Anda di halaman 1dari 10

BIAYA OVERHEAD PABRIK (SINGLE TARIF)

Biaya overhead pabrik (factory overhead cost) disebut juga factory burden, manufacturing expense,
manufactoring overhead, factory expense, dan indirect manufactoring cost.
Merupakan biaya yang terjadi atau dibebankan dalam suatu proses produksi selain bahan baku dan tenaga
kerja langsung. Biaya ini tidak nampak atau tidak dapat ditelusuri langsung baik ke produk maupun ke
volume produksi.
Sifat biaya overhead yaitu memiliki perilaku biaya yang bersifat tetap (fixed), variabel dan semi variabel jika
dihubungkan dengan volume produksi. Ada beberapa alasan mengapa biaya overhead pabrik dibebankan
pada harga pokok produk berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka yaitu
1. Terdapat biaya overhead yang terjadi secara sporadis artinya biaya overhead terjadi secara tiba-tiba
dan mempunyai nilai yang material. Misal biaya mesin yang rusak berat, dan perbaikan dilakukan
pada waktu tertentu. Jika biaya overhead dibebankan berdasarkan biaya sesungguhnya akan
mempengaruhi harga pokok produk.
2. Terdapat biaya overhead pabrik yang terjadi secara berkala baik di awal maupun di akhir bulan atau
tahun, misalnya biaya tenaga kerja tidak langsung dengan gaji bulanan, biaya listrik dari PLN, biaya
penyusutan aktiva tetap pabrik, biaya asuransi pabrik, biaya keamanan dan lingkungan, biaya air
minum dari PDAM.
3. Biaya overhead pabrik merupakan biaya yang tidak dapat ditelusuri ke produk atau proses produksi
tertentu. Misalnya biaya penyusutan gedung pabrik.
Tarif biaya overhead pabrik dapat diklasifikasikan dalam tiga macam yaitu
4. Tarif tunggal (plant wide rate), yaitu penerapan satu tarif untuk satu pabrik, walaupun proses
produksi melewati beberapa tahap.
5. Tarif per departemen produksi (departemental overhead rate) yaitu penerapan tarif untuk setiap
departemen atau setiap tahap proses produksi. Jadi dalam satu pabrik diterapkan beberapa tarif
biaya overhead.
3. Tarif berdasarkan aktivitas (activity base) yaitu penerapan tarif didasarkan pada setiap aktivitas yang ada
dalam proses produksi untuk setiap tahap proses produksi.

TARIF KONVENSIONAL
1. TARIF TUNGGAL
2. TARIF PER DEPARTEMEN PRODUKSI

TARIF BIAYA PRODUKSI

TARIF MODERN
1. TARIF BERDASARKAN AKTIVITAS
PENENTUAN TARIF TUNGGAL BIAYA OVERHEAD PABRIK

Tahapan penentuan tarif biaya overhead pabrik adalah


1. Menyusun biaya overhead pabrik yang timbul dalam jangka waktu tertentu (satu tahun) sebagai anggaran
biaya overhead pabrik.

2. Menentukan dasar pembebanan bisa berupa biaya tenaga kerja (direct labor cost), biaya bahan baku (material
cost), jam tenaga kerja (direct labor cost), biaya bahan baku (material cost), jam tenaga kerja langsung (direct
labor cost hours), jam mesin (machine hours), physical output atau dasar lain yang ditentukan manajemen.

3. Dalam penentuan dasar pembebanan berupa kapasitas lain atau jam, harus dipertimbangkan kapasitas mana
yang akan digunakan. Ada beberapa level kapasitas yaitu
a. Kapasitas teoritis (theoritical capacity) yaitu kemampuan fasilitas apabila digunakan dalam kondisi penuh
b. Kapasitas praktis (practical capacity) yaitu kemampuan suatu fasilitas dengan memperhatikan hambatan
internal misalnya untuk perbaikan adanya lembur, pegawai yang malas atau peralihan.
c. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan (expected actual capacity) yaitu kemampuan suatu fasilitas
dalam suatu periode tertentu dalam jangka pendek (misalnya satu periode akuntansi). Kapasitas ini
memperhatikan hambatan internal maupun eksternal.
d. Kapasitas normal (normal capacity) yaitu kemampuan suatu fasilitas dalam jangka panjang (umur
ekonomis) dengan memperhatikan hambatan lebih stabil dari suatu periode ke periode yang lain.

