Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS BEBAN KERJA UNTUK MENENTUKAN JUMLAH

KARYAWAN OPTIMAL PADA UD. NAGAWANGI ALAM SEJAHTERA

Nurul Aulia
Program Studi Teknik Industri S.1, Institut Teknologi Nasional Malang
Email : nurulaulia232@gmail.com

Abstrak, UD. Nagawangi Alam Sejahtera adalah usaha dagang yang memproduksi minuman sari
buah naga, dimana dalam proses produksinya masih menggunakan mesin manual yang memerlukan
tenaga manusia. Permasalahan UD. Nagawangi Alam Sejahtera adalah ketidaksesuaian hasil
produksi dengan target produksi dikarenakan oleh keberadaan tenaga kerja. Metode Work Load
Analysis (WLA) yang digunakan untuk mengatasi masalah pengukuran beban kerja karyawan.
Berdasarkan hasil pengukuran beban kerja karyawan dengan menggunakan metode Work Load
Analysis (WLA). Dapat disimpulkan bahwa beban kerja pada bagian pengolahan, karyawan 1
sebesar 121,85% dan karyawan 2 sebesar 116,1%, sedangkan pada bagian packaging, karyawan 1
sebesar 136,15% dan karyawan 2 sebesar 128,9%. Stasiun pengolahan jumlah karyawan yang
optimal adalah tetap 2 karyawan dan stasiun packaging jumlah karyawan optimal adalah tetap 2
karyawan namun perusahaan memberikan tambahan insentif. Dimana tambahan insentif adalah Rp.
251.160,- bagian pengolahan karyawan 1, Rp. 146.510,-bagian pengolahan karyawan 2, Rp.
394.940,- bagian packaging karyawan 1 dan Rp. 262.990,- bagian packaging karyawan 2.

Kata Kunci : Beban Kerja, Work Load Analysis (WLA), Insentif

PENDAHULUAN Beban kerja menunjukkan konsekuensi dari


sumber daya manusia merupakan aset pelaksanaan aktivitas yang diberikan kepada
seseorang/pekerja (Simanjuntak, 2010). Beban
perusahaan yang sangat berpengaruh terhadap
kerja menunjuk kepada parameter waktu, artinya
kinerja perusahaan secara keseluruhan. Oleh
adalah presentase penggunaan waktu kerja efektif
karena itu, perlu diupayakan agar pengelolaan
yang digunakan pekerja selama jam kerjanya.
sumber daya manusia di dalam lingkungan
Beban kerja yang dibebankan kepada karyawan
perusahaan dilakukan optimal. Untuk
dapat terjadi dalam tiga kondisi. Pertama, beban
mendapatkan sumber daya manusia yang sesuai
kerja sesuai standar. Kedua, beban kerja yang
dengan kebutuhan perusahaan maka dibutuhkan
terlalu tinggi (over capacity). Ketiga, beban kerja
pengukuran beban kerja sehingga karyawan dapat
yang terlalu rendah (under capacity).
optimal dalam menjalankan pekerjaannya.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
UD. Nagawangi Alam Sejahtera yang berada
beban kerja karyawan pada stasiun kerja produksi
di Lawang merupakan usaha dagang yang
dan menentukan jumlah karyawan optimal tiap-
memproduksi minuman sari buah naga. Dalam
tiap stasiun kerja di bagian produksi di UD.
melakukan produksinya, mengalami
Nagawangi Alam Sejahtera.
ketidaksesuaian hasil output produksi dengan
target produksi yang ditentukan. Berdasarkan
hasil survey bahwa yang membuat produksi tidak METODE
tercapai adalah keberadaan tenaga kerja.
Metode pada penelitian merupakan tahapan-
Sehingga perlu dilakukan pengukuran beban
tahapan proses penelitian untuk memperoleh
kerja untuk mengetahui terselesainya tingkat
proses penelitian yang berjalan sistematis.
pekerjaan oleh masing-masing karyawan.
Adapun tahap-tahap dalam penelitian ini adalah
Berdasarkan pengukuran beban kerja setiap
sebagai berikut :
karyawan dan output yang mampu dihasilkan,
apat diketahui berapa jumlah karyawan yang
optimal yang dibutuhkan perusahaan untuk
mencapai target dengan menggunakan metode
Work Load Analysis (WLA).

