Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH BEBAN PAJAK, MEKANISME BONUS,

LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP


TRANSFER PRICING
(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN
2016-2018)

Marcelly Vita Sari1, Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom., M.Si2,


Kathryn Sugara, S.E., M.Si3
Jurusan Akuntansi STIE Multi Data Palembang
1marcelly@mhs.mdp.ac.id, 2trisnadi@stie-mdp.ac.id,
3kathryn@mdp.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh beban pajak, mekanisme


bonus, leverage dan profitabilitas terhadap transfer pricing. Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian kuantitatif. Data
yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari laporan keuangan yang telah
diaudit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2016-2018.
Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling. Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 40 perusahaan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan program SPSS.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel beban pajak tidak berpengaruh
terhadap transfer pricing, sedangkan variabel mekanisme bonus, leverage dan
profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap transfer pricing.

Kata Kunci: Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage, Profitabilitas, Transfer


Pricing.

Abstract

The Research aimed to test out the the effect of tax expense, bonus
mechanism, leverage and profitability on the transfer pricing. The research
method used is quantitative research method. Data used in this research by
financial statement have been audited at manufacturing company listed on BEI in
2016-2018. Determination sample of the use the purposive sampling method. This
research have as 40 company. Hypothesis testing this study using multiple linear
regression analysis method with SPSS program. The result of analysis in this
research shows that the variable of tax expense not significant effect on transfer
pricing, while the variable of bonus mechanism, leverage and probability is
significant effect on transfer pricing.

Keywords: Tax Expense, Bonus Mechanism, Leverage, Profitability, Transfer


Pricing.
2

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sumber pendapatan utama suatu negara salah satunya adalah dari
penerimaan pajak. Indonesia merupakan negara berkembang yang
membutuhkan dana untuk pembangunan di segala bidang. Dana tersebut
digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduknya serta membangun
infrastruktur yang dapat digunakan oleh penduduk dari negara itu sendiri.
Penelitian yang dilakukan oleh Rachmat (2019) menyatakan bahwa
untuk meminimalisir beban pajak, perusahaan cenderung menggeser
kewajiban pajak dari negara dengan tarif pajak yang tinggi ke negara dengan
tarif pajak yang lebih rendah. Salah satu mekanisme yang dapat digunakan
perusahaan untuk meminimalkan beban pajak adalah dengan menerapkan
transfer pricing.Transfer pricing dapat dilakukan oleh perusahaan dengan
memaksimalkan harga beli dan meminimalisir harga jual antar perusahaan
dalam satu grup yang terdapat di negara yang berbeda dan memiliki tarif
pajak yang lebih rendah (Refgia, 2017).
Fenomena praktik transfer pricing yang terjadi di Indonesia adalah
perusahaan firma multinasional Ernst & Young Indonesia mendapatkan fakta
bahwa perusahaan PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (TPSF) telah
melakukan pembukuan ganda yang diduga sebagai upaya window dressing
pada laporan keuangan 2017.Ernst & Young juga menemukan adanya
pembukuan ganda yang dipisahkan menjadi dua yaitu pembukuan internal
dan eksternal.Dalam fenomena tersebut terjadi overstatement yang dapat
menyebabkan profitabilitas perusahaan dan pemberian bonus kepada direksi
atau manajer meningkat.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan perusahaan dalam
melakukan tindakan transfer pricing. Faktor pertama yang mempengaruhi
yaitu beban pajak, menurut Ilyas dan Priantara (2015) beban pajak adalah
jumlah agregat pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam
perhitungan laba atau rugi pada satu periode.
Faktor kedua yang mempengaruhi adalah mekanisme bonus, menurut
Purwanti dalam Saraswati dan Sujana (2017), tantiem/bonus adalah apresiasi
yang diberikan oleh pemilik perusahaan kepada manajer apabila target laba
perusahaan terpenuhi. Pemberian bonus berdasarkan tingkat laba memicu
direksi atau manajer untuk memanipulasi laba sehingga dapat
memaksimalkan penerimaan bonus. Salah satu cara untuk memperoleh laba
yang tinggi adalah melakukan transfer pricing.
Faktor ketiga yang mempengaruhi adalah leverage. Menurut Hanafi dan
Halim (2012) leverage adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka panjangnya. Leverage dapat dihitung dengan rasio total
hutang terhadap total aset. Penggunaan sumber-sumber pembiayaan
perusahaan, baik yang merupakan sumber pembiayaan jangka pendek
maupun sumber pembiayaan jangka panjang akan menimbulkan suatu efek
yang biasa disebut dengan leverage.
3

