Anda di halaman 1dari 10

MATERI

JUDUL TOPIK: Anggaran Biaya Overhead Pabrik (BOP)

Tujuan Penyusunan Anggaran BOP

Penyusunan Anggaran Biaya Overhead Pabrik (BOP) memiliki beberapa tujuan yang penting
dalam konteks pengelolaan keuangan dan operasional suatu perusahaan. Berikut adalah
beberapa tujuan penyusunan anggaran BOP:

1. Perencanaan dan Pengendalian Biaya:


• Anggaran BOP membantu dalam perencanaan dan pengendalian biaya overhead
pabrik. Dengan menetapkan perkiraan biaya yang diperlukan untuk mendukung
operasional pabrik, perusahaan dapat mengendalikan pengeluaran dan mengambil
tindakan korektif jika biaya melebihi anggaran.

2. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik:


• Anggaran BOP memberikan dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan yang lebih
baik. Manajemen dapat menggunakan anggaran sebagai alat untuk mengevaluasi
kinerja aktual terhadap rencana dan mengidentifikasi area-area di mana peningkatan
efisiensi atau penghematan biaya dapat dilakukan.

3. Penetapan Standar Kinerja:


• Anggaran BOP membantu menetapkan standar kinerja untuk biaya overhead pabrik.
Standar ini digunakan sebagai patokan untuk menilai sejauh mana kegiatan pabrik
sesuai dengan rencana dan untuk mengidentifikasi penyimpangan yang mungkin perlu
tindakan perbaikan.

4. Penetapan Harga Produk atau Layanan:


• Dengan memiliki perkiraan biaya overhead pabrik, perusahaan dapat menetapkan
harga jual produk atau layanan yang mencakup biaya produksi dan keuntungan yang
diinginkan. Ini membantu dalam penetapan harga yang kompetitif di pasar.

5. Evaluasi Kinerja Divisi atau Departemen:


• Anggaran BOP dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja divisi atau departemen
tertentu dalam organisasi. Ini membantu dalam mengidentifikasi divisi atau
departemen yang berkinerja baik atau yang memerlukan perhatian khusus untuk
meningkatkan efisiensi.

6. Pemantauan Utilisasi Sumber Daya:


• Anggaran BOP membantu dalam memantau penggunaan sumber daya, seperti mesin,
tenaga kerja, dan bahan baku. Dengan membandingkan anggaran dengan hasil aktual,
manajemen dapat mengidentifikasi apakah sumber daya digunakan secara efisien.

7. Perencanaan Investasi dan Pengembangan:


• Anggaran BOP dapat digunakan sebagai dasar untuk merencanakan investasi dan
pengembangan di bidang produksi. Hal ini membantu perusahaan untuk
mengalokasikan dana dengan bijak dan memprioritaskan proyek-proyek yang
mendukung pertumbuhan bisnis.
8. Ketepatan Pembebanan Biaya ke Produk:
• Anggaran BOP membantu memastikan bahwa biaya overhead pabrik yang
dibebankan ke produk atau layanan sesuai dengan tingkat aktivitas atau produksi. Ini
penting untuk mendapatkan gambaran yang akurat tentang biaya produksi suatu
produk atau layanan.

Dengan demikian, penyusunan anggaran BOP tidak hanya merupakan tugas administratif,
tetapi juga alat yang sangat penting untuk membantu perusahaan mencapai tujuan keuangan
dan operasionalnya.

Penggolongan Biaya Overhead Pabrik (BOP)

Biaya Overhead Pabrik (BOP) adalah biaya produksi yang tidak dapat langsung diatribusikan
kepada suatu produk atau unit produksi tertentu. Penggolongan biaya overhead pabrik
penting dalam akuntansi untuk memahami dan mengelola biaya produksi secara efektif.
Berikut adalah beberapa penggolongan umum biaya overhead pabrik:

1. Biaya Tetap dan Biaya Variabel:

• Biaya Tetap (Fixed Costs): Biaya-biaya yang tetap dalam jangka waktu tertentu, tidak
peduli seberapa banyak produk yang diproduksi. Contoh termasuk biaya sewa pabrik,
gaji manajerial tetap, dan asuransi pabrik.
• Biaya Variabel (Variable Costs): Biaya-biaya yang berubah sebanding dengan volume
produksi. Contoh termasuk biaya bahan habis pakai dalam proses produksi, listrik
yang digunakan untuk mesin produksi, dan bahan pembersih.

2. Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung:

• Biaya Langsung (Direct Costs): Biaya yang dapat langsung diatribusikan ke suatu
produk atau unit produksi. Contoh termasuk bahan baku, tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead langsung yang dapat dihubungkan secara spesifik dengan suatu
produk.
• Biaya Tidak Langsung (Indirect Costs): Biaya yang tidak dapat diatribusikan secara
langsung ke suatu produk atau unit produksi tertentu. Contoh termasuk biaya
overhead pabrik yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung untuk setiap produk.

3. Biaya Variabel dan Tetap Overhead Pabrik:

• Biaya Variabel Overhead Pabrik: Biaya overhead pabrik yang berubah sebanding
dengan tingkat produksi. Contoh termasuk biaya listrik yang digunakan untuk mesin
produksi.
• Biaya Tetap Overhead Pabrik: Biaya overhead pabrik yang tetap dalam jangka waktu
tertentu, tidak peduli seberapa banyak produk yang diproduksi. Contoh termasuk
biaya perawatan mesin dan gaji manajerial tetap.
4. Biaya Berdasarkan Fungsi:

• Biaya Produksi: Biaya overhead pabrik yang terkait langsung dengan kegiatan
produksi. Contoh termasuk biaya depresiasi mesin produksi dan bahan pembersih
untuk peralatan produksi.
• Biaya Non-Produksi: Biaya overhead pabrik yang tidak terkait langsung dengan
kegiatan produksi. Contoh termasuk biaya administrasi pabrik dan biaya pemeliharaan
fasilitas.

5. Biaya Normal dan Biaya Aktivitas Sebenarnya:

• Biaya Normal: Estimasi biaya overhead pabrik berdasarkan volume produksi atau jam
mesin yang diharapkan. Digunakan untuk perencanaan dan penetapan harga.
• Biaya Aktivitas Sebenarnya: Biaya overhead pabrik yang sebenarnya terjadi selama
suatu periode, yang dapat berbeda dengan biaya normal. Digunakan untuk evaluasi
kinerja dan analisis varian.

Pemahaman yang baik tentang penggolongan biaya overhead pabrik membantu manajer
dalam pengambilan keputusan yang lebih efektif, perencanaan anggaran yang akurat, dan
pengendalian biaya produksi secara keseluruhan.

BOP Menurut Perilaku, Dasar Pertimbangan dan Jenisnya


Menurut Perilakunya yang ada Hubungan dengan Perubahan Volume Produksi Apa bila
Biaya Overhead Pabrik (BOP) digolongkan berdasarkan perilakunya dalam hubungan dengan
perubahan volume produksi, dibagi menjadi:
a. BOP Tetap (fixed factory overhead cost): Biaya Overhead Pabrik yang tidak berubah
meskipun terjadi perubahan tingkat/ volume produksi, seperti: Biaya Penyusutan
Gedung/Pabrik, Pajak Bumi dan Bangunan pabrik, Amortisasi paten.
b. BOP Variabel (variable factory overhead cost): Biaya Overhead Pabrik yang
terpengaruh dengan adanya perubahan tingkat/ volume produksi, seperti: Biaya listrik,
Biaya bahan bakar, Uang lembur.
c. BOP Semivariabel: Biaya Overhead Pabrik yang mengandung unsur tetap dan juga
mengandung unsur variabel, atau dengan kata lain biaya yang terpengaruh adanya
perubahaan tingkat/ volume produksi, tetapi perubahannya tidak sebanding dengan
perubahan volume produksi, seperti PPh karyawan yang ditanggung perusahaan,
biaya pemeriksaan mesin.
Namun, biasanya untuk memudahkan penentuan tarif BOP tersebut, perusahaan memisahkan
biaya semivariabel ini menjadi biaya tetap dan biaya variabel

Penggolongan BOP Perusahaan Tekstil


Metode Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik (BOP)

Penentuan tarif biaya overhead pabrik (BOP) adalah langkah yang diperlukan dalam
akuntansi biaya untuk menetapkan cara mengalokasikan biaya overhead ke produk atau
layanan tertentu. Beberapa metode yang umum digunakan untuk menentukan tarif biaya
overhead pabrik antara lain:

