuk kebenarannya. Kualitas audit yang baik juga dapat
mengambil keputusan secara lengkap, agar tidak memungkinkan auditor untuk menemukan kesalahan
menyesatkan penggunanya. Selain itu, informasi yang dalam laporan keuangan sehingga menjamin integritas
mempunyai representasi setia juga harus mengandung laporan keuangan dari hasil audit. Kualitas audit yang
esensi netralitas (Haq et al., 2017). baik akan meningkatkan integritas laporan keuangan.
Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kualitas audit
Kasus manipulasi data keuangan yang yang diberikan oleh auditor, maka akan semakin tinggi
seringkali terjadi membuktikan bahwa laporan pula integritas laporan keuangan perusahaan tersebut.
keuangan memberikan integritas rendah bagi para
penggunanya, sehingga tidak mencerminkan kondisi Menurut Susiana dan Herawaty (2007)
keuangan perusahaan yang sebenarnya. Pada tahun masyarakat sangat membutuhkan independensi
2015 terjadi kasus di perusahaan pertambangan PT auditor dalam menyampaikan opininya yang berkaitan
Timah Tbk yang diduga melakukan pemalsuan dengan penyajian laporan keuangan. Opini auditor
laporan keuangan. Ketua Ikatan Pekerja Timah (IKT) tersebut sangat berpengaruh sekali dalam
menyatakan laporan keuangan fiktif tersebut disusun pengambilan keputusan investasi. Dalam
untuk menutupi kondisi keuangan perusahaan yang melaksanakan tugasnya, auditor memerlukan
tidak sehat selama tiga tahun terakhir sehingga kepercayaan dari para pengguna jasanya dengan
menimbulkan kerugian sebesar 59 miliar rupiah. Mulai memberikan kualitas audit yang terbaik. Karena
semester I-2015, laporan keuangan PT Timah dengan kualitas audit yang baik, auditor akan memiliki
dimanipulasi sehingga mengakibatkan utang banyak klien yang mempercayai dan menggunakan
meningkat 100% menjadi Rp 2,3 triliun. jasanya. Oleh karena itu, Kantor Akuntan Publik
(KAP) perlu dinilai sebagai pihak yang kompeten,
Pada tahun 2012, PT Bumi Resources Tbk independen dan berpengaruh oleh para pengguna
(BUMI) melakukan manipulasi akuntansi dan mark laporan keuangan dalam menentukan seberapa
down laporan keuangan untuk pengembangan berharga jasa yang diberikan auditornya. KAP dituntut
BUMI. PT Perusahaan Gas Negara Tbk juga harus memiliki profesionalisme yang tinggi sebagai
dituding menyelewengkan dana. Pernyataan tersebut penyedia jasa dalam menilai kualitas audit.
diperkuat dengan laporan Indonesia Energy Watch
yang menduga dana pembangunan Floating Hasil penelitian Puspita & Utama (2016),
Storage Regasification Unit (FSRU) di Lampung Sauqi et al. (2017) menyatakan bahwa kualitas audit
pada 2011 disalahgunakan. Berdasarkan fenomena berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan
yang terjadi pada PT Timah Tbk, PT Bumi Resources keuangan, namun berbeda dengan hasil penelitian
Tbk (BUMI) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk Susiana & Herawaty (2017), Serly & Helmayunita
telah menimbulkan ketidakpercayaan pengguna (2018) yang tidak menemukan adanya pengaruh yang
laporan keuangan dan mempertanyakan integritas signifikan antara kualitas audit terhadap integritas
laporan keuangan yang disampaikan. laporan keuangan.

Informasi yang tercantum pada laporan Untuk memperoleh informasi akuntansi yang
keuangan harus mempunyai integritas yang tinggi lebih andal dan berintegritas tinggi, maka corporate
agar dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan governance yang terstruktur dan terorganisasi
untuk pengambilan keputusan ekonomi yang tepat. dengan baik perlu diterapkan melalui konsep Good
Pengguna laporan keuangan memiliki kepercayaan Corporate Governance sebagai bentuk pengawasan
yang tinggi terhadap laporan keuangan yang telah untuk mencegah pihak manajemen melakukan
diaudit oleh auditor, karena mereka selalu berasumsi tindakan fraud (Istiantoro et al, 2017). Komisaris
bahwa laporan keuangan yang diaudit oleh auditor independen berperan penting dalam mengawasi

Hal - 186 Vol. 11 No. 2 Maret 2022


Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

corporate governance agar tersusun laporan maka semakin besar pula dorongan manajer untuk
keuangan yang berintegritas. Komisaris independen meningkatkan tingkat konservatisme akuntansi. Hasil
adalah anggota dewan komisaris dari eksternal penelitian Haq et al. (2017), Saad & Abdillah (2019)
perusahaan yang telah memenuhi persyaratan untuk menyatakan bahwa financial distress berpengaruh
diangkat sebagai komisaris independen. Komisaris signifikan terhadap integritas laporan keuangan,
independen dapat menjadi penyeimbang dalam proses namun berbeda dengan hasil penelitian Indrasari et
pengambilan keputusan, terutama untuk melindungi al. (2016), Nurbaiti et al. (2021) yang tidak
pemegang saham minoritas dan pemangku menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara
kepentingan lainnya. Efektivitas komisaris financial distress terhadap integritas laporan
independen terlihat dari fungsi pengawasan yang keuangan.
dijalankannya dan tingginya integritas laporan
keuangan yang dihasilkan. 1.2 Rumusan Masalah