Faktor keempat yang mempengaruhi adalah profitabilitas. Profitabilitas


merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari
kegiatan yang dilakukan perusahaan. Tingkat pendapatan cenderung
berbanding lurus dengan pajak yang dibayarkan, sehingga perusahaan yang
mempunyai tingkat keuntungan yang tinggi cenderung memiliki rekayasa
pajak yang tinggi (Susilowati, Widyawati, dan Nuraini, 2018).
Penelitian yang dilakukan oleh Melmusi (2016), Fauziah dan Saebani
(2018) menunjukkan bahwa pajak tidak berpengaruh terhadap keputusan
perusahaan melakukan transfer pricing. Berbanding terbalik dengan
penelitian yang dilakukan oleh Khotimah (2018), Nugraha (2016) dan
Anisyah (2018) menunjukkan bahwa beban pajak berpengaruh terhadap
transfer pricing.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Melmusi (2016), Rachmat
(2019), Saifudin dan Putri (2018) menunjukkan bahwa mekanisme bonus
berpengaruh positif dan signifikan terhadap transfer pricing. Berbanding
terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Mispiyanti (2015), Saraswati
dan Sujana (2017), Refgia (2017), Fauziah dan Saebani (2018),
Wicaksananingtyas dan Sari (2019) menunjukkan bahwa mekanisme bonus
tidak berpengaruh terhadap transfer pricing.
Hasil penelitian Putri (2016), Nisa (2018) menunjukkan bahwa leverage
tidak berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan transfer
pricing. Disisi lain penelitian yang dilakukan oleh Cahyadi dan Noviari
(2018), Pratiwi (2018) menunjukkan bahwa leverage berpengaruh positif
signifikan terhadap transfer pricing.
Penelitian Anisyah (2018), Sari dan Mubarok (2017), Cahyadi dan
Noviari (2018), menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap transfer pricing. Disisi lain penelitian yang dilakukan
oleh Hapsoro (2015) menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh
terhadap transfer pricing.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan
yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah beban pajak, mekanisme bonus, leverage, dan profitabilitas
berpengaruh secara parsial terhadap transfer pricing?
2. Apakah beban pajak, mekanisme bonus, leverage, dan profitabilitas
berpengaruh secara simultan terhadap transfer pricing?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan diatas, adapun
tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh beban pajak, mekanisme bonus, leverage,
dan profitabilitas berpengaruh secara parsial terhadap transfer pricing.
2. Untuk mengetahui pengaruh beban pajak, mekanisme bonus, leverage,
dan profitabilitas berpengaruh secara simultan terhadap transfer pricing.
4

II. LANDASAN TEORI

2.1. Teori Agensi


Teori agensi adalah teori yang menyatakan adanya hubungan antara
pihak yang memberi wewenang (prinsipal) dan pihak yang menerima
wewenang (agen). Teori keagenan menjelaskan bagaimana konflik yang
terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan antara manajemen dan
pemegang saham (Jensen dan Meckling, 2011).
2.2. Transfer Pricing
Menurut Kurniawan (2015), transfer pricing (penentuan harga transfer)
secara umum adalah kebijakan suatu perusahaan dalam menentukan harga
suatu transaksi antar pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Transfer pricing juga bisa diartikan sebagai satuan nilai produk atau jasa yang
dibebankan oleh satu divisi ke divisi yang lainnya pada sebuah organisasi
yang sama (Purwanti dan Prawironegoro, 2013).
2.3. Beban Pajak
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2018) beban pajak adalah
jumlah gabungan pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam
menentukan laba rugi pada suau periode. Menurut Martani, dkk (2015) beban
pajak adalah jumlah agregat beban pajak kini dan beban pajak tangguhan
yang diperhitungkan atas laba akuntansi yang diakui pada satu periode.
2.4. Mekanisme Bonus
Refgia (2017) mengartikan mekanisme bonus sebagai kompensasi
tambahan atau penghargaan yang diberikan kepada pegawai atas keberhasilan
pencapaian tujuan-tujuan yang ditargetkan oleh perusahaan.
2.5. Leverage
Menurut Hanafi dan Halim (2012), leverage adalah kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Leverage dapat
dihitung dengan rasio total hutang terhadap total aset. Rasio ini menghitung
seberapa jauh dana yang disediakan oleh kreditur.
2.6. Profitabilitas
Hanafi dan Halim (2012) berpendapat profitabilitas merupakan alat
ukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan pada tingkat
penjualan, aset, dan modal saham yang tertentu. Pengertian profitabilitas oleh
Kurniasih dan Sari (2013) bahwa profitabilitas yaitu kemampuan suatu
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat penjualan,
aset, dan modal saham tertentu.
5

