JUDGMENT QUALITY
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
pada Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Padang
Oleh :
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
i
DAFTAR ISI
Halaman
LAMPIRAN …………………………………………………………………… 42
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
(BBM) jenis High Speed Diesel (HSD) dengan terdakwa mantan Direktur
Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji yang mana auditor BPK menyatakan
bahwa adanya kerugian negara sebesar Rp188 miliar di PT PLN, namun
ternyata sebenarnya adalah PT PLN mendapatkan keuntungan sekitar Rp190
miliar (Gresnews.com, 2020). Kesalahan yang dilakukan oleh auditor BPK ini
sangat fatal. Kasus yang terjadi tersebut melihatkan betapa pentingnya peran
kualitas audit judgment dalam menentukan kualitas hasil laporan audit.
Audit judgment adalah penilaian, pertimbangan dalam pengambilan
keputusan auditor terhadap bukti yang diperoleh dalam menghasilkan
kebijakan untuk menentukan opini atau pendapat mengenai hasil auditnya
terhadap laporan keuangan entitas. Jamilah et al. (2007) menyatakan bahwa
audit judgment merupakan kebijakan auditor dalam menentukan pendapat
mengenai hasil auditnya yang mengacu pada pembentukan suatu gagasan,
pendapat atau perkiraan tentang suatu objek, peristiwa, status, atau jenis
peristiwa lainnya. Menurut Rosadi dan Waluyo (2017) audit judgment
merupakan suatu pertimbangan yang mempengaruhi dokumentasi bukti dan
keputusan pendapat yang dibuat oleh auditor.
Auditor harus memperhatikan kualitas audit judgment yang
dilakukannya karena apabila judgment yang dihasilkan berkualitas maka
laporan audit juga akan berkualitas. Apabila hasil laporan audit berkualitas
maka informasi yang ada pada laporan keuangan juga akan berkualitas.
Seperti yang dinyatakan oleh Putri dan Laksito (2013) Audit judgment quality
adalah hal yang sangat penting bagi auditor dalam setiap proses pengauditan.
Dilla (2021) menjelaskan bahwa Audit judgment quality adalah kualitas
kebijakan hasil audit dari auditor dalam proses menentukan pendapat.
Audit judgment quality merupakan faktor yang signifikan untuk
meningkatkan kualitas hasil audit secara keseluruhan (Knechel et al. 2012;
Zhang et al. 2017). Audit Judgment akan berdampak terhadap kualitas hasil
audit dalam memperoleh laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai
5
kelelahan yaitu ego depletion sebagai faktor yang dapat mempengaruhi audit
judgment. Penelitian sebelumnya mengenai audit judgment selama ini
kebanyakan hanya meneliti mengenai faktor-faktor seperti tekanan ketaatan,
pengalaman audit, kompleksitas tugas, gender, keahlian audit, self efficacy
dan locus of control. Penelitian mengenai pengaruh psikologis auditor karena
faktor kelelahan terhadap kinerja auditor masih jarang dilakukan, padahal ada
suatu hal yang bisa membahayakan pelaporan keuangan akibat kegagalan
audit judgment dari kelelahan yaitu ego depletion. Jadi, keterbaruan (novelty)
penelitian ini adalah menggunakan variabel ego depletion sebagai faktor yang
mempengaruhi audit judgment quality.
Penelitian ini penting karena penelitian tentang ego depletion dan
audit judgment di bidang audit masih jarang dilakukan, bahkan masih sangat
sedikit literatur yang membahas mengenai hal ini. Penelitian mengenai ego
depletion dan audit judgment di bidang audit sangat sedikit dijumpai pada
berbagai literatur ilmiah. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa reaksi
emosional akibat ego depletion dapat berpengaruh signifikan terhadap audit
judgment (Hurley 2015; Bhaskar et al., 2016; Hurley 2017; Hurley 2019;
Mursita et al. 2019; Moshfegh 2020).
Pada penelitian ini peneliti akan melihat pengaruh ego depletion dan
pengaruh beban kerja terhadap audit judgment quality pada auditor BPK RI
Perwakilan Sumbar. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi auditor
di Indonesia terutama auditor BPK RI Perwakilan Sumbar dalam menjaga
kualitas kinerjanya melalui pemeliharaan sumber daya kognitif dan penelitian
ini akan memberikan kontribusi untuk peneliti selanjutnya.