1. Metode Biaya Langsung:


• Deskripsi: Dalam metode ini, biaya overhead pabrik diatribusikan langsung ke produk
berdasarkan biaya langsung, seperti biaya bahan baku atau tenaga kerja langsung.
• Formula: Tarif biaya overhead = (Biaya overhead pabrik langsung / Total biaya
langsung) x 100

2. Metode Jam Mesin:


• Deskripsi: Biaya overhead diatribusikan berdasarkan jumlah jam mesin yang
digunakan oleh setiap produk atau departemen.
• Formula: Tarif biaya overhead = (Biaya overhead pabrik / Total jam mesin) per jam
mesin

3. Metode Jam Tenaga Kerja Langsung:


• Deskripsi: Biaya overhead diatribusikan berdasarkan jam tenaga kerja langsung yang
digunakan oleh setiap produk atau departemen.
• Formula: Tarif biaya overhead = (Biaya overhead pabrik / Total jam tenaga kerja
langsung) per jam tenaga kerja langsung

4. Metode Aktivitas Berbasis:


• Deskripsi: Biaya overhead diatribusikan berdasarkan aktivitas spesifik yang
menyebabkan biaya overhead.
• Langkah-langkah: Identifikasi aktivitas yang menyebabkan biaya overhead.Tentukan
driver aktivitas (seperti jumlah setup, jumlah pesanan, dll.).Tentukan biaya aktivitas
dan alokasikan sesuai dengan penggunaan driver aktivitas oleh setiap produk atau
layanan.

5. Metode Unit Produksi:


• Deskripsi: Biaya overhead diatribusikan berdasarkan jumlah unit produksi.
• Formula: Tarif biaya overhead = (Biaya overhead pabrik / Total unit produksi) per
unit

6. Metode Metode Kapasitas Normal:


• Deskripsi: Biaya overhead diatribusikan berdasarkan kapasitas normal produksi, tidak
hanya kapasitas yang digunakan.
• Formula: Tarif biaya overhead = (Biaya overhead pabrik / Kapasitas normal produksi)
per unit kapasitas

7. Metode Metode Kapasitas Aktual:


• Deskripsi: Biaya overhead diatribusikan berdasarkan kapasitas aktual yang digunakan
selama periode tertentu.
• Formula: Tarif biaya overhead = (Biaya overhead pabrik / Kapasitas aktual produksi)
per unit kapasitas

Pilihan metode penentuan tarif biaya overhead pabrik tergantung pada sifat operasional
perusahaan, jenis produk atau layanan yang dihasilkan, dan informasi manajemen yang
dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Beberapa perusahaan mungkin menggunakan
kombinasi metode untuk memperoleh informasi yang lebih akurat dan relevan.

Tahapan-Tahapan Menghitung Tarif Biaya Overhead Pabrik (BOP)

Menghitung tarif biaya overhead pabrik melibatkan beberapa tahapan yang perlu diikuti agar
alokasi biaya dapat dilakukan dengan akurat. Berikut adalah tahapan-tahapan umum dalam
menghitung tarif biaya overhead pabrik:

1. Identifikasi Biaya Overhead Pabrik:


• Tentukan biaya overhead pabrik yang akan dialokasikan. Ini melibatkan biaya-biaya
yang tidak dapat langsung diatribusikan secara langsung ke produk atau layanan.

2. Pemilihan Metode Penentuan Tarif:


• Pilih metode penentuan tarif biaya overhead pabrik yang sesuai dengan karakteristik
perusahaan dan jenis produksi yang dilakukan. Contoh metode dapat mencakup
metode biaya langsung, jam mesin, jam tenaga kerja langsung, atau metode aktivitas
berbasis.

3. Kumpulkan Data yang Diperlukan:


• Kumpulkan data yang diperlukan untuk menghitung tarif biaya overhead pabrik. Ini
mungkin mencakup jumlah jam mesin, jam tenaga kerja langsung, biaya langsung,
atau faktor-faktor lain yang relevan sesuai dengan metode yang dipilih.

4. Hitung Biaya Overhead Pabrik Total:


• Jumlahkan semua biaya overhead pabrik yang teridentifikasi pada langkah pertama.
Ini termasuk biaya-biaya tetap dan variabel yang tidak dapat diatribusikan langsung
ke produk atau layanan.

5. Hitung Faktor Penentu:


• Jika Anda menggunakan metode seperti jam mesin, jam tenaga kerja langsung, atau
unit produksi, hitung faktor penentu yang akan digunakan untuk menetapkan tarif.
Misalnya, jika menggunakan jam mesin, hitung jumlah total jam mesin yang
digunakan.

