PENDAHULUAN
perusahaan pada waktu tertentu disebut laporan keuangan [1]. Informasi pada
laporan keuangan yang disampaikan harus relevan dan reliable agar keputusan
yang diambil oleh para stakeholders tidak bias, sehingga laporan keungan tersebut
disampaikan pada laporan tersebut harus sesuai dengan sebenarnya karena akan
dipertanggungjawabkan [2].
Garuda Indonesia (Persero) pada tahun 2019 merupakan salah satu kasus
manipulasi laporan keuangan yang terjadi di Indonesia. Pada tahun 2021, kasus
Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang [3]. Fenomena ini jelas menunjukkan
ukuran perusahaan, audit tenure, reputasi KAP, leverage dan good corporate
antara ukuran perusahaan dan leverage terhadap integritas laporan keuangan pada
Ukuran perusahaan yaitu besar atau kecilnya suatu perusahaan yang dilihat
dari total aset, penjualan, dan kapitalisasi pasar [4]. Ukuran perusahaan yang kecil
perusahaan berkinerja baik. Septian Dwi Santoso dan Pipit Rosita Andarsari
laporan keuangan [1]. Santi Susanti, Rizka Reta Mega Mellynda dan Ati Sumiati
juga mengungkapkan hal yang serupa [5]. Namun hasil yang didapatkan oleh Oky
Eka Putra, Mentari Dwi Aristi dan Zul Azmi berbeda dengan 2 (dua) penelitian
Kondisi hutang dalam perusahaan dapat terlihat pada rasio leverage. Rasio
juga resiko perusahaan. Hal ini dapat memicu manajemen untuk melakukan
nagatif, namun tidak signifikan terhadap integritas laporan keuangan [7]. Suci
Atiningsih dan Yohana Kus Suparwati juga menghasilkan penelitian yang sama
[8]. Begitupun dengan hasil penelitian Krisnhoe Sukma Danuta dan Minadi
Wijaya [9].
masalah yang sudah diuraikan diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk
Padang (KKSP) “.