Anda di halaman 1dari 29

Pertemuan 4

VOLUME BASED
COSTING (1)
Oleh : Fety Nurlia Muzayanah, SE., M.Si
Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik
Tahapan:
1. Menyusun anggaran biaya overhead pabrik
2. Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk
3. Menghitung tariff biaya overhead pabrik
Menyusun Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Perhatikan tingkat kegiatan (kapasitas) yang akan dipakai sebagai dasar
penaksiran biaya overhead pabrik
Kapasitas teoritis (theoretical capacity)
• Kapasitas pabrik/departemen untuk menghasilkan produk pada kecepatan penuh tanpa berhenti selama
jangka waktu tertentu (sangat tidak mungkin)
Penentuan tarif OH pabrik atas dasar kapasitas
• Kapasitas praktis: kapasitas teoritis dikurangi kerugian2 waktu yang tidak
praktis/normal dapat pendekatan
merupakan dihindari karena
jangka
hambatan internal perusahan panjang  tariff biaya OH pabrik akan tetap untuk
jangka waktu yang relative lama
Kapasitas normal (normal capacity)
• Kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan menjual produknya dalam jangka panjang
• Memperhitungkan factor internal persahaan dan kecenderungan penjualan dalam jangka panjang
Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan
• Kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat dicapai dalam tahun yang akan datang
Memilih Dasar Pembebanan Biaya Overhead
Pabrik kepada Produk
Dalam memilik dasar pembebanan biaya , harus dipertimbangkan:
• Jenis biaya OH pabrik yang dominan jumlahnya dalam departemen
produksi
• Sifat-sifat biaya OH pabrik yang dominan tersebut dan eratnya
hubungan sifat-sifat tersebut dengan dasar pembebanan yang akan
dipakai
• Contoh: dalam departemen produksi terdapat 25 jenis elemen biaya
OH pabrik  biaya asuransi bahan baku jumlah relative besar 
biaya asuransi bahan baku bervariasi dengan harga pokok bahan baku
yang diasuransikan  biaya OH pabrik erat hubungannya dengan
harga pokok bahan baku  biaya OH pabrik dibebankan kepada
produk atas dasar biaya bahan baku yang digunakan masing2 produk
Dasar Pembebanan Biaya OH Pabrik kepada
produk
a. Satuan Produk
• Pembebanan biaya langsung kepada produk
• Cocok untuk perusahaan yang hanya memproduksi satu macam produk, jika
produk >1 yang serupa dan berhubungan erat (hanya beda berat dan
volume) pembebanan biaya dilakukan dengan dasar tertimbang / dasar
nilai
𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑂𝐻 𝑝𝑎𝑏𝑟𝑖𝑘
• Tarif biaya OH pabrik per satuan =
𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛
a. Satuan Produk
Contoh:
• Taksiran biaya OH pabrik selama 1 tahun anggaran Rp2.000.000
• Taksiran jumlah produk yang dihasilkan selama tahun anggaran
tersebut 4.000 unit
• Tarif biaya OH pabrik = Rp2.000.000 / 4.000 unit = Rp500 per unit
produk
• Misal: pesanan = 200 unit, maka biaya OH pabrik yang dibebankan =
Rp500 x 200 = Rp100.000
b. Biaya Bahan Baku
• Biaya OH pabrik yang dominan bervariasi dengan nilai bahan baku
(ex: biaya asuransi bahan baku)  dasar yang dipakai untuk
membebankannya kepada produk adalah biaya bahan baku yang
dipakai
• %biaya OH pabrik dari biaya bahan baku yang dipakai =
𝑡𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑂𝐻 𝑝𝑎𝑏𝑟𝑖𝑘
𝑥100%
𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖
• Metode ini terbatas pemakaiannya
• Bila suatu produk dibuat dengan bahan baku yang mahal, sedangkan
produk yang dengan bahan baku lebih murah dengan proses
pengerjaan sama tidak adil
Contoh:
• Taksiran biaya OH pabrik selama 1 tahun anggaran Rp2.000.000
• Taksiran biaya bahan baku selama 1 tahun anggaran Rp4.000.000
• Tarif biaya OH pabrik sebesar: (Rp2.000.000 : Rp4.000.000) x 100%
= 50% dari biaya bahan baku yang dipakai
• Misal suatu pesanan menggunakan bahan baku seharga Rp30.000
• Maka pesanan ini akan dibebani biaya OH pabrik sebesar :
50% x Rp30.000 = Rp15.000
c. Biaya tenaga kerja
• Jika sebagian besar elemen b iaya OH pabrik berhubungan erat dengan
jumlah upah tenaga kerja langsung  dasar pembebanan biaya adalah
biaya tenaga kerja langsung
• %biaya OH pabrik dari biaya tenaga kerja langsung =
𝑡𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑂𝐻 𝑝𝑎𝑏𝑟𝑖𝑘
𝑥 100%
𝑡𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑠𝑢𝑛𝑔
• Kelemahan:
1) biaya OH pabrik harus dipandang sebagai tambahan nilai produk 
depresiasi mesin dan peralatan  tidak mempunyai hubungan dengan
tenaga kerja langsung
2) Jumlah tenaga kerja langsung merupakan jumlah total upah dengan tariff
tinggi dan rendah
Contoh:
• Taksiran biaya OH pabrik selama 1 tahun anggaran Rp2.000.000
• Taksiran biaya tenaga kerja langsung selama 1 tahun anggaran
Rp5.000.000
• Tarif biaya OH pabrik = (Rp2.000.000 : Rp5.000.000) x 100%
= 40% dari biaya tenaga kerja langsung yang dipakai
• Misal biaya tenaga kerja langsung Rp20.000, maka pesanan ini akan
dibebani biaya OH pabrik sebesar: 40% x Rp20.000 = Rp8.000
d. Jam tenaga kerja langsung
• Ada hubungan erat antara jumlah upah dengan jam tenaga kerja
• Tarif biaya OH pabrik per jam tenaga kerja langsung =
𝑡𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑂𝐻 𝑝𝑎𝑏𝑟𝑖𝑘
𝑡𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑚 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑠𝑢𝑛𝑔
Contoh:
• Taksiran biaya OH pabrik selama 1 tahun anggaran Rp2.000.000
• Taksiran biaya jam tenaga kerja langsung selama 1 tahun anggaran 2.000 jam
• Tarif biaya OH pabrik = (Rp2.000.000 : 2.000) = Rp1.000 per jam TKL
• Misal jam tenaga kerja langsung 200 jam, maka pesanan ini akan dibebani
biaya OH pabrik sebesar: Rp1.000 x 200 = Rp200.000
e. Jam mesin
• Biaya OH pabrik bervariasi dengan waktu penggunaan mesin
• Contoh : biaya bahan bakar/listrik untuk menjalankan mesin
𝑡𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑂𝐻 𝑝𝑎𝑏𝑟𝑖𝑘
• Tarif biaya OH pabrik per jam mesin =
𝑡𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑚 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛
Contoh:
• Taksiran biaya OH pabrik selama 1 tahun anggaran Rp2.000.000
• Taksiran biaya jam mesin selama 1 tahun anggaran 10.000 jam mesin
• Tarif biaya OH pabrik = (Rp2.000.000 : 10.000) = Rp200 per jam mesin
• Misal jam tenaga mesin 300 jam, maka pesanan ini akan dibebani biaya OH
pabrik sebesar: 300 x Rp200 = Rp60.000
Menghitung Tarif Biaya Overhead Pabrik

