Anda di halaman 1dari 15

Tugas Individu DosenPengampu

AKUNTANSI MANAJEMEN ANDI IRFAN,S.E,M.Sc.

BAB 3, 4 DAN 5

UIN SUSKA RIAU

Kelas: 5F
DISUSUN OLEH :

NURAINI SYAPUTRI ( 11970323000 )

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS SULTAN SYARIF KASIM RIAU
TAHUN AKADEMIK 2021/ 2022
BAB lll
PERILAKU BIAYA AKTIVITAS

1. Dasar-dasar perilaku biaya


Perilaku biaya adalah istilah umum untuk menggambarkan apakah biaya berubah seiring
dengan perubahan output.
a) Biaya tetap
Biaya tetap adalah suatu biaya yang dalam jumlah total, tetap konstan dalam
rentang yang relevan ketika tingkat output aktivitas berubah.
b) Biaya variable
Biaya variabel adalah biaya yang dalam jumlah total, bervariasi secara
proporsional terhadap perubahan output.
c) Biaya campuran
Biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen tetap dan variabel. Total
biaya = biaya tetap + total biaya variable.
d) Mengklasifikasi biaya sesuai dengan perilaku
Batasan Waktu Penentuan suatu biaya merupakan biaya tetap atau variabel
bergantung pada batasan waktu. Menurut ilmu ekonomi, dalam jangka panjang
(long run), semua biaya adalah variabel. Dalam jangka pendek (short run), paling
tidak satu biaya adalah tetap. Sumber Daya dan Ukuran Keluaran Setiap aktivitas
memerlukan sumber daya untuk menyelesaikan tugas yang harus dilakukan.
Sumber daya dapat meliputi bahan baku, energy atau bahan bakar, tenaga kerja,
dan modal. Masukan-masukan ini digabungkan untuk memproduksi suatu
keluaran.
2. Aktivitas, penggunaan sumber daya, dan perilaku biaya
Biaya-biaya jangka pendek kerap tidak cukup memadai untuk menggambarkan seluruh
biaya yang dibutuhkan untuk mendesain, memproduksi, memasarkan, mendistribusikan,
dan mendukung suatu produk. Perilaku biaya jangka panjang dan jangka pendek
berhubungan dengan aktivitas dan sumber daya yang diperlukan untuk melakukannya.
Kapasitas adalah kemampuan aktual atau potensial untuk melakukan sesuatu. Banyaknya
kapasitas yang diperlukan bergantung pada tingkat kinerja yang diminta.
a) Sumber daya fleksibel
Sangat digunakan dan dibutuhkan. Sumber daya ini diperoleh dari pihak luar dan
tidak membutuhkan komitmen jangka panjang untuk membeli sejumlah sumber
daya tertentu. Jadi, organisasi bebas membeli hanya sebatas jumlah yang
dibutuhkan. Karena biaya sumber daya yang dipasok ketika diperlukan sama
dengan biaya sumber daya yang digunakan, jumlah biaya sumber daya naik ketika
permintaan untuk sumber daya tersebut naik. Oleh karena itu, biaya sumber daya
fleksibel merupakan biaya variable.
b) Sumber daya terikat
Merupakan sumber daya yang dipasok sebelum penggunaan; mereka didapat
dengan menggunakan kontrak eksplisit atau implicit untuk memperoleh sejumlah
sumber daya tertentu, tanpa memandang efektivitas penggunaan jumlah sumber
daya. Sumber daya terikat dapat memiliki kapasitas yang tidak terpakai karena
kapasitas yang tersedia lebih banyak daripada yang digunakan. Pembelian atau
penyewaan gedung dan peralatan adalah contoh bentuk akuisisi sumber daya di
muka.
c) Perilaku biaya bertahap
Biaya bertahap menampilkan tingkat biaya yang konstan untuk rentang keluaran
tertentu dan pada titik tertentu naik ke tingkat biaya lebih tinggi, biaya tersebut
tidak berubah untuk rentang keluaran yang sama.
d) Implikasi-implikasi untuk pengendalian dan pengambilan keputusan
