Anda di halaman 1dari 7

AKUNTANSI BIAYA

Sistem Pengumpulan Harga Pokok Produk, Laporan Keuangan

Intern Dan Ekstern

Disusun Oleh :

A. Rezky Aurillia Putri

A031211065

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2021
A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya Akuntansi Biaya menitikberatkan pada penghitungan harga pokok produk
dari suatu proses produksi. Sehingga diperlukan suatu cara pengumpulan harga pokok
produksi. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan harga pokok produksi adalah dilihat
produk yang dihasilkan, didasarkan atas pemesanan ataukah untuk pemenuhan produk
perusahaan (massa).
Langkah-langkah dalam proses produksi yang dimaksud antara lain adalah mendapatkan
bahan baku, menghitung besarnya bahan baku yang dipakai dalam proses produksi,
penggunaan tenaga kerja, pengakuan biaya overhead pabrik yang terjadi, pengalokasian dan
pembebanann biaya overhead pabrik dan pengakuan produk selesai dan produk masih dalam
proses.
Sebagai gambaran bahwa, biaya produksi atau yang biasa dikenal sebagai harga pokok
produksi adalah biaya-biaya yang yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk
jadi yang siap untuk dijual. Menurut objek pengeluarannya, secara garis besar biaya produksi
dibagi menjadi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik
(factory overhead cost). Tujuan dari dihitungnya harga pokok produksi adalah mengevaluasi
kembali harga jual yang telah ditentukan.
B. PEMBAHASAN
1. Tiga Unsur Utama yang Membentuk Harga Pokok dan Penentuan Harga Pokok
Produksi
Tiga unsur utama yang membentuk harga pokok:
a. Biaya Bahan Baku (Raw Material Cost)
Bahan Baku (Raw Material) adalah bahan yang digunakan dalam membuat produk
dimana bahan tersebut secara menyeluruh tampak pada produk jadinya atau merupakan
bagian terbesar dari bentuk barang. Ada macam metode pencatatan bahan baku, yaitu
Metode Fisik (Fhysical Inventory Method) dan metode Mutasi Persediaan (Perpetual
Inventory Method).
b. Biaya Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja. Biaya
tenaga kerja merupakan salah satu biaya konversi (biaya untuk mengubah bahan baku
menjadi produk).
c. Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik disebut juga biaya produk tidak langsung, yaitu kumpulan dari
semua biaya untuk membuat suatu produk selain biaya bahan baku langsung dan tidak
langsung. Overhead pabrik pada umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak langsung,
pekerja tidak langsung, dan bahan pabrik lainnya yang tidak secara mudah
diidentifikasikan atau dibebankan langsung ke pekerjaan produk atau tujuan akhir
biaya.
Penentuan harga pokok produksi:
a. Metode Full Costing
Full Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi, yang membebankan
seluruh biaya produksi baik yang berperilaku tetap maupun variabel kepada produk
yang juga dikenal dengan Absortion atau Conventional Costing.
b. Metode Variable Costing
Metode ini merupakan suatu metode penentuan harga pokok produksi yang hanya
memperhitungkan biaya produksi variabel saja yang dikenal juga dengan istilah Direct
Costing.
2. Sistem Pengumpulan Biaya
Sistem pengumpulan biaya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sistem pengumpulan
biaya periodik dan sistem pengumpulan biaya perpetual. Sistem pengumpulan biaya
periodik digunakan pada perusahaan-perusahaan kecil. Dalam sistem pengumpulan
biaya periodik informasi tentang persediaan bahan, persediaan barang dalam proses,
dan persediaan barang jadi diperoleh melalui perhitungan fisik persediaan.
Sistem pengumpulan biaya perpetual digunakan pada perusahaan-perusahaan
menengah dan besar. Dalam sistem pengumpulan biaya perpetual informasi tentang
persediaan bahan, persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi tersedia
