Anda di halaman 1dari 8

Pengukuran Beban Kerja dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Optimal Menggunakan

Metode Work Load Analysis (WLA) Pada Bagian Packing Divisi Kacang Atom
(Studi Kasus: PT Dua Kelinci)

Vera Febriani*, Prof.Dr. Aries Susanty S.T., M.T.,


Email: verafebriani533@gmail.com
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,
Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Abstrak
PT Dua Kelinci adalah perusahaan yang memproduksi makanan ringan di Indonesia yang menghasilkan
berbagai macam produk kacang dan olahannya PT Dua Kelinci terdapat salah satu divisi dengan tingkat
produksi terbanyak yaitu divisi kacang atom Divisi ini memiliki permaslahan terutama di bagian packing
antara lain tidak tercapainya target produksi, ketidakseimbangan jumlah karyawan di salah satu stasiun kerja
dibandingkan stasiun kerja lainya yang mengakibatkan inefisiensi kerja, dan beberapa karyawan merasakan
kelelahan dalam bekerja yang diakibatkan oleh besarnya beban kerja yang diterima karyawan. Oleh karena itu
dilakukan pengukuran terhadap beban kerja karyawansehingga diketahui jumlah optimal karyawan yang harus
bekerja. Penelitian laporan kerja praktek ini yaitu perhitungan beban kerja hanya dilakukan pada stasiun kerja
packing shift pagi dengan jam efektif selama 7 jam dengan metode work sampling. Metode pengukuran yang
digunakan yaitu metode Work Load Analysis (WLA). Bedasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa beban
karyawan tertinggi terdapat pada bagian setting mesin dengan beban sebesar 140,54% hal ini diakibatkan
beban yang diangkat oleh pekerja dan frekuensi pekerjaan dilakukan.Perhitungan optimalissi pekerja didapat
pengurangan karyawaan sebanyak 1 orang.
Kata kunci: Beban kerja, Optimalisasi karyawan,Work Load Analysis (WLA),Work sampling
Abstract
[Title: Measurement of Workload and Determination of Optimal Labor Amount Using the Work Load
Analysis (WLA) Method in the Packing Section of the Kacang Atom Division (Case Study: PT Dua Kelinci)]
PT Dua Kelinci is a company that manufactures snacks in Indonesia that produces a variety of bean and
processed products. PT Dua Kelinci has the highest production level, namely the kacang atom division. This
division has problems, especially in the packing section, such as not achieving production targets, imbalances
the number of employees at one work station compared to other work stations which results in work inefficiency,
and some employees feel fatigue at work due to the large workload received by employees. Therefore,
measurements are made of the workload of employees so that the optimal number of employees that must work
is known. This practical work research report is the calculation of workload only is only at packing work station
shift morning with effective hours for 7 hours with the work sampling method. The measurement method used is
the Work Load Analysis (WLA) method. Based on the calculation results it is known that the highest employee
load is found in the machine settings section with a load of 140.54%, this is due to the burden lifted by the
workers and the frequency of work performed.
Keywords: Workload, Employee Optimization, Work Load Analysis (WLA), Work sampling
I. Pendahuluan
Perkembangan dunia industri manufaktur beban kerja dalam waktu tertentu sesuai
di Indonesia mengalami peningkatan yang dengan kemampuan dari masing-masing
pesat salah satunya industri makanan dan pekerja. Perencanaan sumber daya manusia
minuman menurut Badan Pusat Statisik (2019) terssebut salah satunya dapat dilakukan dengan
