Anda di halaman 1dari 8

adalah biaya yang jumlahnya sama

BIAYA TETAP
ketika output berubah

Nama Lengkap : Ni Wayan Ita Puspita


adalah biaya yang jumlahnya
JENIS BIAYA BIAYA VARIABEL
NIM : 1907531078 berubah ketika output berubah

Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen (B4) BIAYA CAMPURAN


adalah biaya yang merupakan
campuran antara biaya tetap dan
variabel
MIND MAP RPS 2
BATASAN WAKTU
PERILAKU BIAYA
AKTIVITAS
CARA
SUMBER DAYA DAN
MENGKLASIFIKASIKAN
UKURAN OUTPUT
BIAYA MENURUT
PERILAKUNYA
PENGGERAK TINGKAT
NON-UNIT

Jumlah biaya tetap tidak bergantung pada besaran output.


jumlah biaya tetap adalah tetap, tidak peduli berapa banyak
KONSEP BIAYA TETAP
outputnya. biaya tetap dapat berubah, namun perubahan
itu tidak bergantung dengan besaran output yang dihasilkan adalah metode untuk menentukan persamaan
suatu garis lurus dengan terlebih dahulu
memilih dua titik (tinggi dan rendah) yang akan
sebuah teknik akuntansi yang digunakan untuk membantu
mengidentifikasikan pengaruh volume penjualan dan biaya digunakan untuk menghitung parameter
produk terhadap laba operasi bisnis. perpotongan dan kemiringan
ACTIVITY COST BEHAVIOR AND METODE TINGGI-
COST VOLUME PROFIT (CVP) RENDAH
1) memberikan pemahaman yang jelas dan sederhana Biaya Variabel per unit = (biaya tinggi - biaya
ANALYSIS
tentang tingkat penjualan yang diperlukan untuk mencapai rendah)/(keluaran tinggi - keluaran rendah)
Breakeven Point atau titik impas.
2) membantu manajemen untuk memahami perbedaan
Biaya Tetap = jumlah biaya titik tinggi - (biaya
biaya pada berbagai tingkat volume produksi / penjualan.
variabel per unit x keluaran tinggi)
3) membantu manajemen untuk menganalisis METODE MEMISAHKAN
kelangsungan sebuah bisnis, apakah lebih baik BIAYA CAMPURAN
ASUMSI LINEARITAS
memberhentikan aktifitas bisnisnya atau melanjutkan MENJADI KOMPONEN
adalah suatu metode penentuan persamaan suatu
bisnis tersebut dengan rugi pada masa-masa yang sulit. VARIABEL DAN TETAP
METODE SCATTERPLOT garis dengan menggambarkan data dalam suatu
4) menganalisis pengaruh perubahan dalam biaya tetap grafik
dan variabel untuk membantu manajemen menentukan
tingkat produksi yang optimal.
adalah metode yang mengidentifikasi garis terbaik
dengan mengkuadratkan deviasi yang terdapat
1) Fungsi CVP merupakan fungsi linear. KONSEP ANALISIS BIAYA METODE KUADRAT
pada masing masing titik dan kemudian
2) Harga jual, biaya variabel per unit, dan biaya tetap total VOLUME LABA TERKECIL
menjumlahkan deviasi yang dikuadratkan tersebut
dapat diidentifikasi secara akurat dan tidak ada perubahan sebagai ukuran keseluruhan kedekatan
sepanjang range yang relevan.
3) Unit yang diproduksi semuanya terjual.
4) Tidak ada perubahan dalam komposisi sales-mix untuk Biaya Bahan Baku
analisis CVP multiple produk.
5) Harga jual dan biaya diasumsikan diketahui dan nilainya
pasti. Biaya Tenaga Kerja
Biaya Variabel Produksi Langsung

Laba = Penjualan – Biaya Variabel – Biaya Tetap atau


(Penjualan Unit x Harga per Unit) - (Biaya Variabel x Harga Biaya Overhead Pabrik
per Unit) - Biaya Tetap Variabel

Biaya Variabel
EFEK BIAYA TETAP Biaya Pemasaran
Variabel

KONSEP BIAYA
VARIABEL Biaya Variabel Non- Biaya Administrasi dan
Produksi Umum Variabel