Hasil penelitian Saksakotama & Berdasarkan latar belakang penelitian yang


Cahyonowati (2014), Indrasari et al. (2016), Savero telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah pada
(2017) menyatakan bahwa komisaris independen penelitian ini adalah bagaimana pengaruh komisaris
berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan independen, kualitas audit dan financial distress
keuangan, namun berbeda dengan hasil penelitian terhadap integritas laporan keuangan?
Istiantoro et al. (2017), Sauqi et al. (2017), Nurbaiti
et al. (2021) yang tidak menemukan adanya pengaruh 1.3 Tujuan Penelitian
yang signifikan antara komisaris independen terhadap
integritas laporan keuangan. Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui
pengaruh komisaris independen, kualitas audit dan
Selain mekanisme corporate governance, financial distress terhadap integritas laporan
financial distress menjadi salah satu penyebab untuk keuangan.
meningkatkan integritas laporan keuangan.
Financial distress adalah suatu keadaan dimana
perusahaan sedang mengalami kesulitan keuangan. 2. LANDASAN TEORI
Apabila perusahaan gagal memenuhi kewajiban
keuangannya, maka perusahaan akan mengalami 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory)
kesulitan keuangan. Pada perusahaan dengan tingkat
kesulitan keuangan yang tinggi, manajer cenderung Teori keagenan membahas masalah
menurunkan tingkat konservatisme akuntansi, karena perusahaan yang timbul dari pemisahan pemilik dan
kondisi tersebut mengindikasikan kinerja manajemen manajer, dan kemudian berfokus pada bagaimana
yang buruk dan akan menyebabkan pergantian mengurangi masalah tersebut. Teori keagenan
manajemen sehingga integritas laporan keuangan berguna bagi perusahaan ketika menerapkan
ditingkatkan oleh perusahaan. Dalam keadaan berbagai mekanisme tata kelola untuk mengontrol
keuangan yang bermasalah, manajer cenderung perilaku agen (Panda & Leepsa, 2017).
menggunakan konservatisme akuntansi untuk
mengurangi konflik antara investor dan kreditur. Teori agensi dikembangkan oleh Jensen dan
Meckling (1976). Dalam teorinya, pemegang saham
Konservatisme adalah prinsip kehati-hatian sebagai prinsipal berharap agar manajer sebagai agen
sehingga adanya kesulitan keuangan mendorong bertindak sesuai kepentingan pemegang saham,
perusahaan untuk lebih berhati-hati dalam kemudian mereka mendelegasikan wewenang
menghadapi lingkungan yang tidak pasti. Oleh karena mereka kepada manajer. Manajemen harus diberikan
itu, semakin tinggi financial distress perusahaan kompensasi dan diawasi agar fungsinya bisa berjalan