Tarif biaya OH pabrik =

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 𝑝𝑎𝑏𝑟𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛


𝑡𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛𝑎𝑛
Jenis Departemen

Departemen Produksi
• Bertanggung jawab langsung untuk pembuatan barang/jasa yang
dijual kepada pelanggan
• Contoh: departemen perakitan, penyelesaian
Departemen Pendukung
• Menyediakan jasa penting bagi departemen produksi
• Contoh: gudang bahan baku, pemeliharaan, pabrik umum
(depresiasi)
Langkah-langkah Penentuan Tarif Biaya
Overhead Pabrik per Departemen
1. Penyusunan anggaran biaya overhead pabrik per departemen
2. Alokasi biaya overhead departemen pembantu ke departemen
produksi
a. metode alokasi langsung
b. metode alokasi bertahap
3. Perhitungan tariff pembebanan biaya overhead ke departemen
Penyusunan Anggaran BOP per Departemen
Penaksiran biaya OH langsung departemen atas dasar
kapasitas yang direncanakan untuk tahun anggaran

Penaksiran biaya OH tidak langsung departemen

Distribusi biaya OH tidak langsung departemen ke


departemen-departemen yang menikmati manfaatnya

Menjumlah biaya OH pabrik per departemen


Alokasi Biaya OH Pabrik Departemen
Pembantu ke Departemen Produksi
• Metode alokasi langsung (direct allocation method)
• Biaya OH dept. pembantu hanya ke dept. produksi
• Tidak ada departemen pembantu yang memkai jasa departemen pembantu yang
lain
• Metode alokasi bertahap (step method)
• Digunakan jika jasa dari departemen pembantu tidak hanya dipakai oleh
departemen produksi saja, tetapi digunakan pula oleh departemen pembantu
lainnya
• Dibagi menjadi: (a) metode alokasi bertahap memperhitungkan transfer jasa timbal
balik antar departemen pembantu (metode alokasi kontinu dan metode aljabar);
dan (b) metode alokasi bertahap tidak memperhitungkan transfer jasa timbal balik
antar departemen pembantu (metode urutan alokasi yang diatur)
Contoh:
PT Eliona Sari mengolah produknya melalui dua departemen
produksi: departemen A dan departemen B, dan ditunjang
oleh tiga departemen pembantu: departemen X, departemen
Y, dan departemen Z. Anggaran biaya overhead pabrik per
departemen untuk tahun 20x1 adalah sebagai berikut:
PT Eliona Sari

Anggaran Biaya Overhead Pabrik per Departeman Tahun 20X1


(dalam ribu rupiah)

Departemen Produksi Departemen Pembantu


Jenis biaya Overhead Jumlah A B X Y Z
Biaya overhead langsung departemen
Biaya bahan penolong 1.450 550 750 50 75 25
Biaya bahan bakar 1.000 1.000
Biaya tenaga kerja tidak langsung 2.000 750 800 200 150 100
Biaya kesejahteraan karyawan 655 250 300 50 30 25
Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin 1.375 400 500 300 100 75
Jumlah biaya overhead langsung dept 6.480 1.950 2.350 600 1.355 225
Biaya overhead tidak langsung departemen*)
Biaya depresiasi gedung 400 100 120 76 40 64
Biaya asuransi gedung 500 125 150 95 50 80
Jumlah biaya overhead tidak langsung dept 900 225 270 171 90 144
Jumlah biaya overhead pabrik 7.380 2.175 2.620 771 1.445 369
*)Biaya overhead tidak langsung departemen didistribusikan ke departemen-departemen yang menikmati manfaatnya
atas dasar perbandingan luas lantai
Departemen yang menikmati Proporsi luas lantai