pada kuartal III tahun 2019 industri minuman menggunakan analisis beban kerja (workload
naik 15,19 % dan industri makanan yang naik analysis) karyawan (Ardana,2012).
9,90%. Sumber daya manusia merupakan salah Menurut Menpan (1997) pengertian beban
satu faktor penting dalam menentukan kerja (work load analysis) adalah sekumpulan
kesuksesan perusahaan yang dilihat dari atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan
pencapaian perusahaan dan kemampuan oleh suatu unit organisasi atau pemegang
karyawan dalam berkerja ( Robbins dan jabatan dalam jangka waktu tertentu. Hampir
Coulter, 2010). semua karyawan di suatu perusahaan suatu saat
Perencanaan alokasi sumber daya manusia akan mengalami kelelehan dan kejenuhan, hal
untuk menetukan jumlah tenaga kerja yang tersebut disebabkan benban kerja yang terlalu
dibutuhkan dalam menyelesaikan tugas atau
tinggi sedangkan beban kerja yang terlalu yaitu sistem dimana faktor–faktor semacam
rendah akan menimbulkan kebosanan pada tenaga kerja , modal atau kapital berupa
tenaga kerja (Maghfirotika,2016). mesin,peralatan kerja,bahan
PT Dua Kelinci merupakan salah satu baku.(Wingjosobroto, 2008)
perusahaan produsen makanan ringan di
Indonesia yang menghasilkan produk kacang Beban Kerja
dan olahanya. Selain kacang yang menjadi Menurut Gibson dan Ivancevich
andalan dari perusahaan ini juga memproduksi (1993:163), beban kerja adalah tekanan
berbagai macam snack dan minuman. . PT Dua sebagai tanggapan yang tidak dapat
Kelinci adalah salah satu perusahaan padat menyesuaikan diri, yang dipengaruhi oleh
karya yang memiliki banyak karyawan dan perbedaan individual atau proses psikologis,
divisi salah satunya adalah divisi kacang atom. yakni suatu konsekuensi dari setiap tindakan
berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan ekstern (lingkungan, situasi, peristiwa yang
terdapat beberapa permasalahan pada divisi ini terlalu banyak mengadakan tuntutan psikologi
pada bagian packing yaitu tidak tercapainya atau fisik) terhadap seseorang.
target produksi, ketidakseimbangan jumlah
karyawan di salah satu stasiun kerja Pengukuran Waktu Kerja
dibandingkan stasiun kerja lainya yang
mengakibatkan inefisiensi kerja, dan beberapa Pengukuran waktu kerja yang
karyawan merasakan kelelahan dalam bekerja dimaksudkan disini pengukuran waktu kerja
yang diakibatkan oleh besarnya beban kerja (time study) adalah suatu aktivitas untuk
yang diterima karyawan. menentukan waktu yang dibutuhkan oleh
Berdasarkan uraian di atas diperlukan sseorang operator dalam melaksanakan sebuah
pengukuran beban kerja karyawana di kegiatan kerja dalam kondisi dan tempo yang
perusahaan yang dapat diterapkan pada bagian normal (Wingjosobroto, 2006 : 130).
packing produk kacang atom. Adanya 1. Pengukuran waktu kerja secara langsung
pengukuran beban kerja (workload analysis) a. Metode jam henti (Stopwatch Time
terssebut dapat mengetahui jumlah tenaga kerja Study)
optimal yang dibutuhkan oleh PT Dua Kelinci. Pengukuran waktu kerja menggunakan
Dalam pengambilan sampel menggunakan jam henti diperkenalkan FrederickW.
metode work sampling merupakan metode Taylor pada abad ke-19. Metode ini baik
pengukuran beban kerja yang bertujuan untuk
untuk diaplikasikan pada pekerjaan yang
mengetahui persentase waktu produktif
singkat dan berulang (repetitive)
seorang pekerja selama jam kerja dalam
keadaan normal (Sutalaksana,2006). b. Metode Work Sampling
Tujuan yang ingin dicapai pada pelaksanaan Work sampling adalah suatu aktifitas
kerja praktek ini adalah untuk mengukur beban pengukuran kerja untuk mengestimasikan