143
yang lengkap dan mewakili sistem kerja yang
diamati.
5) Perhitungan beban kerja
Perhitungan beban kerja dilakukan
dengan menggunakan metode work load
analysis (WLA). Perhitungan ini dilakukan
untuk mengetahui seberapa besar tingkat
beban kerja karyawan yang ada pada setiap
stasiun kerja. Metode ini memberikan
informasi mengenai pengalokasian sumber
daya manusia karyawan untuk menyelesaikan
beban kerja yang ada secara optimal.
6) Perhitungan usulan jumlah tenaga kerja
berdasarkan beban kerja
Perhitungan usulan jumlah tenaga kerja
dilakukan untuk menentukan jumlah
karyawan yang optimal untuk diperkerjakan
di UD. Nagawangi Alam Sejahtera.
7) Rekomendasi penurunan beban kerja
Rekomendasi penurunan beban kerja
dilakukan untuk membuat suatu usulan
Gambar 1. Diagram Alir Pemecahan Masalah terkait menambah atau tidaknya jumlah
tenaga kerja, yaitu dengan cara pemberian
1) Menghitung persentase produktif insentif kepada para pekerja yang memiliki
Perhitungan persetase produktif beban kerja berlebih.
diperlukan untuk mengetahui seberapa besar
produktifitas pekerja pada setiap stasiun HASIL dan PEMBAHASAN
kerja. Dari perhitungan ini dapat diketahui
jumlah produktif dan tidak produktif para Penyajian Data
pekerja pada setiap stasiun kerja. Berikut merupakan data-data yang
2) Menguji keseragaman data dibutuhkan untuk menghitung beban kerja
Pengujian ini dilakukan untuk karyawan dan mengetahui jumlah karyawan
mengetahui apakah data yang didapat telah optimal. Pertama data jumlah karyawan tiap
seragam dan tidak melebihi dari batas control stasiun kerja adalah data yang berisi klasifikasi
atas (BKA) dan batas control bawah (BKB) jumlah pekerja di setiap stasiun kerja, mulai dari
yang telah ditentukan. stasiun pengolahan dan stasiun packaging.
3) Menguji kecukupan data Berikut adalah tabel data jumlah karyawan di
Pengujian ini dilakukan untuk setiap stasiun kerja.
mengetahui banyaknya data pengamatan
yang harus dilakukan dalam sampling Tabel 1. Jumlah Karyawan Setiap Stasiun
pekerjaan. Kerja
4) Menentukan faktor penyesuaian dan Jumlah Tenaga
No Stasiun Kerja
kelonggaran Kerja (Orang)
Penentuan faktor penyesuaian diperlukan 1 Pengolahan Bahan 2
untuk menyamakan waktu hasil observasi 2 Packaging(pengemasan) 2
terhadap seorang operator dalam Jumlah 4
menyelesaikan suatu pekerjaan dengan waktu Data aktivitas masing-masing elemen kerja
yang diperlukan olrh operator normal dalam adalah data yang berisi kegiatan-kegiatan atau
menyelesaikan pekerjaan tersebut. aktivitas-aktivitas elemen kerja di setiap stasiun
Pemberian kelonggaran dimaksudkan kerja yang dikelompokkan.
untuk memberikan kesempatan kepada
operator untuk melakukan hal-hal yang harus
dilakukannya, sehingga waktu baku yang