Luas lantai (m2)
manfaat biaya (b/8.000) x 100%
a b c
Departemen A 2.000 25%
Departemen B 2.400 30%
Departemen X 1.520 19%
Departemen Y 800 10%
Departemen Z 1.280 16%
Jumlah 8.000 100%

PT Eliona Sari
Taksiran Jasa Departemen-Departemen Pembantu yang Dipakai oleh Departemen Produksi
Departemen Pembantu Departemen Produksi A Departemen Produksi B
Departemen X 75% 25%
Departemen Y 45% 55%
Departemen Z 60% 40%
PT Eliona Sari
Alokasi Biaya OH Pabrik Departemen Pembantu ke Departemen Produksi
(dalam ribu rupiah)
Departemen Produksi Departemen Pembantu
Keterangan
A B X Y Z
Jumlah biaya overhead langsung dan tidak langsung departemen 2.175 2.620 771 1.445 369
Alokasi biaya OH departemen Z 276,75 92,25 - 369
Alokasi biaya OH departemen Y 650,25 794,75 - 1.445
Alokasi biaya OH departemen X 462,60 308,40 - 771
Jumlah alokasi biaya OH dari departemen pembantu 1.389,60 1.195,40 - - -
Jumlah biaya departemen produksi setelah menerima alokasi
biaya dari departemen pembantu 3.564,60 3.815,40
Metode Alokasi Bertahap yang Memperhitungkan
Jasa Timbal Balik Antar Departemen Pembantu
Metode Alokasi Kontinu
• Biaya OH pabrik departemen pembantu yang saling memberikan jasa
dialokasikan secara terus menerus  jumlah biaya OH yang belum
dialokasikan menjadi tidak berarti
• Contoh: Biaya OH langsung dan tidak langsung departemen-departemen
pembantu dan produksi selama tahun anggaran 20X3 diperkirakan sbb:
Departemen Produksi Departemen Pembantu
Departemen A Rp9.000.000 Departemen X Rp3.000.000
Departemen B Rp15.000.000 Departemen Y Rp5.000.000
Dipakai di
Alokasi Biaya OH Pabrik dengan Metode Alokasi Kontinu
Departemen Pembantu Departemen Produksi Departemen X Departemen Y
X Y A B Biaya OH langsung dan tidak langsung departemen 3.000.000 5.000.000
Jasa Departemen X 10% 65% 25% Alokasi biaya OH Departemen X *) - 3.000.000 300.000
Jasa Departemen Y 20% 45% 35% - 5.300.000
Alokasi biaya OH Departemen Y 1.060.000 - 5.300.000
1.060.000 -
Jumlah biaya OH dept X setelah Alokasi biaya OH Departemen X - 1.060.000 106.000
- 106.000
menerima alokasi biaya dari dept Y
Alokasi biaya OH Departemen Y 21.200 - 106.000
Rp4.081 .632 (Rp3.000.000 + 21.200 -
Rp1.060.000 + Rp21.200 + Rp424 + Alokasi biaya OH Departemen X - 21.200 2.120
Rp8 - 2.120
Alokasi biaya OH Departemen Y 424 - 2.120
424 -
Sedangkan jumlah biaya OH dept Y
Alokasi biaya OH Departemen X - 424 42
setelah menerima aloikasi dari - 42
dept X adalah Rp5.408.163 Alokasi biaya OH Departemen Y 8 - 42
(Rp5.000.000 + Rp300.000 + 8 -
Rp106.000 + Rp2.120 + Rp42 + Alokasi biaya OH Departemen X - 8 1
- 1
Rp1)
*)Biaya OH dept X sebesar Rp3.000.000 tersebut seharusnya dialokasikan pula ke
departemen produksi, tetapi dalam perhitungan ini jumlah biaya OH yang dialokasikan ke
dept2 produksi tiadk dotulis. Hal ini disebabkan karena tujuan metode alokasi kontinu
adalah untuk menghitung jumlah biaya OH dept pembantu setelah menerima alokasi
biaya dari dept pembantu yang lain.
Metode Aljabar
• x = jumlah biaya departemen X setelah menerima alokasi biaya dari
departemen Y
• y = jumlah biaya departemen Y setelah menerima alokasi biaya dari
departemen X
• Maka:
𝑥 = 3.000.000 + 0,20 𝑦