Berdasarkan hal tersebut penulis ingin menguji pengaruh ego
depletion dan beban kerja terhadap audit judgment quality pada auditor BPK
RI Perwakilan Sumbar, maka penelitian ini diberi judul “Pengaruh Ego
Depletion dan Beban Kerja Terhadap Audit Judgment Quality”
B. Perumusan Masalah
10
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka
tujuan penelitian ini, yaitu :
1. Menguji dan memperoleh bukti empiris mengenai ego depletion memiliki
pengaruh negatif terhadap audit judgment quality?
2. Menguji dan memperoleh bukti empiris mengenai beban kerja memiliki
pengaruh negatif terhadap audit judgment quality?
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka
manfaat penelitian ini, yaitu :
1. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan
wawasan khususnya mengenai faktor-faktor dari dalam diri yang dapat
mempengaruhi kualitas penilaian dan pengambilan keputusan.
2. Bagi auditor, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi auditor di
Indonesia dalam menjaga kualitas kinerjanya.
3. Bagi pengembang ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan dapat
menambah literatur dan dapat memberikan kontribusi untuk peneliti
selanjutnya.
11
BAB II
A. Kajian Teori
1. Teori Pengambilan Keputusan (Behavioral Decision Theory)
Teori Pengambilan Keputusan (Behavioral Decision Theory)
dikenalkan oleh Bowditch dan Buono pada tahun 1990. Bowditch dan
Buono menyatakan bahwa perilaku seseorang mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan. Teori pengambilan keputusan (Behavioral
Decision Theory) adalah teori yang menjelaskan mengenai hubungan
perilaku seseorang dalam proses pengambilan keputusan (Safi’i dan
Jayanto, 2015).
Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh auditor adalah berupa
penilaian hasil audit atau opini audit (Maharany et al., 2016). Auditor
dalam membuat keputusan memiliki berbagai keterbatasan dalam
berperilaku seperti kurangnya pengetahuan, kurangnya pengalaman, dan
kurangnya kesehatan fisik dan mental, sehingga terkadang dalam menilai
(judgment) auditor mengalami penurunan pengendalian diri dan tidak lagi
menggunakan pikiran rasionalnya. Hal tersebut menyebabkan auditor akan
memiliki sikap dan tindakan atau perilaku yang menyimpang yang akan
membuat auditor akan melakukan berbagai kesalahan, sehingga
diperlukan prinsip dasar etika profesi akuntansi dalam pengambilan
keputusan untuk membatasi terjadinya penyimpangan perilaku dalam
pengambilan keputusan.
Penelitian ini menggunakan teori pengambilan keputusan (Behavioral
Decision Theory) karena peneliti akan melakukan studi empiris untuk
mengetahui perilaku auditor yang mempengaruhi auditor’s judgment
quality. Auditor harus profesional dalam berperilaku berdasarkan pada
prinsip dasar etika profesi akuntansi. Prinsip dasar etika profesi akuntansi
12
4. Beban kerja
Beban kerja merupakan jumlah seluruh kegiatan dan tugas yang harus
diselesaikan oleh auditor selama periode waktu tertentu (Rusli dan
Wiratmaja, 2016). Beban kerja dapat digambarkan sebagai sejauh mana
tuntutan pekerjaan yang berlebihan (Seo et al., 2004). Auditor memiliki
tekanan beban kerja yang sangat banyak terutama pada musim sibuk.
Tekanan beban kerja pada musim sibuk dihasilkan dari ketegangan antara
sumber daya audit yang terbatas dan kebutuhan untuk menyelesaikan
sejumlah besar penugasan audit dalam jangka waktu yang terbatas (López
dan Peters, 2011).
Auditor harus sering melakukan banyak tugas untuk menyelesaikan
pekerjaan mereka secara efisien (Mullis dan Hatfield, 2018). Beban kerja
auditor yang terasa berat dikarenakan kompleksnya tugas yang dihadapi
oleh auditor. Beban kerja yang dihadapi oleh auditor memiliki pengaruh
terhadap kualitas kinerja seorang auditor. Beban kerja yang dimiliki
auditor berakibat pada rendahnya kualitas kinerja auditor. Banyaknya
beban kerja yang dihadapi oleh auditor dapat mengakibatkan kualitas hasil
audit yang lebih rendah (Setiawan dan Fitriany, 2011; López dan Peters,
2011; Ishak, 2018; Fitriany dan Nasution, 2012). Kualitas hasil audit yang
rendah disebabkan dari rendahnya kualitas audit judgment saat melakukan
proses auditing.
Banyaknya pekerjaan yang tidak sesuai dengan waktu dan kemampuan
yang dimiliki oleh auditor akan menyebabkan auditor mengalami beban
kerja (workload) (Murtiasri dan Ghozali, 2006). Adanya beban kerja yang
17
C. Pengembangan Hipotesis
1. Hubungan Ego Depletion terhadap Audit Judgment Quality
Kinerja seorang auditor dapat diukur dengan melihat bagaimana
perilaku auditor tersebut dalam menjalankan tugasnya. Sesuai dengan
yang dinyatakan pada teori pengambilan keputusan (Behavioral Decision
Theory) oleh bowditch dan Buono (1990) bahwa perilaku seseorang dapat
19
dilakukan auditor. Oleh karena itu, semakin tinggi ego depletion, semakin
rendah audit judgment quality. Berdasarkan hal tersebut hipotesis pertama
yang diajukan yaitu:
H1 : Ego Depletion memiliki pengaruh negatif terhadap Audit
Judgment quality
2. Hubungan Beban Kerja terhadap Audit Judgment Quality
Beban kerja merupakan hal yang seringkali dialami auditor yang dapat
mempengaruhi kinerja seorang auditor dalam membuat penilaian
(judgment) yang dilakukan dalam setiap proses audit. Auditor sering
dihadapi dengan banyaknya tuntutan beban kerja. Beban kerja yang
dirasakan oleh auditor terkadang menyebabkan auditor berperilaku
menyimpang dalam proses judgment yang dilakukan saat pengauditan
untuk pengambilan keputusan terhadap laporan keuangan yang diaudit.
Seperti yang dinyatakan dalam teori pengambilan keputusan (Behavioral
Decision Theory) oleh bowditch dan Buono (1990) bahwa perilaku
seseorang dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
López dan Peters (2011) menjelaskan bahwa banyaknya beban kerja
yang dimiliki auditor dapat mengakibatkan rendahnya kualitas kinerja
auditor, sehingga menyebabkan rendahnya kualitas hasil audit. Penelitian
sebelumnya menemukan bahwa beban kerja berpengaruh negatif terhadap
kualitas audit (Setiawan dan Fitriany, 2011; Ishak,2018; Fitriany dan
Nasution, 2012). Rendahnya kualitas hasil audit berasal dari rendahnya
kualitas judgment yang dilakukan auditor pada saat pengauditan laporan
keuangan. Beban kerja yang berat merupakan hal yang berpotensi
memiliki dampak tehadap audit judgment. Oleh karena itu, semakin tinggi
beban kerja yang dialami oleh auditor, semakin rendah audit judgment
quality. Berdasarkan hal tersebut hipotesis kedua yang diajukan yaitu:
H2 : Beban Kerja memiliki pengaruh negatif terhadap Audit
Judgment quality
21
D. Kerangka Konseptual
Pada penelitian ini kerangka penelitian dibentuk untuk menjelaskan
bagaimana pengaruh ego depletion dan beban kerja terhadap audit judgment
quality. Ego depletion adalah kondisi kekurangan sumber daya kognitif yang
disebabkan oleh hilangnya batas kemampuan sesorang untuk mengendalikan
diri terhadap tugas mereka karena kelelahan secara fisik dan mental. Auditing
merupakan pekerjaan yang membutuhkan pengendalian diri yang besar,
sehingga auditor sangat rentan mengalami ego depletion. Auditor yang
mengalami ego depletion dapat menyebabkan kesalahan dalam memberikan
penilaian (judgment) saat melakukan audit atas laporan keuangan. Ego
deletion dapat menurunkan kualitas dari judgment yang dihasilkan oleh
auditor.
Beban kerja adalah jumlah seluruh kegiatan dan tugas yang harus
diselesaikan oleh auditor selama periode waktu tertentu. Auditor seringkali
memiliki beban kerja yang terasa berat dikarenakan kompleksnya tugas yang
dihadapi oleh auditor. Beban kerja yang dimiliki auditor berakibat pada
rendahnya kualitas kinerja auditor. Kualitas audit yang rendah disebabkan dari
rendahnya kualitas audit judgment. Auditor yang memiliki beban kerja dapat
menyebabkan menurunnya kualitas dari judgment yang dihasilkan oleh
auditor.
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dibentuk kerangka
konseptual sebagai berikut:
Ego Depletion
Beban Kerja
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
merupakan penelitian yang meneliti hubungan antar variabel. Penelitian
kuantitatif dilakukan pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, dan analisis data bersifat kuantitatif
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono,
2017).
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi. Sampel terdiri atas sejumlah
anggota yang dipilih dari populasi. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah convenience sampling. Teknik
convenience sampling adalah menentukan sampel dengan memilih sampel
secara bebas sekehendak peneliti berdasarkan kriteria tertentu
(Sugiyono,2017). Kriteria yang harus dipenuhi agar auditor dapat
memenuhi syarat sebagai responden adalah memiliki pengalaman kerja
minimal 6 (enam) bulan untuk memastikan bahwa mereka telah
mendapatkan pelatihan dan pengalaman audit yang memadai, baik secara
teoritis dan praktis di lapangan.
3. Responden
Responden merupakan seorang atau sekelompok orang yang menjadi
subjek penelitian. Responden penelitian ini yaitu auditor BPK RI
Perwakilan Sumatera Barat. Alasan menjadikan auditor BPK RI
Perwakilan Sumatera Barat sebagai responden adalah penelitian ini ingin
melihat pengaruh faktor perilaku individu terhadap kinerja dalam diri
seorang auditor.
24
2. Pengukuran Variabel
a. Audit Judgment Quality (Y)
Audit judgment quality adalah kualitas penilaian,
pertimbangan, pengambilan keputusan auditor terhadap bukti yang
diperoleh dalam menghasilkan kebijakan untuk menentukan
pendapat mengenai hasil auditnya terhadap laporan keuangan
entitas. audit judgment quality diukur menggunakan indikator yang
diacu dari penelitian Hurley (2019) dalam Mursita et al. (2019)
yaitu seberapa baik kualitas auditor dalam menilai dan mengenali
pola bukti audit, persepsi auditor tentang kualitas gagasan untuk
mengambil keputusan selama proses audit, persepsi tentang
kemampuan auditor untuk menerima dan memahami informasi
dari klien, dan tingkat kepercayaan auditor terhadap dokumen
audit yang diberikan oleh klien. Empat indikator tersebut
menggunakan pengukuran skala ordinal berupa skala Likert 5 poin
25
c. Beban Kerja.
Beban kerja adalah jumlah semua kegiatan atau tugas yang
harus diselesaikan oleh seorang auditor selama periode tertentu.
Beban kerja diukur menggunakan indikator yang dikembangkan
dari penelitian López dan Peters (2012). López dan Peters (2012)
menyatakan bahwa tekanan beban kerja dihasilkan dari ketegangan
antara sumber daya audit yang terbatas dan kebutuhan untuk
menyelesaikan sejumlah besar penugasan audit dalam jangka
waktu yang terbatas (López dan Peters 2012). Berdasarkan
penjelasan tersebut peneliti mengembangkan 2 indikator untuk
mengukur beban kerja, yaitu kuantitas kerja yang ditanggung
26
E. Instrument Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
berupa kuesioner. Daftar pertanyaan kuesioner sebanyak 19 item pertanyaan.
Item pertanyaan kuesioner mengenai variabel audit judgment quality dan
variabel ego depletion diadopsi modifikasi dari penelitian Mursita et al.