4. Menentukan atau menghitung tarif biaya overhead pabrik dengan formula sebagai berikut :
TARIF BOP = ANGGARAN/AKTUAL BOP
DASAR PEMBEBANAN
PENGGUNAAN DASAR PEMBEBANAN DALAM PENENTUAN TARIF
1. Dasar Biaya Bahan Baku
Dasar penggunaan apabila jenis bahan dan nilainya relatif homogin, mempunyai hubungan yang signifikan
antara biaya bahan dan BOP pada masa lalu. Contoh
Pada tahun 2004 diproduksi 200.000 unit sepatu diperlukan biaya sebagai berikut
Biaya bahan Rp. 350.000.000
Biaya tenaga kerja Rp. 200.000.000 (100.000 jam tenaga kerja)
Biaya overhead pabrik Rp. 300.000.000
Pada Januari 2005 diproduksi 15.000 unit sepatu dengan biaya sebagai berikut
Biaya bahan Rp. 18.000.000
Tenaga Kerja 12000jam@ Rp.2.000 Rp. 24.000.000
Hitung harga pokok produksi jika biaya overhead pabrik dibebankan berdasarkan biaya bahan baku.
Jawab
2. Menentukan biaya tenaga kerja langsung
Rp.200.000.000/100.000 = Rp.2.000/jam
2. Tarif biaya overhead pabrik
Rp.300.000.000/Rp.350.000.000 x 100 % = 116.67 %
3. Menghitung harga pokok untuk 15.000 unit sepatu yang diproduksi Januari 2005
Biaya bahan baku Rp. 18.000.000
Biaya TK 12000jam@ Rp.2.000 Rp. 24.000.000
Biaya BOP 116,67 % x Rp.24.000.000 Rp. 21.000.000
Total Biaya produksi 12.000 unit Rp. 63.000.000
2. Dasar biaya tenaga kerja atau jam kerja langsung
Biaya tenaga kerja atau jam tenaga kerja langsung dipergunakan sebagai dasar pembebanan biaya
overhead pabrik, dengan beberapa alasan
a. Biaya tenaga kerja merupakan biaya yang cukup material dan dibayar berdasarkan jam.
b. Biaya overhead pabrik didominasi biaya tenaga kerja tidak langsung.
c. Ada hubungan yang erat antara biaya overhead pabrik dengan biaya tenaga kerja atas dasar jam.
Contoh
Pada tahun 2004 diproduksi 200.000 unit sepatu diperlukan biaya sebagai berikut
Biaya bahan Rp. 350.000.000
Biaya tenaga kerja Rp. 200.000.000 (100.000 jam tenaga kerja)
Biaya overhead pabrik Rp. 300.000.000
Pada Januari 2005 diproduksi 15.000 unit sepatu dengan biaya sebagai berikut
Biaya bahan Rp. 18.000.000
Tenaga Kerja 12000jam@ Rp.2.000 Rp. 24.000.000
Hitung harga pokok produksi jika biaya overhead pabrik dibebankan berdasarkan biaya tenaga kerja
langsung dan jam tenaga kerja langsung
Jawab
Hitung tarif tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
1. Tarif tenaga kerja langsung = Rp.200.000.000/100.000 jam = Rp.2.000/jam
2. Tarif biaya overhead = Rp.300.000.000/100.000 = Rp.3.000
3. Menghitung harga pokok produksi untuk 15.000 pasang sepatu pada tahun 2005 yaitu
Biaya bahan baku Rp. 18.000.000
Biaya TK 12000jam@ Rp.2.000 Rp. 24.000.000
Biaya BOP 12.000x @ Rp.3.000 Rp. 36.000.000
Total Biaya produksi 12.000 unit Rp. 78.000.000
Jika digunakan dasar biaya tenaga kerja dalam pembebanan biaya overhead maka tarifnya
Tarif biaya overhead = 300.000.000/200.000.000 x 100 % = 150 %
Maka harga pokok produksi
Biaya bahan baku Rp. 18.000.000
Biaya TK 12000jam@ Rp.2.000 Rp. 24.000.000
Biaya BOP 150 %x Rp.24.000.000 Rp. 36.000.000
Total Biaya produksi 12.000 unit Rp. 78.000.000
3. Dasar Jam Mesin
Dapat dijadikan dasar pembebanan biaya overhead apabila biaya mesin (depresiasi, pemeliharaan)
mendominasi biaya overhead pabrik. Artinya mempunyai persentase yang lebih besar dibandingkan dengan
gabungan biaya lainnya. Biasanya pada industri pada modal. Contoh
Pada tahun 2004 diproduksi 200.000 unit sepatu diperlukan biaya sebagai berikut
Biaya bahan Rp. 350.000.000
Biaya tenaga kerja Rp. 200.000.000 (100.000 jam tenaga kerja)
Biaya overhead pabrik Rp. 300.000.000
Jam mesin sebanyak 50.000 jam
Pada Januari 2005 diproduksi 15.000 unit sepatu dengan biaya sebagai berikut
Biaya bahan Rp. 18.000.000
Tenaga Kerja 12000jam@ Rp.2.000 Rp. 24.000.000
Jam mesin sebanyak 7.000 jam
Hitung harga pokok produksi jika biaya overhead pabrik berdasarkan jam mesin
Jawab