Sistem pengendalian operasional mendorong para manajer untuk lebih
memperhatikan pengendalian atas penggunaan dan pengeluaran sumber daya.
sistem pengendalian operasional yang didesain dengan baik akan memungkinkan
para manajer untuk menilai perubahan permintaan sumber daya yang akan terjadi
dari keputusan tentang bauran produk baru. Penambahan produk baru yang
diselaraskan dengan keinginan pelanggan dapat meningkatkan kebutuhan atau
aktivitas overhead. Jika kapasitas aktivitas tidak cukup, maka pengeluaran sumber
daya harus naik.
Sama halnya jika pengelolaan aktivitas menimbulkan kelebihan kapasitas (dengan
ditemukannya cara mengurangi penggunaan sumber daya), para manajer harus
mempertimbangkan apa yang akan dilakukan dengan kelebihan kapasitas tersebut
secara hati-hati. Menghilangkan kelebihan kapasitas dapat menurunkan
pengeluaran sumber daya sehingga laba meningkat secara keseluruhan.
Alternatifnya, kelebihan kapasitas dapat digunakan untuk meningkatkan jumlah
dan jenis produk sehingga pendapatan dapat meningkat tanpa meningkatkan
pengeluaran.
3. Metode untuk memisahkan biaya campuran menjadi komponen tetap dan variable
Ada tiga metode yang digunakan secara luas untuk memisahkan biaya campuran menjadi
komponen tetap dan variabel, yaitu : metode tinggi-rendah scatterplot dan metode kuadrat
terkecil. Setiap metode menggunakan asumsi hubungan linear. Oleh sebab itu konsep
linearitas perlu ditinjau kembali sebelum membahas metode-metode tersebut secara
mendalam.
a) Asumsi linearitas
Definisi biaya variabel mengasumsikan hubungan linear antara biaya aktivitas dan
penggerak aktivitas terkait. Jika asumsi hubungan linear digunakan, maka masalah
utamanya adalah seberapa baik asumsi ini memperkirakan fungsi biaya yang
mendasarinya. Berikut persamaan garis lurus.
Jumlah biaya = Biaya tetap + (biaya variable perunit x keluaran)
Persamaan linear tersebut adalah rumus biaya. “jumlah Biaya” adalah variabel
terikat (dependent variable) yang merupakan biaya yang akan diperkirakan.
“Keluaran” adalah ukuran aktivitas; keluaran adalah variabel bebas (independent
variable). “Biaya tetap” adalah parameter perpotongan (intercept parameter) dan
bagian tetap dari jumlah biaya. Akhirnya “Biaya per unit” adalah biaya tiap unit
aktivitas yang juga disebut parameter kemiringan (slope parameter).
b) Metode tinggi-rendah
Metode tinggi-rendah (high-low method) adalah suatu metode untuk menentukan
persamaan suatu garis lurus dengan terlebih dahulu memilih dua titik (titik tinggi
dan rendah) yang akan digunakan untuk menghitung parameter perpotongan dan
kemiringan. Titik tinggi didefinisikan sebagai titik degan tingkat keluaran atau
aktivitas tertinggi. Titik rendah didefinisikan sebagai titik dengan tingkat keluaran
atau aktivitas terendah. Persamaan untuk menentukan biaya variabel perunit dan
biaya tetap adalah sebagai berikut.
Biaya Variabel perunit = Perubahan biaya/Perubahan keluaran Biaya variabel
perunit = (biaya tinggi – biaya rendah)/(keluaran tinggi – keluaran rendah) Dan
Biaya tetap = Contoh:
Contoh:
Jumlah biaya titik tinggi – (biaya variabel per unit x Keluaran tinggi) Atau Biaya
tetap = Jumlah biaya titik rendah – (Biaya variabel per unit x Keluaran rendah).
Contoh: Perusahaan Larson, titik tinggi adalah 500 jam penyetelan dengan biaya
sebesar 3.750 atau (500, 3.750). Titik rendah adalah 100 jam penyetelan dengan