(2019) melalui proses penerjemahan ke dalam Bahasa Indonesia. Item
pertanyaan kuesioner mengenai variabel beban kerja dikembangkan dari
penelitian López dan Peters (2012). Item pertanyaan diukur dalam skala
ordinal berupa skala Likert 5 poin. Untuk memudahkan penyusunan
instrumen penelitian, maka digunakanlah kisi-kisi instrumen penelitian. Kisi-
kisi instrumen penelitian tersebut yaitu pada Tabel 1.
b. Auditor 4,5
merasakan
beberapa
hal yang
menggang
gu
c. Auditor 6,7
merasa
kehilangan
energi
mental dan
emosional
2 Beban a. Kuantitas Skala Likert López 1,2
Kerja pekerjaan 5 poin dan Peters
auditor (2012)
b. Tuntutan 3,4
waktu
pengerjaan
3 Audit a. Seberapa Skala Likert Mursita et 1,2
Judgment baik 5 poin al. (2019)
Quality kualitas
auditor
dalam
menilai
dan
mengenali
pola bukti
audit
28
b. Persepsi 3,4
auditor
tentang
kualitas
gagasan
untuk
mengambil
keputusan
selama
proses
audit
c. Persepsi 5,6
tentang
kemampua
n auditor
untuk
menerima
dan
memahami
informasi
dari klien
d. Tingkat 7,8
kepercayaa
n auditor
terhadap
dokumen
audit yang
diberikan
29
oleh klien
2) Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel independen. Model regresi yang baik yaitu
regresi yang tidak terjadi korelasi antar variabel
independen. Uji multikolinearitas menggunakan uji tes
Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai
tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka tidak terdapat
multikolinearitas antar variabel independen dalam
model regresi.
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
homoskedastisitas atau dengan kata lain tidak terjadi
heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas
menggunakan uji glejser. Apabila nilai signifikansi >
0,05 tidak ada gejala heteroskedastisitas.
c. Uji Statistik
Uji statistik pada penelitian ini menggunakan analisis
regresi berganda. Analisis regresi berganda (Multiple
Regression) adalah analisis mengenai hubungan
32
G. Model Penelitian
Model penelitian digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian
ini yaitu menguji pengaruh variabel independen ego depletion terhadap
variabel dependen audit judgment quality dan menguji pengaruh variabel
independen beban kerja terhadap variabel dependen audit judgment quality
dengan analisis regresi menggunakan persamaan :
AJQ = α −β 1. ED−β 2. BK +ε
Keterangan :
AJQ = Audit Judgment Quality
α = Konstanta
β1- β2 = Koefisien Regresi
BK = Beban Kerja
ED = Ego Depletion
ε = Error
34
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A., Elder, Randal J. & Mark S. Beasley. 2008. Auditing dan Jasa
Assurance, Edisi Keduabelas. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Baumeister, R. F. et al. 1998. Ego Depletion: Is The Active Self A Limited Resource?
Journal Of Personality and Social Psychology, 74(5), 1252-1265.
Baumeister, R. F., B. R. Wright, and D. Carreon. 2018. Self-Control “In The Wild”:
Experience Sampling Study of Trait and State Self-Regulation. Self And
Identity, 135.
Baumeister, R. F., K. D. Vohs, and D. M.Tice. 2007. The Strength Model of Self-
Control. Current Directions In Psychological Science, 16 (6), 351-355.
Bhaskar et al. 2016. Are “Good” Auditors Impacted More by Depletion? Threats to
Valued Auditor Attributes. Available at: http://ssrn.com/abstract=26652-79.
Buchheit, Steve and Buslepp, William L., PCAOB Form 2 Disclosure: A Firm-Level
Signal of Audit Quality? (January 25, 2016). Available at SSRN:
https://ssrn.com/abstract=2500632 or http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.2500632
Fitriany dan Nasution. 2012. Pengaruh Beban Kerja, Pengalaman Audit Dan Tipe
Kepribadian Terhadap Skeptisme Professional Dan Kemampuan Auditor
Mendeteksi Kecurangan. Simposium Nasional Akuntansi XV Banjarmasin.
Gailliot, M.T., and R.F. Baumeister. 2005. Self-control and business ethics: How
strengthening the self benefits the corporation and the individual. In R. A.