diperoleh dapat dikatakan data waktu kerja
144
Tabel 2. Aktivitas Elemen Kerja Proses
Pengolahan
No Elemen Kerja Tabel 4. Data Pengamatan Karyawan Bagian
1 Pemotongan buah naga Pengolahan
2 Memblender potongan-potongan buah naga No Elemen Kerja Aktivitas Produktivitas
3 Mendidihkan air dalam 40 liter Pengambilan cup
1 17 3,57%
4 Mencampur bahan baku pembuatan plastik
5 Melakukan penyaringan Mengisi cup
2 136 28,57%
plastik 120ml
Penuangan minuman sari buah naga ke dalam
6 Mengekpres
teko besar 3 menggunakan 153 32,14%
Penuangan minuman sari buah naga ke dalam cup sealer
7
teko kecil Menempatkan
4 kemasan dalam 82 17,23%
Tabel 3. Aktivitas Elemen Kerja Proses penampungan air
Melakukan
Packaging/Pengemasan 5 14 2,94%
pengeringan
No Elemen Kerja Pengepakan
1 Pengambilan cup plastik 6 produk dalam 15 3,15%
2 Mengisi cup plastik 120ml kardus
3 Mengekpres menggunakan cup sealer Jumlah Produktif 417 87,60%
Menempatkan kemasan dalam penampungan Jumlah Non Produktif 59 12,40%
4 Jumlah Pengamatan 476 100%
air
5 Melakukan pengeringan
6 Pengepakan produk dalam kardus Tabel 5. Data Pengamatan Karyawan Bagian
Data pengamatan produktivitas kerja tiap Packaging
stasiun adalah data yang berisi produktivitas No Elemen Kerja Aktivitas Produktivitas
pekerja dalam kegiatan-kegiatan atau aktivitas Pengambilan cup
1 14 2,94%
plastik
saat produktif atau tidak produktif/ idle time. Mengisi cup
Data ini digunakan untuk menghitung persentase 2 128 26,89%
plastik 120ml
produktif dan non-produktif para pekerja. Jumlah Mengekpres
pengamatan perhari dan persentase produktif 3 menggunakan cup 142 29,83%
didapat dari rumus sebagai berikut : sealer
Menempatkan
- Penetapan interval pengamatan, yaitu jam 4 kemasan dalam 85 17,85%
08.00 – 16.00, dikurangi jam istirahat 1 jam. penampungan air
- Penetapan interval pengamatan terpendek yaitu Melakukan
5 10 2,10%
10 menit. pengeringan
- Banyaknya kunjungan maksimal = Pengepakan
6 produk dalam 12 2,52%
= 42 kardus
Jumlah Produktif 391 82,14%
pengamatan. Jumlah Non Produktif 85 17,86%
- Jumlah kunjungan perhari = 2/3 x 42 = 28 Jumlah Pengamatan 476 100%
pengamatan.
Uji Keseragaman dan Kecukupan Data
Aktivitas Masing-Masing Elemen Kerja Uji keseragaman dan kecukupan data
Pengamatan aktivitas elemen kerja dari tabel dilakukan dengan menggunakan tingkat
frekuensi pengamatan per hari selama 17 hari ketelitian 5% dan tingkat kepercayaan 5%.
kemudian dilakukan pengelompokan sesuai
dengan elemen-elemen kerja masing-masing 1) Bagian Pengolahan
sehingga didapatkan pengelompokan kegiatan Tabel 6. Frekuensi Pengamatan Bagian
pada setiap elemen kerja. Pengolahan Minuman Sari Buah
Naga Karyawan 1
Hari Kegiatan %
ke- Produktif Non Jumlah Produktif

