Anda di halaman 1dari 12

JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 8 (1), 2016, 49-60

Published every June and December

JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET)


ISSN:2541-0342 (Online). ISSN:2086-2563 (Print). http://ejournal.upi.edu/index.php/aset

Pengaruh Tenur Audit, Rotasi Audit Dan Reputasi Kap Terhadap


Kualitas Audit (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014)

Irsyad Fauzan Prasetia1 Rozmita Dewi Yuniarti Rozali2


Program Studi Akuntansi, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia

Abstract. This study aims to find out how audit wells, audit rotation and reputation of KAP to audit
quality at manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2011-2014. The research
method used in this research is verifikatif method. The population in this study is a manufacturing
company listed on the Indonesia Stock Exchange since 2011 until 2014, while for sampling using
purposive sampling method. The data used are secondary data collected by documentation technique. In
analyzing the data, this research uses statistical test of panel data regression with common effect model
model. Based on the calculation of panel data regression analysis with the help of Eviews 9 software
resulted that the reputation of KAP has a positive effect on audit quality, while audit and audit rotation
have negative effect on audit quality.

Keywords: Audit Audit, Audit Rotation, KAP Reputation, and Audit Quality.

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tenur audit, rotasi audit dan reputasi KAP
terhadap kualitas audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-
2014. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode verifikatif. Populasi pada
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2011
sampai dengan tahun 2014, sedangkan untuk pengambilan sampel menggunakan metode purposive
sampling. Data yang digunakan adalah data sekunder yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi.
Dalam menganalisis data, penelitian ini menggunakan pengujian statistik regresi data panel dengan
model common effect model. Berdasarkan perhitungan analisis regresi data panel dengan bantuan
software Eviews 9 menghasilkan bahwa reputasi KAP berpengaruh positif terhadap kualitas audit,
sedangkan tenur dan rotasi audit berpengaruh negative terhadap kualitas audit.

Kata Kunci: Tenur Audit, Rotasi audit, Reputasi KAP, dan Kualitas audit.

Corresponding Author. Email. irsyadfauzanp@gmail.com1 rozmita.dyr@upi.edu2


How to Cite This Article. Prasetia, F.I., & Rozali, Y.D.R. (2016). Pengaruh Tenur Audit, Rotasi Audit
Dan Reputasi Kap Terhadap Kualitas Audit (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014). Jurnal Akuntansi Riset.. Program Studi Akuntansi. Fakultas
Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia, 8 (1), 49-60. Retrieved from
http://ejournal.upi.edu/index.php/aset/article/view/4020
History of article. Received: January 2016, Revision: Maret 2016, Published: June 2016
Online ISSN: 2541-0342. Print ISSN: 2086-2563. DOI : 10.17509/jaset.v8i1.4020
Copyright©2016. Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Program Studi Akuntansi FPEB UPI

49| JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.8 | No.1 | 2016


IRSYAD FAUZAN P dan ROZMITA DEWI YR/ Pengaruh Tenur Audit, Rotasi Audit Dan Reputasi Kap
Terhadap Kualitas Audit (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2011-2014)
PENDAHULUAN dari hasil audit. Kasus yang terjadi di
Amerika Serikat yaitu Koss Corporation
Perbedaan kepentingan diantara
di tahun 2010 melibatkan auditor Grant
investor (principal) dan pemilik perusahaan
Thornton karena auditor dianggap tidak
(agen) menyebabkan adanya konflik
mampu mendeteksi penipuan yang
keagenan yang dijelaskan dalam teori agensi
dilakukan oleh wakil presiden keuangan
oleh Jensen dan Meckling (1976). Teori ini
perusahaan selama periode lima tahun
lahir karena disebabkan adanya asimetri
(Weiner 2012). Di Indonesia, kasus yang
informasi antara agen dan prinsipal. Salah
melibatkan PT. Kimia Farma Tbk dan
satu cara yang menghubungkan antara pihak
auditor KAP Hans Tuanakotta dan
investor dan perusahaan adalah dengan cara
Mustofa juga disebabkan karena resiko
menyajikan laporan keuangan. Laporan
audit yang ditentukan auditor tidak
keuangan merupakan media utama bagi
berhasil mendeteksi adanya
perusahaan untuk menyampaikan informasi
penggelembungan laba (Bapepam, 2002).
keuangan mengenai pertanggungjawaban
Dan juga pada bulan Februari tahun 2015
pihak manajemen. Informasi tersebut harus
lalu PT Inovisi Infracom Tbk (INVS)
memiliki kualitas yang dapat diandalkan
mendapat sanksi penghentian sementara
karena dapat berguna untuk proses
(suspen) perdagangan saham oleh PT
pengambilan keputusan.
Bursa Efek Indonesia (BEI). Sanksi ini
Audit laporan keuangan merupakan
diberikan karena ditemukan banyak
kebutuhan perusahaan dan pihak manajemen
kesalahan di laporan kinerja keuangan
perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan
perusahaan kuartal III-2014. Perdagangan
publik. Auditing diharapkan dapat
saham Inovisi masih dihentikan sejak
meminimalkan asimetri informasi yang
Jumat 13 Februari 2015. BEI menemukan
terjadi antara manajer dan investor karena
ada delapan kesalahan dalam laporan
dengan adanya pihak ketiga akan
keuangan sembilan bulan 2014. Aksi
memverifikasi keabsahan laporan keuangan.
pembekuan saham ini diprotes investor
Untuk menghasilkan keyakinan klien
karena harga saham Inovisi tidak berubah
terhadap auditor, maka kualitas yang
dan investor tidak bisa melepas maupun
dihasilkan harus baik. Kualitas dari sebuah
membeli saham Inovisi. Bahkan ada
proses audit merupakan hal yang sangat
investor ritel yang dananya nyangkut Rp
penting untuk menjamin bahwa laporan
70 juta di saham Inovisi tanpa bisa berbuat
keuangan dapat digunakan sebagai dasar
apa-apa (finance.detik.com). Kasus ini
pengambilan keputusan dan dapat dipercaya
juga melibatkan auditor dari KAP
oleh masyarakat maupun pihak ketiga
Jamaludin, Ardi, Sukimto, dan rekan
lainnya. Dari sudut pandang auditor, audit
karena auditor dianggap tidak mampu
dianggap berkualitas apabila auditor
mendeteksi kesalahan dalam laporan
memperhatikan standar umum audit yang
kinerja keuangan PT. Inovisi Infracom
tercantum dalam pernyataan standar auditing
Tbk (INVS). Independesi auditor dapat
meliputi mutu profesional (profesional
dipengaruhi oleh lama waktu seorang
qualities) auditor independen, pertimbangan
auditor bekerja untuk seorang klien,
(judgement) yang digunakan dalam
sehingga semakin lama hubungan kerja
pelaksanaan audit dan penyusunan laporan
antara AP maupun KAP dengan seorang
keuangan auditan, Maharani (2014).
klien akan mempengaruhi
Auditor Independen diharapkan
independensinya, sedangkan dari segi
mampu mengevaluasi laporan secara wajar
kompetensi adanya rotasi AP dapat
sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
menyebabkan penurunan kualitas audit
umum di Indonesia. Banyaknya kasus
(Siregar et al. 2011). Penurunan kualitas
kecurangan laporan keuangan yang
audit ini disebabkan karena auditor harus
melibatkan Auditor Independen
menghadapi perusahaan baru sebagai
menimbulkan keraguan mengenai kualitas