Biaya Tetap Biaya Financial


Variabel
RINGKASAN MATERI KULIAH
AKUNTANSI MANAJEMEN
“ACTIVITY COST BEHAVIOUR AND
COST VOLUME PROFIT (CVP) ANALYSIS”

OLEH :

NAMA : NI WAYAN ITA PUSPITA


NIM : 1907531078
KELAS : B4

UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
S1 AKUNTANSI
TAHUN AJARAN 2020/2021
1.1 Perilaku Aktivitas Biaya
Definisi Perilaku Biaya
Perilaku biaya (cost behavior) adalah cara biaya berubah dalam hubungannya
dengan perubahan penggunaan aktivitas. Perilaku biaya ini merupakan hal
yang penting dalam pengambilan keputusan, estimasi biaya di masa yang akan
datang, dan evaluasi terhadap pelaksanaan di masa lalu. Umumnya, perilaku
ini mempunyai 3 jenis perubahan volume kegiatan biaya, seperti biaya tetap,
biaya variabel, dan biaya campuran (semi-variabel).
Jenis – Jenis Biaya
 Biaya Tetap
Biaya yang jumlahnya tetap sama ketika output berubah disebut dengan
biaya tetap (fixed cost). Lebih formalnya, biaya tetap adalah biaya yang
dalam jumlah keseluruhan tetap konstan dalam rentang yang relevan
ketika tingkat output aktivitas berubah. Biaya tetap ini bisa saja berubah,
tetapi perubahan itu tidak bergantung pada perubahan output.
 Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang dalam jumlah keseluruhan bervariasi
secara proporsional terhadap perubahan output. Jadi, biaya variabel naik
ketika output naik dan akan turun ketika output turun.
 Biaya Campuran
Biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen tetap dan variabel.
Cara Mengklasifikasikan Biaya Sesuai dengan Perilaku
Dalam menilai perilaku biaya pertama – tama, batasan waktu harus
dipertimbangkan. Kemudian, sumber daya yang dibutuhkan dan output harus
diidentifikasi. Terakhir, input dan output harus diukur dan pengaruh
perubahan output pada biaya aktivitas ditentukan.
 Batasan Waktu
Penentuan suatu biaya merupakan biaya tetap atau variabel bergantung
pada batasan waktu. Menurut Ilmu Ekonomi, dalam jangka panjang (long
run), semua biaya adalah variabel. Dalam jangka pendek (short run),
paling tidak satu biaya adalah tetap.
 Sumber Daya dan Ukuran Output
Setiap aktivitas memerlukan sumber daya untuk menyelesaikan tugas yang
harus dilakukan. Sumber daya dapat meliputi bahan baku, energi atau
bahan bakar, tenaga kerja, dan modal. Input ini digabungkan untuk
memproduksi suatu output.
 Penggerak Tingkat Non-Unit
Penggerak tingkat non-unit menjelaskan perubahan dalam biaya ketika
faktor-faktor lain (selain unit) berubah. Sebagai contoh, penyetelan (setup)
adalah aktivitas tingkat non-unit. Setiap kali pabrik menghentikan proses
produksi suatu produk untuk mengatur lini peroduksi agar dapat
memproduksi produk lain, biaya penyetelan muncul. Tidak masalah berapa
banyak unit dalam batch baru, biaya penyetelan tetap sama.
1.2 Metode Memisahkan Biaya Campuran Menjadi Komponen Variabel dan Tetap
Ada tiga metode yang digunakan secara luas untuk memisahkan biaya campuran
menjadi komponen biaya tetap dan variabel:
a. Metode Tinggi Rendah (high low method)
Dengan metode tinggi rendah, kita memilih terlebih dahulu dua titik, titik
terendah dan titik tertinggi. Titik terendah menunjukkan aktivitas terendah
dan titik tertinggi menunjukkkan aktivitas tertinggi.
 Keunggulan : objektivitas dan dapat mengetahui hubungan biaya
dengan cepat hanya berdasarkan dua titik data.
 Kelemahannya : jika dua titik tertinggi atau terendah tersebut
merupakan outlier, maka hubungan biaya aktivitas yang diperoleh
menjadi tidak representatif
b. Metode Scatter Plot
Dengan metode scatter plot, kita memplot titik-titik data sehingga diperoleh
hubungan biaya dan aktivitas. Hal ini dilakukan untuk menilai validitas
hubungan linear yang diasumsikan. Kemudian dipilih titik untuk
menempatkan garis terbaik pada titik-titik scatter plot, yaitu garis di mana
titik-titik data lebih dekat dengan garis tersebut daripada garis lainnya.
Setelah menentukan dua titik untuk membuat garis terbaik, maka rumus
biaya dapat dihitung dengan persamaan yang digunakan pada saat
menggunakan metode tinggi rendah.
c. Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method)
Metode kuadrat terkecil mengidentifikasi garis terbaik dengan
mengkuadratkan deviasi (selisih antara biaya yang diprediksi dengan biaya
aktual, ditunjukkan oleh jarak dari titik ke garis) yang terdapat pada
masingmasing titik dan kemudian menjumlahkan deviasi yang dikuadratkan
tersebut sebagai ukuran keseluruhan kedekatan. Garis dengan jumlah kuadrat
deviasi terkecil merupakan garis kecocokan terbaik (best fitting line). Metode
ini lebih disarankan daripada metode tinggi rendah maupun metode scatter
plot.
1.3 Konsep Biaya Variabel
Variable Costing merupakan suatu metode penentuan harga pokok produksi yang
hanya memperhitungkan biaya produksi variabel saja dan dikenal juga dengan istilah
direct costing. Pada metode variable costing, biaya digolongkan menjadi:
 Biaya variabel (variable costs)
Biaya ini dikelompokkan ke dalam:
o Biaya variabel produksi, yaitu Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja
Langsung dan Biaya Overhead Pabrik variabel.
o Biaya variabel non produksi, yaitu biaya pemasaran variabel (variable
of marketing expense), biaya adminstrasi dan umum variabel (variable
of general & administative expense), biaya finansial variabel (variable
of financial expense).
 Biaya tetap (fixed costs)
Biaya tetap pada konsep variable costing disebut pula dengan biaya periode
(period cost) atau disebut pula biaya kapasitas (capacity cost).
Dengan menggunakan Metode Variable Costing, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan antara lain :
 Biaya Overhead pabrik tetap diperlakukan sebagai period costs dan bukan
sebagai unsur harga pokok produk, sehingga biaya overhead pabrik tetap
dibebankan sebagai biaya dalam periode terjadinya.
 Dalam kaitannya dengan produk yang belum laku dijual, BOP tetap tidak
melekat pada persediaan tersebut tetapi langsung dianggap sebagai biaya
dalam periode terjadinya.
 Penundaan pembebanan suatu biaya hanya bermanfaat jika dengan penundaan
tersebut diharapkan dapat dihindari terjadinya biaya yang sama periode yang
akan datang.
1.4 Konsep Biaya Tetap
Jumlah biaya tetap tidak bergantung pada besaran output. Jumlah biaya tetap adalah
tetap, tidak peduli berapa banyak outputnya. biaya tetap dapat berubah, namun
perubahan itu tidak bergantung dengan besaran output yang dihasilkan. Misal,
Perusahaan X memiliki 2 orang karyawan dengan gaji masing-masing Rp
500.000/bulan. Berapapun jumlah output yang dihasilkan oleh Perusahaan X tetap
membayar gaji karyawan sebesar Rp 1.000.000. namun besarnya gaji tersebut bisa
berubah karena kondisi keuangan Perusahaan X. Seperti sekarang ini, pada masa
pandemi, Perusahaan X bisa saja mengalami penurunan penjualan sehingga laba yang
diraih pun rendah, oleh karena itu gaji karyawannya menurun menjadi Rp
300.000/bulan.
1.5 Konsep Analisis Biaya Volume Laba
 Definisi Analisis Biaya Volume Laba
Analisis biaya volume laba adalah sebuah teknik akuntansi yang digunakan
untuk membantu mengidentifikasikan pengaruh volume penjualan dan biaya
produk terhadap laba operasi bisnis.
 Fungsi Analisis Biaya Volume Laba
a. Memberikan pemahaman yang jelas dan sederhana tentang tingkat
penjualan yang diperlukan untuk mencapai Breakeven Point atau titik
impas.
b. Membantu manajemen untuk memahami perbedaan biaya pada berbagai
tingkat volume produksi / penjualan.
c. Membantu manajemen untuk menganalisis kelangsungan sebuah bisnis,
apakah lebih baik memberhentikan aktifitas bisnisnya atau melanjutkan
bisnis tersebut dengan rugi pada masa-masa yang sulit.
d. Menganalisis pengaruh perubahan dalam biaya tetap dan variabel untuk
membantu manajemen menentukan tingkat produksi yang optimal.
 Model CVP dibangun berdasarkan asumsi sebagai berikut :
a. Fungsi CVP merupakan fungsi linear.
b. Harga jual, biaya variabel per unit, dan biaya tetap total dapat
diidentifikasi secara akurat dan tidak ada perubahan sepanjang range
yang relevan.
c. Unit yang diproduksi semuanya terjual.
d. Tidak ada perubahan dalam komposisi sales-mix untuk analisis CVP
multiple produk.
e. Harga jual dan biaya diasumsikan diketahui dan nilainya pasti.
 Persamaan yang digunakan
Laba = (Harga jual x quantity) - Total biaya tetap - ((Biaya variabel / Unit) x
Quantity)
1.6 Efek Biaya Tetap
Ada dua efek biaya tetap, yaitu :
 Efek biaya tetap terhadap skala ekonomis
Perusahaan harus membayar biaya variabel dan tetap untuk berproduksi. Total
biaya variabel akan berubah secara proporsional seiring dengan kenaikan atau
penurunan output. Begitu juga, biaya variabel per unit juga akan berfluktuasi
mengikuti perubahan output. Sebaliknya, meski total biaya tetap akan sama,
tapi, biaya tetap per unit (total biaya tetap dibagi total output) akan turun
ketika output meningkat. Dan, ketika output turun, itu naik. Perusahaan dapat
meraih skala ekonomi dan menurunkan biaya tetap per unit output dengan
meningkatkan produksi. Dengan begitu, mereka dapat menyebarkan total
biaya tetap ke sejumlah besar output.
 Efek biaya tetap terhadap persaingan
Di industri dengan biaya tetap yang tinggi, persaingan antar perusahaan
cenderung intensif. Masing-masing perusahaan harus mencapai penjualan
yang besar untuk mencapai titik impas dan menghasilkan laba. Mereka akan
saling berebut pasar dan berusaha untuk mengambil pangsa pasar pesaing.
Tekanan persaingan semakin kuat ketika permintaan di industri melambat,
misalnya karena resesi. Mereka akan cenderung memotong harga di bawah
biaya rata-rata, bahkan mendekati biaya marjinal, untuk mengambil pelanggan
dari pesaing sambil menutup biaya tetap.
DAFTAR PUSTAKA
CerdasCo. 2020. Biaya Tetap: Contoh dan Mengapa Penting. Tersedia pada link :
https://cerdasco.com/biaya-tetap/. (diakses pada tanggal 17 Februari 2021)
Hansen, D.R. & Mowen, M.M. 2004. Management Accounting Akuntansi Manajemen Buku
1. Terjemahan Fitriasari & Kwary, 2004. Jakarta : Salemba Empat.
Martina. 2020. Cara Analisis CVP (Cost Volume Profit) dalam Akuntansi Manajemen Biaya
beserta Contohnya. Tersedia pada link : https://ukirama.com/blogs/cara-analisis-
cvp-cost-volume-profit-dalam-akuntansi-manajemen-biaya-beserta-contohnya.
(diakses pada tanggal 17 Februari 2021)
Supply Chain Indonesia. 2017. Analysis Cost Volume Profit (CVP). Tersedia pada link :
https://supplychainindonesia.com/analisis-cost-volume-profit-
cvp/#:~:text=Model%20CVP%20dibangun%20berdasarkan%20asumsi,perubaha
n%20sepanjang%20range%20yang%20relevan.&text=Tidak%20ada%20perubah
an%20dalam%20komposisi,untuk%20analisis%20CVP%20multiple%20produk.
(diakses pada tanggal 17 Februari 2021)

Anda mungkin juga menyukai