145
Produktif Semua data P dalam batas kontrol, sehingga data
1. 26 2 28 93 seragam terkendali.
2. 26 2 28 93
3. 24 4 28 86
4. 23 5 28 82 Uji Kecukupan Data :
5. 24 4 28 86 Dalam perhitungan kami menggunakan :
6. 23 5 28 82 Tingkat Kepercayaan = 95%
7. 22 6 28 79 k = 95%, maka k = 2
8. 24 4 28 86 Tingkat Ketelitian = s = 5%
Non %
Hari Produktif Jumlah P= =
Produktif Produktif
9. 26 2 28 93
10. 25 3 28 89
11. 25 3 28 89 = 235,3
12. 25 3 28 89 Nilai N’ < N, maka dapat disimpulkan bahwa
13. 23 5 28 82
data sudah cukup dan tidak perlu dilakukan
14. 25 3 28 89
15. 24 4 28 86 pengamatan lagi.
16. 25 3 28 89
17. 25 3 28 89 Perhitungan Beban Kerja
Jum
415 61 476 1482 Perhitungan beban kerja masing-masing
lah elemen kerja dapat diketahui dengan rumus
sebagai berikut :
Uji Keseragaman Data :

Total menit pengamatan :


= 87,18% = 0,8718 Jam Kerja = 7 jam
17 hari = 7 x 17 =119
1 jam = 60 menit
Jumlah = 119 x 60 = 7140 menit
1) Beban Kerja Proses Pengolahan (operator 1)
= 127,6%
2) Beban Kerja Proses Pengolahan (operator 2)
= 116,1%
= 0,998
3) Beban Kerja Proses Packaging (operator 1)
= 143,4%
4) Beban Kerja Proses Packaging (operator 2)
128,9%
= 0,745 Penentuan Karyawan yang Optimal
1) Proses Pengolahan
Rata-rata beban kerja bagian Pengolahan
mempunyai beban kerja yang tinggi sehingga
pada bagian pengolahan memerlukan
penambahan karyawan, untuk menentukan
jumlah karyawan yang optimal dapat
diformulasikan sbb :
Rata-rata beban kerja pada bagian
pengolahan :
 Total beban kerja = 127,6 % + 116,1%
= 243,7 %
 Rata-rata beban kerja (kondisi rill)
Gambar 2. Produktivitas Bagian Pengolahan = 243,7 %
Karyawan 1
 Rata-rata beban kerja (usulan) = 243,7
146
kerja sebesar Rp. 910.000,- per bulan per
orang.
2) Tidak menambah jumlah pekerja dan
Setelah dilakukan perhitungan rata-rata beban memberikan insentif berdasarkan beban
kerja (kondisi rill) bagian pengolahan kerja.
mempunyai beban kerja rata-rata sebesar Beban kerja yang diterima para pekerja
121,85 %. Sehingga sebaiknya jumlah tergolong tinggi, hal ini terlihat berdasarkan
karyawan pada bagian pengolahan ditambah hasil perhitungan beban kerja yang telah
1 karyawan di elemen kerja penuangan dilakukan. Dengan berdasarkan beban kerja
minuman sari buah naga ke dalam teko besar yang tergolong tinggi, perusahaan dapat
atau penuangan minuman sari buah naga ke memberikan insentif kepada para pekerja
dalam teko kecil dengan rata-rata beban kerja sebagai kompensasi dari beban kerja yang
sebesar 81,23 %. tinggi. Selain itu sebagai pertimbangan untuk
2) Proses Packaging menambah atau tidak jumlah tenaga kerja.
Rata-rata beban kerja bagian Packaging Jumlah insentif yang diberikan kepada para
mempunyai beban kerja yang tinggi sehingga pekerja diperoleh dari hasil kali kelebihan
pada bagian packaging memerlukan beban kerja per orang dengan gaji sebesar
penambahan karyawan, untuk menentukan Rp. 910.000,-.
jumlah karyawan yang optimal dapat
diformulasikan sbb : Tabel 7. Pemberian Insentif Berdasarkan
 Total beban kerja = 143,4 % + 128,9 % Beban Kerja
= 272,3 %
 Rata-rata beban kerja (kondisi rill) Beban
Kelebihan Insentif
Karyawan Beban Berdasarkan
= 272,3 % Kerja
Kerja Beban Kerja

Pengolahan
127,6% 27,6% Rp. 251.160
(1)
 Rata-rata beban kerja (usulan)
Pengolahan
= 272,3 % 116,1% 16,1% Rp. 146.510
(2)
Packaging
143,4% 43,4% Rp. 394.940
(1)
Setelah dilakukan perhitungan rata-rata beban Packaging
128,9% 28,9% Rp. 262.990
kerja (kondisi rill) bagian packaging (2)
Total Rp.1.055.990
mempunyai beban kerja rata-rata sebesar
136,15 %. Sehingga sebaiknya jumlah Berdasarkan tabel 7., maka 2 karyawan
karyawan pada bagian pengolahan ditambah pengolahan dan 2 karyawan packanging
1 karyawan di elemen kerja pengepakan menerima insentif dikarenakan beban kerja yang
dalam kardus dengan rata-rata beban kerja tergolong tinggi. Total insentif yang diberikan
sebesar 90,76 %. kepada 4 karyawan adalah sebesar Rp.
1.055.990,-
Rekomendasi Penurunan Beban Kerja Berdasarkan dua rekomendasi yang diberikan
Berikut adalah beberapa rekomendasi yang terkait dengan menambah atau tidak jumlah
diberikan untuk menurunkan beban kerja : karyawan, maka rekomendasi yang dipilih adalah
1) Menambah beberapa jumlah pekerja sehingga tidak menambah karyawan namun memberikan
mengeluarkan biaya gaji bagi pekerja insentif kepada para karyawan yang beban
tambahan. kerjanya tergolong tinggi. Dimana perusahaan
Berdasarkan hasil perhitungan jumlah hanya mengeluarkan total biaya insentif untuk 4
tenaga kerja berdasarkan beban kerja yang karyawan yaitu sebesar Rp. 1.055.990,-
diterima, maka jumlah tenaga kerja yang dibandingkan harus mengeluarkan biaya untuk 2
diperlukan untuk mengurangi beban kerja karyawan tambahan yaitu sebesar Rp. 1.820.000,-
adalah sebanyak dua orang yaitu satu pekerja .
tambahan disetiap stasiun kerja. Penambahan
tenaga kerja ini memiliki resiko yaitu
mengeluarkan gaji bagi dua orang tenaga