biaya sebsar 1.000 atau (100, 1.000). Jika waktu penataan di ketahui 350 jam,
hitunglah:
 Biaya variabel perunit
 Biaya tetap
 Total biaya
c) Metode scatterplot
Metode Scatterplot adalah suatu metode penentuan persamaan suatu garis dengan
menggambarkan data dalam suatu grafik. Langkah pertama dalam menerapkan
metode scatterplot adalah menggambarkan titik-titik data sehingga hubungan
antara biaya penyetelan dan tingkat aktivitas dapat terlihat. Keunggulan signifikan
dari metode scatterplot adalah memungkinkan kita untuk melihat data secar
visual. Kelemahan metode scatterplot adalah tidak ada criteria objektif untuk
memilih garis terbaik.
Contoh:
Dengan asumsi pilihan garis terbaik adalah garis yang melalui titik 1 dan 3, titik 1
ditunjukkan dengan (100, 1.000) dan titik 3 (300, 2.250). Jam penyetelan 350 jam,
hitunglah:  Biaya variabel perunit  Biaya tetap  Total biaya.
d) Metode kuadrat terkecil
Metode kuadrat terkecil menguadratkan setiap deviasi, dan menjumlahkan deviasi
yang dikuadratkan tersebut sebagai ukuran kedekatan keseluruhan. Pengaudratan
deviasi ini menghindari masalah yang disebabkan oleh bauran angka positif dan
negatif. Pada dasarnya, pembandingan ukuran kedekatan dapat menghasilkan
suatu pemeringkatan semua garis dari yang terbaik sampai yang terburuk. Garis
yang lebih mendekati titik dibanding garis lainnya disebut garis kesesuaian terbaik
(best fitting line), yaitu garis dengan jumlah kuadrat deviasi terkecil. Metode
kuadrat terkecil mengidentifikasi garis yang paling sesuai.
e) Penggunaan program regresi
Program regresi spreadsheet menyediakan lebih dari sekedar perkiraan koefisien.
Program ini menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk melihat
kemungkinan persamaan biaya yang dapat dipercaya. Karena rumus biaya regresi
adalah garis yang paling sesuai, rumus ini seharusnya menghasilkan prediksi
biaya yang lebih baik.
4. Keandalan rumus biaya
a) R kuadrat-koefisien deteminasi
Secara statistik, kita dapat menentukan seberapa besar variabilitas dijelaskan dengan
melihat koefisien determinasi atau R kuadrat. Koefisien determinasi atau R kuadrat
adalah presentase variabilitas variabel terikat yang dijelaskan oleh suatu variabel
bebas. Semakin tinggi presentase variabilitas biaya yang dijelaskan, semakin baik
garisnya.karena koefisien determinasi tersebut merupakan presentase variabilitas
yang dijelaskan, nilainya selalu berkisar antara 0 dan 1. Tidak ada batasan yang jelas
untuk koefisien determinasi yang baik dan buruk. Semakin dekat R kuadrat ke-1,
maka semakin baik garisnya.
b) Koefisien korelasi
Koefisien korelasi yaitu akar dari koefisien determinasi. Karena akar dapat bernilai
negatif, nilai koefisien korelasinya berkiar antara -1 dan +1. Jika koefisien
korelasinya positif, maka kedua variabelnya bergerak menuju arah yang sama dan
terdapat korelasi positif. Korelasi positif sempurna akan menghasilkan nilai 1 untuk
koefisien korelasi. Di lain pihak, jika koefisien korelasinya negative, maka kedua
variabel bergerak menuju arah yang dapat diprediksi, tetapi berlawanan arah. Korelasi
negatif sempurna akan menghasilkan koefisien korelasi sebesar -1. Nilai koefisien
korelasi mendekati nol mengidentifikasi tidak adanya korelasi.
c) Regresi berganda
Dalam hal dua atau lebih variabel penjelasan, persamaan linear diperluas untuk
mencakup variabel tambahan.