50 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.8 | No.1 | 2016


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 8 (1), 2016, 49-60

kliennya maka akan diperlukan lebih banyak bagaimana pengaruh reputasi KAP
waktu baginya untuk mempelajari terlebih terhadap kualitas audit pada perusahaan
dahulu klien barunya daripada ketika auditor manufaktur yang terdaftar di BEI.
melanjutkan penugasan dari klien
terdahulunya (Chen et al. 2004 dalam Siregar KAJIAN LITERATUR
et al. 2011). Hal ini dapat pula berpengaruh Teori Keagenan (Agency Theory)
terhadap kualitas audit, semakin lama seorang Jensen dan Meckling (1976)
auditor mengaudit seorang klien maka mendefinisikan teori agensi sebagai
kompetensi auditor akan semakin baik karena hubungan keagenan suatu kontrak, dimana
auditor telah memahami secara lebih satu orang atau lebih (prinsipal) meminta
mendalam mengenai bisnis yang dijalankan pihak lainnya (agen) untuk melaksanakan
oleh kliennya. sejumlah pekerjaan atas nama prinsipal,
Kualitas audit tercermin dari yang melibatkan pendelegasian beberapa
kemampuan auditor dalam memahami bisnis wewenang pembuatan keputusan kepada
proses dan sistem akuntansi perusahaan. agen. Menurut Eisenhardt (1989), teori
Pemahaman auditor akan hal tersebut didasari agensi menggunakan tiga asumsi sifat
oleh pemahaman atas standar akuntansi yang manusia yaitu:
berlaku (Apandi, 2014). Kualitas audit pada 1. Manusia pada umumya
berbagai penelitian sebelumnya sering mementingkan diri sendiri (self
dikaitkan dengan ukuran KAP. KAP besar interest);
identik dengan KAP bereputasi tinggi yang 2. Manusia memiliki daya pikir terbatas
dalam hal ini menunjukkan kemampuan mengenai persepsi masa mendatang
auditor untuk bersiKAP independen dalam (bounded rationality);
melaksanakan audit secara professional, 3. Manusia selalu menghindari risiko
sebab KAP menjadi kurang tergantung secara (risk averse).
ekonomi kepada klien. Klien juga kurang Dalam teori agensi, dapat
dapat mempengaruhi opini auditor. Penyebab diasumsikan bahwa masing-masing
dari hal tersebut adalah kelebihan yang individu cenderung untuk mementingkan
dimiliki oleh KAP besar yaitu besarnya diri sendiri. Hal ini menimbulkan adanya
jumlah dan ragam klien yang ditangani KAP, konflik kepentingan antara prinsipal dan
banyaknya ragam jasa yang ditawarkan, agen. Prinsipal memiliki kepentingan
adanya afiliasi internasional, dan banyaknya untuk memaksimalkan keuntungan
jumlah staf audit dalam suatu KAP (Giri, mereka sedangkan agen memiliki
2010). kepentingan untuk memaksimalkan
Berdasarkan latar belakang dan pemenuhan kebutuhan ekonomi dan
fenomena yang ada, maka pada penelitian psikologisnya. Konflik akan terus
penulis ini merumuskan masalah bagaimana meningkat karena prinsipal tidak dapat
pengaruh tenur audit terhadap kualitas audit mengawasi aktivitas agen sehari-hari,
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di yaitu untuk memastikan bahwa agen telah
BEI, bagaimana pengaruh rotasi terhadap bekerja sesuai dengan keinginan dari
kualitas audit pada perusahaan manufaktur prinsipal. Hal ini akan menyebabkan
yang terdaftar di BEI, bagaimana pengaruh ketidakseimbangan informasi antara agen
reputasi KAP terhadap kualitas audit pada dan prinsipal.
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Potensi konflik yang terjadi dalam
Dan tujuan penelitian ini adalah untuk hubungan kontraktual antara berbagai
mengetahui bagaimana pengaruh tenur audit pihak yang berkepentingan dalam
terhadap kualitas audit pada perusahaan perusahaan disebabkan oleh perbedaan
manufaktur yang terdaftar di BEI, bagaimana tujuan masing-masing berdasarkan posisi
pengaruh rotasi terhadap kualitas audit pada dan kepentingannya. Konflik seperti ini
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, muncul ketika principal kesulitan untuk