6. Hitung Tarif Biaya Overhead Pabrik:


• Gunakan formula yang sesuai dengan metode yang dipilih untuk menghitung tarif
biaya overhead pabrik. Misalnya, jika menggunakan metode biaya langsung, gunakan
formula (Biaya overhead pabrik langsung / Total biaya langsung) x 100 untuk
menghitung tarif sebagai persentase dari biaya langsung.
7. Alokasi Biaya ke Produk atau Layanan:
• Alokasikan biaya overhead pabrik ke produk atau layanan menggunakan tarif yang
telah dihitung. Ini dapat dilakukan dengan mengalikan tarif dengan jumlah faktor
penentu yang sesuai untuk setiap produk atau layanan.

8. Monitoring dan Evaluasi:


• Setelah alokasi biaya dilakukan, lakukan pemantauan dan evaluasi terhadap hasilnya.
Tinjau apakah metode penentuan tarif memberikan hasil yang memadai dan apakah
alokasi biaya sesuai dengan aktivitas yang sebenarnya dilakukan.

9. Penyesuaian Jika Diperlukan:


• Jika diperlukan, lakukan penyesuaian terhadap tarif atau metode penentuan tarif
berdasarkan hasil pemantauan. Fleksibilitas dan penyesuaian perlu dipertimbangkan
untuk menjaga relevansi dan akurasi alokasi biaya.

Penting untuk dicatat bahwa perusahaan mungkin memilih metode atau kombinasi
metode yang paling sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik operasional mereka untuk
memastikan alokasi biaya yang adil dan akurat.

Metode penyusunan dan pengalokasian BOP

Penyusunan dan pengalokasian Biaya Overhead Pabrik (BOP) dapat dilakukan menggunakan
berbagai metode. Berikut adalah beberapa metode yang umum digunakan:

1. Metode Biaya Langsung:


• Deskripsi: Metode ini mengalokasikan biaya overhead pabrik secara langsung ke
produk atau layanan berdasarkan biaya langsung seperti bahan baku atau tenaga kerja
langsung.
• Proses: Identifikasi biaya overhead pabrik langsung yang dapat diatribusikan
langsung ke setiap produk. Bagi biaya overhead pabrik langsung dengan jumlah total
biaya langsung untuk mendapatkan persentase atau tarif. Alokasikan biaya overhead
pabrik ke setiap produk dengan mengalikan tarif dengan biaya langsung setiap
produk.

2. Metode Jam Mesin:


• Deskripsi: Metode ini mengalokasikan biaya overhead pabrik berdasarkan jumlah jam
mesin yang digunakan oleh setiap produk atau departemen.
• Proses: Hitung total biaya overhead pabrik. Hitung jumlah jam mesin yang digunakan
oleh setiap produk atau departemen. Bagi total biaya overhead pabrik dengan jumlah
jam mesin untuk mendapatkan tarif per jam mesin. Alokasikan biaya overhead pabrik
ke setiap produk dengan mengalikan tarif dengan jumlah jam mesin setiap produk.

3. Metode Jam Tenaga Kerja Langsung:


• Deskripsi: Metode ini mengalokasikan biaya overhead pabrik berdasarkan jumlah jam
tenaga kerja langsung yang digunakan oleh setiap produk atau departemen.
• Proses: Hitung total biaya overhead pabrik. Hitung jumlah jam tenaga kerja langsung
yang digunakan oleh setiap produk atau departemen. Bagi total biaya overhead pabrik
dengan jumlah jam tenaga kerja langsung untuk mendapatkan tarif per jam tenaga
kerja langsung. Alokasikan biaya overhead pabrik ke setiap produk dengan
mengalikan tarif dengan jumlah jam tenaga kerja langsung setiap produk.

4. Metode Aktivitas Berbasis (ABC - Activity-Based Costing):


• Deskripsi: Metode ini mengidentifikasi aktivitas yang menyebabkan biaya overhead
pabrik dan mengalokasikan biaya berdasarkan penggunaan aktivitas oleh setiap
produk atau layanan.
• Proses: Identifikasi aktivitas yang menyebabkan biaya overhead pabrik. Tentukan
driver aktivitas untuk setiap aktivitas (misalnya, jumlah setup, jumlah pesanan).
Hitung biaya aktivitas dan alokasikan ke setiap produk berdasarkan penggunaan
driver aktivitas.