Jika terdapat dua atau lebih variabel bebas, metode tinggi-rendah dan scatterplot tidak
dapat digunakan. Untungnya, perluasan metode kuadrat terkecil dapat dilakukan
secara langsung. Jika kuadrat terkecil digunakan untuk membuat suatu persamaan
yang melibatkan dua atau lebih variabel penjelas, metodenya disebut regresi berganda
(multiple regression).
5. Penilaian manajerial
Secara sederhana, beberapa manajer menentukan biaya aktivitas tertentu menjadi kategori
tetap dan lainnya menjadi kategori variabel, tanpa menghiraukan kemungkinan biaya
campuran. Kemungkinan lain adalah manajemen mengidentifikasi biaya campuran dan
membagi biaya-biaya ini ke dalam komponen tetap dan variabel dengan memutuskan
bagian bagian biaya yang merupakan biaya tetap dan variabel. Keunggulan dari
penggunaan pertimbangan manajerial untuk memisahkan biaya tetap dan variabel terletak
pada kesederhanaannya. Saat manajer memiliki pengetahuan yang mendalam tentang
perusahaan dan pola biayanya, metode ini dapat memberikan hasil yang baik.
BAB IV
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS

1. Biaya per unit


Perhitungan biaya berdasarkan fungsi dan berdasarkan aktivitas membebankan biaya kepada
objek biaya seperti produk, pelanggan, pemasok, bahan baku, dan jalur pemasaran. Ketika biaya
dibebankan pada objek biaya, biaya per unit adalah total biaya yang berkaitan dengan unit yang
diproduksi dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi. Total biaya/biaya produksi yaitu jumlah
dari bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik.

2. Pertingnya biaya produk per unit


Sistem akuntansi biaya memiliki tujuan pengukuran dan pembebanan biaya sehingga biaya per
unit suatu produk atau jasa dapat ditentukan. Pengukuran biaya meliputi penentuan jumlah
dolar dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead yang digunakan pada
produksi. Sedangkan pembebaban biaya merupakan proses menghubungkan biaya, setelah
diukur, dengan unit yang diproduksi.

3. Cara mendapatkan informasi biaya per unit


Untuk mendapatkan informasi biaya per unit, diperlukan definisi biaya produk, pengukuran
biaya dan pembebanan biaya. Ada dua sistem pengukuran biaya, adalah:
1. Perhitungan biaya aktual: membebankan biaya aktual bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung dan overhead ke produk.
2. Perhitungan biaya normal: membebankan biaya aktual bahan baku langsung dan tenaga kerja
langsung; akan tetapi biaya overhead dibebankan ke produk dengan menggunakan tarif
perkiraan.
Tarif perkiraan adalah suatu tarif yang didasarkan pada perkiraan data dan dihitung dengan
menggunakan rumus:
Tarif perkiraan overhead = biaya yang diperkirakan/penggunaan aktivitas yang diperkirakan.