kerja karyawan di PT Dua Kelinci serta proporsi waktu yang hilang (idle/delay)
mengetahui jumah optimal karyawan yang selama siklus kerja berlangsung
dibutuhkan berdasarkan beban keja yang telah
atau untuk melihat proporsi kegiatan tidak
diukur untuk masing-masing stasiun kerja pada
produktif yang terjadi (ratio delay study).
bagian packing divisi kacang atom, memahami
metode wokload analysis yang diaplikasikan Pengamatan dilaksanakan secara random
dalam dunia nyata dan mengidentifikasi selama siklus kerja berlangsung untuk
masalah yang berkaitan dengan nilai beban beberapa saat tertentu.
kerja karyawana pada bagian packing di divisi 2. Pengukuran waktu kerja secara tidak
kacang atom. langsung
Pengukuran dilakukan tanpa pengamat
harus berada di tempat pekerjaan yang diukur
II. Tinjauan Pustaka sedang berlangsung. Pengukuran waktu kerja
Produktivitas secara tidak langsung dapat dilakukan dengan
Produktivitas kerja merupakan tingkat
dua metode, yaitu:
keunggulan yang diharapkan dan pengendalian a. Metode standart data
atas tingkat keunggulan untuk memenuhi b. Metode data gerakan
keinginan konsumen. Produktivitas dimulai
dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada III. Metode Penelitian
persepsi pelanggan.
Produktivitas didefinisikan sebagai rasio Penelitian dilakukan di PT. Dua Kelinci
antara output yang dihasilkan dengan input yang berlokasi di Jl. Raya Pati-Kudus km 6.3
yang digunakan. Produktivitas pada dasarnya PATI 59163, Jawa Tengah, Indonesia. Waktu
akan berkaitan erat dengan sistem produksi penelitian dilakukan pada tanggal 23 Desember
Tabel 1 Elemen Kerja (Lanjutan)
2019 – 23 Januari 2020.Objek penelitian yang
Kemasan Kemasan Kecil Gabungan
diamati adalah karyawan pada bagian packing
Besar
divisi kacang atom.
Pengumpulan data yang dilakukan dalam Isi absorber Cek sackbin Amati layar
X-ray
penelitian ini dengan cara pengamatan langsung
(Survei). Data yang diperoleh adalah data Ngekrat Staple (Karung Mengambil
jumlah output yang dihasilkan dan keaadaan dan ball) Defect
pekerja dalam keadaan produktif (sedang dalam
bekerja) dan non produktif. Data primer yang Ngebal Operator (setting
digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil mesin,ganti
pengamatan langsung menggunakan work spons dan
sampling.Pengamatan dilakukan dalam selang control panel)
waktu 5 menit dan 25 menit sekali. Cek bocor Mutu (cek bocor,
Data sekunder yang digunakan pada cek
penelitian ini merupakan data-data yang kemasan,nimban
dikumpulkan dari berbagai literature, karya g kemasan)
tulis, informasi, buku, jurnal yang memiliki Cek kembung Vakum
keterikatan dan keterpautan dengan tema serta
Nimbang Nyikat klem
fokus dalam penelitian ini sehingga secara kemasan
tidak langsung dapat mendukung peneliti
dalam memahami persoalan, data serta analisis 2. Penentuan Allowance
yang dilakukan.
Kelonggaran diberikan untuk tiga hal yaitu
Pengolahan Data kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa fatique
1. Menentukan Elemen Kerja dan hambatan-hambatan yang tidak dapat
dihindarkan (Sutalaksana, 2006).Penentuan
Berikut ini tabel 1 menunjukan elemen kerja Allowance menggunakan ILO (International
pada divisi kacang atom bagian packing. Labour Organization). Adapun 10 faktor
Tabel 1 Elemen Kerja
allowance sebgai berikut:
Kemasan Kemasan Kecil Gabungan 1. Constant allowance
Besar 2. Variabel allowance
Kardus(Nulis Ngepack Cek kadar 3. Menggunakan tenaga
kardus, kemasan air 4. Tingkat kebisingan
Memasukan 5. Tekanna mental
kemasan ke 6. Mononton
dalam kardus, 7. Kebosanan