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 187


Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

dengan baik. Pengawasan manajer tersebut akan Pemegang saham cenderung berusaha untuk
menimbulkan biaya agensi. Pada saat minat para memaksimalkan saham mereka sehingga menekan
manajer sudah tidak selaras dengan para pemilik dan manajer agar bertindak demi kepentingan mereka.
mengambil keputusan yang akan mengurangi Pada saat yang sama, pemilik utang berusaha untuk
kekayaan pemegang saham disinilah timbul biaya melindungi dana yang mereka investasikan di
agensi (Panda & Leepsa, 2017). perusahaan melalui perjanjian dan kebijakan regulasi
yang ketat (Mahadwartha, 2003).
Teori keagenan dapat dilihat sebagai versi
dari teori permainan (Mursalim, 2003), yang Integritas laporan keuangan berkaitan
menciptakan model kontrak antara dua orang atau dengan teori keagenan. Teori keagenan menunjukkan
lebih (pihak), di mana satu pihak disebut agen dan bahwa jika pemilik dipisahkan dari manajer sebagai
pihak lain disebut prinsipal. Prinsipal mendelegasikan agen ketika menjalankan perusahaan, masalah
tanggung jawab pengambilan keputusan kepada agen, keagenan akan muncul karena masing-masing pihak
atau dengan kata lain prinsipal mempercayakan agen akan berusaha untuk memaksimalkan fungsi
untuk melakukan tugas-tugas tertentu sesuai dengan utilitasnya. Dengan mengimplementasikan corporate
kontrak kerja yang disepakati. Kekuasaan dan governance maka masalah agensi akan bisa
tanggung jawab agen dan prinsipal harus diatur dalam dikurangi dan integritas laporan keuangan bisa
kontrak kerja agar kedua belah pihak mencapai ditingkatkan sehingga laporan keuangan tidak hanya
kesepakatan. menguntungkan bagi pihak perusahaan, namun juga
bagi pengguna eksternal dalam pengambilan
Kontrak kerja yang dimaksud adalah kontrak keputusan (Saksakotama & Cahyonowati, 2014).
kerja antara pemilik modal dengan pengelola
perusahaan. Pemilik atau penanam modal disebut 2.2 Integritas Laporan Keuangan
sebagai prinsipal, sedangkan pengelola disebut sebagai
agen. Agen dan prinsipal berharap untuk Laporan keuangan sudah menjadi bagian
menggunakan informasi yang mereka miliki sehingga yang terpenting untuk membangun kelangsungan
dapat memaksimalkan utilitas mereka masing-masing. perusahaan. Manajemen perusahaan perlu
Akan tetapi, informasi lebih banyak diketahui oleh menghasilkan laporan keuangan yang berintegritas
agen daripada prinsipal sehingga mengakibatkan mengingat pentingnya fungsi laporan keuangan.
terjadinya asimetri informasi. Manajer sebagai pihak Integritas berarti netralitas dan kejujuran, dikatakan
yang memiliki lebih banyak informasi akan cenderung bahwa orang yang memiliki integritas tinggi akan
mengambil tindakan sesuai dengan keinginan dan memperlakukan fakta apa adanya dan menyajikannya
kepentingan mereka untuk memaksimalkan apa adanya (IAI, 2017). Menurut Savero (2017)
utilitasnya. Karena investor sebagai pemilik modal integritas adalah refleksi dari kejujuran yang menjadi
hanya mengetahui sedikit informasi, maka mereka landasan utama perilaku sehingga harus dimiliki agar
sulit mengendalikan secara efektif semua tindakan dapat menjamin pengambilan keputusan yang bebas
yang diambil oleh manajer. dari konflik kepentingan dan mengutamakan
kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi.
Menurut Jensen & Meckling (1976) konflik
keagenan disebabkan oleh pemisahan kepemilikan Untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar
dan kontrol dalam perusahaan. Pemegang saham pengguna laporan keuangan, informasi yang disajikan
eksternal akan mengawasi manajemen untuk pada laporan keuangan haruslah andal. Informasi
mencegah perilaku yang mengarah pada kepentingan dikatakan andal apabila tidak menyesatkan, tidak
pribadi. Pemilik hutang, pemegang saham, dan terdapat kesalahan material, dan dapat diandalkan
manajer merupakan pihak-pihak yang berbeda dalam pemakainya sebagai informasi yang jujur dan tersaji
minat dan perspektif tentang nilai perusahaan. secara wajar. Di samping itu, informasi dalam laporan

Hal - 188 Vol. 11 No. 2 Maret 2022


Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

keuangan bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan perusahaan minimal 30% dari total komisaris atau
untuk menghasilkan keputusan ekonomi oleh para setidaknya 1 (satu) orang akan meningkatkan
penggunanya apabila informasi yang tersaji di efektivitas komisaris independen (Sauqi et al., 2017).
dalamnya telah memenuhi karakteristik kualitatif
informasi akuntansi (Savero, 2017). Komisaris independen sebagai anggota
dewan komisaris melakukan pengawasan dan
Integritas laporan keuangan dapat diartikan penilaian kinerja perusahaan secara komprehensif.
sebagai laporan keuangan yang menyajikan kondisi Komisaris independen juga diharapkan mampu
perusahaan dengan sesungguhnya, tanpa ada yang menghubungkan asimetri informasi yang timbul di
disembunyikan atau ditutup-tutupi. Seorang auditor antara para pemangku kepentingan dan manajemen
memiliki peluang besar untuk dituntut apabila perusahaan. Komisaris independen diukur dengan
melakukan audit pada laporan keuangan yang tidak cara membandingkan jumlah komisaris independen
berintegritas. Sebuah laporan keuangan yang tidak dengan jumlah total dewan komisaris yang ada di
berintegritas bisa saja berupa laporan keuangan yang perusahaan (Machdar & Nurdiniah, 2018).
overstate sehingga sangat merugikan bagi para
penggunanya. Laporan keuangan yang berintegritas 2.4 Financial Distress
harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima
umum (PABU) dan memenuhi kualitas yang reliabel. Kondisi yang terjadi sebelum perusahaan
Reliabel di sini berarti bahwa informasi yang tersaji mengalami kebangkrutan atau kondisi keuangan
pada laporan keuangan mempunyai kualitas yang bisa perusahaan yang tidak baik, tidak sehat atau krisis
diandalkan oleh para penggunanya (Savero, 2017). disebut sebagai financial distress. Perusahaan yang
mempunyai gejala-gejala awal terjadinya penurunan
Menurut International Accounting pada kondisi laporan keuangan merupakan
Standard Board (IASB) kualitas fundamental yang perusahaan yang mengalami financial distress.
harus dipunyai oleh informasi yang tersaji pada
laporan keuangan sehingga bermanfaat untuk Financial distress bermula ketika
pengambilan keputusan ekonomi, yaitu relevance dan perusahaan tidak mampu memenuhi jadwal
faithful representation. Di samping itu, kualitas pembayaran atau ketika proyeksi arus kasnya
lainnya yang turut dikembangkan dalam kerangka menunjukkan kondisi perusahaan akan segera tidak
konseptual tersebut untuk meningkatkan kegunaan mampu memenuhi kewajibannya (Indrasari et al.,
informasi keuangan meliputi comparability, 2016).
timeliness, variability dan understandibility (Kieso
et al., 2016). Hal ini dikenal sebagai insolvensi yang wajar,
kemungkinan hanya sementara dan bisa diperbaiki.
2.3 Komisaris Independen Insolvensi yang wajar tersebut hanya menunjukkan
bahwa perusahaan mengalami kekurangan likuiditas.
Komisaris independen adalah anggota dewan Perusahaan dapat menggunakan berbagai metode
komisaris yang tidak mempunyai hubungan dengan perbaikan untuk mengatasi kegagalan yang
dewan direksi, anggota dewan komisaris lain dan dialaminya, bergantung pada seberapa besar tingkat
pemegang saham pengendali, serta tidak ada kesulitan keuangan. Apabila tingkat kesulitannya
hubungan bisnis atau hubungan lain yang dapat cukup berat, maka likuiditas mungkin menjadi
mempengaruhi perilaku atau kemampuannya untuk alternatif tunggal yang layak. Namun, rehabilitasi bisa
bertindak secara independen atau menjadi mandiri pula menjadi salah satu alternatif sehingga
untuk kepentingan perusahaan. Dengan memberikan keuntungan bagi pemegang saham,
ditetapkannya jumlah komisaris independen dalam kreditur dan masyarakat.

