Apa itu Biaya overhead pabrik (BOP)? Biaya overhead pabrik (BOP) atau biaya
produksi tidak langsung adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung.
Dalam perhitungan harga pokok, biaya overhead pabrik yang terjadi sangat sulit
untuk secara langsung dibebankan kepada produk.
Sehingga BOP yang dibebankan kepada produk biasanya atas dasar tarif biaya
overhead pabrik tunggal atau tarif biaya overhead pabrik departemen. Untuk lebih
jelasnya berikut merupakan penjelasannya.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Biaya overhead pabrik atau BOP
adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Biaya tersebut antara lain biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung,
penyusutan aktiva tetap pabrik, biaya sewa gedung pabrik, biaya listrik pabrik,
biaya pemeliharaan, penyusutan mesin pabrik, dan lain sebagainya.
Contoh:
Taksiran BOP pada suatu periode adalah Rp.7.500.000 dan taksiran produk yang
dihasilkan pada periode yang bersangkutan adalah 15.000 unit. Hitunglah besarnya
tariff BOP per unit dan BOP yang dibebankan pada produk, jika produk yang
dihasilkan pada periode yang bersangkutan adalah 12.000 unit.
Jawab:
Rp.7.500.000 / Rp.500
Tarif BOP per unit =
15.000 =
Berdasarkan BOP yang dibebankan pada produk adalah % BOP dari bahan yang
dikeluarkan pada periode yang bersangkutan.
Contoh:
Taksiran BOP pada periode tertentu adalah Rp.2.500.000 dan taksiran biaya bahan
baku yang dipakai pada periode yang bersangkutan adalah Rp.2.000.000.
Hitunglah % tarif BOP dari bahan dan hutang juga besarnya BOP yang dibebankan
pada suatu produk jika menurut catatan biaya bahan yang dikeluarkan untuk produk
tertentu adalah Rp.150.000.
Jawab:
Rp.2.500.000 / 1,25%
Tarif BOP dari bahan =
Rp.2.000.000 x 100% =
BOP yang dibebankan pada Rp.187.500
1,25% x Rp.150.000 =
produk adalah =
Rp.1.000.000 / 80%
Tarif BOP dari BTKL =
Rp.1.250.000 x 100% =
Atau jika BOP tidak disebutkan secara rinci bisa di-jurnal sebagai berikut ini.
Jika selisih BOP dibebankan ke rekening atau akun HPP (Harga Pokok Penjualan)
• Jurnal BOP lebih dibebankan
Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
Buatlah jurnal yang dibutuhkan untuk mencatat BOP jika tariff BOP berdasarkan
jam mesin
Jawab:
• Jurnal untuk mencatat pembelian BOP.
Keterangan:
Tarif BOP = Rp.18.000.000 / 45.000 = Rp.400 / jam mesin
• Jurnal yang dipakai untuk mencatat selisih BOP dan menutup BOP
dibebankan ke BOP sesungguhnya.
Jika BOP sesungguhnya lebih besar dari BOP yang dianggarkan pada kapasitas
sesungguhnya, maka akan timbul selisih rugi.
Sebaliknya jika BOP sesungguhnya lebih kecil dari BOP yang dianggarkan pada
kapasitas sesungguhnya, maka akan timbul selisih untung.
• Selisih kapasitas
Selisih kapasitas adalah selisih BOP dari perbedaan antara BOP tetap yang
dianggarkan dengan BOP tetap yang dibebankan kepada produk. Maka secara
umum selisih kapasitas bisa dihitung dengan rumus berikut ini.
Jika BOP tetap yang dianggarkan lebih besar dari BOP tetap yang dibebankan pada
produk, maka akan timbul selisih rugi.
Sebaliknya jika BOP tetap yang dianggarkan lebih kecil dari BOP tetap yang
dibebankan pada produk akan timbul selisih untung.
Contoh:
Suatu perusahaan industri pada periode tertentu mempunyai data sebagai berikut.
• Selisih kapasitas