secara berkesinambungan tanpa melalui perhitungan phisik persediaan. Sistem
pengumpulan biaya perpetual dapat dibedakan menjadi: (1) sistem harga pokok
pesanan dan (2) sistem harga pokok proses. Sistem harga pokok pesanan adalah sistem
pengumpulan biaya yang diterapkan pada perusahaan yang memproses produknya atas
dasar spesifikasi yang diminta pemesan sehingga produk yang dihasilkan bersifat
heterogen, misalnya perusahaan percetakan dan perusahaan perkapalan. Dalam sistem
harga pokok pesanan, biaya produksi dikumpulkan menurut pesanan (job) tertentu.
Harga pokok produk dihitung untuk setiap pesanan. Harga pokok pesanan dikumpulkan
dalam kartu harga pokok (job cost sheet) dan dihitung pada saat selesai diproses.
Dengan adanya pengakumulasian biaya yang tepat dapat membantu manajemen untuk
meramalkan pengaruh ekonomi terhadap keputusannya. Akumulasi data itulah yang
kemudian oleh manajemen dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan
terhadap perusahaan. Data biaya diakumulasikan dengan salah satu sistem
pengumpulan biaya periodik atau perpetual.
a. Sistem Akumulasi Biaya Berkala (Periodik)
Sistem ini hanya memberi informasi biaya yang terbatas dan akan memerlukan
penyesuaian setiap akhir tahun agar dapat diperoleh biaya produksi. Secara berkala
harus diselenggarakan penghitungan persediaan fisik untuk menyesuaikan perkiraan
persediaan dan menentukan harga pokok produksi. Sistem akumulasi biaya berkala
tidak merupakan suatu sistem akumulasi biaya yang lengkap-sempurna, karena biaya
barang dalam proses dan produk jadi baru dapat dipastikan setelah diselenggarakan
inventarisasi fisik.
b. Sistem Akumulasi Biaya Tetap (Perpetual)
Sistem ini menyediakan informasi secara bersinambung, berkenaan dengan produk
dalam proses, produk jadi, dan harga pokok barang produksi. Data biayanya dihimpun
melalui suatu akun barang dalam proses. Sistem semacam ini lazimnya diterapkan oleh
sejumlah besar perusahaan ukuran menegah dan besar. sistem akumulasi biaya kekal
lazimnya diselenggarakan dengan format pekerjaan pesanan (job order) dan format
biaya proses.
3. Laporan Keuangan Internal dan Eksternal
Laporan keuangan merupakan cara yang efektif untuk mengkomunikasikan informasi
akuntansi kepada pihak eksternal maupun internal suatu perusahaan. Laporan tahunan
eksternal perusahaan, yang termasuk neraca, perhitungan laba rugi, laporan mengenai
perubahan posisi keuangan, dan laporan perubahan sisa laba. Suatu pabrik biasanya
akan mempersiapkan suatu laporan harga pokok produksi.
Laporan harga pokok produksi menunjukkan harga yang dimasukkan dalam produksi
selama periode itu (bahan baku + buruh langsung + biaya overhead pabrik) dan juga
biaya barang dalam proses pada awal periode itu. Laporan keuangan merupakan cara
yang efektif untuk mengkomunikasikan informasi akuntansi kepada pihak eksternal
maupun internal suatu perusahaan. Laporan tahunan eksternal perusahaan, yang
termasuk neraca, perhitungan laba rugi, laporan mengenai perubahan posisi keuangan,
dan laporan perubahan sisa laba.
Pada dasarnya, laporan keuangan yang disusun oleh suatu perusahaan melibatkan
beberapa pihak. Pihak-pihak yang terkait dalam penyusunan laporan keuangan tersebut
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pihak internal dan eksternal perusahaan.
a. Pihak Internal
Pihak internal perusahaan adalah pihak-pihak yang berada di dalam perusahaan.
 Direktur atau dalam hal ini dapat disebut sebagai pendiri perusahaan adalah
pihak internal nomor satu yang terkait dalam penyusunan laporan
keuangan. Sebab, ia memiliki kewenangan penuh untuk menilai laporan
keuangan di perusahaan yang dimilikinya. Laporan keuangan tersebut
nantinya dapat ia gunakan untuk mengetahui perkembangan keuangan
yang terjadi di perusahaannya dalam kurun waktu tertentu, serta dapat