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 189


Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

2.5 Kualitas Audit mendeteksi dan melaporkan penyimpangan dalam


sistem akuntansi klien mereka. Kemungkinan
Keandalan laporan keuangan ditentukan oleh tersebut bergantung pada kemampuan teknikal dari
seberapa tinggi kualitas audit yang dilakukan oleh auditor, sementara tindakan melaporkan salah saji
auditor sehingga memberikan jaminan bagi para bergantung pada independensi auditor. Kualitas
pengguna laporan keuangan. Kualitas audit audit yang tinggi akan menghasilkan laporan
merupakan prosedur yang ditetapkan oleh auditor keuangan yang dapat diandalkan sebagai dasar
untuk menjamin relevansi dan keandalan dari laporan pengambilan keputusan. Kualitas audit berhubungan
keuangan kepada anggota organisasi dan publik (Serly langsung dengan ukuran besar kecilnya perusahaan
& Helmayunita, 2018). audit, dengan menggunakan proksi jumlah klien yang
dimilikinya.
Beberapa literatur menunjukkan bahwa
tingkat kualitas audit yang baik ditemukan pada Perusahaan audit besar mempunyai jumlah
laporan keuangan yang sudah diaudit oleh KAP besar klien yang lebih banyak daripada perusahaan audit
daripada yang sudah diaudit oleh KAP kecil (Kimeli, kecil. Mereka akan selalu berusaha untuk
2016). memberikan kualitas audit yang lebih baik daripada
perusahaan audit kecil. Perusahaan audit besar akan
KAP Big Four mematok tarif jasa audit yang kehilangan reputasi apabila kualitas audit yang
lebih mahal, serta mempunyai reputasi yang tinggi dihasilkannya rendah, dan apabila hal ini terjadi maka
berdasarkan dari pengalaman dan spesialisasi industri. mereka akan kehilangan banyak klien dan menderita
KAP Big Four mempunyai keunggulan yang lebih kerugian besar (Puspita & Utama, 2016).
baik daripada non-Big Four dalam hal reputasi,
sumber daya dan teknologi audit, serta jumlah klien 2.6 Kerangka Pemikiran
yang lebih banyak dan selalu bekerja secara
profesional (Serly & Helmayunita, 2018). Berdasarkan landasan teori di atas, maka
untuk penelitian ini dapat dikembangkan kerangka
Kualitas audit memungkinkan auditor untuk pemikiran seperti terlihat pada Gambar 1.

Sumber: Peneliti, 2021

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Hal - 190 Vol. 11 No. 2 Maret 2022


Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

2.7 Hipotesis Penelitian Sumber data diperoleh dari laporan keuangan tahunan
perusahaan pertambangan yang menjadi
Hipotesis yang akan dianalisis pada penelitian sampel penelitian.
ini sebagai berikut:
3.3 Definisi Operasional Variabel
H1: Komisaris independen berpengaruh terhadap
integritas laporan keuangan. Variabel terikat pada penelitian ini adalah
integritas laporan keuangan yang diukur
H2: Kualitas audit berpengaruh terhadap integritas menggunakan konservatisme metode Givoly & Hayn
laporan keuangan. (2007) sebagai berikut:

H3: Financial distress berpengaruh terhadap


NIit − CFOit
integritas laporan keuangan. CON ACC =
TA it
Keterangan:
3. METODE PENELITIAN CON ACC = Tingkat konservatisme akuntansi