4. Perhitungan biaya produk berdasarkan fungsi


Perhitungan biaya produk berdasarkan fungsi membebankan biaya dari bahan baku langsung
dan tenaga kerja langsung ke produk dengan menggunakan penelusuran langsung. Sedangkan
untuk membebankan biaya overhead ke produk, menggunakan penggerak aktivitas tingkat unit,
adalah faktor yang menyebabkan perubahan dalam biaya seiring dengan perubahan jumlah unit
yang diproduksi. Selain itu ada empat tingkat kapasitas yang dapat dipilih, yaitu: Kapasitas
aktivitas yang diharapkan adalah output aktivitas yang diharapkan perusahaan dapat tercapai
pada tahun yang akan datang. Kapasitas aktivitas normal adalah output aktivitas rata-rata yang
perusahaan alami dalam jangka panjang (volume normal dihitung lebih dari satu periode).
Kapasitas aktivitas teoritis adalah output aktivitas maksimum secara absolut yang dapat
direalisasikan dengan berasumsi bahwa semua beroperasi secara sempurna. Kapasitas aktivitas
praktis adalah output maksimum yang dapat diwujudkan jika semuanya berjalan dengan efisien.
 Tarif Keseluruhan Pabrik Ada dua tahap untuk menghitung tarif overhead keseluruhan
pabrik. Pertama, biaya overhead yang dianggarkan akan diakumulasikan menjadi satu
kesatuan untuk keseluruhan pabrik. Kedua, biaya overhead dibebankan ke produk,
melalui cara mengkalikan tarif tersebut dengan jumlah total jam tenaga kerja langsung
aktual yang digunakan masing-masing produk.
Contoh: Belring memproduksi dua telepon: telepon nirkabel dan model reguler, perusahaan
tersebut memiliki data perkiraan dan aktual untuk tahun 2015:
Overhead yang dianggarkan 500.000
Aktivitas yang diperkirakan 170.000
Aktivitas aktual 150.000
Overhead aktual 600.000
 Overhead yang Dibebankan.
Overhead yang dibebankan adalah jumlah overhead yang dibebankan ke produksi
aktual pada titik tertentu dalam suatu waktu dan dihitung dengan menggunakan rumus:
Overhead yang dibebankan = tariff overhead x output aktivitas aktual.
 Biaya per unit.
Biaya per unit suatu produk dihitung dengan menjumlahkan biaya utama produk pada
biaya overhead yang dibebankan, kemudian membagi jumlah biaya dengan unit yang
diproduksi.
 Tarif departemen.
Beberapa departemen produksi mungkin lebih banyak menggunakan overhead
daripada departemen produksi lainnya. Produk yang menghabiskan waktu lebih banyak
dalam departemen yang banyak menggunakan overhead seharusnya dibebankan biaya
overhead lebih banyak daripada produk yang menghabiskan waktu sedikit. Tarif
departemen memperhitungkan hal ini sedangkan tarif keseluruhan pabrik tidak
memperhitungkannya karena menggunakan rata-rata.
Penghitungan tarif departemen
Tarif pabrikasi = overhead yang dianggarkan / jam mesin yang diharapkan.
Tarif perakitan = overhead yang dianggarkan/jam TKL.
Overhead yang Dibebankan = (tarif pabrikasi x jam mesin aktual) + (tarif perakitan x jam
TKL aktual).