2.7. Kerangka Pemikiran


H5

Beban Pajak (X1)


H1
Mekanisme Bonus (X2) H2
Transfer Pricing (Y)
H3
Leverage(X3)
H4
Profitabilitas(X4)
e

= Pengaruh Parsial
= Pengaruh Simultan

Sumber : Penulis, 2019


Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

III. METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian


Pada penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif
karena penelitian ini menggunakan data laporan keuangan perusahaan berupa
angka-angka yang akan dikelola kembali, sehingga dapat memperjelas
hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen.

3.2. Subjek dan Objek Penelitian


Subjek yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2016-
2018.objek penelitiannya adalah beban pajak, mekanisme bonus, leverage,
dan profitabilitas serta pengaruhnya terhadap transfer pricing.

3.3. Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling.
Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
dan kriteria tertentu. Kriteria-kriteria yang dimaksud adalah:

Tabel 3.1 Proses Pemilihan Sampel


Keterangan Jumlah
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek 174
Indonesia pada tahun 2016-2018
Perusahaan manufaktur yang delisting (7)
Perusahaan manufaktur yang baru listing di Bursa Efek (27)
6

Indonesia
Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan secara (22)
berturut-turut di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2018
Perusahaan yang mengalami kerugian selama periode 2016- (40)
2018
Perusahaan yang tidak memiliki kelengkapan data yang (29)
diperlukan dalam penelitian
Perusahaan yang di outlier (9)
Total 40
Sumber : Penulis, 2019
3.4. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
pada periode 2016 - 2018. Data diperoleh dari situs resmi BEI yaitu
www.idx.co.id.
3.5. Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini data dianalisis dengan persamaan regresi berganda,
uji asumsi klasik yang terdiri dari uji Normalitas, uji Multikolineritas, uji
Autokorelasi, uji Heterokedastisitas, uji Linearitas dan uji hipotesis yang
terdiri dari uji T, uji F, uji Koefisien Determinasi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Uji Asumsi Klasik
4.1.1. Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov Test. Variabel berdistribusi normal jika nilai signifikansi
lebih besar dari 0,05.Berikut ini adalah hasil uji normalitas pada
model regresi:

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 120
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 1.49534960
Most Extreme Differences Absolute .052
Positive .046
Negative -.052
Test Statistic .052
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
7

Pada hasil uji normalitas diatas menunjukkan nilai signifikansi


0,200 sehingga nilai signifikansi diatas 0,05 oleh karena itu dapat
diartikan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal.

4.1.2. Uji Multikolinieritas


Dalam penelitian ini akan dilakukan uji multikolinieritas dengan
melihat nilai Tolerancedan VIF. Berikut ini merupakan hasil uji
multikolinieritas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinieritas


Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -2.740 2.327 -1.178 .241
Beban -.219 .337 -.057 -.650 .517 .929 1.077
Pajak (X1)
Mekanisme .911 .390 .214 2.339 .021 .849 1.178
Bonus (X2)
Leverage .650 .314 .190 2.070 .041 .837 1.194
(X3)
Profitabilita -.510 .166 -.286 -3.077 .003 .822 1.217
s (X4)
a. Dependent Variable: Transfer Pricing (Y)

Hasil diatas menunjukkan nilai tolerance masing-masing


variabel independen sudah diatas 0,1 dan VIF dibawah 10 sehingga
dapat dikatakan tidak adanya multikolinieritas, artinya tidak ada
hubungan yang tinggi antar variabel independen.