3.1 Populasi dan Sampel NI it = Laba sebelum extraordinary items


ditambah dengan depresiasi dari
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan i pada tahun t
perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dari tahun 2018 sampai dengan tahun CFO it = Arus kas dari aktivitas operasi
2020. Sampel penelitian ditentukan menggunakan perusahaan i pada tahun t
teknik purposive sampling dengan kriteria-kriteria
sebagai berikut: TA it = Total aset perusahaan i pada tahun t
1. Perusahaan pertambangan telah terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dari tahun 2018 sampai Jika laba yang dihasilkan lebih rendah dari
dengan tahun 2020. arus kas operasi, hal ini menunjukkan bahwa prinsip
konservatisme telah diterapkan. Givoly dan Hayn
2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan (2007) mempelajari kecenderungan akun akrual
yang telah diaudit setiap tahunnya secara rutin. selama beberapa tahun. Jika ada akrual negatif
selama beberapa tahun berturut-turut (laba bersih
3. Perusahaan mempunyai kelengkapan data yang lebih kecil dari arus kas operasi), maka konservatisme
dibutuhkan dalam penelitian. sedang diterapkan oleh perusahaan. Hal ini sejalan
dengan prinsip konservatisme bahwa perusahaan
Berdasarkan kriteria-kriteria sampel semakin banyak menunda pendapatan yang belum
tersebut, maka diperoleh sampel penelitian sebanyak direalisasi dan membebankan biaya lebih cepat.
39 perusahaan dan data observasi berjumlah 117 data
dimana terdapat 21 data yang dinyatakan outlier Laporan laba rugi konservatif akan menunda
sehingga data yang layak untuk digunakan berjumlah pengakuan pendapatan yang belum direalisasi dan
96 data. biaya yang dikeluarkan selama periode tersebut akan
segera dimasukkan ke dalam periode berjalan, dan
3.2 Teknik Pengumpulan Data bukan cadangan di neraca (biaya ditangguhkan).

Penelitian ini menggunakan data sekunder Penelitian ini mempunyai tiga variabel
yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi. bebas sebagai berikut:

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 191


Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

1. Komisaris independen diukur dengan rasio distribusi normal atau tidak. Uji normalitas pada
jumlah komisaris independen terhadap jumlah penelitian ini menggunakan metode Jarque-Bera.
dewan komisaris perusahaan sebagai berikut: Hasil perhitungan nilai skewness dan kurtosis dapat
dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Perhitungan Skewness dan


Kurtosis
2. Kualitas audit diukur menggunakan variabel
dummy dimana jika perusahaan menggunakan
jasa audit dari KAP Big Four akan diberi kode
angka 1 (satu) dan Non Big Four akan diberi
kode angka 0 (nol).

3. Financial distress diukur dengan fungsi


diskriminan Z-Score dari Altman dengan formula
sebagai berikut:
Z = 6,56X1 + 3,26X2 + 6,72X3 + 1,05X4
Sumber: Output SPSS, 2021
Keterangan:
Z = Indeks kebangkrutan Berdasarkan Tabel 1 di atas diketahui nilai
X1 = Modal kerja / Total aset skewness sebesar -0,224206 dan nilai kurtosis sebesar
X2 = Laba ditahan / Total aset 2,272383. JB statistik dapat dihitung dengan
X3 = EBIT / Total aset menggunakan rumus berikut (Gujarati & Porter,
X4 = Nilai pasar ekuitas / Total kewajiban 2010):

3.4 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis regresi


linier berganda. Sebelum melakukan analisis regresi
linier berganda, data penelitian terlebih dahulu harus
lolos persyaratan asumsi klasiknya seperti normalitas,
heteroskedastisitas, multikolinieritas dan autokorelasi. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai JB
Setelah lolos uji asumsi klasik, maka dapat statistik sebesar 2,921999 lebih kecil dari ÷2 tabel (á
dirumuskan persamaan regresi linier kemudian akan = 0,05; df = 2), yaitu 5,991465 sehingga dapat
dilakukan pengujian hipotesis penelitian baik parsial disimpulkan bahwa residual telah mempunyai
maupun simultan. distribusi normal.

4.2 Uji Heteroskedastisitas


4. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN Menurut Santoso (2015) uji
heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui
4.1 Uji Normalitas apakah terdapat perbedaan varians di antara residual
pada pengamatan yang satu dengan lainnya. Uji
Menurut Santoso (2015) uji normalitas heteroskedastisitas di penelitian ini menggunakan
bertujuan untuk mengetahui bentuk distribusi data dari metode grafik. Hasil uji heteroskedastisitas pada
nilai residual pada model regresi apakah berbentuk penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.

Hal - 192 Vol. 11 No. 2 Maret 2022


Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Sumber: Output SPSS, 2021


Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa titik- Uji multikolinieritas bertujuan untuk


titik menyebar secara acak di atas dan di bawah mengetahui apakah terdapat korelasi yang tinggi di
angka nol pada sumbu Y serta tidak membentuk pola antara variabel independen yang ada dalam model
tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa residual regresi (Santoso, 2015). Uji multikolinieritas pada
dari model regresi telah bebas dari gejala penelitian ini menggunakan metode Variance
heteroskedastisitas. Inflation Factor (VIF). Hasil pengujian
multikolinieritas dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah
4.3 Uji Multikolinieritas ini:
Tabel 2. Hasil Uji Multikolinieritas