51 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.8 | No.1 | 2016


IRSYAD FAUZAN P dan ROZMITA DEWI YR/ Pengaruh Tenur Audit, Rotasi Audit Dan Reputasi Kap
Terhadap Kualitas Audit (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2011-2014)
memastikan bahwa agen bertindak yang untuk mencegah auditor terlalu dekat
terbaik untuk kepentingan (memaksimumkan berinteraksi dengan klien sehingga
kesejahteraan) principals, yaitu dengan mengganggu independensinya.
munculya konflik kepentingan dan adanya Pembatasan tenure juga diharapkan agar
asimetri informasi (Sopian,2015). tidak terjadi eskalasi komitmen auditor
terhadap penyimpangan yang dilakukan
Tenur Audit oleh klien (Giri, 2010).
Tenur audit adalah masa perikatan Rotasi Auditor, dapat diartikan
(jangka waktu) antara auditor dengan klien sebagai pergantian kantor akuntan publik
terkait jasa audit yang disepakati. Tenure yang memberikan jasa audit terhadap
menjadi perdebatan pada saat tenure audit kliennya. Rotasi auditor terjadi karena dua
yang dilakukan terlalu singkat dan tenure hal yaitu sukarela (voluntary) dan wajib
audit yang dilakukan dalam jangka waktu (mandatory). Rotasi auditor mandatory
lama (Fierdha et al 2014). Tenure sendiri terjadi karena auditor mengundurkan diri
dapat berdampak pada kinerja auditor pada atau auditor dipecat oleh klien.
perusahaan klien seperti hubungan emosional
auditor dengan klien, independensi, fee audit, Reputasi Kantor Akuntan Publik
profesionalisme kerja, kompetensi, dsb. Reputasi KAP menunjukkan
Ada pandangan yang berbeda kemampuan auditor untuk bersikap
mengenai dampak dari lamanya hubungan independen dan melaksanakan audit
antara klien dengan auditor. Pihak-pihak yang secara profesional, sebab KAP besar (Big)
tidak setuju dengan ketentuan rotasi wajib 4 menjadi kurang tergantung secara
berpendapat bahwa pembatasan hubungan ekonomi kepada klien. Klien juga kurang
jangka panjang antara auditor dan manajer dapat mempengaruhi opini auditor. KAP
akan menurunkan independensi auditor. besar juga cenderung tidak berkompromi
Selain itu, ketentuan ini akan menimbulkan atas kualitas audit, sehingga dapat
switching cost yang besar dan menurunkan memberikan kualitas audit yang lebih baik
kualitas audit. Keberatan atas ketentuan rotasi daripada KAP kecil (non Big 4). KAP
wajib disampaikan oleh GAO (General besar cenderung memberikan opini
Accounting Office). Manfaat yang timbul dari kebangkrutan perusahaan klien (Lenox,
ketentuan rotasi wajib tidak mampu menutupi 1999 dalam Giri, 2010). KAP berafiliasi
cost perpindahan dan cost lainnya yang dengan KAP internasional dipakai sebagai
terjadi dalam pengauditan. Rotasi mandatori proksi reputasi KAP. KAP bereputasi
diperlukan jika ketentuan SOX di Amerika menjelaskan adanya sikap independensi
Serikat tidak dapat meningkatkan kualitas auditor dalam melaksanakan tugas audit.
audit (GAO, 2003 dalam Giri, 2010). Auditor yang berafiliasi dengan KAP
internasional akan berpengaruh negatif
Rotasi Audit terhadap kualitas audit yang diukur
Menurut Fierdha et al (2014) rotasi dengan akrual (Becker et al 1998).
audit merupakan pergantian akuntan publik Dalam (Theodorus, 2011), PPAJP
dimana akuntan publik di Indonesia hanya (Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa
dapat mengaudit laporan keuangan Penilai) mengelompokkan KAP dalam
perusahaan maksimal tiga tahun berturut- tiga kategori, yaitu :
turut. 1. KAP dengan afiliasi Big Four;
Penerapan ketentuan rotasi wajib 2. KAP dengan afiliasi non Big Four;
dilandasi alasan teoritis bahwa penerapan 3. KAP tanpa kerja sama internasional.
rotasi wajib bagi auditor dan KAP diharapkan KAP Big 4 ataupun KAP
akan meningkatkan independensi auditor baik Internasional dianggap cenderung
secara tampilan maupun secara fakta. memberikan kualitas audit yang baik. Ada
Pembatasan tenure auditor merupakan usaha empat kelebihan skala auditor menurut

