Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : FARIZKI YANUARDI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044141707

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4210/AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

Kode/Nama UPBJJ : 41/PURWOKERTO

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1.
a) Obyek kos adalah segala sesuatu, dimana kos bisa diukur dan diakumulasi. Obyek kos dapat
berupa produk fisik, jasa, pelanggan, lini produk, proyek, aktivitas, divisi, dan lainnya yang menjadi
kepentingan dan perhatian manajemen
Contoh obyek kos adalah meja(produk). Kos kayu dapat diakumulasi langsung sejumlah niai sumber
daya yang digunakan. Misalnya satu meja menggunakan bahan kayu 1m³ seharga Rp1.000.000, maka
nilai kos kayu sebesar Rp1.000.000. Setelah kayu diolah, kemudian menggunakan pekerja untuk
membuat meja dengan upah Rp 10.000/jam dengan memakan waktu penyelesaian 12 jam. Dalam
membuat meja menggunakan alat dan bahan seperti gergaji, paku, cat, lem, serutan kayu, dan lainnya
yang dapat diakumulasi dengan asumsi rasional karena tidak dapat diobservasi langsung, misalnya
total kos alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan satu meja Rp 2.000.000. Kemudian
terdapat juga kos lain-lain seperti kos sewa gudang,penggunaan listrik, asuransi peralatan, dan
lainnya yang juga tidak bisa diobservasi langsung, dengan misal total kos yang digunakan Rp
3.000.000/bulan.
Keseluruhan kos yaitu Rp6.120.000

b) Kos berdasarkan basis elemen produk


Kos yang merupakan elemen produk adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead
pabrik. Klasifikasi ini menyediakan manajemen dengan informasi yang dibutuhkan untuk
pengukuran pendapatan dan penentuan harga jual. Berikut ini definisi masing-masing kos elemen
produk.
Bahan (materials). Bahan adalah substansi utama yang digunakan dalam produksi
yang akan ditransformasi menjadi produk jadi yang diproses menggunakan tenaga kerja
langsung dan overhead pabrik. Kos bahan dapat dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a. Bahan baku (direct materials). Semua bahan yang dapat diidentifikasi pada produk jadi,
dapat dengan mudah dilacak pada produk, dan merepresentasi kos bahan terbesar dalam
pemroduksian produk tersebut. Contoh bahan baku adalah kayu yang digunakan dalam
perusahaan furnitur.
b. Bahan penolong (indirect materials). Semua bahan yang digunakan dalam pemroduksian
produk yang bukan merupakan bahan baku. Bahan penolong merupakan bagian dari
overhead pabrik. Contoh bahan penolong adalah paku dan lem yang digunakan pada
perusahaan mebel (furniture).
Tenaga Kerja (Labor). Tenaga kerja adalah tenaga fisik atau mental yang digunakan
dalam pemroduksian suatu produk. Tenaga kerja dapat dibagi menjadi dua, yaitu sebagai
berikut.
a. Tenaga kerja langsung (direct labor). Semua tenaga kerja yang digunakan dalam
pemroduksian suatu produk, yang dapat secara mudah dilacak pada produk dan
merepresentasi kos tenaga kerja terbesar dalam pemroduksian produk. Sebagai contoh,
pekerja yang melakukan pemotongan kayu agar memiliki bentuk-bentuk yang siap dirakit
menjadi meja.
b. Tenaga kerja taklangsung (indirect labor). Semua tenaga kerja yang digunakan dalam
pemroduksian produk yang tidak dapat dikategori sebagai tenaga kerja langsung. Tenaga
kerja taklangsung dikategori sebagai overhead pabrik. Sebagai contoh, pengawas pabrik
merupakan tenaga kerja tak langsung.
Overhead Pabrik (Factory Overhead Costs) merupakan akun yang digunakan untuk
mengakumulasi kos bahan penolong, tenaga kerja taklangsung, dan semua kos
pemanufakturan taklangsung. Contoh dari kos overhead pabrik adalah selain bahan
penolong dan tenaga kerja taklangsung, sewa, listrik, air, dan depresiasi pabrik. Kos
overhead pabrik selanjutnya dapat diklasifikasi menjadi kos tetap, variabel, dan campuran
(mixed).

2. (a) Kos prima


Bahan baku digunakan Rp 400.000.000
Tenaga kerja langsung Rp 190.000.000
Total Rp 590.000.000
(b) Kos konversi
Bahan pembantu yang digunakan Rp 75.000.000
Tenaga kerja langsung Rp 190.000.000
Tenaga kerja tidak langsung Rp 100.000.000
Listrik pabrik Rp 60.000.000
Depresiasi gedung pabrik Rp 23.000.000
Pajak bumi bangunan gedung pabrik Rp 13.000.000
Perawatan dan pemeliharaan gedung pabrik Rp 20.000.000
Total Rp 481.000.000
(c) Kos produk
Bahan baku digunakan Rp 400.000.000
Bahan pembantu yang digunakan Rp 75.000.000
Tenaga kerja langsung Rp 190.000.000
Tenaga kerja tidak langsung Rp 100.000.000
Listrik pabrik Rp 60.000.000
Depresiasi gedung pabrik Rp 23.000.000
Pajak bumi bangunan gedung pabrik Rp 13.000.000
Perawatan dan pemeliharaan gedung pabrik Rp 20.000.000
Total Rp 881.000.000

(d) Kos perioda.


Biaya penjualan Rp 100.000.000
Biaya administrasi Rp 50.000.000
Total Rp 150.000.000

3.
PT HASANA
LAPORAN KOS PRODUKSI
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Des 202X
Kos masuk ke proses elama perioda:
Kos bahan baku Rp 150.080.000
Kos tenaga kerja langsung Rp 175.000.000
Kos overhead pabrik Rp 205.200.000
Kos total masuk ke produksi Rp 530.280.000
Ditambah: Sediaan produk dalam proses, 1 Jan 202X Rp 43.500.000 (+)
Kos produksi selama perioda Rp 573.780.000
Dikurangi: Sediaan produk dalam proses, 31 Des 202X Rp 21.500.000 (-)
Kos produk untuk produksi Rp 552.280.000

4.
(a) Jumlah unit ekuivalen : 15.000+(12.500*50%)= 21.250
(b) Kos unit : 170.000.000/21.250= 8.000
(c) Kos unit untuk produk selesai : 15.000*8.000= 120.000.000
(d) PDP akhir :6250*8.000= 50.000.000

Anda mungkin juga menyukai