4.1.3. Uji Autokorelasi


Uji Autokorelasi pada penelitian ini menggunkan uji Durbin
Watson. Berikut ini adalah hasil pengujian autokorelasi:

Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the Durbin-
Model R R Square Square Estimate Watson
1 .431a .186 .157 1.521133 1.915
a. Predictors: (Constant), Profitabilitas (X4), Beban Pajak (X1), Mekanisme
Bonus (X2), Leverage (X3)
b. Dependent Variable: Transfer Pricing (Y)
8

Tidak terjadi autokorelasi jika nilai Durbin Watson berada


diantara du dan 4-du. Nilai du dengan 120 data dan jumlah variabel
independen 3 adalah 1,7715 sehingga 4-du menjadi 4-1,7715 =2,2285
dan nilai Durbin Watson 1,915 berada diantara 1,7715 dan 2,2285.
Oleh karena itu tidak terdapat permasalahan autokorelasi.

4.1.4. Uji Heteroskedastisitas


Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas menggunakan uji
Glejser. Kriteria tidak terjadi masalah heteroskedastisitas apabila
probabilitas signifikansinya di atas tingkat signifikansi 0,05. Berikut
ini merupakan hasil uji heteroskedastisitas pada penelitian ini:

Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.253 1.373 .913 .363
Beban Pajak (X1) .235 .199 .110 1.182 .240
Mekanisme Bonus -.094 .230 -.040 -.408 .684
(X2)
Leverage (X3) -.204 .185 -.108 -1.100 .274
Profitabilitas (X4) .193 .098 .196 1.973 .051
a. Dependent Variable: AbsRes

Hasil uji heteroskedastitas diperoleh masing-masing variabel


independen pada model regresi memiliki nilai signifikansi diatas 0,05
sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi tidak mengandung
gejala heteroskedastisitas.

4.1.5. Uji Liniearitas


Pada penelitian iniuji liniearitas menggunakan uji Levene Statistik.
Kriteria variabel linier apabila probabilitas signifikansinya di atas
tingkat signifikansi 0,05. Berikut ini adalah hasil uji linieritas:

Tabel 4.5 Hasil Uji Linearitas


Variabel Deviation From Linearity Keterangan
Beban Pajak (X1) 0,077 Linier
Mekanisme Bonus (X2) 0,817 Linier
Leverage (X3) 0,533 Linier
Profitabilitas (X4) 0,884 Linier
Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2019

Hasil uji linieritas diperoleh masing-masing variabel independen


pada hasil linieritas memiliki nilai signifikansi diatas 0,05 sehingga
9

dapat dikatakan bahwa variabel independen memiliki hubungan linier


terhadap variabel dependen.

4.2. Analisi Regresi Linier Berganda


Variabel independen dalam penelitian ini adalah beban pajak,
mekanisme bonus, leverage, dan profitabilitas. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah transfer pricing. Berikut ini merupakan hasil uji regresi
linier berganda:

Tabel 4.5 Hasil Uji Regresi Linier Berganda


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) -2.740 2.327 -1.178 .241
Beban Pajak -.219 .337 -.057 -.650 .517
(X1)
Mekanisme .911 .390 .214 2.339 .021
Bonus (X2)
Leverage (X3) .650 .314 .190 2.070 .041
Profitabilitas -.510 .166 -.286 -3.077 .003
(X4)
a. Dependent Variable: Transfer Pricing (Y)

Berdasarkan hasil tabel 4.5 diatas diperoleh model regresi


berganda sebagai berikut:
Y= -2,740 -0,219X1 +0,911 X2+0,650 X3 -0,510 X4+ e
Pada persamaan diatas menunjukkan bahwa nilai konstanta
sebesar -2,740 menyatakan bahwa variabel beban pajak, mekanisme
bonus, leverage, dan profitabilitas jika nilainya 0 makatransfer
pricingsebesar -2,740.
Koefisien regresi pada variabel beban pajak yaitu -0,219 yang
mengartikan bahwa setiap beban pajak meningkat 1 kalimaka transfer
pricingakanmenurun sebesar 0,219. Koefisien regresi pada variabel
mekanisme bonus yaitu 0,911 yang mengartikan bahwa setiap
mekanisme bonus meningkat 1 kali maka transfer pricing akan
meningkat sebesar 0,911. Koefisien regresi pada variabel leverage
yaitu 0,650 yang mengartikan bahwa setiap leverage meningkat 1 kali
maka transfer pricing akan meningkat sebesar 0,650. Koefisien
regresi pada variabel profitabilitas yaitu -0,510 yang mengartikan
bahwa setiap profitabilitas meningkat 1 kali maka transfer pricing
akan menurun sebesar 0,510.
10