Giacalone, C. L. Jurkiewicz, C. Dunn (Eds.), Positive Psychology, Ethics,
and Social Responsibility in Organizational Life. Greenwich, CT:
Information Age.
Gailliot, M.T., S.A. Gitter, M.D. Baker, and R.F. Baumeister. 2012. Breaking the
rules: Low trait or state self-control increases social norm violations.
Psychology 3 (12), 1074-1083.
Ghozali, I. 2018. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 25.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2011. Ekonometrika: Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan SPSS 17.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Gresnews.com. 2020. Auditor BPK Dicecar Kesalahan Hitung dalam Hasil Audit di
Sidang Nur Pamudji. Dikutip dari
https://www.gresnews.com/berita/topik_khusus/117686-auditor-bpk-dicecar-
kesalahan-hitung-dalam-hasil-audit-di-sidang-nur-pamudji/
Hery. 2017. Auditing Dan Asurans Pemerikaan Akuntansi Berbasis Standar Audit
Internasional. Jakarta : PT Gramedia.
Hurley, P. J. 2017. Ego Depletion and Auditors' Busy Season. Journal of Behavioral
Research in Accounting, 29(2), 25-35.
Hurley, P. J. 2019. Ego Depletion and Auditors’ JDM quality. Journal of Accounting,
Organizations and Society, 77, 1-12.
Jamilah, S., Z. Fanani, dan G. Chandrarin. 2007. Pengaruh gender, tekanan ketaatan,
dan kompleksitas tugas terhadap audit judgment. Simposium Nasional
Akuntansi X Unhas Makassar, 1-30.
Jogiyanto. 2011. Konsep dan Aplikasi Structural Equation Modeling (SEM) Berbasis
Varian dalam Penelitian Bisnis. Yogyakarta: UPP STIM YKPN Yogyakarta.
Knechel, W. R., et al. 2012. Audit Quality: Insights from The Academic Literature.
Auditing: A Journal of Practice Theory, 32, 385-421.
Kouchaki, M., and I. H. Smith. 2014. The Morning Morality Effect: The Influence of
Time of Day on Unethical Behavior. Psychological science 25 (1), 95-102.
Kremin, Joleen. 2014. Control Yourself! The Impact Of Self Control on Auditors
Ability to Practice Professional Skepticism.
López, D. M., and G. F. Peters. 2011. The Effect of Workload Compression on Audit
Quality. Auditing: A Journal of Practice and Theory, 31 (4), 139-165.
Maharany, et al. 2016. Pengaruh kompetensi, independensi, dan etika profesi auditor
terhadap kualitas audit. Jurnal Akuntansi Aktual, Vol. 3 No.3, hlm 236-242.
Mullis, C.E., & Hatfield, R.C. 2018. The effects of multi-tasking on auditors’
judgment quality. Contemporary Accounting Research 35 (1), 314-333.
Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Muria dan Alim. 2021. Perilaku Etis Dank Ode Etik Akuntan Professional Dalam
Akuntan Public. Jurnal Penelitian Pemikiran Ekonomi, Vol.9, No.1.
Mursita et al. 2019. Ego Depletion and Its Effect on Auditors' Judgment and
Decision-Making Quality. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol.
16, No. 2, hal 225-245.
Murtiasri, Eka & Imam Ghozali. 2006. Anteseden dan Konsekuensi Burnout Pada
Auditor: Pengembangan Terhadap Role Stress Model. Simposium Nasional
Akuntansi 9, Padang.
Putri dan Laksito. 2013. Pengaruh Lingkungan Etika, Pengalaman Auditor Dan
Tekanan Ketaatan Terhadap Kualitas Audit Judgment. Diponegoro Journal
of Accounting,Vol.2,No.2.
Rosadi dan Waluyo. 2017. Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Tekanan Anggaran
Waktu Dan Pengalaman Audit Terhadap Audit Judgment. Jurnal Nominal,
Vol.6 No.1.
39
Rusli dan Wiratmaja. 2016. Komite Audit Sebagai Pemoderasi Pengaruh Workload
Dan Masa Perikatan Audit Pada Kualitas Audit. Jurnal Ilmiah Akuntansi
Dan Bisnis, Vol. 11, No. 1.