𝑦 = 5.000.000 + 0,10 𝑥
x = 3.000.000 + 0,20 y
x = 3.000.000 + 0,20 (5.000.000 + 0,10 x)
= 3.000.000 + 1.000.000 + 0,02 x
x – 0,02 x = 4.000.000 y = 5.000.000 + 0,10 x
0,98 x = 4.000.000 = 5.000.000 + 0,10 (4.081.633)
x = 4.081.633 = 5.408.163

Departemen Pembantu Departemen Produksi


X Y A B
Biaya OH langsung dan tidak langsung
departemen Rp 3.000.000,00 Rp 5.000.000,00 Rp 9.000.000,00 Rp 15.000.000,00
Alokasi biaya OH departemen X - 4.081.632 408.163 2.653.061 1.020.408
Alokasi biaya OH departemen Y 1.081.633 - 5.408.163 2.433.673 1.892.857
Jumlah biaya OH setelah alokasi Rp 0 Rp - Rp 14.086.735 Rp 17.913.265
Metode Alokasi Bertahap yang Tidak
Memperhitungkan Transfer Jasa Timbal Balik Antar
Departemen Pembantu
• Metode alokasi kontinu dan aljabar akan menimbulkan kesulitan
dalam perhitungan apabila perusahaan memiliki banyak departemen
pembantu
• Dalam praktiknya metode alokasi bertahap yang banyak digunakan
adalah metode urutan alokasi yang diatur
Karakteristik:
• Biaya overhead departemen pembantu dialokasikan secara bertahap
• Alokasi biaya overhead departemen pembantu diatur urutannya
sedemikian rupa sehingga arus alokasi biaya menuju satu arah
• Pedoman umum dalam mengatur urutan alokasi biaya:
• Biaya OH dept pembantu yang jasanya paling besar dipakai dept lain dialokasikan
pada urutan pertama
• Urutan alokasi biaya dapat juga didasarkan pada urutan besarnya biaya OH pada
masing2 departemen pembantu
• Dept pembantu yang paling banyak menerima jasa diletakkan paling akhir
• Selama melakukan alokasi biaya OH harus diperhatikan pedoman umum
berikut:
• Tidak diadakan alokasi biaya OH ke dalam dept yang biaya OHnya telah habis
dialokasikan ke dept lain
• Dept pembantu yang saling memberikan jasa, bila jumlahnya tidak material dan
saling mengkompensasi, tidak diadakan alokasi biaya OH ke dalamnya
Tugas Kelompok
• Silakan Bentuk Kelompok 4-5 orang
• Cari jurnal/artikel ilmiah/skripsi/tesis tentang alokasi biaya
departemen pendukung/pembantu ke departemen produksi (minimal
2 jurnal)
• Review dan bandingkan antara kedua artikel ilmiah
• Buat laporan PPT/Word
• Lampirkan bukti SS diskusi kelompok
• Pengumpulan H-1 Kuliah Pertemuan 5
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai