Anda di halaman 1dari 29

PERHITUNGAN BIAYA

BERDASARKAN PESANAN
Nama :
1. Konstantinus Salmon Beu (1413045)
2. Angelina Octavia Gosal (1413013)
3. Vivi Mulia Piter (1413036)
4. Adiawati Tandi (1413079)
5. Widya Lavenia Daud (1413112)
6. Aztra Putra Lebang (1413163)
Akuntansi A
Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan jenis-jenis sistem perhitungan biaya (costing
system)
2. Menjelaskan peran strategis dan perhitungan biaya (job costing
system)
3. Menjelaskan arus biaya dalam sistem perhitungan biaya
berdasarkan pesanan
4. Menjelaskan pembebanan biaya overhead pabrik (factory
overhead cost)
5. Menghitung biaya overhead yang dibebankan terlalu rendah
(underapplied) dan terlalu tinggi (overapplied) serta menunjukkan
bagaimana cara menghitungnya
6. Mengaplikasikan perhitungan biaya berdasarkan pesanan dalam
industri jasa
7. Menjelaskan sistem perhitungan biaya operasi
Sistem Perhitungan Biaya
Perhitungan biaya (costing) merupakan proses
pengumpulan, pengelompokkan, dan pembebanan
biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung,
dan overhead pabrik pada produk, jasa, atau proyek.
Metode perhitungan biaya sebagai berikut:
1. Metode akumulasi biaya (cost accumulation method)
perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job costing), perhitungan
biaya berdasarkan proses (process costing), atau perhitungan biaya
berdasarkan gabungan (joint costing).
2. Metode pengukuran biaya (cost measurement method)-
perhitungan biaya aktual, nolmal, atau standar (actual, normal, or
standard costing systems) .
3. Metode pembebanan overhead (overhead assignment
method)-berdasarkan volume (volume-based costing) atau
berdasarkan aktivitas (activity-based costing).
a. Akumulasi biaya: perhitungan biaya berdasarkan pesanan atau perhitungan
biaya berdaasarkan proses ?
Biaya dapat diakumulasikan dengan menelusuri biaya terhadap produk atau
jasa tertentu, atau dengan mengakumulasikan biaya pada tingkat departemen dan
kemudian mengalokasikan biaya ini dari departemen ke produk atau jasa. Jenis
pertama disebut perhitungan biaya bedasarkan pesanan (job costing) dan jenos
terakhir disebut perhitungan biaya berdasarkan proses (process costing). Dalam
sistem perhitungan biaya bedassarkan pesanan, pesanan terdiri dari produk individu
atau batch produk atau jasa.

b. Pengukuran biaya: perhitungan biaya aktual, normal, atau standar ?


sistem perhitungan biaya aktual (actual costing system) menggunakan biaya aktual
yanng terjadi untuk seluruh biaya produk yang mencakup biaya bahan baku langsung,
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Sistem perhitungan biaya normal (normal costing system) menggunakan biaya katual
untuk mencatat biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung serta biaya
normal untuk biaya overhead pabrik.
Sistem perhitungan biaya standar (standard costing system) menggunakan biaya dan
jumlah strandar untuk ketiga jenis biaya produksi: biaya bahan baku langsung, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
c. Pembebanan biaya overhead menurut perhitungan biaya
normal: berdasarkan volume atau berdasarkan aktivitas ?

Sistem perhitungan biaya berdasarkan volume mengalokasikan biaya


overhead pada produk atau pesanan menggunakan penggerak biaya
berdasarkan volume, seperti jumlah unit yang diproduksi.

Sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (activity-based


costing) mengalokasikan biaya overhead pabrik pada produk
menggunakan kriteria sebab akibat dengan banyak penggerak
biaya, berdasarkan volume maupun non-volume agar lebih akurat
dalam mengalokasikan biaya overhead pabrik pada produk
berdasarkan konsumsi sumber daya selama berbagai aktivitas
berlangsung.
Peran Strategis Peritungan Biaya

Banyak lingkungan kompetisi perusahaan berubah secara cepat, terutama


pada resesi ekonomi saat ini. Agar dapat memberikan informasi yang
bermanfaat, sistem perhitungan biaya harus selaras dengan perubahan
lingkungan secara konstan. Agar dapat menjadi kompititif, perusahaan
membutuhkan informasih biaya yang akurat untuk penetapan harga produk,
analisis provitabilitas terhadap suata produk, analisi provitabilitas terhadap
pelanggan individu, evaluasi terhadap kinnerja manajemen, dan pemurnian
tujuan strategis.
Perhitungan biaya
Kartu biaya pesanan
berdasarkan pesanan

Sistem perhitungan biaya


yang mengakumulasikan Mencatat dan meringkas
biaya dan biaya bahan baku langsung,
membebankannya pada tenaga kerja langsung, dan
pesanan, pelanggan, overhead pabrik untuk
proyek, atau kontrak pekerjaan tertentu.
tertentu
Biaya Bahan Baku Langsung dan Biaya Bahan Baku Tidak
Langsung

Formulir permintaan bahan baku adalah dokumen sumber atau


pencatatan data secara online yang digunakan departemen
produksi untuk meminta bahan baku produksi
BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
DAN BIAYA TENAGA KERJA TIDAK
LANGSUNG
BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
Biaya tenaga kerja langsung dicatat pada kartu biaya
pesanan berdasarkan
kartu jam kerja yang disiapkan setiap hari untuk
setiap karyawan.

BIAYA TENAGA KERJA TIDAK LANGSUNG


Biaya tenaga kerja tidak langsung diperlukan
sebagai bagian dari total biaya overhead
pabrik.
BIAYA OVERHEAD PABRIK
Pembiayaan overhead pabrik merupakan merupakan
proses pengalokasian biaya overhead pada pesanan.
Alokasi dibutuhkan karena biaya overhead tidak dapat
ditelusuri pada msing-masing pesanan.

PERHITUNGAN BIAYA AKRUAL


Sistem perhitungan biaya akrual menggunakan
biaya akrual yang terjadi untuk bahan baku
langsung dan tenaga kerja langsung serta
membebankan biaya overhead pabrik actual
sebagai pesanan
PERHITUNGAN BIAYA NORMAL
Sistem perhitungan biaya normal menggunakan biaya
actual untuk bahan baku langsung dan tenaga kerja
langsung serta membebankan biaya overhead pabrik ke
berbagai pesanan dengan menggunakan tariff alokasi
yang telah ditentukan sebelumnya.
Pembeban Biaya Overhead Pabrik
dalam Perhitungan Biaya Normal
Biaya overhead pabrik
Tarif biaya overhead yang dibebankan
pabrik yang telah (factory overhead
ditentukan sebelumnya applied) merupakan
(predetermined overhead
jumlah biaya overhead
rate) merupakan estimasi
tarif biaya overhead pabrik yang
pabrik yang digunakan dibebankan ke pesanan
untuk membebankan dengan menggunakan
biaya overhead pabrik ke tarif biaya overhead
pesanan tertentu pabrik yang telah
ditentukan sebelumnya
Empat tahap memperoleh tarif biaya
overhead yang telah ditentukan sebelumnya
1. Mengestimasi total BOP untuk periode
operasi, biasanya satu tahun
2. Memilih penggerak biaya (cost driver) yang
paling tepat untuk membebankan BOP
3. Mengestimasi total jumlah penggerak biaya
terpilih untuk periode operasi
4. Membagikan estimasi BOP dengan
mengestimasi menggunakan jumlah
penggerak biaya terpilih untuk memperoleh
tarif BOP yang telah ditentukan sebelumnya
Penggerak Biaya Untuk Pembebanan Biaya
Overhead Pabrik

Penggerak biaya
yang untuk BOP berkaitan
Penggerak perusahaan padat dengan operasi
biaya karya : peralatan,
berdasarkan 1. Jam TKL penggerak biaya
biaya volume : 2. BTKL atau yang tepat :
beberapa Jam mesin atau
1. Jam TKL
ukuran yang ukuran yang
2. BTKL berkaitan
berkaitan
3. Jam mesin dengan tenaga dengannya
kerja
Membebankan BOP
Tarif BOP yang telah ditentukan sebelumnya

Estimasi total BOP selama setahun


=
Estimasi total jumlah penggerak biaya selama setahun
TFI memiliki data anggaran sebagai berikut
Estimasi BOP tahunan untuk seluruh departmen $200.70
Estimasi jam tenaga kerja tahunan untuk seluruh departmen 34.200

Jam tenaga kerja aktual untuk pesanan 351 300

Dengan demikian, tarif BOP yang telah ditentukan sebelumnya adalah

Estimasi BOP $200.070


$5,85 per jam TK
Estimasi jumlah TK 34.200

BOP yang dibebankan pada Pesanan 351

300 jam x$5,85 per jam TK $1.755


Ayat Jurnal :
Persediaan BDP $1.755
BOP $1.755
Tarif BOP Departemen
Departemen A Departemen B Departemen C Total

BOP $60.600 $65.670 $73.800 $200.070


Jam TK 12.200 9.800 12.300 34.200

Tarif BOP Departemen A $60.600 / 12.100 jam TK $5,00 per jam TK

Tarif BOP Departemen B $65.670 / 9.800 jam TK $6,70 per jam TK

Tarif BOP Deprtemen C $73.800 / 12.300 jam TK $6,00 per jam TK


DISPOSISI BIAYA OVERHEAD PABRIK
YANG DIBEBANKAN TERLALU
RENDAH DAN TERLALU TINGGI
BIAYA OVERHEAD PABRIK YANG
DIBEBANKAN TERLALU TINGGI
Jumlah biaya overhead pabrik yang
dibebankan melebihi biaya overhead
pabrik actual yang terjadi
BIAYA OVERHEAD PABRIK YANG
DIBEBANKAN TERLALU RENDAH
Jumlah dimana biaya overhead pabrik
actual melebihi biaya overhead pabrik yang
dibebankan.
Selisih akibat pembebanan biaya
overhead pabrik yang dibebankan terlalu
rendah dan terlalu tinggi dapat
didisposisikan dengan dua cara:
1. Menyesuaikan akun Harga Pokok
Penjualan
2. Menyesuaikan biaya produksi pada
periode bersangkutan.
Perhitungan Biaya
pada Industri Jasa:
Perhitungan Biaya
Proyek
Anggaplah bahwa Fred dan Snenson, kantor pengacara di Los Angeles, memiliki anggaran
estimasi biaya 2010 :

Kompensasi staf profesional $500.000


Biaya Lainnya 500.000
Total biaya yang dianggarkan untuk tahun 2010 $1.000.000

Data dari kantor pengacara menunjukkan bahwa jam kerja dibebankan ke klien rata-rata
sebesar 80% dari jam kerja yang tersedia untuk seluruh kategori karyawan profesional.
Jam kerja sisanya dibebankan pada BOP pabrik tambahan

Perhitungan BTKL dan BOP pabrik :


1. BTKL yang dianggarkan $500.000 x 80 % = $400.000
2. BOP yang dianggarkan
Biaya lain-lain $500.000
Biaya gaji untuk jam kerja yang tidak
dapat dibebankan $100.000
$600.000
Perhitungan Biaya untuk Kantor Pengacara Freed dan Swenson

Klien : George Christatos


Karyawan yang Dibebankan Jam Tarif Gaji Tarif Penagihan
Mitra 10 $100 $250
Manajer 20 80 200
Staf Ahli 100 30 100
130

Total Pendapatan dan Biaya untuk Pesanan Pelanggan Ini


Pendapatan Jasa ($240 x 10)+($200 x 20)=($100 x10)=$16.500
Biaya Jasa
TKL ($100 x 10)+($80 x 20)+($30 x 100)= $ 5.600
Overhead Pabrik $5.600 x 150%= 8.400
Total biaya jasa $14.000
Laba operasi atas klien ini $ 2.500

BOP yang dianggarkan $ 500.000


Tarif BOP = = = 150%
$400.000
Perhitungan Biaya Operasi
Perhitungan biaya operasi adalah sistem perhitungan gabungan yang
menggunakan perhitungan biaya berdasarkan pesanan untuk membebankan
biaya bahan baku langsung ke pesanan dan pendekatan perhitungan biaya
berdasarkan proses untuk membebankan biaya konversi ke produk atau jasa

Pakaian Pemrosesan Makanan Tekstil Sepatu

Mebel Pembubutan Perhiasan Peralatan Elektronik


Produsen sofa memiliki dua operasi :
Bahan baku langsung sebesar $200.000
Konversi sebesar ($12 x 5.000)= $ 60.000
Barang dalam proses Dept. 2 $260.000
Permintaan bahan baku oleh Dept. 2 $100.000
Konversi yang dibebankan ke Dept. 2 ($10 x 5.000) 50.000
Persediaan Barang jadi $410.000

AYAT JURNAL
1. Untuk mencatat permintaan bahan baku oleh Departemen 2 :
Persediaan Barang dalam Proses Dept. 2 $100.000
Persediaan Bahan Baku $100.000
2. Untuk mencatat biaya konversi dibebankan ke Departemen 2 :
Persediaan Barang dalam Proses Dept. 2 $50.000
Biaya Konversi yang Dibebankan $50.000
3. Untuk mencatat barang jadi :
Persediaan Barang Jadi $410.000
Persediaan Barang dalam Proses Dept. 2 $410.000
Barang Rusak, Pengerjaan Ulang, dan Sisa Bahan pada Perhitungan Biaya
Berdasarkan Pesanan
Kerusakan ini tidak dapat dikendalikan dalam jangka
pendek dan dipertimbangkan sebagai bagian normal
dalam produksi dan biaya produksi.Ada dua
Kerusakan
klasifikasikannya :
Normal
Barang rusak artinya unit 1. Kerusakan normal tertentu, yang hanya terjadi
pada pesanan khusus dan ditidak disebabkan oleh
yang tidak dapat diterima, faktor pesanan lainnya.
yang dimana unit tersebut 2. Kerusakaan normal secara umum. Yang
dibuang atau dijual untuk disebabkan oleh dua atau lebih pesanan.
nilai sisa dari barang tersebut. Kerusakan tidak
Normal Kelebihan atas jumlah kerusakan normal yang
diharapkan terjadi dalam kondisi operasi normal

Ada tiga jenis pengerjaan ulang :


1. Pengerjaan ulang pada unit rusak normal pada pesanan Pengerjaan ulang artinya
tertentu unit produksi yang harus
2. Pengerjaan ulang pada unit rusak normal secara umum pada dikerjakan ulang sehingga
seluruh pesanan unit tersebut dapat dijual di
3. Pengerjaan ulang pada unit rusak tidak normal yang bukan pasaran.
terdapat pada rentang normal

Sisa bahan artinya sisa bahan Sisa bahan dapat diklasifikasikan menjadi :
baku dari proses produksi 1. Pesanan tertentu
suatu produk, yang 2. Umum pada seluruh pesanan
mempunyai nilai kecil bahkan
1. Patricia 14 13 029` dalam klasifikasi 2 sisa bahan, apakah terdapat
perbedaan jurnalnya ?
2. Frei 14 13 126 contoh kerusakan normal dan tidak normal ?

Anda mungkin juga menyukai