Safi’i dan Jayanto. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit
Judgment. Acoounting Analysis Journal 4(4).
Schmeichel, et al. (2003). Intellectual performance and ego depletion: Role of the self
in logical reasoning and other information processing. Journal of Personality
and Social Psychology, 85 (1), 33-46.
Sekaran, Uma dan Roger Bougie, (2017), Metode Penelitian untuk Bisnis:
Pendekatan Pengembangan-Keahlian, Edisi 6, Buku 1, Cetakan Kedua,
Jakarta: Salemba Empat.
Seo et al. 2004. The Determinan Of Job Satisfaction Among Hospital Nurses.
International Journal Of Nursing Studies,41(4),437-446.
Setiawan, Liswan dan Fitriany. 2011. Pengaruh Workload Dan Spesialisasi Auditor
Terhadap Kualitas Audit Dengan Kualitaskomite Audit Sebagai Variabel
Pemoderasi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Volume 8 - No. 1,
hal 36 – 53.
Suryanto, et al. 2018. Determinan Audit Judgment Auditor Pemerintah Pada Audit
Laporan Keuangan Pemeintah Daerah. Jurnal Dinamika Akuntansi Dan
Bisnis, Vol.5(2),195-208
Suryo,Medianto. 2017. Pengaruh Time Budget Pressure Dan Resiko Audit Terhadap
Kualitas Audit. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan, 5(1), 1325-1336.
Sweeney dan Summers. 2002. The Effect Of The Busy Season Workload On Public
Accountants Job Burnout. Behavioral Research In Accounting. 14(1),223-
245.
Trihapsari dan Indah. 2016. Pengaruh Etika, Independensi, Pengalaman Audit Dan
Premature Sign Off Terhadap Kualitas Audit. Accounting Analysis
Journal,5(1).
Vohs, K. D. et al. 2011. Ego Depletion is Not Just Fatigue: Evidence From a Total
Sleep Deprivation Experiment. Social Psychological And Personality
Science, 2 (2), 166-173.
Yulia dan Nayang. 2018. Pengaruh Beban Kerja, Pengalaman, dan Skeptisme
Profesional terhadap Kemampuan Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan.
Jurnal Wahana Riset Akuntansi Vol 6, No. 1.
Zhang, Y. et al. 2017. Cut You Some Slack? an Investigation of The Perceptions of a
Depleted Employee’s Unethicality. Journal of business ethics, 1-11.
42
LAMPIRAN
KUESIONER
Kepada Yth,
Dengan Hormat,
Hormat Saya,
PETUNJUK PENGISIAN
TP J KK SR SL
NO PERTANYAAN 1 2 3 4 5
Dalam beberapa hari terakhir, apakah
Anda merasa seperti sulit untuk
1 mengendalikan pikiran Anda?
TP J KK SR SL
NO PERTANYAAN 1 2 3 4 5
Dalam beberapa hari terakhir, apakah
Anda merasakan tugas anda sangat banyak
1 dari biasanya?
TP J KK SR SL
NO PERTANYAAN 1 2 3 4 5
Akhir-akhir ini, Anda menjadi kurang
mahir dalam menilai bukti audit?
1
Akhir-akhir ini, Anda menjadi kurang
mahir dalam mengenali pola bukti audit?
2
Akhir-akhir ini, Anda lebih mudah
mempercayai opsi pertama yang muncul di
pikiran Anda dan/siap dieksekusi untuk
menghasilkan keputusan?
3
Akhir-akhir ini, Anda menjadi kurang
mahir dalam memberikan gagasan untuk
menghasilkan keputusan?
4
Akhir-akhir ini, Anda lebih mudah
menerima penjelasan klien Anda meskipun
itu lemah?
5
Akhir-akhir ini, Anda tidak memahami
informasi dari klien dan Anda gunakan
untuk menghasilkan keputusan?
6
Akhir-akhir ini, anda lebih mudah
mempercayai dokumen audit yang
disediakan oleh klien anda?
7
Akhir-akhir ini, dokumen audit yang
disediakan oleh klien lansung anda
8 gunakan untuk menghasilkan keputusan?
46
DEMOGRAFI RESPONDEN
1. Posisi Auditor :
2. Masa Kerja :