52 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.8 | No.1 | 2016


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 8 (1), 2016, 49-60

Firth & Liau Tan (1998 dalam Rossieta dan Definisi – definisi tersebut antara lain
Wibowo (2009)), yaitu: diberikan oleh DeAngelo (1981) dalam
1. Besarnya jumlah dan ragam klien Apandi (2014) bahwa kualitas audit
yang ditangani KAP; didefinisikan sebagai kemampuan auditor
2. Banyaknya ragam jasa yang untuk menemukan dan melaporkan
ditawarkan; adanya kesalahan dalam proses akuntansi
3. Luasnya cakupan geografis, termasuk pada perusahaan yang diaudit. Sedangkan
adanya afiliasi international; dan DeAngelo (1991) dalam Mgbame, et al
4. Banyaknya jumlah staf audit dalam (2012) mendefinisikan kualitas audit
suatu KAP. sebagai probabilitas bahwa auditor akan
Reputasi KAP dalam penelitian ini menemukan baik dan jujur melaporkan
diukur dengan menggunakan kelompok KAP kesalahan material, keliru dan kelalaian
afiliasi big four, KAP afiliasi non big four terdeteksi dalam sistem akuntansi klien.
dan KAP tanpa afiliasi international. Kualitas audit akan tercermin dari
Panjaitan (2014) menjelaskan ada empat kemampuan auditor dalam memahami
KAP lokal yang berafiliasi dengan The Big bisnis proses dan sistem akuntansi
Four Auditors yaitu: perusahaan. Lee, Liu dan Wang (1999
1) KAP Purwantono, Sarwoko, Sandjaja dala Wibowo & Rossieta 2009)
berafiliasi dengan Ernst &Young, mendefinisikan kualitas audit sebagai
2) KAP Osman Bing Satrio dan Rekan probabilitas bahwa auditor tidak akan
berafiliasi dengan Deloitte Touche melaporkan laporan audit dengan opini
Tohmatsu, wajar tanpa pengecualian untuk laporan
3) KAP Siddharta dan Widjaja berafiliasi keuangan yang mengandung salah saji
dengan KPMG, material. (Boynton, et al, 2002 hlm. 329)
4) KAP Tanudireja Wibisana & Rekan mendefinisikan sebagai kemampuan
berafiliasi dengan auditor bekerja sesuai standar professional
PricewaterhouseCoopers. yang ada, dapat menilai resiko bisnis
auditee dengan tujuan untuk
Kualitas Audit meminimalisasi resiko litigasi, dapat
Kualitas audit dijadikan sebagai dasar meminimalisasi ketidakpuasan auditee dan
baik-buruknya sebuah laporan keuangan yang menjaga kerusakan reputasi auditor.
telah di audit, kualitas audit di dalam
penelitian ini dinilai menggunakan nilai
akrual diskrisioner. Kualitas laporan audit ini METODE PENELITIAN
sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor Objek penelitian dalam penelitian
misalnya independensi auditor, sehingga bagi ini adalah tenur audit, rotasi audit, reputasi
auditor kualitas audit dinilai bedasarkan apa KAP dan kualitas audit. Penelitian ini
yang mereka kerjakan sesuai dengan standart akan dilakukan pada pada perusahaan
professional yang ada dengan tujuan untuk manufaktur yang listing di Bursa Efek
meminimalisir resiko yang ada dan bagi para Indonesia (BEI). Adapun periode tahun
pengguna laporan keuangan kualitas audit buku yang diteliti adalah Tahun 2011-
terjadi bila auditor memberikan jaminan 2014. Dengan menggunakan objek
bahwa dalam laporan keuangan tersebut tersebut, peneliti ingin menganalisa
sudah tidak ada salah saji yang material serta bagaimana tenur audit, rotasi audit,
kecurangan-kecurangan. reputasi KAP terhadap kualitas audit.
Dalam mendefinisikan kualitas audit, Penelitian ini dirancang dengan metode
para peneliti akuntansi mengidentifikasi penelitian verifikatif dengan pendekatan
berbagai dimensi dari kualitas audit. Dengan kuantitatif. Dalam penelitian ini terdapat
banyaknya dimensi yang diteliti membuat empat variabel yaitu tenur audit, rotasi
definisi kualitas audit juga berbeda – beda. audit, reputasi KAP dan kualitas audit

53| JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.8 | No.1 | 2016


IRSYAD FAUZAN P dan ROZMITA DEWI YR/ Pengaruh Tenur Audit, Rotasi Audit Dan Reputasi Kap
Terhadap Kualitas Audit (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2011-2014)
Populasi dalam penelitian ini adalah Penelitian ini menggunakan data
perusahaan-perusahaan manufaktur yang sekunder bersumber dari laporan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011- keuangan tahunan (annual report)
2014. Teknik sampling yang digunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di
dalam penelitian ini adalah non-probability BEI pada tahun 2011 - 2014. Teknik
sampling dengan pendekatan sampling pengumpulan data menggunakan teknik
purposive. Berdasarkan metode purposive dokumentasi. Analisis data dalam
sampling diperoleh 92 sampel per satu tahun penelitian ini menggunakan data panel
pengamatan yang memenuhi kriteria yang (pool data). Dikarenakan pada penelitian
telah penulis tetapkan yaitu : ini menggunakan data jenis time series
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di dan juga cross section. Agar lebih akurat
Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011- dalam melakukan analisisnya, maka dari
2014. itu penulis menggunakan regresi data
2. Perusahaan manufaktur yang melaporkan panel.
informasi keuangan secara lengkap dan
berturut-turut selama tahun 2011-2014.. HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Data perusahaan manufaktur berupa Statistik Deskriptif
Laporan Keuangan yang telah diaudit Statistik deskriptif disajikan untuk
oleh auditor independen. memberikan informasi karakteristik
4. Laporan keuangan dilaporkan dalam variabel penelitian khususnya mengenai
mata uang rupiah rata-rata (mean), maksimum, minimum
dan standar deviasi.

Tabel 1. Statistik Deskriptif


Std.
Variabel N Minimum Maximum Mean
Deviation
Akrual Lancar 368 -1,76 4,03 0,079 0,47925
Tenur Audit 368 1,00 4,00 1,497 0,68459
Rotasi Audit 368 0,00 1,00 0,410 0,49256
Reputasi KAP 368 1,00 3,00 2,258 0,65297
Sumber : data diolah

Tabel 1 menjelaskan nilai statistik Variabel rotasi audit memiliki nilai


deskriptif dari masing – masing variabel yang minimum sebesar 0 satuan dan memiliki
ada dalam penelitian ini. Variabel kualitas nilai maksimum sebesar 1. Untuk rata-rata
audit diukur dengan proksi akrual lancer, dari dari rotasi audit sebesar 0,410 dan
368 sampel penelitian kualitas audit memiliki memiliki standar deviasi sebesar 0,49256.
nilai minimum sebesar -1,76 (dalam triliun), Variabel reputasi KAP memiliki nilai
nilai maximum 4,03 (dalam triliun) dan minimum sebesar 1 satuan dan memiliki
memiliki nilai rata – rata sekitar 0,079 (dalam nilai maksimum sebesar 3. Untuk rata-rata
triliun). Nilai standar deviasi dari kualitas dari tenur audit sebesar 2,258 yang artinya
audit sebesar 0,47925. dari 368 sampel perusahaan, rata – rata
Variabel tenur audit memiliki nilai KAP yang dipakai oleh klien. perusahaan
minimum sebesar 1 satuan dan memiliki nilai manufaktur adalah KAP dengan afiliasi
maksimum sebesar 4 yang artinya dari 368 internasional big four maupun non big
sampel perusahaan, tenur audit terpanjang four . Nilai standar deviasi dari reputasi
sebesar 4 tahun. Untuk rata-rata dari tenur KAPsebesar 0,65297
audit sebesar 1,497 dan memiliki standar
deviasi sebesar 0,68459.

54 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.8 | No.1 | 2016


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 8 (1), 2016, 49-60

Uji Regresi Data Panel

Tabel 2. Hasil Pengujian Common Effect Model Regresi Data Panel

Dependent Variable: AL?


Method: Pooled Least Squares
Date: 05/02/16 Time: 13:38
Sample: 2011 2014
Included observations: 4
Cross-sections included: 92
Total pool (balanced) observations: 368
Coefficien
Variable t Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.042099 0.123523 -0.340816 0.7334


TA? -0.032280 0.045492 -0.709580 0.4784
RA? -0.038787 0.063258 -0.613159 0.5402
RK? 0.082251 0.038225 2.151768 0.0321

R-squared 0.013910 Mean dependent var 0.079389


Adjusted R-squared 0.005783 S.D. dependent var 0.479251
S.E. of regression 0.477863 Akaike info criterion 1.371826
Sum squared resid 83.12063 Schwarz criterion 1.414305
Log likelihood -248.4160 Hannan-Quinn criter. 1.388703
F-statistic 1.711550 Durbin-Watson stat 1.849281
Prob(F-statistic) 0.164215

Sumber: hasil output eviews 9

Model penelitian yang dihasilkan dari analisis yang menunjukan bahwa nilai
model Common Effect diatas ditunjukkan koefisien tenur audit sebesar -0.032280 <
sebagai berikut: 0, yang artinya bernilai negatif dan lebih
KA = -0, 042099 - 0.032280 (TA) - 0.038787 kecil dari nol. Setiap adanya peningkatan
(RA) + 0.082251 (RK) tenur audit sebesar satu maka akan
mengurangi akrual lancar sebesar
Pengaruh Tenur Audit Terhadap Kualitas 0.032280. Hasil penelitian ini
Audit (Akrual Lancar) menunjukkan bahwa Hipotesis nol (Ho)
Penelitian Ini Juga bertujuan untuk ditolak dan Hipotesis alternative (Ha)
mengetahui pengaruh dari tenur audit diterima. Hasil pengujian hipotesis
terhadap tingkat akrual lancar pada menunjukkan bahwa tenur auditor
perusahaan manufaktur yang terdaftar di berpengaruh negatif pada kualitas audit.
bursa efek Indonesia. Untuk mengetahui Hal ini berarti semakin bertambahnya
pengaruh antara variabel tersebut peneliti tenur auditor melaksanakan audit terhadap
menggunakan analisis regresi data panel. kliennya maka akan mengurangi kualitas
Tenur audit diukur dengan menghitung auditnya.
jumlah tahun perikatan antara auditor dengan Penelitian ini pun mendukung
perusahaan sampel. Hasil analisis penelitian Sulthon (2015), Paramita &
menunjukkan bahwa variabel tenur audit Latrini (2015). Mgbame, et al.(2012), Giri
berpengaruh negatif terhadap akrual lancar. (2010), dan Siregar, et al (2012) yang
Hal tersebut dibuktikan berdasarkan hasil membuktikan secara empiris bahwa

55| JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.8 | No.1 | 2016


IRSYAD FAUZAN P dan ROZMITA DEWI YR/ Pengaruh Tenur Audit, Rotasi Audit Dan Reputasi Kap
Terhadap Kualitas Audit (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2011-2014)
adanya hubungan negatif antara tenur audit nol (Ho) diterima dan Hipotesis alternatif
dengan kualitas audit. Perusahaan yang (Ha) ditolak.
diaudit oleh auditor KAP non Big Four Nilai koefisien untuk rotasi adalah
memiliki rata-rata tenure auditor lebih besar sebesar -0.038787 dan bertanda negatif,
daripada perusahaan yang diaudit oleh auditor artinya semakin tinggi nilai rotasi audit
KAP Big Four. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan akan mengakibatkan
perusahaan yang diaudit oleh auditor KAP menurunnya peluang kualitas audit pada
non Big Four memiliki kecenderungan masa perusahaan. Hal ini sesuai dengan
perikatan yang lebih panjang, sehingga dapat penelitian yang dilakukan oleh Siregar,
menyebabkan timbulnya hubungan yang dkk (2012) yang menunjukkan bahwa
terlalu dekat antara auditor dengan klien. mandatory audit rotation tidak
Hubungan yang terjalin antara auditor dengan menunjukkan memiliki efek positif
klien yang terlalu dekat dapat menurunkan terhadap kualitas audit. Secara
sikap independensi auditor dan mengurangi keseluruhan penelitian Siregar, dkk (2012)
profesionalisme kerja dari auditor tersebut, tidak ditemukan bukti kuat untuk
sehingga hasil audit rendah mendukung gagasan bahwa mandatory
Hasil penelitian ini tidak mendukung audit rotation yang ada efektif untuk
dengan hasil penelitian Saputri (2015) dan meningkatkan kualitas audit. Dengan kata
Fierdha et al (2014) dan menolak argumen lain mereka percaya bahwa hubungan
bahwa semakin lama bertugas, auditor akan yang panjang antara auditor dengan
memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk kliennya dapat meningkatkan kualitas
merancang prosedur audit yang efektif. Hasil audit. Manajemen juga cenderung
penelitian ini juga tidak mendukung menolak adanya kewajiban rotasi audit,
penelitian Myers et al (2003), Manry et al karena adanya potensi ancaman yang
(2008) dan Lim & Tan (2009) yang bersifat menggangu, memakan waktu, dan
menemukan bahwa kualitas audit proses yang memakan biaya untuk
berpengaruh positif terhadap tenur. Ataupun memilih auditor baru dan
tidak sejalan dengan penelitian Wibowo & memperkenalkan mereka kepada operasi
Rossieta (2009) dan Maharani (2014) yang bisnis, prosedur, sistem dan industry
menemukan bahwa tenur audit tidak perusahaan (AICPA, 1992).
berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini juga berhasil
mendukung penelitian Maharani (2014)
Pengaruh Rotasi Audit Terhadap Kualitas yang menemukan bahwa rotasi audit tidak
Audit (Akrual Lancar) berpengaruh dan atau berpengaruh negatif
Penelitian Ini Juga Bertujuan untuk terhadap kualitas audit. Walaupun
mengetahui pengaruh dari rotasi audit demikian penelitian ini tidak mendukung
terhadap kualitas audit (akrual lancar) pada penelitian Saputri (2015) dan Kurniasih &
manufaktur yang terdaftar di bursa efek Rohman (2014) yang menemukan bahwa
Indonesia. Untuk mengetahui pengaruh antara rotasi audit berpengaruh positif terhadap
variabel rotasi audit tersebut peneliti kualitas audit.
menggunakan analisis regresi data panel.
Hasil pengujian dan pengolahan data secara Pengaruh Reputasi KAP Terhadap
statistik menunjukan bahwa nilai koefisien Kualitas Audit (Akrual Lancar)
tenur audit sebesar -0.038787 < 0, yang Penelitian ini juga bertujuan untuk
artinya bernilai negatif dan lebih besar dari mengetahui pengaruh reputasi KAP
nol. Setiap adanya peningkatan sebesar satu terhadap kualitas audit (akrual lancar)
pada rotasi audit maka akan mengurangi pada manufaktur yang terdaftar di bursa
akrual lancar sebesar 0.038787. Hasil efek Indonesia. Untuk mengetahui
penelitian ini menunjukkan bahwa Hipotesis pengaruh antara variabel tersebut peneliti
menggunakan analisis regresi data panel.