5. Keterbatasan sistem akuntansi biaya berdasarkan fungsi


Tarif keseluruhan pabrik dan tarif departemen telah digunakan selama beberapa dekade dan
dilanjutkan terus oleh banyak organisasi. Akan tetapi dalam beberapa situasi, tarif-tarif tersebut
tidak berfungsi dengan baik dan dapat menimbulkan distorsi biaya (ketidakakuratan
pembebanan biaya) produk.
Terdapat dua faktor utama yang menyebabkan ketidakmampuan tarif keseluruhan biaya atau
departemen berdasarkan unit untuk membebankan biaya overhead secara tepat. Pertama
adalah proporsi biaya overhead yang tidak berkaitan dengan unit terhadap jumlah biaya
overhead berjumlah besar. Dan kedua adalah tingkat keanekaragaman produknya sangat besar.
 Biaya overhead yang tidak berkaitan dengan jumlah unit.
Dengan hanya menggunakan penggerak biaya aktivitas berdasarkan unit untuk
membebankan biaya ovehead yang tidak berkaitan dengan unit, akan menciptakan
distorsi banyak produk. Tingkat keparahannya tergantung pada berapa proporsi
keseluruhan biaya overhead yang ditunjukkan oleh biaya tingkat non unit ini.
 Perhitungan biaya berdasarkan aktiva.
Pembebanan overhead tradisional melibatkan dua tahap : pertama, baya overhead
dibebankan ke unit organisasi (pabrik atau departemen) dan kedua, biaya overhead
kemudian dibebankan ke produk. Seperti dalam sistem biaya berdasarkan aktivitas,
pertama-tama menelusuri biaya aktivitas dan kemudian produk. Akan tetapi, dalam
sistem biaya ABC menekankan penelusuran langsung dan penelusuran penggerak
(menekankan hubungan sebab-akibat), sedangkan sisem biaya tradisional cenderung
intensif lokasi (sangat mengabaikan hubungan sebab-akibat).
 Identifikasi aktivitas dan atributnya.
Kamus aktivitas mendaftar aktivitas-aktivitas dalam sebuah organisasi bersamaan
dengan atribut aktivitas yang penting. Atribut aktivitas adalah informasi keuangan dan
non keuangan yang menggambarkan aktivitas individual.
 Aktivitas primer adalah aktivitas yang dikonsumsi produk atau pelanggan.
 Aktivitas sekunder adalah aktivitas yang dikonsumsi oleh aktivitas primer.
 Pembebanan biaya pada aktivitas.
Begitu aktivitas diidentifikasikan dan dijelaskkan, tugas berikunya adalah menentukan
berap banyak biaya untuk melakukan tiap aktivitas. Hal ini membutuhkan identifikasi
sumber daya yang dikonsumsi oleh tiap aktivitas.
 Pembebanan biaya aktivitas pada aktivitas lain.
Pembebanan biaya pada aktivitas menlengkapi tahap awal perhitungan biaya
berdasarkan aktivitas. Pada tahap berikutnya, aktivitas diklasifikasikan sebagai primer
dan sekunder. Jika terdapat aktivitas sekunder, maka tahap berikutnya muncul. Pada
tahap berikutnya, biaya aktivitas sekunder dibebankan pada aktivitas-aktivitas yang
memakai outputnya.
 Beban biaya pada produk.
Setelah biaya dari aktivitas primer ditentukan, maka biaya tersebut dapat dibebankan
pada produk dalam suau proporsi sesuai dengn aktivitas penggunaannya, seperti
dengan diukur oleh penggerak aktivitas.

6. Mengurangi ukuran dan kerumitan dari sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas.
Pada tahap pertama perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, aktivitas diidentifikasi, biaya
dihubungkan degan aktivitas individual, dan aktivitas diklasifikasikan sebagai aktivitas primer
dan sekunder. Dalam tahap lanjutan, biaya dari aktivitas sekunder dibebankan ulang pada
aktivitas primer. Biaya dari aktivitas primer dibebankan ulang pada produk atau pelanggan.

Contoh Soal
1. Tarif keseluruhan pabrik
Nabros company memproduksi dua jenis unit stereo yaitu deluxe dan reguler pada tahun
terakhir nabros memproduksi data berikut ini
Overhead yang digunakan $180.000
Aktivitas yang digunakan (dalam jam tenaga kerja langsung) 50.000
Aktivitas aktual (dalam jam tenaga kerja langsung) 51.000
Overhead actual $200.000
Diminta
1. Hitunglah tarif overhead yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan jam tenaga
kerja langsung
2. Berapakah overhead yang dibebankan
3. Berapakah overhead yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dibebankan
4. Hitunglah biaya unit setiap unit stereo
Deluks Regular
Unit yang diproduksi 5000 50.000
biaya utama 40.000 300.000
tenaga kerja langsung 5.000 46.000

Penyelesaian
1. Tarif = $180.000/ 50.000 =$3,60 per jam tenaga kerja langsung
2. Overhead yang dibebankan = $3,60 x 51.000 = $183.600
3. Variansi overhead = $200.000 -183.000=$16.400 dibebankan terlalu rendah
4. Biaya unit
Deluks Regular
Biaya utama. $ 400.00. $300.000
Biaya overhead
$3.60 x 5000. 18.000
$3.60 x 46.000 165.000
Jumlah biaya produksi $58.000 $465.600
Unit yang diproduksi $5000. $50.000
Biaya unit jumlah biaya per unit
$11.60 $ 9.31
BAB V
Manajemen berdasarkan aktivitas