4.3. Uji Hipotesis


4.3.1. Uji T (Uji Parsial)

Tabel 4.6 Hasil Uji T (Uji Parsial)


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) -2.740 2.327 -1.178 .241
Beban Pajak -.219 .337 -.057 -.650 .517
(X1)
Mekanisme .911 .390 .214 2.339 .021
Bonus (X2)
Leverage (X3) .650 .314 .190 2.070 .041
Profitabilitas -.510 .166 -.286 -3.077 .003
(X4)
a. Dependent Variable: Transfer Pricing (Y)

1. Variabel beban pajak memiliki nilai t hitung -0,650 dan


signifikansi 0,517 sehingga t hitung -0,650 lebih besar dari -1,981
dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa antara variabel beban pajak terhadap transfer
pricingtidak terdapat pengaruh.
2. Variabel mekanisme bonus memiliki nilai t hitung 2,339 dan
signifikansi 0,021 sehingga t hitung 2,339 lebih besar dari 1,981
dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat
disimpulkan variabel mekanisme bonus memiliki pengaruh
terhadap transfer pricing. Nilai koefisien regresi 0,911
menunjukkan adanya pengaruh yang positif artinya semakin tinggi
mekanisme bonus maka transfer pricing juga akan semakin
meningkat begitu pula sebaliknya.
3. Variabel leverage memiliki nilai t hitung 2,068 dan signifikansi
0,041 sehingga t hitung 2,068 lebih besar dari 1,981 nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel leverage memiliki pengaruh terhadap transfer
pricing. Nilai koefisien regresi 0,650 menunjukkan adanya
pengaruh yang positif artinya semakin tinggi leverage maka
transfer pricing juga akan semakin meningkat begitu pula
sebaliknya.
4. Variabel profitabilitas memiliki nilai t hitung -3,075 dan
signifikansi 0,003 sehingga t hitung -3,075 lebih kecil dari -1,981
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel profitabilitas memiliki pengaruh negatif terhadap
transfer pricing.
11

4.3.2. Uji F (Uji Simultan)

Tabel 4.7 Hasil Uji F (Uji Simultan)


ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regressio 60.668 4 15.167 6.555 .000b
n
Residual 266.092 115 2.314
Total 326.760 119
a. Dependent Variable: Transfer Pricing (Y)
b. Predictors: (Constant), Profitabilitas (X4), Beban Pajak (X1),
Mekanisme Bonus (X2), Leverage (X3)

Nilai F hitung dan signifikan dapat dilihat pada Tabel 4.7.


Adanya pengaruh secara bersama-sama antara variabel
independenterhadap variabel dependen jika nilai F hitung lebih besar
dari F tabel dan signifikansi lebih kecil dari 0,05.Nilai Fhitung yaitu
6,550 dan signifikansi 0,000 sehingga nilai F hitung lebih besar dari F
tabel (F(0,05;5;(120-5)) = 2,451) dan signifikansi lebih kecil dari 0,05,
kesimpulannya adalahterdapat pengaruh simultan dari variabel beban
pajak, mekanisme bonus, leverage, dan profitabilitas terhadap transfer
pricing.

4.3.3. Koefisien Determinasi

Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .431a .186 .157 1.521133
a. Predictors: (Constant), Profitabilitas (X4), Beban Pajak (X1),
Mekanisme Bonus (X2), Leverage (X3)
b. Dependent Variable: Transfer Pricing (Y)

Hasil koefisien determinasi diatas yaitu 0,186 yang dapat


dikatakan variabel beban pajak, mekanisme bonus, leverage, dan
profitabilitas mampu mempengaruhi transfer pricing sebesar 18,6%
sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak menjadi
fokus dalam penelitian ini.