56 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.8 | No.1 | 2016


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 8 (1), 2016, 49-60

Hasil analisis menunjukkan bahwa 1. Variabel tenur audit berpengaruh


variabel reputasi KAP berpengaruh positif negatif terhadap kualitas audit pada
terhadap akrual lancar. Hal tersebut perusahaan manufaktur, yang artinya
dibuktikan berdasarkan hasil analisis yang semakin lama auditor KAP
menunjukan bahwa nilai koefisien reputasi mengadakan perikatan audit terhadap
KAP sebesar 0.082251 > 0, yang artinya kliennya menyebabkan berkurang
bernilai positif dan lebih besar dari nol. kualitas auditnya . Hal ini disebabkan
Setiap adanya peningkatan reputasi KAP oleh semakin lamanya masa perikatan
sebesar satu maka akan menambah kualitas menyebabkan auditor akan memiliki
audit sebesar 0.082251. Hasil penelitian ini hubungan yang terlalu dekat dan dapat
menunjukkan bahwa Hipotesis nol (Ho) menurunkan sikap independensi
ditolak dan Hipotesis alternative (Ha) auditor dan mengurangi
diterima. profesionalisme kerja dari auditor
Hasil penelitian ini sejalan dengan tersebut, sehingga hasil audit rendah.
penelitian Saputri (2015) dan Choi et al Hasil penelitian ini berhasil
(2010) yang menemukan bahwa reputasi mendukung hipotesis.
KAP berpengaruh positif terhadap kualitas 2. Rotasi audit berpengaruh negatif
audit dan juga menguatkan pendapat Choi et terhadap kualitas audit pada perusahaan
al (2010) bahwa auditor besar seperti Big-4 manufaktur, yang artinya semakin
punya tanggung jawab untuk menyediakan sering auditor melakukan rotasi audit
jasa audit dengan kualitas yang sama diantara menyebabkan berkurang kualitas
kantor-kantor lokal (afiliasi) dengan ukuran auditnya. Hal ini dapat disebabkan
yang berbeda dan berlokasi di berbagai karena dengan seringnya pergantian
macam wilayah dan negara. Tapi penelitian auditor pada sebuah perusahaan, maka
ini tidak sejalan dengan yang disampaikan akan berkurangnya juga pemahaman
Efraim (2010) hasil penelitian efraim seorang auditor terhadap kliennya.
bermakna bahwa berafiliasi dengan KAP Hasil penelitian ini tidak berhasil
internasional lebih bertujuan untuk menarik mendukung hipotesis.
klien. Pramudji dan Trihartati (2009) 3. Reputasi KAP berpengaruh positif
menyatakan dalam hasil penelitiannya bahwa terhadap kualitas audit pada perusahaan
kualitas laporan keuangan auditan secara manufaktur, yang artinya semakin
tidak langsung dipengaruhi oleh integritas tinggi nilai reputasi KAP akan
auditor secara individual. Kemungkinan meningkatan kualitas audit pada sebuah
terjadinya manajemen laba semakin besar jika perusahaan. Hal ini dapat disebabkan
auditor secara individual memiliki integritas karena reputasi KAP yang tinggi
rendah sekalipun auditor tersebut berasal dari mempunyai kemampuan yang lebih
KAP Big-4. Alasan ini didukung oleh baik dalam melakukan audit, sehingga
terlibatnya KAP Arthur Andersen dalam mampu menghasilkan kualitas audit
kasus Enron. yang lebih tinggi. Hasil penelitian ini
berhasil mendukung hipotesis
SIMPULAN DAN SARAN
Saran
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
Berdasarkan hasil penelitian dan
analisis mengenai pengaruh tenur audit,
analisis mengenai pengaruh tenur audit, rotasi
rotasi audit dan reputasi KAP terhadap
audit dan reputasi KAP terhadap kualitas
kualitas audit dan memperoleh
audit ditinjau dari tingkat akrualnya pada
kesimpulan, maka penulis mengajukan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
beberapa saran yang dapat dikemukakan
Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014, maka
sebagai berikut :
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

57| JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.8 | No.1 | 2016


IRSYAD FAUZAN P dan ROZMITA DEWI YR/ Pengaruh Tenur Audit, Rotasi Audit Dan Reputasi Kap
Terhadap Kualitas Audit (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2011-2014)
Income dan Kualitas Audit.
1. Bagi perusahaan manufaktur yang Simposium Nasional Akuntansi
terdaftar di Bursa Efek Indonesia 17.
diharapkan dapat meningkatkan kualitas Bapepam. 2002. Siaran Pers Badan
audit perusahaan masing-masing. Selain Pengawas Pasar Modal Tanggal 27
itu, mengacu pada hasil penelitian tenur Desember 2002. Jakarta
audit dan reputasi KAP mempunyai Boynton, et al. 2002. Modern Accounting.
pengaruh positif terhadap kualitas audit, Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.
maka bagi perusahaan manufaktur Eisenhardt, K. M. 1989. Agency Theory:
diharapkan dapat memilih partner auditor An Assesment and Review.
yang berafiliasi agar dapat meningkatkan Academy of Management Review
kualitas audit, karena dengan hal tersebut 14 (1): 57-74
perusahaan dapat memperkecil resiko Fierdha, H. Gunawan dan P. Purnamasari.
terhadap kerugian yang disebabkan oleh 2014. Pengaruh Audit Rotation dan
kesalahan opini atau kesalahan dalam Audit Tenure Terhadap Kualitas
proses pengauditan. Audit dengan Fee Audit sebagai
2. Bagi investor yang akan melakukan Varibel Pemoderasi. Prosiding
investasi disarankan untuk lebih cermat Ilmu Ekonomi Universitas Islam
lagi dalam menilai keadaan dan kondisi Bandung.
dari sebuah perusahaan sebelum Giri, Efraim Ferdinan. 2010. Pengaruh
memutuskan menanamkan modal pada Tenur Kantor Akuntan Publik
perusahaan tersebut. (KAP) dan Reputasi KAP terhadap
3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat Kualitas Audit : Kasus Rotasi
menambahkan atau menggunakan variabel Wajib Auditor di Indonesia.
lain yang baru agar lebih mengetahui Simposium Nasional Akuntansi
pengaruh dari variabel independen 13.
lainnya. Jensen, M. & Meckling, W. (1976).
4. Sampel pada penelitian ini hanya meliputi Theory of the firm: Managerial
perusahaan sektor manufaktur, untuk behaviour, agency costs and
penelitian selanjutnya diharapkan cakupan ownership structure. Journal of
sampel penelitian ditambahkan dengan Financial Economics 3 (4), 305-
sektor perbankan, properti, atau seluruh 360.
sektor yang terdapat di Bursa Efek Kurniasih, Margi dan Abdul Rohman.
Indonesia. 2014. Pengaruh Fee Audit, Audit
5. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan Tenure, dan Rotasi Audit Terhadap
dapat menggunakan proksi lain untuk Kualitas Audit. Diponegoro
mengukur kualitas audit. Journal of Accounting. Vol 3. No
3:1-10.
DAFTAR PUSTAKA Lim, Chee-Yeow. Tan, Hun-Tong. 2009.
Does Auditor Tenur Improve Audit
Aliya, Angga. 2015. Laporan Keuangan
Quality? Moderating Effects of
Bermasalah, Inovisi Ganti Auditor.
Industry Specialization and Fee
[online] tersedia :
Dependence.
finance.detik.com/read/2015/05/25/13
http://papers.ssrn.com/sol3/papers.
1118/2924038/6/laporan-keuangan-
cfm?abstract_id=1638530 diakses
bermasalah-inovisi-ganti-auditor,
tanggal 10 Desember 2015.
diakses pada 6 Februari 2016 pukul
Maharani, Adisti Putri. 2014. Pengaruh
11.30.
Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi
Apandi, R. Nelly Nur, 2014. Relevansi Nilai,
Audit dan Spesialisasi Auditor
Subjektifitas Other Comprehensive
Terhadap Kualitas Audit. Jurnal

58 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.8 | No.1 | 2016


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 8 (1), 2016, 49-60

Ekonomi dan Keuangan. Fakultas KualitasAudit–Suatu Studi Dengan


Ekonomi dan Bisnis. Universitas Pendekatan Earnings Surprise
Muhamadiyah Surakarta. Benchmark. Simposium Nasional
Mgbame, C.O.,Eragbhe, E, dan Osazuwa, N. Akuntansi 12.
2012. ”Audit Partner Tenure and
Audit Quality: An Empirical
Analysis.” European Journal of
Business and Management, Vol.4,
No.7,pp.154-159.
Myers, James N., Myers, Linda A., and
Omer, Thomas C. 2003. Exploring the
Term of the Auditor-Client
Relationship and the Quality of
Earnings: A Case for mandatory
Auditor Rotation?. The Accounting
Review 78(3): 779–799.
Panjaitan, C. Marshal. 2014. Pengaruh
Tenure, Ukuran KAP dan
Spesialiasasi Auditor Terhadap
Kualitas Audit. Diponegoro Journal of
Accounting. Vol. 3, No. 3:1-14.
Saputri, R. A. Sri. 2015. Pengaruh Fee
Audit, Audit Tenure, Rotasi Audit,
Reputasi Audit, Ukuran KAP dan
Pengalaman Terhadap Kualitas Audit.
Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Siregar, Fitriany, Wibowo dan Anggraita.
2011. “Rotasi dan Kualitas Audit:
Evaluasi Atas Kebijakan Menteri
Keuangan
KMK.N0.423/KMK.6/2002 Tentang
Jasa Akuntan Publik”. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Indonesia,
Vol.8, No.1,pp.1-17.
Sopian, Dani. 2014. Pengaruh Ukuran Kantor
Akuntan Publik dan Masa Perikatan
Audit Terhadap Kualitas Audit serta
Implikasinya Terhadap Kualitas Laba.
Jurnal Sains Manajemen &
Akuntansi. Vol VI, No 1.
Tuanakota, Theodorus M. 2011. Berpikir
Kritis Dalam Auditing. Jakarta:
Salemba Empat.
Weiner, Jackie. 2012. Auditor Size vs Audit
Quality: An Analysis of Auditor
Switches. Thesis. Honors College.
Wibowo Arie dan Rossieta, Hilda. 2009.
Faktor-Faktor Determinasi

59| JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.8 | No.1 | 2016


IRSYAD FAUZAN P dan ROZMITA DEWI YR/ Pengaruh Tenur Audit, Rotasi Audit Dan Reputasi Kap
Terhadap Kualitas Audit (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2011-2014)

60 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.8 | No.1 | 2016

Anda mungkin juga menyukai