1. Manajemen berdasarkan aktivitas


Manajemen berdasarkan aktivitas (activity based management ABM) berfokus pada
aktivitas dengan tujuan memperbaiki nilai bagi pelanggan dan meningkatkan profitabilitas
yang kokoh memiliki sudut pandang biaya dan sudut pandang proses sudut pandang biaya
berkaitan dengan pembebanan biaya secara akurat dan sudut pandang proses berkaitan
dengan pengurangan biaya dengan meminimalisasi pemborosan.

2. Mengimplementasi ABM
Manajemen berdasarkan aktivitas(ABM) dalah sistem yang lebih komprehensif dari pada
sistem ABC. ABM melibatkan ABC dan menggunakannya sebagai sumber biaya dalam
ABC.ABM melibatkan ABC dan menggunakan sebagai informasi utama.ABM dapat
dipandang sebagai sistem informasi yang bertujuan memperbaiki pengambilan keputusan
dengan menginformasikan biaya yang akurat dan mengurangi biaya dengan mendorong
serta mendukung berbagai usaha perbaikan berkelanjutan.

3. Penyebab kegagalan implementasi ABM.


Sebagai sistem, ABM bisa saja gagal karena berbagai alasan, salah satunya alasan utama
adalah kurangnya dukungan dari manajemen tingkat atas. Dukungan ini tidak hanaya harus
didapatkan sebelum melakukkan proyek implementasi, tetapi juga harus dipertahankan
hilangnya dukungan bisa terjadi jika implenetasi membutuhkan waktu yang terlalu lama
atau hasil yang diharapkan tidak tampak nyata. Hasil yang didapat mungkin tidak seperti
yang diharapakan karena para manajer operasional dan penjualan tidak ahli menggunakan
informasi aktivitas yang baru.

4. Analisis nilai proses


Analisis nilai proses menyediakan informasi mengenai alasan suatu pekerjaan
dilakukandan seberapa baik pekerjaan tersebut dilakukan analisis nilai proses melibatkan
analisis penggerak biaya analisis aktivitas dan pengukuran kinerja dimensi inilah yang
menghubungkan analisis volume proses dengan konsep perbaikan berkelanjutan.

5. Ukuran kinerja aktivitas


Kinerja aktivitas dievaluasi dengan menggunakan tiga dimensi: efisien, kualitas dan
waktu.ukuran keuangan dari efisiensi memungkinkan manajer untuk mengidentifikasi nilai
dolar untuk perbaikan yang potensial dan perbaikan yang tercapai, laporan biaya bernilai
dan tak bernilai tambah, tren dalam biaya, henchmarketing, standar kajian, manajemen
kepastian,dan perhitungan anggaran daur hidup adalah contoh-contoh dari ukuran
keuangan secara efisien aktivitas.

6. Perhitungan biaya pelanggan dan pemasok berdasarkan aktivitas


Penelusuran biaya yang digerakkan pelanggan kepada pelanggan dapat menyediakan
informasi penting untuk manajer keakuratan biaya pelanggan memungkinkan para manajer
untuk membuat keputusan penentuan harga keputusan bauran pelanggan dan keputusan
yang berhubungan dengan pelanggan secara lebih baik sehingga dapat memperbaiki
profitabilitas sama halnya penelusuran biaya digerakkan pemasok dengan pemasok akan.
memungkinkan manajer untuk memilih pemasok yang benar-benar berbiaya rendah
sehingga menghasilkan keunggulan bersaing yang lebih tinggi dan meningkatkan
profitabilitas

Contoh Soal
1. Variansi volume aktivitas kapasitas aktivitas yang tidak digunakan
laporan biaya bernilai dan tak bernilai tambah standar kaizen Pollard manufacturing
telah mengembangkan standar bernilai tambah untuk aktivitas aktivitasnya diantaranya
penggunaan bahan pembelian dan pemeriksaan berikut tingkat output bernilai tambah
dan untuk setiap aktivitas tingkat aktual yang dicapai dan harga standar.