membentuk 8. Penuh perhatian
kardus,solasi 9. Kondisi atmosfer
kardus, 10. Close attention
menimbang
kardus,staple
3. Performance Rating
kardus)
Ngepack Ngebal Cek RO Penentuan faktor penyesuaian dengan
kemasan menggunakan metode Westinghouse. Adapun
Sobek Sobek kemasan Support cek empat faktor itu yaitu kemampuan (skill),
kemasan kemasan usaha (effort),kondisi kerja (condition), dan
konsistensi
Sortir final Nulis karung Transit
4. Perhitungan Presentase produktif dan
Operator (ganti Jahit karung Transfer
Nonproduktif
film dan packing
setting mesin) Perhitungan presentase produktif elemen
Perawatan Memasukan ke Cek order kerja ngepak kemasan besar:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓
mesin dalam karung PP = x 100% (1)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛
kebersihan Lap kemasan Transfer
area produksi gudang 5. Perhitungan Uji Keseragaman Data
Lap kemasan Kebersihan area Merapikan Batas kontrolnya untuk mengetahui bahwa
produksi bal X-ray data tersebut seragam sehingga dapat
digunakan untuk menghitung banyaknya
pengamatan yang diperlukan. Perhitungan
BKA dan BKB pada elemen kerja ngekrat pada IV. Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja
kemasan besar kacang atom
1. Penentuan Allowance
𝑝(1−𝑝 )
BKA = p̄ + 2 √ (2) Berikut adalah perhitungan allowance
𝑛̄ elemen ngepak kemasaan besar.
𝑝̄ (1−𝑝 ) Perhitungan allowance elemen kerja
BKB = p̄ - 2 √ (3)
𝑛̄ ngepak kemasan besar:
- Constant allowance =5
6. Perhitungan Uji Kecukupan Data - Variabel allowance = 0
Pada perhitungan uji kecukupan data - Menggunakan tenaga = 0
dilakukan untuk mengetahui banyaknya - Tingkat kebisingan =2
pengamatan yang harus dilakukan dalam work - Tekanna mental =1
sampling. Dengan menggunakan tingkat - Mononton =4
ketelitian 5 % dan tingkat kepercayaan 95%. - Kebosanan =0
𝑘2 (1−𝑝)̄
N’= 𝑠2𝑃̄ (4) - Penuh perhatian =2
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓 - Kondisi atmosfer = 0,25
p̄ = (5) - Close attention =0
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛
Total = 14,25 %
7. Perhitungan Waktu Baku 2. Performance Rating
Perhitungan waktu standar dilakukan Tabel 2 Hasil Performance Rating
untuk mengetahui seberapa besar waktu yang
Waktu Performace
dibutuhkan pekerja dalam mengerjakan satu Elemen
pengamatan
Kemasan
rating
unit produk. Ngepak 0.09
a) Menghitung presentase produktif (PP) Ngekrat 1.05
b) Menghitung jumlah menit produktif (JMP) Ngebal 0.9
Sobek kemasan 1.13
JMP = PP x jumlah menit pengamatan (6)
Sortir final 1.08
c) Menghitung waktu yang diperlukan per
Menulis kardus 1.17
unit (waktu siklus) Memasukkan ke
0.9
dalam kardus 5 menit
Waktu yang diperlukan per unit = 𝐽𝑀𝑃
(7) Membentuk Kardus 0.9
𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
Solasi kardus 1
d) Menghitung waktu normal (Wn) Menimbang
1.03
kardus
Wn= waktu yang diperlukan x faktor Stapel kardus 1.18
penyesuaian (8) Cek kembung Kemasan 1.05
Besar
Cek bocor 1.04
e) Menghitung waktu baku (Wb)
Nimbang kemasan 1.04
Wb = Wn x 100%
(9) Ganti film 1.13
100%−𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
Setting mesin 1.23
Perawatan 25 menit 1.05
8. Perhitungan Beban Kerja (workload
Kebersihan area
analysis) 1.21
poduksi
Perhitungan bebean kerja disini Lap kemasan 1.15
dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar Isi arsorber 0.9
beban yang diterima oleh setiap pekerja pada Ngepak 0.9
setiap elemen kerja yang ada di divisi kacang Ngebal 0.9
atom.
Sobek kemasan 1.13
Beban Kerja (WLA) = (% produktif x
Menulis karung 0.9
performance rating) x (1+allowance) (10) 5 menit
Kemasan