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan
1. Tidak terdapat pengaruh secara parsial dari variabel beban pajak terhadap
transfer pricing. Hal ini dibuktikan pada hasil variabel beban pajak
memiliki nilai t hitung -0,650 > -1,981 dan signifikansi 0,517>0,05.
12

2. Terdapat pengaruh secara parsial dari variabel mekanisme bonus terhadap


transfer pricing. Hal ini dibuktikan pada hasil variabel mekanisme bonus
memiliki nilai t hitung 2,339> 1,981 dan signifikansi 0,021< 0,05.
3. Terdapat pengaruh secara parsial dari variabel leverage terhadap transfer
pricing. Hal ini dibuktikan pada hasil variabel mekanisme bonus memiliki
nilai t hitung 2,068 > 1,981 dan signifikansi 0,041< 0,05.
4. Terdapat pengaruh secara parsial dari variabel profitabilitas terhadap
transfer pricing. Hal ini dibuktikan pada hasil variabel profitabilitas
memiliki nilai t hitung -3,075< -1,981 dan signifikansi 0,003< 0,05.
5. Terdapat pengaruh simultan dari variabel beban pajak, mekanisme bonus,
leverage, dan profitabilitas terhadap transfer pricing. Hal ini dibuktikan
dengan nilai F hitung 6,550>2,451 dan signifikansi 0,000< 0,05.
5.2. Saran
a. Bagi Direktorat Jendral Pajak (DJP) dan Badan Pengawasan Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) diharapkan penelitian ini dapat
menjadi pertimbangan atas pentingnya pengawasan serta efektifitas
peraturan yang telah dikeluarkan mengenai beban pajak, mekanisme bonus,
leverage, dan profitabilitas terhadap keputusan transfer pricing. Sehingga
dapat meminimalisir tindakan transfer pricing yang mungkin terjadi dan
juga penilitan ini diharapkan dapat dijadikan dasar dalam pemeriksaan
pajak oleh DJP.
b. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan faktor-faktor lain
yang mempengaruhi trasfer pricing diluar dari faktor–faktor yang
digunakan dalam penelitian ini. Sehingga penelitian mengenai trasfer
pricing dapat lebih baik lagi dalam menginterpretasikan hasil faktor yang
mempengaruhi trasfer pricing.
c. Berdasarkan hasil penelitian ini profitabilitas berpengaruh negatif terhadap
transfer pricingartinyasemakin besar profitabilitas yang dihasilkan
perusahaan maka semakin kecil kemungkinan pengambilan keputusan
untuk melakukan transfer pricing. Sehingga perusahaan dapat
meminimalisir pegambilan keputusan untuk melakukan transfer pricing
melalui peningkatan profitabilitas perusahaan dengan cara
memaksimalkan penjualan perusahaan.

Daftar Pustaka

Anisyah, Fitri. (2018). Pengaruh Beban Pajak, Intangible Assets, Profitabilitas,


Tunneling Incentive, dan Mekanisme Bonus Terhadap Transfer Pricing.
JOM FEB, Vol. 1, Edisi 1, Hal. 1-14.

Cahyadi, A. S., dan Noviari, N. (2018). Pengaruh Pajak, Exchange Rate,


Profitabilitas, dan Leverage pada Keputusan Melakukan Transfer Pricing.E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana,Vol.24.2.Agustus (2018): 1441-1473.

Fauziah, N. F. dan Saebani, Akhmad. (2018). Pengaruh Pajak, Tunneling


Incentive, dan Mekanisme Bonus Terhadap Keputusan Perusahaan
13

Melakukan Transfer Pricing. Jurnal Akuntansi, Vol. 18, No. 1A, Hal. 115-
128.

Hanafi, Mamduh dan Halim, Abdul. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Edisi
Ketiga. Cetakan Pertama. Yogyakarta: UPP Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN.

Hapsoro, Dito Tri. (2015). Pengaruh Pajak, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan


dan Tunneling Incentive Terhadap Keputusan Transfer Pricing (Studi
Empiris pada Sektor Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013).
Skripsi S1. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

IDX (2019). Bursa Efek Indonesia. Diakses 20 Juli 2019, Dari https://idx.co.id

Ilyas, Wirawan B. dan Priantara, Diaz. (2015). Akuntansi Perpajakan. Jakarta:


Mitra Wacana Media.

Jensen, Michael C. Dan Meckling, William H. (2011). Theory of the Firm:


Managerial Behavior Agency Cost and Ownership Structure. Journal of
Financial Economics 3, 305-306, University of Rocherter.

Khotimah, S. K. (2018). Pengaruh Beban Pajak, Tunneling Incentive, dan Ukuran


Perusahaan Terhadap Keputusan Perusahaan Dalam Melakukan Transfer
Pricing. Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 1 No. 12 Desember (2018): 125-138.

