Beban kerja adalah jumlah unit kerja yang ditugaskan pada suatu sumber daya
dalam periode waktu tertentu. Menurut Kepmenkes Nomor 81/MENKES/I/2004, beban
kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tenaga kesehatan
profesional dalam satu tahun dalam satu sarana pelayanan kesehatan.
Analisis beban kerja adalah upaya menghitung beban kerja pada satuan kerja
dengan cara menjumlah semua beban kerja dan selanjutnya membagi dengan kapasitas
kerja perorangan persatuan waktu. Beban kerja dapat dilihat dari kegiatan langsung,
kegiatan tidak langsung, dan kegiatan lain seperti kegiatan pribadi dan kegiatan yang tidak
produktif.
Dalam perhitungan beban kerja ada tiga cara yang dapat digunakan, diantaranya
adalah :
1. Work sampling
2. Time and Motion Study
3. Daily Log
1. Work Sampling
Mengukur waktu yang digunakan untuk beban kerja dan waktu yang tidak
digunakan untuk bekerja seseorang pegawai berdasarkan uraian tugasnya
dan dapat sekaligus untuk mengukur produktivitasnya.
3. Work Measurement
a. Aktivitas apa yang sedang dilakukan pegawai pada waktu jam kerja
b. Apakah aktivitas pegawai berkaitan dengan fungsi dan tugasnya
pada waktu jam kerja
c. Proporsi waktu kerja yang digunakan untuk kegiatan produktif atau
tidak produktif.
d. Pola beban kerja pegawai dikaitkan dengan waktu, jadwal jam
kerja.
Pada tahap ini dapat digunakan metode simple random sampling untuk
mendapatkan populasi sampel. Ketiga, membuat formulir daftar kegiatan personel
yang dapat diklasifikasikan sebagai kegiatan produktif dan kegiatan non produktif atau
dapat pula dikelompokan menjadi kegiatan langsung maupun kegiatan tidak langsung.
Keempat, melatih pelaksana peneliti tentang cara pengamatan kerja dengan teknik
Work Sampling. Kelima, dilakukan pengamatan kegiatan dengan interval 2 – 15 menit
tergantung karakteristik pekerjaan. Pengamatan dilakukan selama jam kerja, jika unit
kerja berfungsi selama 24 jam maka penelitian juga dilakukan selama 24 jam dan
pengamatan dapat dilakukan selama seminggu (7 hari).
Dalam teknik Work Sampling kelompok pekerja di observasi di waktu tertentu
dan kegiatan per-individu dicatat. Setelah satu atau dua minggu, rata-rata waktu untuk
setiap aktivitas dihitung sehingga rata – rata watu tiap kegiatan dapat ditentukan.
Melalui pengamatan ini kita mengetahui waktu kerja sebenarnya yang digunakan
untuk kelompok kegiatan selama beberapa hari.
Metode Ilyas menggunakan pendekatan demend, artinya metode ini
menghitung beban kerja yang harus dikerjakan atas dasar permintaan untuk
menghasilkan unit produk atau jasa per waktu yang dibutuhkan. Dengan demikian,
beban kerja tergantung juga volume transaksi bisnis yang harus dilakukan oleh setiap
tenaga kerja atau unit organisasi. Untuk menghitung beban kerja personel organisasi
dibutuhkan informasi yang akurat. Hal- hal yang harus di perhatikan antara lain :
1. Kejelasan transaksi bisnis utama atau penunjang setiap
personel dan unit organisasi
2. Kejelasan waktu yang dibutuhkan untuk setiap transaksi
bisnis utama atau penunjang
3. Jenis dan jumlah transaksi bisnis per hari, per minggu, per
bulan atau per tahun
4. Jumlah jam kerja efektif (produktif) perhari pada
organisasi
5. Jumlah hari kerja efektif dalam setahun organisasi.
Keterangan :
Daily log merupakan bentuk sederhana dari Work Sampling, dimana orang
yang diteliti menuliskan sendiri kegiatan dan waktu yang digunakan untuk penelitian
tersebut. Penggunaan teknik ini sangat bergantung terhadap kerja sama dan kejujuran
dari pegawai yang sedang diteliti.
Pelaksanaan teknik ini menggunakan formulir isian sederhana mengenai
kegiatan, waktu dan lamanya kegiatan. Sebelum dilakukan penelitian, peneliti harus
memberikan penjelasan dan penekanan bahwa informasi mengenai pegawai tidak akan
tercantum pada laporan penelitian.
Menurut Internasional Labour Organization (ILO) hasil presentase (%)
diperoleh dari pembagian antara total waktu kegiatan waktu kegiatan produktif dengan
480 menit kemudian dikalikan 100 %, sehingga didapatkan kriteria : bila kerja
produktif > 85 % = beban kerja berat, bila waktu kerja produktif 75 % sampai dengan
85 % = beban kerja sedang, bila waktu kerja produktif < 75 % = beban kerja rendah.
Standar asumsi yang digunakan adalah 0 – 35 % diasumsikan beban kerja
rendah, 35 – 75 % diasumsikan beban kerja sedang, sementara 80 – 100 %
diasumsikan beban kerja tinggi. Diatas 100% diasumsikan beban kerja sanggat tinggi
sehingga dibutuhkan adanya suatu usaha seperti penambahan waktu kerja (lembur)
atau penambahan jumlah karyawan.
Kerangka Konsep Penelitian
Dalam penelitian ini, dilakukan analisis beban kerja tenaga teknis kefarmasian dengan
mengunakan metode Work Sampling. Dalam teknik Work Sampling dilakukan dengan
mengukur dari activity and delay sampling yaitu mengukur proposi kegiatan aktivitas dan
tidak melakukan aktivitas seorang pegawai, kemudian juga akan mengukur dari segi
performance sampling yaitu menggukur waktu yang digunakan untuk bekerja dan waktu yang
tidak digunakan untuk bekerja seseorang pegawai berdasarkan uraian tugasnya dan dapat
sekaligus utuk mengukur produktivitasnya. Digunakan metode Work Sampling karena metode
ini tidak sulit untuk diterapkan dalam pengamatan terhadap objek dan cocok untuk kegiatan
yang sifatnya berulang. Metode ini lebih mudah dari pada metode lainnya dengan kualitas
hasil yang dapat dipercaya. Dilakukan kegiatan wawancara mendalam dengan 3 orang
informan, yaitu Kepala Instalasi Farmasi, Tenaga Teknis Kefarmasian, dan HRD (Human
Resource Dapartemen).