147
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai Arif, Riduwan. 2014. Analisa Beban Kerja dan
berikut : Jumlah Tenaga Kerja Yang Optimal
1) Beban kerja : Pada Bagian Produksi Dengan
 Stasiun kerja pengolahan karyawan 1 Pendekatan Metode Work Load Analysis
sebesar 127,6%. (Studi Kasus : PT. Surabaya Perdana
 Stasiun kerja pengolahan karayawan 2 Rotopack ). Jawa Timur : Jurnal Teknik
sebesar 116,1%. Industri Universitas Pembangunan
 Stasiun kerja packaging karyawan 1 Nasional “Veteran”.
sebesar 143,4%. Ayunadi, Riswanto.2016. Analisa Beban Kerja
 Stasiun kerja packaging karyawan 2 Karyawan Pada UD. Tosa Beveragest
sebesar 128,9%. Specialis Dengan Metode Work Load
2) Jumlah karyawan yang optimal : Analysis (WLA).Skripsi Teknik Industri
 Stasiun pengolahan jumlah karyawan Institut Teknologi Nasional Malang.
yang optimal adalah tetap 2 karyawan Jasril dan Syamsul A. 2013. Analisis Penggunaan
namun memberikan tambahan insentif. Waktu Kerja dan Beban Kerja Karyawan
Bagian pengolahan karyawan 1 ditambah dengan Pendekatan Sampling Pekerjaan
sebesar Rp. 251.160,-, dan karyawan 2 di PT. X. Jurnal Teknik Industri.
ditambah sebesar Rp. 146.510,- Prabowo Anang, dkk. 2017. Analisa Beban Kerja
 Stasiun packaging jumlah karyawan yang Dan Penentuan Tenaga Kerja Optimal
optimal adalah tetap 2 orang karyawan Dengan Pendekatan Work Load Analysis
namun memberikan tambahan insentif. (WLA). Jurnal Teknik Industri Vol. 5 No.
Bagian packaging karyawan 1 ditambah 1 Maret 2017.
sebesar Rp. 394.940,-, dan karyawan 2 Simanjuntak, Risma Adelina. 2010. Analisis
ditambah sebesar Rp. 262.990,-. Beban Kerja Mental dengan Metode
NASA-Task Load Index. Jurnal Teknologi
SARAN Technoscientica Vol. 3, No. 1.
1) Penyusun menyarankan kepada UD. Yanto dan Billy Ngaliman. 2017. Ergonomi.
Nagawangi Alam Sejahtera untuk Yogyakarta : Andi.
memberikan insentif di setiap stasiun kerja
dan tidak melakukan penambahan karyawan
agar target produksi dapat tercapai.
2) Sebaiknya perusahaan memberikan pelatihan
khusus kepada karyawannya sehingga
karyawan benar-benar fokus dan bisa
mencapai target yang sudah diinginkan
perusahaan.
3) Penelitian dapat dilanjutkan untuk berikutnya
antara pemberian insentif kepada karyawan
atau membuat mesin otomatis.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni Eka Linandan dan Rony P. 2016.


Analisis Beban Kerja Untuk Menentukan
Jumlah Karyawan Optimal (Studi Kasus
: PT Sanjayatama Lestari Surabaya).
Jurnal Teknik Industri. Vol 4, No 1
(2015). ISBN 978-602-98569-1-0.

148

Anda mungkin juga menyukai