Nutrasetikal
Portfolio Designed
You can simply impress your audience and add a
unique zing and appeal to your Presentations. I
Nutrasetikal pertama kali diciptakan oleh Dr.
hope and I believe that this Template will your
Time, Money and Reputation.
Stephen DeFelice yang merupakan kesatuan dari
Get a modern PowerPoint Presentation that is
beautifully designed.
“nutrition” dan “pharmaceutical” pada tahun 1989.
DeFelice mendefinisikan nutrasetikal sebagai zat
yang berupa makanan dan memberikan manfaat
medis atau kesehatan termasuk pencegahan dan
pengobatan penyakit (DeFelice, 1995).
Nutrasetikal
• Stabilitas
Maltodekstrin stabil setidaknya selama 1 tahun bila disimpan di tempat yang dingin suhu (<30℃) dan
kelembaban relatif kurang dari 50%.
• Inkompatibilitas
Dalam kondisi pH dan suhu tertentu maltodekstrin mungkin menjalani reaksi Maillard dengan asam
amino menghasilkan menguning atau kecokelatan. Kompatibel dengan oksidator kuat.
• Kegunaan
Bulking agent dan pengawet
Xanthan Gum
Menurut (HPE ed 6th, hal 782)
● Pemerian
bubuk halus berwarna krem atau putih, tidak berbau, mengalir bebas.
● Stabilitas
Gom xanthan adalah bahan yang stabil. Larutan berair stabil rentang pH
yang lebar (pH 3-12), meskipun menunjukkan nilai maksimum stabilitas
pada pH 4–10 dan suhu 10–60℃.
● Inkompatibilitas
Gum xanthan adalah bahan anionik dan biasanya tidak kompatibel
dengan surfaktan kationik, polimer, atau pengawet, saat terjadi
pengendapan.
● Kegunaan
suspending agent dan stabilisator.
Alat dan Bahan
Bahan:
Alat:
• Tepung Daun Kelor
• Timbangan Analitik
• Tepung Jagung
• Mixer
• Biji Gandum
• Lemari Pengering
• Gula Stevia
• Pengayak
• Xanthan Gum
• pH Meter
• Santan Kelapa Bubuk
• Pipet
• Minyak Nabati
• Oven
• Buah Melon
• Eksikator
• Maltodextrin
• Alat titrasi
• H2SO4
• Vorteks
• NaOH
• N-heksana
Cara
Pembuatan
Pembuatan serbuk daun kelor
Bersihkan atau cuci daun dan keringkan (area tidak terkena panas matahari langsung)
dengan suhu 25-30℃
Dilakukan pengeringan selama 7 hari ditandai dengan daun yang mudah rapuh
Daun yang sudah kering kemudian diblender hingga membentuk serbuk / seperti tepung
2. CEMARAN MIKROBA
-Angka Lempeng Total tidak lebih dari 1,0x10^4 koloni pergram
-MPn Coliform harus kurang dari 20 gram dan Escherichia coli harus
negative
- Salmoella harus negative dalam 25 gram contoh (sampel)
-Staphylococcus sp. Tidak lebih dari 1,0x10^2 koloni perrgram
- Produk yang madu atau sirup gula (antara lain maple, fruktosa,
glukosa) harus diproses sehingga bebas (negative) dari Clostridium
botulinum
Evaluasi Residu Pestisida
1. Bahan yang digunakan dalam memproduksi MP-ASI bubuk instan harus memenuhi ketentuan yang
berlaku tentang persyaratan batas maksimum residu pestisida pada hasil pertanian.
2. Produk MP-ASI harus diproduksi sesuai dengan Cara Produksi Makanan Bayi dan Anak sehingga
apabila ada pestisida yang digunakan dalam proses penyimpanan atau pengolahan bahan baku maka
residu pestisida pada produk akhir tidak tersisa, atau bila secara teknis tidak terhindarkan, tidak boleh
• Uji Organoleptis
Pengujian organoleptik adalah pengujian bahan secara subjektif menggunakan
panca indera manusia. Penilaian organoleptik sangat penting dalam pengembangan
produk makanan kaitannya dengan perbaikan gizi (Kartika dkk., 1988). Penentuan mutu
bahan makanan pada umumnya sangat bergantung pada beberapa faktor diantaranya
citarasa, warna, tekstur, dan nilai gizi.
Evaluasi
• Sampel 1 gram tepung + 10 ml aquades, lalu divorteks selama 2
menit dan dibiarkan selama 15 menit. Selanjutnya dilakukan
sentrifugasi 300 rpm selama 25 menit. Supernatan dipisahkan,
Analisa Daya kemudian sampel ditimbang. Selisih antara berat sampel setelah
Serap Air menyerap air dan sampel kering per 100 gram menunjukkan
banyaknya air yang diserap oleh tepung (Valdez-Niebla dkk., 1993).
Menurut Kusumaningrum dan Winiati (2007), daya serap air MP-ASI
umumnya berkisar antara 3,60-6,20.
Tambahkan 50 ml larutan H2SO4 1,25%, kemudian didihkan selama 30 menit dengan menggunakan pendingin tegak
Dalam keadaan panas, saring dengan corong bucher yang berisi kertas saring whatman 541 yang telah dikeringkan dan
diketahui bobotnya
Cuci endapan yang terdapat pada kertas saring beruturut-turut dengan H2SO4 1,25% panas, air panas dan etanol 96%
Angkat kertas saring beserta isinya, masukkan ke dalam kotak timbang yang telah diketahui bobotnya, keringkan pada suhu
105 C, dinginkan dan timbang sampai bobot tetap
Bila ternyata kadar serat kasar lebih besar dari 1% abukan kertas saring beserta isinya, timbang sampai bobot tetap
Uji kandungan lemak
Sampel yang telah dihaluskan ditimbang sebanyak 2g, lalu dimasukkan ke dalam selongsong kertas yang
dialasi dengan kapas
Selongsong kertas berisi contoh sampel tersebut di sumbat dengan kapas dikeringkan dalam oven pada suhu
tidak lebih dari 80ºC selama 1 jam
Dimasukkan ke dalam alat soxhlet yang telah diberi labu lemak yang berisi batu didih yang telah dikeringkan
dan telah diketahui bobotnya
kemudian ekstrak lemak dilarutkan dengan n-heksan atau pelarut lemak lainnya selama 6 jam
Disuling n-heksan dan keringkan ekstrak lemak dalam oven pengering pada suhu 105ºC
didinginkan dalam eksikator lalu ditimbang, diulang perlakuan ini sampai didapatkan bobot tetap
• % Lemak =
• W = Bobot contoh, dalam g
• W1 = Bobot lemak sebelum ekstraksi, dalam g
• W2 = Bobot labu lemak sesudah ekstraksi, dalam g
Kelebihan dan Kekurangan
Produk
Kelebihan
• Merupakan suatu inovasi baru
Produk yang kami buat adalah sebuah inovasi baru yaitu memadukan sebuah sereal
gandum dengan bubur yang mengandung daun kelor.