Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

AKUNTANSI BIAYA
Perhitungan Dan Pengendalian BOP

Kelompok 1

Anisa Nuratmi A021181004


Nur Rizqi A021181042
Andi Riska Wulandari A031181302

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
Makassar 2019
A. Overhead Pabrik (BOP)
Adalah bahan baku tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung serta biaya-
biaya tidak langsung lainnya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke produk
selesai atau tujuan akhir biaya.

B. BOP Normal Vs BOP Sesunguhnya


Perbedaan Biaya Overhead Pabrik Normal dengan Sesungguhnya Biaya overhead
pabrik yang dibebankan kepada produk dapat berupa biaya overhead pabrik
sesungguhnya atau biaya overhead pabrik yang ditentukan di muka. Jika biaya overhead
pabrik dibebankan sebesar biaya sesungguhnya maka harga pokok produk baru dapat
ditentukan setelah semua biaya overhead pabrik sesungguhnya telah terkumpul.
Padahal penentuan harga pokok produk diperlukan pada saat barang selesai diproses.
Untuk itu, perlu ditetapkan biaya overhead pabrik yang ditentukan di muka atas dasar
kapasitas normal.
 Kapasitas Normal
Adalah kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan menjual produknya
dalam jangka panjang. Jika dalam penentuan kapasitas praktis hanya
diperhitungkan kelonggaran-kelonggaran waktu akibat faktor-faktor intern
perusahaan, maka dalam penentuan kapasitas normal diperhitungkan pula
kecenderungan penjualan dalam jangka panjang.
 Kapasitas Sesungguhnya
Kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat dicapai dalam tahun
yang akan datang. Untuk kelemahanya yaitu akan berakibat terjadinya perbedaan
yang besar pada tarif Biaya Overhead Pabrik dari tahun ke tahun dan sebagai akibat
perubahan yang besar pada tarif Biaya Overhead Pabrik dari periode ke periode.

C. Tingkat Kapasitas Produksi


Tingkat Produksi Biaya overhead pabrik yang ditentukan di muka dihitung
dengan penyebut/pembagi kapasitas produksi. Tingkat kapasitas produksi yang dapat
digunakan sebagai penyebut adalah:
(1) kapasitas produksi teoritis atau ideal,
(2) kapasitas produksi praktis atau realistis,
(3) kapasitas produksi normal atau jangka panjang, dan
(4) kapasitas produksi yang diharapkan atau jangka pendek.

Kapasitas produksi teoritis atau ideal adalah kapasitas produksi maksimum yang
dapat diproduksi oleh perusahaan tanpa hambatan intern maupun hambatan ekstern.
Hambatan intern misalnya setup time, reparasi dan pemeliharaan mesin, libur nasional,
dan libur mingguan. Hambatan ekstern misalnya kekosongan pesanan penjualan. Pada
tingkat kapasitas ini, pabrik dianggap bekerja 24 jam sehari, 7 hari seminggu, 52
minggu setahun tanpa henti sehingga tercapai kapasitas produksi 100%.
Kapasitas produksi praktis atau realistis adalah kapasitas kapasitas produksi maksimum
yang dapat dicapai oleh perusahaan dengan mempertimbangkan hambatan intern. Pada
kapasitas ini dianggap hambatan-hambatan esktern tidak ada.
Kapasitas produksi normal atau jangka panjang adalah kapasitas produksi yang
didasarkan pada kapasitas produksi praktis dengan mempertimbangkan permintaan
terhadap produk. Pada kapasitas ini sudah dipertimbangkan baik hambatan intern
maupun hambatan ekstern jangka panjang, umumnya dalam jangka waktu 5 tahun,
Kapasitas produksi yang diharapkan atau jangka pendek adalah kapasitas
produksi yang didasarkan atas taksiran produksi periode yang akan datang. Dalam satu
periode, kapasitas produksi yang diharapkan dapat lebih besar, sama, atau lebih kecil
dari pada kapasitas produksi normal. Dalam jangka panjang, total kapasitas produksi
yang diharapkan harus sama dengan total kapasitas produksi normal.

D. Dasar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik


Penentuan tarif biaya overhead pabrik dapat menggunakan dasar pembebanan
yang dapat dipilih dari salah satu dasar berikut ini:
1. Jumlah satuan produk.
2. Biaya bahan baku.
3. Biaya tenaga kerja langsung.
4. Jam tenaga kerja langsung.
5. Jam mesin.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan di dalam memilih dasar pembebanan
biaya overhead pabrik adalah sebagai berikut:
 Memilih dasar pembebanan yang mempunyai hubungan lebih dekat dengan fungsi
biaya overhead pabrik.
a. Apabila biaya overhead pabrik didominasi oleh elemen-elemen biaya yang
berhubungan dengan biaya bahan (material oriented overhead) seperti biaya
sewa gudang, asuransi gudang, biaya bahan baku penolong, maka dasar
pembebanan yang lebih dekat dengan biaya overhead pabrik adalah biaya
bahan baku.
b. Apabila biaya overhead pabrik didominasi oleh elemen-elemen biaya yang
berhubungan dengan biaya tenaga kerja (labor oriented overhead) seperti biaya
gaji pengawas, biaya tenaga kerja tidak langsung, maka dasar pembebanan
yang lebih dekat dengan biaya overhead pabrik adalah biaya tenaga kerja
langsung atau jam tenaga kerja langsung.
c. Apabila biaya overhead pabrik didominasi oleh elemen-elemen biaya yang
berhubungan dengan biaya penyelenggaraan fasilitas pabrik (investment
oriented overhead) seperti biaya reparasi dan pemeliharaan mesin, biaya
asuransi mesin, biaya penyusutan mesin, maka dasar pembebanan yang lebih
dekat dengan biaya overhead pabrik adalah jam mesin.
d. Apabila biaya overhead pabrik relatif merata pada elemen-elemen biaya yang
mempunyai hubungan erat dengan biaya bahan, biaya tenaga kerja atau biaya
penyelenggaraan fasilitas pabrik, maka dipilih dasar pembebanan yang paling
mudah penggunaannya yaitu jumlah satuan produk.
 Dasar pembebanan biaya overhead pabrik yang dipilih harus dapat memperkecil
biaya dan pekerjaan administrasi.

Faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan di dalam penentuan tarif biaya


overhead pabrik ada empat:
 Tingkat aktivitas yang dipakai:
a. Kapasitas teoritis atau kapasitas ideal yaitu kapasitas yang maksimal atau
100% yang seharusnya dicapai oleh perusahaan, tanpa ada gangguan dalam
aktivitas perusahaan.
b. Kapasitas praktis atau kapasitas realistis yaitu kapasitas ideal dikurangi dengan
hambatan atau gangguan yang berasal dari luar perusahaan.
c. Kapasitas normal atau kapasitas jangka panjang yaitu kapasitas praktis
dikurangi dengan gangguan yang berasal dari dalam perusahaan.
d. Kapasitas yang sesungguhnya diharapkan atau kapasitas jangka pendek yaitu
kapasitas pabrik yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk sesuai dengan
keampuan penjualan.
 Dimasukkan atau tidaknya elemen-elemen biaya overhead pabrik tetap dalam
menghitung harga pokok produk:
1. Full costing/ absorption costing.
2. Direct costing/ variabel costing.
 Penggunaan tarif tunggal atau beberapa tarif:
1. Tarif tunggal
2. Tarif per departemen
3. Tarif untuk setiap pusat biaya
4. Tarif untuk setiap operasi
 Penggunaan tarif sendiri untuk departemen pembantu.
E. Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik
Tarif biaya overhead pabrik dinyatakan dengan persentase atau jumlah Rupiah untuk
setiap jam kerja langsung, jam mesin, kilogram, satuan produk dan sebagainya. Biaya
overhead pabrik dibebankan kepada produk atas dasar jumlah satuan produk, biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, jam tenaga kerja langsung, jam mesin dan tingkat
aktivitas.
Metode penentuan tarif BOP :
1. Plantwide Rate / Tarif Tunggal
2. Departemental Rate / Tarif Departementalisasi
3. Activity Rate / Tarif Setiap Aktivitas

Cara penentuan tarif pembebanan BOP


1. Menyusun anggaran biaya overhead pabrik.
2. Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk.
3. Menghitung tarif biaya overhead pabrik

F. Analisis varians ditujukan untuk menentukan selisih dari realisasi dan anggaran biaya
produksi. Informasi dari hasil analisis varians sangat memudahkan perusahaan dalam
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penetapan anggaran, pengendalian dan
efisiensi biaya, penetapan harga pokok serta sebagai dasar untuk menetapkan harga.
Varian overhed manufaktur
Analisa varian overhead manufaktur lebih kompleks dari analisa penjualan, bahan
mentah dan tenaga kerja langsung. Data eyang dalam biaya overhead meliputi biaya
tetap dan biaya variabel, bila data biaya tetap dan biaya variabel tidak dibedakan maka
untuk mengembangkan analisis menjadi sulit. Tujuan utama dari analisa overhead
manuvaktur adalah untuk menjelaskan penyebab jumlah overhead diatas atau dibawah
yang berlaku.
Laporan anggaran BOP dapat disusun bila anggaran BOP dan realisasinya sudah
disediakan. Perbedaan antara anggaran dan realisasi BOP dapat diidentifikasi menjadi;
a. Varian kunatitas, yaitu selisih yang disebabkan karena perbedaan unit produksi
yang dianggarkan dengan unit produksi yang direalisasikan dinilai dengan tarif
BOP variabel dalam anggaran
VK = (KR – KA) TA
Keterangan :
VK = varian kuantitas
KR = kuantitas realisasi (unit produksi yang direalisasi)
KA = kuantitas anggaran atau unit produksi
TA = tarif anggaran atau tarif BOP yang dianggarkan
b. Varian tarif, yaitu selisih yang disebabkan perbedaan tarif BOP variabel dalam
anggaran dengan tarif BOP variabel realisasi
VT = (TR - TA) KR
Keterangan :
VT = varian tarif
TR = Tarif realisasi atau tarif BOP yang direalisasi
TA = Terif anggaran atau tarif BOP variabel anggaran
KR = Kuantitas realisasi atau unit produksi yang direalisasi

Anda mungkin juga menyukai