digunakan untuk mengetahui apakah perusahaannya masih bisa bertahan
selama satu atau beberapa tahun mendatang dengan keuangan yang ada.
 Akuntan dan Staff Accounting adalah pihak internal nomor dua yang terkait
dalam penyusunan laporan keuangan. Sebab, dialah yang
bertanggungjawab untuk menyusun laporan keuangan suatu perusahaan
sebelum dipresentasikan dan dipertanggungjawabkan di hadapan direktur.
 Karyawan adalah pihak internal nomor tiga yang terkait dalam penyusunan
laporan keuangan. Mereka membutuhkan informasi seputar laporan
keuangan untuk mengetahui apakah perusahaan tempat mereka bekerja
berada dalam kondisi sehat atau sedang dalam kondisi krisis. Apabila
perusahaan berada dalam keadaan sehat, mereka tidak perlu risau
memikirkan untuk mencari pekerjaan baru. Sebaliknya, apabila perusahaan
dalam kondisi krisis, mereka bisa bersiap-siap mengundurkan diri dan
mencari pekerjaan yang baru.
b. Pihak Eksternal
Pihak eksternal perusahaan adalah pihak-pihak yang berada di luar perusahaan.
 Investor atau dalam hal ini dapat disebut sebagai penanam modal adalah pihak
eksternal nomor satu yang terkait dalam penyusunan laporan keuangan.
Mereka membutuhkan informasi laporan keuangan untuk menilai apakah
suatu perusahaan masih bisa go public dan memiliki kemampuan untuk
membayar dividen atau justru sebaliknya. Penilaian investor tersebut
digunakan dalam mengambil keputusan, apakah mereka akan menambah
pembelian jumlah saham di perusahaan tersebut atau menjual semua saham
yang mereka miliki.
 Kreditur adalah pihak eksternal nomor dua yang terkait dalam penyusunan
laporan keuangan. Mereka membutuhkan informasi laporan keuangan untuk
menilai apakah suatu perusahaan berada dalam keadaan sehat dan memiliki
kemampuan membayar angsuran pokok dan bunga pada saat jatuh tempo
(apabila suatu perusahaan diberikan bantuan dana kredit) atau tidak.
 Supplier adalah pihak eksternal nomor 3 yang terkait dalam penyusunan
laporan keuangan. Mereka membutuhkan informasi laporan keuangan untuk
mengetahui apakah suatu perusahaan masih memiliki kemampuan untuk
membayar dan melu-nasi utang atas bahan baku yang dipesan dari mereka
atau tidak. Selain itu, mereka juga membutuhkan informasi laporan keuangan
untuk mengetahui kesehatan suatu perusahaan sebelum mereka merriutuskan
memperpanjang kerja sama kontrak dengan perusahaan yang bersangkutan.
 Pemerintah adalah pihak eksternal nomor empat yang terkait dalam
penyusunan laporan keuangan. Pemerintah membutuhkan informasi laporan
keuangan untuk menentukan kebijakan dalam kaitannya dengan pajak dan
pungutan yang nanti akan dibebankan kepada perusahaan serta bantuan yang
nantinya diberikan kepada perusahaan.Masyarakat: Masyarakat adalah pihak
eksternal nomor lima yang terkait dalam penyusunan laporan keuangan.
Mereka membutuhkan informasi laporan keuangan untuk mengetahui jumlah
kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Informasi laporan keuangan
ini nantinya dapat mereka gunakan sebagai bahan ajar, analisis, dan penelitian
dengan tujuan-tujuan tertentu.
C. KESIMPULAN
Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan sebuah
organisasi. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan hasil
proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi
keuangan terutama kepada pihak eksternal.
DAFTAR PUSTAKA
https://accounting.binus.ac.id/2017/06/14/pihak-pihak-yang-terkait-dalam-penyusunan-
laporan-keuangan/
https://dokumen.tips/documents/sistem-pengumpulan-harga-pokok-produk.html?page=2
http://ekonomiuh.blogspot.com/2012/12/sistem-pengumpulan-harga-pokok-produk.html
https://www.scribd.com/doc/221542126/SISTEM-PENGUMPULAN-HARGA-POKOK-
PRODUK
http://anthyscrub.blogspot.com/2014/10/sistem-pengumpulan-harga-pokok-produk.html

Anda mungkin juga menyukai