Sumber: Output SPSS, 2021

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 193


Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa semua Menurut Santoso (2015) uji autokorelasi
variabel independen mempunyai nilai VIF masih di bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi
bawah 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua antara kesalahan penganggu pada periode t dengan
variabel independen dalam model regresi telah bebas kesalahan penganggu pada periode sebelumnya (t-
dari gejala multikolinieritas. 1). Uji autokorelasi pada penelitian ini menggunakan
metode Durbin-Watson. Hasil uji autokorelasi dapat
4.4 Uji Autokorelasi dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Uji Autokorelasi

Sumber: Output SPSS, 2021

Dari Tabel 3 terlihat nilai Durbin-Watson autokorelasi.


sebesar 1,194 masih berada di antara -2 dan +2.
Menurut Santoso (2015) nilai Durbin-Watson yang 4.5 Analisis Regresi Berganda
berada di antara -2 sampai dengan +2 dinyatakan
tidak ada autokorelasi, maka model regresi dari Hasil perhitungan konstanta dan koefisien
penelitian ini disimpulkan telah bebas dari gejala regresi dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Berganda

Sumber: Output SPSS, 2021

Berdasarkan Tabel 4 di atas, maka Persamaan regresi linier berganda di atas


persamaan regresi berganda dapat dirumuskan dapat dijelaskan sebagai berikut:
sebagai berikut: • Konstanta sebesar 0,016 menyatakan bahwa
jika tidak ada komisaris independen, kualitas
CON_ACC = 0,016 + -0,002BOCIndep + audit dan financial distress maka integritas
0,009AuditQual + -0,003FinDist laporan keuangan sebesar 0,016.

Hal - 194 Vol. 11 No. 2 Maret 2022


Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

• Koefisien regresi -0,002 menyatakan bahwa • Koefisien regresi sebesar -0,003 menyatakan
setiap penambahan 1 satuan komisaris bahwa setiap penambahan 1 satuan financial
independen akan menurunkan integritas laporan distress akan menurunkan integritas laporan
keuangan sebesar 0,002. keuangan sebesar 0,003.

• Koefisien regresi sebesar 0,009 menyatakan 4.6 Koefisien Determinasi (R2)


bahwa setiap penambahan 1 satuan kualitas
audit akan meningkatkan integritas laporan Hasil perhitungan koefisien determinasi
keuangan sebesar 0,009. dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Hasil Koefisien Determinasi

Sumber: Output SPSS, 2021

Dari Tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa nilai Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa variabel
adjusted R square sebesar 0,363 berarti bahwa kualitas audit mempunyai thitung sebesar 0,968 dan
36,3% variasi dari variabel integritas laporan keuangan sig. 0,335. Karena nilai thitung 0,968 < ttabel 1,986 dan
dapat dijelaskan oleh variabel komisaris independen, nilai sig 0,335 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
kualitas audit dan financial distress, sedangkan kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap
sisanya sebesar 63,7% dijelaskan oleh variabel- integritas laporan keuangan. Hal ini berarti bahwa
variabel lain yang tidak termasuk ke dalam model kualitas audit tidak menentukan penyusunan laporan
regresi. keuangan yang berintegritas.

4.7 Uji Hipotesis Parsial (Uji t) Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa variabel
financial distress mempunyai thitung sebesar -5,276
Hasil pengujian hipotesis penelitian secara dan sig. 0,000. Karena nilai thitung |-5,276| > ttabel 1,986
parsial dapat dilihat pada Tabel 4. Berdasarkan Tabel dan nilai sig 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan
x terlihat bahwa variabel komisaris independen bahwa financial distress berpengaruh negatif
mempunyai t hitung sebesar -3,567 dan sig. 0,001. signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Hal
Karena nilai thitung |-3,567| > ttabel 1,986 dan nilai sig ini berarti bahwa semakin tinggi financial distress
0,001 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa maka akan mengakibatkan terjadinya penurunan pada
komisaris independen berpengaruh negatif signifikan integritas laporan keuangan.
terhadap integritas laporan keuangan.
4.8 Uji Hipotesis Simultan (Uji F)
Hal ini berarti semakin banyak jumlah
komisaris independen maka akan mengakibatkan Hasil pengujian hipotesis secara simultan
terjadinya penurunan pada integritas laporan dapat dilihat pada Tabel 6.
keuangan.

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 195


Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Tabel 6. Hasil Uji Hipotesis Simultan