1. Tarif biaya tenaga kerja langsung = Rp.200.000.000/ 100.000 jam = Rp.2.000/jam


2. Tarif biaya overhead pabrik = Rp.300.000.000/50.000 jam = Rp.6.000/jam
3. Menghitung harga pokok untuk 15.000 unit sepatu yang diproduksi tahun 2005 yaitu
Biaya bahan baku Rp. 18.000.000
Biaya TK 12000jam@ Rp.2.000 Rp. 24.000.000
Biaya BOP 7000 jam x Rp.6.000 Rp. 42.000.000
Total Biaya produksi 12.000 unit Rp. 84.000.000
4. Dasar unit produk
Paling cocok pada unit yang diproduksi bersifat homogen baik dari segi harga dan ukuran serta jenisnya
Contoh
PT Industri Gula Pasir pada tahun 2004 memproduksi gula sebanyak 200.000 kg dengan biaya sebagai berikut
Biaya bahan Rp. 350.000.000
Biaya tenaga kerja Rp. 200.000.000 (100.000 jam kerja)
Biaya overhead pabrik Rp. 300.000.000
Pada Januari 2005 diproduksi 15.000 gula dengan biaya sebagai berikut
Biaya bahan Rp. 18.000.000
Tenaga kerja 12.000 jam @ Rp.2.000 Rp. 24.000.000
Hitung harga pokok produksi jika biaya overhead pabrik dibebankan berdasarkan jam mesin
Jawab

1. Tarif biaya tenaga kerja langsung = Rp.200.000.000/ 100.000 jam = Rp.2.000/jam


2. Tarif biaya overhead pabrik = Rp.300.000.000/200.000 kg = Rp.1.500/kg
3. Menghitung harga pokok untuk 15.000 kg gula yang diproduksi tahun 2005 yaitu
Biaya bahan baku Rp. 18.000.000
Biaya TK 12000jam@ Rp.2.000 Rp. 24.000.000
Biaya BOP 15.000 kg x Rp.1.500 Rp. 22.500.000
Total Biaya produksi 15.000 kg gula Rp. 64.500.000

BIAYA OVERHEAD KURANG/LEBIH DIBEBANKAN


Biaya overhead pabrik yang kurang atau lebih dibebankan (over or underapplied) diperoleh dari perbandingan
antara biaya overhead pabrik sesungguhnya (actual overhead) dengan biaya overhead pabrik yang dibebankan.

Actual Overhead > Applied Overhead = Under Applied


Actual Overhead < Applied Overhead = Over Applied
Contoh Soal

Berdasarkan contoh di atas, dengan anggapan dasar pembebanan jam tenag akerja langsung, maka biaya
overhead yang kurang/lebih dibebankan akan tampak sebagai berikut :
Biaya Overhead Sesungguhnya Rp. 21.300.000
Biaya Overhead Dibebankan Rp. 18.750.000
Kurang Dibebankan Rp. 2.550.0000

PERLAKUAN BIAYA OVERHEAD KURANG/LEBIH DIBEBANKAN


Dicatat dalam rekening selsiih biaya overhead pabrik apabila pada periode akuntansi masih terdapat selisih
lebih atau kurang. Ada dua cara
1. Dibebankan ke ikhtisar Rugi Laba atau Harga Pokok Produksi
Jurnalnya
Debet Harga Pokok Penjualan Rp. 2.550.000
Kredit Selisih Biaya Overhead Pabrik Rp.2.550.000
2. Apabila nilai selisih relatif besar (material maka lebih baik selisih tersebut dialokasikan pembebanannya
ke rekening persediaan barang dalam proses, persediaan barang jadi dabn harga pokok penjualan
Contoh
Barang Dalam Proses Rp. 14.000.000
Persediaan Barang Jadi Rp. 36.000.000
Harga Pokok Penjualan Rp.150.000.000
Rp.200.000.000
Biaya overhead pabrik yang kurang dibebankan senilai Rp.2.550.000 dialokasikan sebagai berikut
Persediaan dalam proses 14/200xRp.2.550.000 = Rp.178.500

Persediaan barang jadi 36/200xRp.2.550.000 = Rp. 459.000

Harga Pokok Penjualan 150/200 x Rp.2.550.000 =Rp. 1.912.500

Jurnalnya
Debet Barang Dalam Proses Rp. 178.500
Debet Persediaan Barang Jadi Rp. 459.000
Debet Harga Pokok Penjualan Rp. 1.912.500
Kredit Biaya Overhead Sesungguhnya Rp. 2.550.000

Anda mungkin juga menyukai