Jahit karung kecil 1.04
Ngarung 0.9
9. Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja
Lap kemasan 1.15
Berikut adalah rumus perhitungan beban
kerja rekomendasi.
Beban kerja rekomendasi = (Beban tenaga
kerja awal*tenaga kerja awal (11)
Tabel 2 Hasil Performance Rating (Lanjutan) Tabel 3 Hasil Sampel Produktif & Non Produktif
(Lanjutan)
Waktu Performance
Elemen Kemasan
pengamatan rating
Kebersihan area Isi arsorber 29 0.967 0.033
1.21
produksi Ngepak 30 1.000 0.000
Cek sackbin 1.05 Ngebal 30 1.000 0.000
Sobek kemasan 18 0.600 0.400
Stapel karung 1.16
Nulis karung 30 1.000 0.000
Stapel ball 1.1 Jahit 25 0.833 0.167
Ngarung 27 0.900 0.100
Ganti film 1.13 Lap 21 0.700 0.300
Setting mesin 1.23 Kebersihan 21 0.700 0.300
Cek sackbin 10 0.333 0.667
Ganti spons 25 menit 1.1 Stapel karung Kemasan 16 0.533 0.467
Stapel ball Kecil 22 0.733 0.267
Control panel 0.9
Ganti film 23 0.767 0.233
Cek bocor 1.09 Setting mesin 15 0.500 0.500
Ganti spons 15 0.500 0.500
Cek kemasan 1.09 Control panel 28 0.933 0.067
Nimbang kemasan 1.06 Cek bocor 22 0.733 0.267
Keamasan Cek kemasan 26 0.867 0.133
Vacum area 25 menit
kecil 0.9 Nimbang kemasan 25 0.833 0.167
produksi Vacum 25 0.833 0.167
Nyikat klem 1.1 Nyikat 4 0.133 0.867
Cek kadar air 29 0.967 0.033
Cek kadar air 0.9 Cek ro 16 0.533 0.467
Support cek
Cek ro 1.05 8 0.267 0.733
kemasan pc
Support cek Transit 24 0.800 0.200
25 menit 1.16 Gabungan
kemasan pc Transfer packing 22 0.733 0.267
Transit 1 Cek order 11 0.367 0.633
Transfer gudang 18 0.600 0.400
Transfer packing 1.13 Rapihin bal x ray 26 0.867 0.133
Gabungan
Amati x ray 28 0.933 0.067
Cek order 1.13
Ambil defect 18 0.600 0.400
Transfer gudang 1
Rapihin bal x ray 5 menit 1 4. Uji Keseragaman Data
Amati x ray 0.9 Perhitungan BKA dan BKB pada elemen
Ambil defect 1.13 kerja ngekrat pada kemasan besar kacang atom
berdasarkan persamaan rumus 2 dan 3.
3. Presentase produktif dan Non produktif
Berikut ini tabel 3 adalah hasil 0,767(1−0,767
BKA = 0,767 + 2 √
10
perhitungan presentase produktif dan
= 1,091
nonproduktif berdasarkan persamaan rumus 1.
0,767(1−0,767
BKB = 0,767 - 2 √
Tabel 3 Hasil Sampel Produktif & Non Produktif 10
= 0,775
%Non Berikut adalah grafik keseragaman data
Elemen Kemasan Produktif %poduktif produktif pada elemen kerja ngekrat:
Ngepak 28 0.933 0.067
Ngekrat 23 0.767 0.233 1.5 BKA
Ngebal 29 0.967 0.033
Sobek kemasan 20 0.667 0.333 1
Sortir final 22 0.733 0.267
Nulis kardus 17 0.567 0.433
BKB
Memasukkan 0.5
ke kardus 27 0.900 0.100
Membentuk Kardus 27 0.900 0.100 0 %PRODU
Solasi kardus Kemasan 25 0.833 0.167 1 2 3 KTIF
Menimbang Besar 26 0.867 0.133
Stapel kardus 18 0.600 0.400
Cek kembung 15 0.500 0.500
Gambar 1 Grafik BKA dan BKB
Cek bocor 28 0.933 0.067
Nimbang kemasan 27 0.900 0.100 Dari hasil keseragman data di atas diketahui
Ganti film 15 0.500 0.500 bahwa tidak terdapat data yang keluar dari
Setting mesin 29 0.967 0.033 batas control yang telah ditetapkan sehingga
Perawatan 15 0.500 0.500 semua elemen keja pada divisi kacang atom
Kebersihan 23 0.767 0.233
Lap 23 0.767 0.233 telah seragam.
Wb = 2,95 x 100%
100%−0,1525
= 2,95 menit
5. Uji Kecukupan Data Berikut adalah tabel 4 hasil perhitungan waktu
Pada perhitungan uji kecukupan data baku.
dengan menggunakan tingkat ketelitian 5 % Tabel 4 Perhitungan Waktu Baku
dan tingkat kepercayaan 95%.
a) Untuk Pengamatan 5 menit Waktu
Waktu
Elemen Kemasan Baku
Pengamatan
berdasarkan persamaan rumus 5 (menit)
Ngepak 0.59
p̄ = 613 = 0,757
810 Ngekrat 2.95
b) Untuk Pengamatan 25 menit
Ngebal 0.74
berdasarkan persamaan rumus 5 Sobek kemasan 0.30