Sumber: Output SPSS, 2021

Berdasarkan Tabel 6 terlihat bahwa Fhitung Nurbaiti et al. (2021) yang tidak menemukan adanya
bernilai 19,029 yang lebih besar dari Ftabel 2,704 dan pengaruh yang signifikan antara komisaris
nilai sig. 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 maka dapat independen terhadap integritas laporan keuangan.
disimpulkan bahwa variabel komisaris independen,
kualitas audit dan financial distress secara serempak 4.9.2 Pengaruh Kualitas Audit Terhadap
berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan Integritas Laporan Keuangan
keuangan.
Hasil pengujian hipotesis secara parsial
4.9 Pembahasan menunjukkan bahwa kualitas audit tidak berpengaruh
signifikan terhadap integritas laporan keuangan.
4.9.1 Pengaruh Komisaris Independen Dalam praktiknya, semua Kantor Akuntan Publik
Terhadap Integritas Laporan (KAP), baik berukuran besar maupun kecil
Keuangan menggunakan standar yang sama dalam mengaudit
laporan keuangan sesuai Standar Profesional Akuntan
Hasil pengujian hipotesis secara parsial Publik (SPAP). Tinggi atau rendahnya integritas
menunjukkan bahwa komisaris independen laporan keuangan bergantung pada kinerja manajer
berpengaruh negatif signifikan terhadap integritas dan KAP. Apabila manajer memberikan laporan
laporan keuangan. Keberadaan komisaris independen keuangan yang tidak berintegritas kepada KAP Big
dinilai kurang efektif untuk mengawasi dan menjamin Four, maka tidak ada jaminan integritas laporan
penyusunan laporan keuangan yang berintegritas di keuangannya menjadi langsung tinggi setelah
perusahaan. Dengan jumlah komisaris independen dilakukan audit. Sedangkan jika KAP menugaskan
yang banyak justru akan menimbulkan konflik dan auditor yang kurang berpengalaman untuk
perbedaan opini di antara mereka sehingga menurunkan biaya litigasi dikarenakan mengaudit
berdampak pada menurunnya integritas laporan laporan keuangan sudah menjadi hal wajar yang
keuangan. Hasil penelitian ini mendukung temuan harus dilakukan, maka akan mengakibatkan tidak
penelitian yang dilakukan oleh Saksakotama & tercapainya integritas laporan keuangan yang
Cahyonowati (2014), Indrasari et al. (2016), Savero diinginkan (Qoyyimah et al., 2015).
(2017) yang menyatakan bahwa komisaris
independen berpengaruh signifikan terhadap integritas Hasil penelitian ini mendukung temuan
laporan keuangan, namun tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Puspita & Utama
penelitian Istiantoro et al. (2017), Sauqi et al. (2017), (2016), Sauqi et al. (2017) yang menyatakan bahwa

Hal - 196 Vol. 11 No. 2 Maret 2022


Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap 2. Kualitas audit tidak berpengaruh signifikan
integritas laporan keuangan, namun tidak sejalan terhadap integritas laporan keuangan.
dengan hasil penelitian Susiana & Herawaty (2017),
Serly & Helmayunita (2018) yang tidak menemukan 3. Financial distress berpengaruh negatif
adanya pengaruh yang signifikan antara kualitas signifikan terhadap integritas laporan keuangan.
audit terhadap integritas laporan keuangan.
5.2 Saran
4.9.3 Pengaruh Financial Distress Terhadap
Integritas Laporan Keuangan 1. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk
menambah sampel selain perusahaan sektor
Hasil pengujian hipotesis secara parsial pertambangan, namun bisa diperluas ke
menunjukkan bahwa financial distress berpengaruh perusahaan-perusahaan di sektor yang berbeda.
negatif signifikan terhadap integritas laporan Selain itu, periode observasi juga disarankan
keuangan. Konflik keagenan menyebabkan terjadinya untuk mengambil periode yang lebih lama,
perbedaan kepentingan antara pemegang saham dan seperti 10 tahun atau 15 tahun.
manajer sehingga menimbulkan financial distress.
Manajer akan selalu berusaha menurunkan tingkat 2. Variabel penelitian yang dianalisis disarankan
konservatisme akuntansi ketika perusahaan sedang untuk diperluas lagi, selain komisaris
dalam kondisi kesulitan keuangan (financial distress) independen, kualitas audit dan financial
yang tinggi karena kondisi tersebut menandakan distress yang dapat berpengaruh terhadap
manajer memiliki kinerja yang buruk dan jabatannya integritas laporan keuangan.
menjadi terancam. Ancaman pergantian manajemen
akan mendorong manajer untuk menurunkan tingkat
konservatisme akuntansi sehingga integritas laporan DAFTAR PUSTAKA
keuangan menjadi rendah (Haq et al., 2017).
[1] Givoly, D., & Hayn, C. 2000, The Changing
Hasil penelitian ini mendukung temuan Time-Series Properties of Earnings, Cash
penelitian yang dilakukan oleh Haq et al. (2017), Saad Flows and Accruals: Has Financial
& Abdillah (2019) yang menyatakan bahwa finan- Reporting Become More Conservative?,
cial distress berpengaruh signifikan terhadap Journal of Accounting and Economics
integritas laporan keuangan, namun tidak sejalan 29(3), 287-320.
dengan hasil penelitian Indrasari et al. (2016), Nurbaiti
et al. (2021) yang tidak menemukan adanya pengaruh [2] Haq, F. R. G., Suzan, L., & Muslih, M. 2017,
yang signifikan antara financial distress terhadap Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan
integritas laporan keuangan. Financial Distress Terhadap Integritas
Laporan Keuangan, Assets, 7(1), 41-55.