Aktivitas Aktivitas Aktivitas Standar Aktual Harga


pengerak Jumlah Jumlah Standar

Penggunaan ukuran kayu 24.000 30.000 $10


kayu
Pembelian pemesanan 800 1000 50
pembelian
Pemeriksaan jam pemeriksaan 0 4000 12

Asumsikan bahwa biaya pembelian dan penggunaan bahan merupakan sumber daya yang
fleksibel diperoleh sesuai kebutuhan dan pemeriksaan menggunakan sumber daya yang
diperoleh dalam kelompok atau tahap sebesar 2000 jam harga aktual yang dibayar untuk
input sama dengan harga standar
Diminta
1. Asumsikan bahwa usaha perbaikan berkelanjutan mengurangi permintaan
pemeriksaan sebesar 30% selama tahun tersebut (penggunaan aktivitas aktual
menurun 30%) hitunglah variasi volume aktivitas dan variasi kapasitas yang tidak
digunakan untuk aktivitas pemeriksaan jelaskan maknanya Jelaskan juga mengapa
tidak ada volume aktivitas dan variasi kapasitas yang tidak digunakan untuk dua
aktivitas lainnya.
2. Buatlah laporan biaya yang merincikan biaya bernilai tambah dan tak bernilai tambah
3. Anggaplah perusahaan ingin mengurangi semua biaya tak bernilai tambah hingga
30% selama tahun depan buatlah standar kaizen yang biasa digunakan untuk
mengevaluasi kemajuan perusahaan sasaran tersebut berapa banyak hal ini
menghemat pengeluaran sumber daya

Penyelesaian
1.
SP x SQ SP x SQ. SP xSQ
$12 x 0. 12 x 4000. 12 x 2800
$0. 48.000. 33.600
Variasi volume aktivitas $48.000 U
Variasi kapasitas yang tidak digunakan $14.400 F

Variasi volume aktivitas adalah biaya yang tak bernilai tambah versi kapasitas yang
tidak digunakan mengukur biaya dari kapasitas aktivitas yang tidak digunakan kedua
aktivitas lainnya tidak memiliki variasi volume atau variasi obesitas karena hanya
menggunakan standar daya yang fleksibel tidak ada kapasitas aktivitas yang
dibutuhkan sebelum penggunaannya sehingga tidak bisa ada variasi kapasitas yang
tidak digunakan atau variasi volume aktivitas.
2.
Biaya
Bernilai Tambah Tak Bernilai Tambah Total
Penggunaan kayu 240.000 60.000 300.000
Pembelian 40.000 10000 50.000
Pemeriksaan 0 48.000 48.000
Total 280.000 118.000 398.000

3.
Standar kaizen
Jumlah biaya
Penggunaan kayu 28.200 282.000
Pembelian 940 47.000
Pemeriksaan 2.830 33600

Jika standar tersebut terpenuhi maka penghematan adalah sebagai berikut


Penghematan kayu $10 x 1800 = 18000
Pembelian $50 x 60 = 3000
Penghematan 21.000
Tidak ada pengurangan yang terjadi pada pengeluaran sumber daya untuk
pemeriksaan karena hal ini harus dibeli dengan kelipatan 2 ribu dan hanya
1200 jam yang dihemat harus dikurangi 800 jam jadi untuk mencapai
pengurangan dalam pengeluaran sumber daya variasi kapasitas yang tidak
digunakan harus mencapai rp24.000 sebelum pengeluaran sumber daya
bisa dikurangi

Anda mungkin juga menyukai