p̄ = 486 = 0,7043 Sortir final 5.41


690
Nulis kardus 0.28
c) Uji kecukupan data untuk 5 menit Memasukkan ke
0.23
kardus
berdasarkan persamaan rumus 4
Membentuk Kardus 5 menit 0.46
N’ = 4 (1−0,756) = 514 pengamatan Solasi kardus 0.76
0.05 𝑥 0,756
Pada penelitian ini data yang telah Menimbang 0.39
dikumpulkan sebanyak 810 data sehingga Kemasan Besar
Stapel kardus 0.25
dapat dikatakan bahwa untuk pengamatan Cek kembung 4.28
dengan rentang waktu 5 menit sudah cukup
Cek bocor 1.07
karena N’ ≤ N.
Nimbang
d) Uji kecukupan data untuk 25 menit 0.97
kemasan
Ganti film 18.46
berdasarkan persamaan rumus 4
Setting mesin 12.24
N’ = 4 (1−0,07043) = 671 pengamatan
0.05 𝑥 0,7043 Perawatan 39.45
Pada penelitian ini data yang telah 25 Menit
Kebersihan 18.82
dikumpulkan sebanyak 690 data sehingga Lap 0.79
dapat dikatakan bahwa untuk pengamatan
Isi arsorber 0.10
dengan rentang waktu 25 menit sudah cukup
karena N’ ≤ N. Ngepak 0.19

Ngebal 0.59
6. Perhitungan Waktu Baku
Sobek kemasan 0.05
Contoh perhitungan waktu baku dari Nulis karung 0.37
elemen kerja ngekrat.
Jahit 1.10
a) Menghitung presentase produktif (PP)
berdasarkan persamaan rumus 1. Ngarung 0.62

p = 23 x 100% = 0,767 Lap 0.37


30
Kebersihan 5 menit 6.05
b) Menghitung jumlah menit produktif (JMP)
berdasarkan persamaan rumus 6 Cek sackbin 3.76

JMP = PP x jumlah menit pengamatan Stapel karung Kemasan 0.34


Kecil
= 0,7676 x 150 = 115 menit Stapel ball 0.08
c) Menghitung waktu yang diperlukan per
Ganti film 24.11
unit (waktu siklus) berdasarkan persamaan
rumus 7 Setting mesin 4.58

Waktu yang diperlukan per unit = 115 41


= Ganti spons 19.66

2,80 menit Control panel 2.77


25 menit
d) Menghitung waktu normal (Wn) Cek bocor 2.64
berdasarkan persamaan rumus 8 Cek kemasan 3.06
Wn= waktu yang diperlukan x faktor
penyesuaian = 2,80 x 1.05 = 2,95 menit
e) Menghitung waktu baku (Wb) berdasarkan
persamaan rumus 8
Tabel 5 Rekomendasi Jumlah tenaga kerja
Tabel 4 Perhitungan Waktu Baku (Lanjutan) (Lanjutan)
Waktu Waktu Baku Jumlah
Elemen pengamatan Kemasan (menit) Jumlah Beban
Beban tenaga
Nimbang kerja tenaga kerja kerja
2.76 Elemen kerja (%)
kemasan awal rekomendasi (%)
Vacum 22.52 Stapel kardus 82.340 1 1 82.340