Kurniasih, T. dan Sari, M.M.R. (2013). Pengaruh Return on Assets, Leverage,


Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan Kompensasi Rugi Fiskal
pada Tax Avoidance. Buletin Studi Ekonomi, Vol. 18, No. 1, Februari 2013:
58-66.

Kurniawan, Anang Mury. (2015). Transfer Pricing untuk Kepentingan Pajak.


Yogyakarta : Penerbit Andi.

Martani, Dwi dkk. (2015). Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK.


Jakarta: Salemba Empat.

Melmusi, Zerni. (2016). Pengaruh Pajak, Mekanisme Bonus, Kepemilikan Asing


dan Ukuran Perusahaan Terhadap Transfer Pricing pada Perusahaan yang
Tergabung Dalam Jakarta Islamic Index dan Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2012-2016.Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, Vol. 5,
No. 2, Oktober 2016, Hal 1-12.

Mispiyanti. (2015). Pengaruh Pajak, Tunneling Incentive dan Mekanisme Bonus


Terhadap Keputusan Transfer Pricing.Jurnal Akuntansi & Investasi, Vol. 16,
No.1 Januari 2015: 62-73.
14

Nisa, Zahrotun. (2018). Pengaruh Pajak, Mekanisme Bonus, dan Leverage


Terhadap Keputusan Transfer Pricing pada Perusahaan Manufaktur di Bei
Tahun 2012-2016. Skripsi S1. STIE Perbanas. Surabaya.

Nugraha, Angga Kusuma. (2016). Analisis Pengaruh Beban Pajak, Tunneling


Incentive, dan Mekanisme Bonus Terhadap Transfer Pricing Perusahaan
Multinasional yang Listing di Bursa Efek Indonesia. Skripsi S1. Universitas
Negeri Semarang. Semarang.

Pratiwi, Bela. (2018). Pengaruh Pajak, Exchange Rate, Tunneling Incentive, dan
Leverage Terhadap Transfer Pricing (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2012-2016).Jurnal Ekobis Dewantara, Vol. 1, No. 2 Februari 2018:
1-13.

Purwanti, Ari dan Prawironegoro, Darsono. (2013). Akuntansi Manajemen.


Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.

Putri, Elsa Kisari. (2016). Pengaruh Profitabilitas, Pajak dan Debt Covenant
Terhadap Transfer Pricing (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur
Terdaftar di BEI Tahun 2012-2016). Skripsi S1. Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Rachmat, RadhiAbdul Halim. (2019). Pajak, Mekanisme Bonus dan Transfer


Pricing. Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan, Vol. 7, No. 1, Januari-
Juni (2019): 21-30.

Refgia, Thesa. (2017). Pengaruh Pajak, Mekanisme Bonus, Ukuran Perusahaan,


Kepemilikan Asing, dan Tunneling Incentive terhadap Transfer
Pricing.JOM Fekom, Vol. 4, No. 1 Februari 2017: 543-555.

Saifudin dan Putri, S. L. (2018). Determinasi Pajak, Mekanisme Bonus, dan


Tunneling Incentive Terhadap Keputusan Transfer Pricing pada Emiten
BEI.Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 2, No. 1, Maret 2018: 32-43.

Saraswati, Gusti Ayu dan Sujana, I Ketut. (2017). Pengaruh Pajak, Mekanisme
Bonus, dan Tunneling Incentive pada Indikasi Melakukan Tranfer
Pricing.E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.19.2. Mei (2017):
1000-1029.

Sari, E. P. dan Mubarok A. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Pajak dan Debt


Covenant Terhadap Transfer Pricing (Studi Empiris Perusahaan
Manufaktur Terdaftar di BEI Tahun 2012-2016). Skripsi D3. Universitas
Pamulang. Jakarta.
15

Susilowati, Y., R. Widyawati, dan Nuraini. (2018). Pengaruh Ukuran Perusahaan,


Leverage, Profitabilitas, Capital Intensity Ratio, dan Komisaris Independen
Terhadap Effective Tax Rate (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2014-2016)". Skripsi
S1. Universitas Stikubank. Semarang.

Wicaksananingtyas, C. A. dan Sari S. P. (2019). Pengaruh Effective Tax Rate,


Nilai Tukar, Tunneling Incentive, dan Mekanisme Bonus Terhadap Harga
Transfer. Skripsi S1. Universitas Muhammadiyah Surakarta.Surakarta

Anda mungkin juga menyukai