5. Metode Unit Produksi:


• Deskripsi: Metode ini mengalokasikan biaya overhead pabrik berdasarkan jumlah unit
produksi.
• Proses: Hitung total biaya overhead pabrik. Hitung jumlah total unit produksi. Bagi
total biaya overhead pabrik dengan jumlah total unit produksi untuk mendapatkan
tarif per unit produksi. Alokasikan biaya overhead pabrik ke setiap produk dengan
mengalikan tarif dengan jumlah unit produksi setiap produk.

Pilihan metode pengalokasian BOP tergantung pada karakteristik bisnis, jenis produk atau
layanan, dan kebutuhan informasi manajerial perusahaan. Beberapa perusahaan bahkan
menggunakan kombinasi metode untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif.

Perencanaan Besarnya Anggaran BOP

Perencanaan besarnya anggaran Biaya Overhead Pabrik (BOP) melibatkan serangkaian


langkah dan pertimbangan untuk memastikan bahwa alokasi biaya overhead dilakukan secara
efisien dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Berikut adalah beberapa langkah dalam
perencanaan besarnya anggaran BOP:

1. Analisis Historis:
• Tinjau data historis biaya overhead pabrik untuk memahami tren dan pola
pengeluaran. Analisis ini membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi biaya overhead, seperti fluktuasi aktivitas produksi atau perubahan
dalam struktur biaya.

2. Identifikasi Komponen Biaya Overhead:


• Identifikasi dan kategorikan komponen biaya overhead pabrik, termasuk biaya-biaya
tetap dan variabel. Pemahaman yang baik tentang struktur biaya membantu dalam
alokasi yang lebih akurat.

3. Penggunaan Metode Penentuan Tarif:


• Pilih metode penentuan tarif biaya overhead pabrik yang sesuai dengan karakteristik
operasional perusahaan. Metode ini dapat melibatkan penggunaan faktor-faktor
seperti jam mesin, jam tenaga kerja langsung, unit produksi, atau aktivitas berbasis.
4. Estimasi Aktivitas Produksi:
• Estimasi tingkat aktivitas produksi yang diharapkan selama periode anggaran. Hal ini
melibatkan proyeksi volume produksi atau aktivitas lain yang menjadi dasar untuk
pengalokasian biaya overhead.

5. Hitung Tarif Biaya Overhead:


• Hitung tarif biaya overhead pabrik berdasarkan metode penentuan tarif yang dipilih.
Misalnya, jika menggunakan metode jam mesin, hitung tarif per jam mesin.

6. Penyesuaian untuk Perubahan Aktivitas:


• Pertimbangkan penyesuaian untuk perubahan yang mungkin terjadi dalam tingkat
aktivitas produksi selama periode anggaran. Fleksibilitas dalam rencana dapat
membantu mengakomodasi fluktuasi dalam produksi.

7. Pertimbangkan Faktor Eksternal:


• Pertimbangkan faktor-faktor eksternal yang dapat memengaruhi biaya overhead,
seperti perubahan dalam harga bahan baku, fluktuasi nilai tukar mata uang, atau
perubahan regulasi yang dapat mempengaruhi biaya produksi.

8. Konsultasi dengan Manajemen Operasional:


• Libatkan manajemen operasional dalam proses perencanaan. Mereka dapat
memberikan wawasan tentang proyeksi produksi, perubahan dalam kebijakan
operasional, atau faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi biaya overhead.

9. Penetapan Standar Kinerja:


• Tetapkan standar kinerja untuk biaya overhead pabrik. Standar ini dapat digunakan
sebagai dasar untuk mengevaluasi kinerja aktual dan mengidentifikasi penyimpangan
yang perlu diperhatikan.

10. Dokumentasi dan Monitoring:


• Dokumentasikan semua asumsi dan perhitungan yang digunakan dalam perencanaan
anggaran BOP. Selanjutnya, monitor kinerja aktual dan bandingkan dengan anggaran
untuk mengidentifikasi perbedaan dan membuat penyesuaian jika diperlukan.

Dengan merinci langkah-langkah ini, perusahaan dapat meningkatkan akurasi perencanaan


anggaran BOP, yang pada gilirannya mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dan
pengendalian biaya yang efektif.

Anda mungkin juga menyukai