Nyikat 1.64 Cek kembung 57.855 1 1 57.855


Cek bocor 103.085 2 3 67.496
Cek kadar air 4.54
Nimbang
kemasan 99.403
Cek ro 4.89
25 menit 69.295
Support cek Ganti film 67.348 2 3
29.02
kemasan pc Getting mesin 140.540
Transit 19.37
Perawatan 62.055 1 1 62.055
Transfer packing 1.83 98.518
Gabungan Kebersihan 98.518 1 1
Cek order 4.44 95.484
Lap 95.485 1 1
Transfer gudang 0.71
5 menit 97.744
Isi arsorber 97.745 1 1
Rapihin bal x ray 0.07
Ngepak 95.625 24 24 95.625
Amati x ray 0.03
Ngebal 95.625 8 8 95.625
Ambil defect 3.29
Sobek 79.495
kemasan 79.496 4 4
7. Perhitungan Beban Kerja (workload Nulis karung 99,27 1 1 99,270
analysis) 93.903
Jahit 93.903 1 1
Perhitungan beban kerja untuk elemen
ngekrat pada kemasan besar di divisi kacang Ngarung 89.384 6 6 89.383
atom berdasarkan persamaan rumus 10 Lap 87.141 1 1 87.141
Beban Kerja (WLA) = (0,767 x 1,05) x (1 + Kebersihan 89.994 2 2 89.993
0,1525)
= 92,776 Cek sackbin 39.673 1 1 39.672
Beban kerja tersebut dapat dikatakan tidak Stapel karung 70.126
overload karena lebih bebban kerja dari elemen Stapel ball 90.629 6 5 96.452
ngekrat kurang dari 100.
Ganti film 103.310
8. Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja Getting mesin 72.724 6 5 94.228

Berikut adalah tabel hasil perhitungan beban Ganti spons 59.538


kerja rekomendasi berdasarkan persamaan Control panel 95.130 1 1 95.130
rumus 11 Cek bocor 90.525
Tabel 5 Rekomendasi Jumlah tenaga kerja
Cek kemasan 105.094
Jumlah Nimbang 2 2 97.963
tenaga Jumlah Beban kemasan 98.271
Beban tenaga kerja kerja
Elemen kerja Vacum 82.688
kerja (%) rekomendasi (%)
awal
Nyikat 15.877 2 1 98.564
ngepak 95.970 9 9 95.970
Cek kadar air 98.528 1 1 98.527
ngekrat 92.776 2 2 92.776
Cek ro 60.592 1 1 60.592
ngebal 94.178 1 1 94.177 Support
sobek cek 33.470 1 1 33.469
kemasan 86.784 1 1 86.784 kemasan pc
sortir final 96.822 8 8 96.822 Transit 86.640 1 1 86.640
Transfer
nulis kardus 72.466 1 1 72.465 packing 90.325 1 1 90.324
memasukkan
89.343 1 1 89.343 Cek order 45.162 1 1 45.162
ke kardus
Membentuk Transfer
92.583 1 1 92.583 gudang 65.610 1 1 65.610
Kardus
solasi kardus 95.250 1 1 95.25
menimbang 96.676 1 1 96.675
Tabel 5 Rekomendasi Jumlah tenaga kerja kerja dengan karyawan yang berlebih
(Lanjutan) dialokasikan pada bagian proses kerja
Jumlah yang membutuhkan tenaga kerja dan
tenaga Jumlah Beban memiliki tingkat beban kerja yang
Beban tenaga kerja kerja
Elemen kerja
kerja (%)
awal rekomendasi (%) lebih tinggi. Dengan cara mengurangi
Rapihin bal x
93.817 2 2 93.816
jumlah pekerja dengan tingkat skor
ray
underload ke elemen yang memiliki
Amati x ray 95.970 1 1 95.97
skor overload agar lebih merata.
Ambil defect 77.462 1 1 77.461 2. Dapat dilakukan job rotation terhadap
Jumlah 112 111 karyawan di packing kacang atom
Berdasarkan tabel rekapitulasi pekerja agar terjadi keseimbangan beban kerja
diatas dapat diketahui bahwa dengan jumlah antar karyawan dalam hal ini rotasi
pekerja rekomendasi , perhitungan beban kerja pekerja dilakukan pada pekerja yang
sudah berada dibawah 100. Jumlah pekerja memiliki kemampuan standar tidak
rekomendasi sudah dapat mengurangi jumlah pekerja yang harus memiliki
pekerja yang ada pada bagian packing divisi
kemampuan khusus misalnya
kacang atom yaitu dari total 112 pekerja
menjadi 111 pekerja. operator.