5. SIMPULAN DAN SARAN [3] IAI. 2017, Standar Akuntansi Keuangan,


Ikatan Akuntansi Indonesia.
5.1 Simpulan
[4] Indrasari, A., Yuliandhari, W. S., & Triyanto,
Berdasarkan hasil penelitian dan D. N. 2016, Pengaruh Komisaris
pembahasan di atas, maka ada beberapa kesimpulan Independen, Komite Audit, dan Financial
yang dapat diambil, yaitu: Distress Terhadap Integritas Laporan
1. Komisaris independen berpengaruh negatif Keuangan, Jurnal Akuntansi, 20(1), 117-
signifikan terhadap integritas laporan keuangan. 133.

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 197


Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

[5] Istiantoro, I., Paminto, A., & Ramadhani, H. Keuangan, Jurnal Ilmiah MEA, 5(1), 758-
2017, Pengaruh Struktur Corporate 771.
Governance Terhadap Integritas Laporan
Keuangan Perusahaan pada Perusahaan [13] Panda, B., & Leepsa, N. M. 2017, Agency
LQ45 yang Terdaftar di BEI, Akuntabel, Theory: Review of Theory and Evidence on
14(2), 157-179. Problems and Perspectives, Indian Journal
of Corporate Corporate Governance, 10(1),
[6] Jensen, C., & Meckling, H. 1976, Theory of 74-95.
The Firm: Managerial Behavior, Agency
Costs and Ownership Structure, Journal of [14] Parinduri, A. Z., Pratiwi, R. K., &
Financial Economics, 3(4), 305-360. Purwaningtyas, O. I. 2018, Analysis of
Corporate Governance, Leverage and
[7] Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. Company Size on The Integrity of Financial
D. 2016, Intermediete Accounting, Wiley Statements, Indonesian Management and
Publishing. Accounting Research, 17(1), 18-35.

[8] Kimeli, E. K. 2016, Determinants of Audit [15] Puspita, M. A. P. W., & Utama, I M. K. 2016,
Fees Pricing: Evidence from Nairobi Fee Audit Sebagai Pemoderasi Pengaruh
Securities Exchange (NSE), International Kualitas Audit Terhadap Integritas
Journal of Research in Business Studies Laporan Keuangan, E-Jurnal Akuntansi
and Management, 3(1), 23-35. Universitas Udayana, 16(3), 1829-1856.

[9] Machdar, N. M., & Nurdiniah, D. 2018, The [16] Qoyyimah, S. D., Kholmi, M., & Harventy, G.
Influence of Reputation of Public 2015, Pengaruh Struktur Corporate
Accounting Firms on The Integrity of Governance, Audit Tenure dan Ukuran
Financial Statements with Corporate Kantor Akuntan Publik (KAP) Terhadap
Governance as The Moderating Variable, Integritas Laporan Keuangan, Jurnal
Binus Business Review, 9(3), 177-186. Reviu Akuntansi dan Keuangan, 5(2), 781-
790.
[10] Mahadwartha, P. A. 2003, Predictability
Power of Dividend Policy and Leverage [17] Saad, B., & Abdillah, A. F. 2019, Analisis
Policy to Managerial Ownership: An Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage,
Agency Theory Perspective, Jurnal Audit Tenure, dan Financial Distress
Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 18(3), 288- Terhadap Integritas Laporan Keuangan,
297. Jurnal Manajemen Oikonomia, 15(1), 70-
85.
[11] Mursalim. 2006, Persepsi Dimensi Income
Smoothing Terhadap Motivasi Investor [18] Saksakotama, P. H., & Cahyonowati, N. 2014,
Dalam Berinvestasi di Bursa Efek Jakarta: Determinan Integritas Laporan Keuangan
Studi pada Investor di Jawa Tengah dan Perusahaan Manufaktur di Indonesia,
D.I.Yogyakarta, Jurnal Maksi, 6(2), 161- Diponegoro Journal of Accounting, 3(2), 1-
174. 13.

[12] Nurbaiti, A., Lestari, T. U., & Thayeb, N. A. [19] Santoso, Singgih. 2015, Menguasai Statistik
2021, Pengaruh Corporate Governance, Parametrik: Konsep dan Aplikasi Dengan
Financial Distress, dan Ukuran SPSS, Elex Media Komputindo.
Perusahaan Terhadap Integritas Laporan

Hal - 198 Vol. 11 No. 2 Maret 2022


Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

[20] Sauqi, A., Akram, & Pituringsih, E. 2017, The


Effect of Corporate Governance
Mechanisms, Auditor Independence, and
Audit Quality to Integrity of Financial
Statements, International Conference and
Call for Papers, 1456-1475.

[21] Savero, D. O. 2017, Pengaruh Komisaris


Independen, Komite Audit, Kepemilikan
Institusional dan Kepemilikan Manajerial
Terhadap Integritas Laporan Keuangan
(Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2012-2014), JOM Fekon,
4(1), 75-89.

[22] Serly, V., & Helmayunita, N. 2018, The


Correlation of Audit Fee, Audit Quality and
Integrity of Financial Statement, Advances
in Economics, Business and Management
Research, 64, 67-72.

[23] Susiana & Herawaty, A. 2007, Analisis


Pengaruh Independensi, Mekanisme
Corporate Governance dan Kualitas Audit
Terhadap Integritas Laporan Keuangan,
Simposium Nasional Akuntansi X.

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 199

Anda mungkin juga menyukai