Anda di halaman 1dari 6

DISKUSI 4

Disusun Oleh :
1. Ari Raditio (042104086)
2. Nur Indah Septiani (042122543)
3. Silvi Asri Oktaviana (042108234)
4. Hanif Aunur Zain (042104101)
5. Alwy Ghufron K (042108345)
6. Riyanti (042122686)
APA YANG MENJADI PERBEDAAN ANTARA
WORKLOAD ANALYSIS DENGAN WORKFORCE
ANALYSIS. JELASKAN DAN BERIKAN CONTOH
PENDAPAT ANDA!
a. Pengertian Workload Analysis (Analisis Beban Kerja)
Workload Analysis atau analisis beban kerja adalah
suatu cara perhitungan untuk menentukan jumlah
kebutuhan standar sumber daya manusia yang
diperlukan dalam satu bagian tertentu pada suatu
organisasi perusahaan. Atau dengan kata lain, analisis
beban kerja adalah perhitungan sederhana untuk
mengetahui jumlah idealnya orang yang menjabat atau
menempati posisi tertentu dalam suatu organisasi.
Jumlah ideal itu ditinjau dari segi efektivitas dan
efisiensi suatu perusahaan.
b. Contoh Workload Analysis (Analisis Beban Kerja)
- Penyusunan formasi karyawan
Hasil dari analisis beban kerja akan dapat membantu dalam hal pengaturan kebutuhan jumlah dan
komposisi karyawan dalam satu bidang / unit kerja.
- Penataan karyawan
Bila analisis beban kerja sudah dilakukan oleh suatu perusahaan untuk semua bidang, maka hasilnya bisa
terlihat mana yang memang bebannya berlebihan dan mana yang bebannya kurang. Dari hasil yang ada
maka bisa dilakukan perpindahan karyawan antar bidang. Pola seperti ini terkadang memang diperlukan
agar ada juga penyegaran dalam bidang itu.
- Menyusun pola karier
Dalam satu bidang kerja tentu ada jenjang atau tingkatan-tingkatan. Posisi sudah jelas, pun demikian
dengan jumlah karyawan untuk masing-masing posisi. Dengan demikian pola karier akan lebih mudah
distrukturkan dengan jelas. Karyawan pun juga akan semakin yakin dengan masa depannya untuk bekerja di
perusahaan itu.
- Penerapan manajemen kinerja
Berdasarkan analisis beban kerja maka perusahaan akan dapat menjalankan sistem kerja yang baik.
Artinya, manajemen yang sudah tertata dapat melaksanakan dengan lebih mudah dan leluasa. Hal ini akan
dapat menjadi penyempurna Standard Operation Procedure (SOP) yang sudah ada dalam perusahaan itu.
- Perencanaan pelatihan
Hasil analisis beban kerja bisa dijadikan sebagai suatu langkah yang tepat bagi perusahaan bila tidak mau
mengurangi atau menambah tenaga kerja. Cukup dengan karyawan yang ada saja dan ditambahkan
pelatihan-pelatihan tertentu pada mereka, maka diharapkan kemampuan karyawan dapat sesuai dengan
harapan.
- Pengaturan jam kerja karyawan
Menentukanjam kerja dan hari kerja efektif karyawan.
Contoh penerapan dalam perusahaan batu bara
Hasil analisa beban kerja pada pekerja Perusahaan
Bongkar Muat di Jawa Timur saat proses kerja
bongkar batu bara di PLTU menggunakan metode
workload anlysis (WLA) didapatkan rata – rata beban
kerja pada operator ship unloader, operator bobcat dan
petugas cleaning melebihi batas maksimum 100%.
- Operator ship unloader memiliki rata – rata beban
kerja sebesar 146,1%.
- Operator alat berat (bobcat) memiliki rata – rata
beban kerja sebesar 122,3%
- Petugas cleaning memilki rata – rata beban kerja
sebesar 112%
c. Workforce Analysis (Analisis kekuatan sdm)
Adalah proses perencanaan, pengevaluasian, pengkajian, dan
pengembangan system kebutuhan jumlah dan komposisi
sumber daya manusia untuk setiap fungsi kerja atau unit
organisasi.

d. Contoh workforce analysis (Analisis kekuatan SDM)


- Analisis kebutuhan tenaga kerja
- menggunakan metode penentuan tenaga kerja
2. Hasil analisa kebutuhan tenaga kerja Perusahaan
Bongkar Muat di Jawa Timur pada proses kerja
bongkar batu bara di PLTU menggunakan metode
workforce analysis (WFA) didapatkan hasil nilai pada
operator SU sebesar 1,560 orang yang artinya
terdapat
rekomendasi tambahan jumlah pekerja sebanyak 2
orang. Pada operator bobcat nilai WFA sebesar
1,302
orang atau dibulatkan menjadi 1 orang, dan nilai
WFA
pada petugas cleaning sebesar 1,189 orang atau
dibulatkan jadi 1 orang.

Anda mungkin juga menyukai