V. Kesimpulan dan Saran DAFTAR PUSTAKA


1. Kesimpulan
a. Analisis beban kerja (Work Load Ardana, IK. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Analysis) bertujuan untuk Yogyakarta: Graha Ilmu.
menentukan berapa jumlah beban Gibson, Ivancevich, Donnely. 1993. Organisasi, perilaku,
yang dilimpahkan kepada seorang Struktur dan proses, Edisi Kelima, Cetakan Ketujuh
karyawan pada suatu elemen kerja. Terjemahan Djarkasih, PenerbitErlangga, Jakarta
Sehingga beban kerja yang diberikan http://www.bkn.go.id. (diakses pada tanggal
tidak melebihi 100% atau overload 14 Januari 2020)
dan pekerja dapat mengerjakan Maghfirotika, N. (2016) Penentuan Jumlah Optimal
pekerjaanya sesuai dengan kapasitas Karyawan Produksi JTOP Dengan Metode
yang dimilikinya. Workload Analysis di PT. Y. (Skripsi).
b. Beban kerja yang telah dilakukan Menpan. 1997. Definisi Beban Kerja.
menunjukkan bahwa karyawan pada http://www.bkn.go.id. (Diakses tanggal 16 Maret
bagian packing divisi kacang atom 2020)
yang memiliki elemen kerja tertinggi Robbins, Stephen P. dan Coulter, Mary. (2010).
adalah cek kemasan dengan beban Manajemen (edisi kesepuluh). Jakarta:Erlangga
kerja sebesar 105,094%. Beban kerja Sutalaksana, Iftikar Z. (2006), Teknik Tata Cara Kerja.
yang tinggi diakibatkan oleh aktivitas Laboratorium Tata Cara Kerja & Ergonomi,
monoton, membutuhkan gerakan yang Departemen Teknik Industri ITB, Bandung
cepat, waktu proses lama, Wignjosoebroto, Sritomo. (2006). Evaluasi Ergonomis
membutuhkan ketelitian yang tinggi, dalam Perancangan Produk. Surabaya : ITS.
dan mesin dalam keadaan down Wignjosoebroto, Sritomo. (2008). Ergonomi, Studi Gerak
c. Jumlah karyawan packing di divisi dan Waktu. Guna Widya. Jakarta.
kacang atom ini sebanyak 112 orang,
sedangkan jumlah yang dibutuhkan https://www.bps.go.id/pressrelease/2019/02/01/1623/pertu
setelah dilakukan analisis beban kerja mbuhan-produksi-ibs-tahun-2018-naik-4-07
sebanyak 111 orang. Dengan persen-dibandingkan-tahun-2017.html (diakses
berurangnya 1 orang ini akan pada tanggal 16 Maret 2020)
berdampak pada kinerja di divisi
packing dan akan menguntungkan
perusahaan dengan berkurangnya gaji
yang dikeluarkan oleh pekerja.
2. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan
kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka
terdapat beberapa saran antara lain :
1. Dalam melakukan alokasi jumlah
karyawan sebaiknya
mempertimbangkan tingkat beban
kerja dari karyawan. Untuk proses

Anda mungkin juga menyukai