Anda di halaman 1dari 4

http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.

php/lamaisyir
Publisher: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar

Analisis Kebutuhan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Full Time


Equivalent (FTE) Pada Divisi Pelayanan SDM dan Umum Regional 1 PT
Pelabuhan Indonesia (Persero)

Muhammad Taufik Hasibuan


Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
e-mail: mhdtaufikhasbers@gmail.com

Abstrak

Dalam penelitian ini mengkaji secara dalam terkait kebutuhan karyawan. Peneliti
telah melakukan analisis, dan mendapati, bahwa, PT Pelabuhan Indonesia
(Persero) belum menerapkan pengukuran beban kerja pada setiap posisi. Hal ini
menyebabkan ketidaksesuaian antara beban kerja dan jumlah pekerja. Berdasarkan
permasalahan tersebut, perlu dilakukan pengukuran beban kerja sebagai dasar
perhitungan kebutuhan tenaga kerja yang optimal. Analisis beban kerja sangat
penting untuk menghitung tepatnya berapa banyak karyawan yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan semua tugas di bagian atau departemen pada perusahaan.
Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi uraian aktivitas pekerjaan setiap
pekerja, menganalisis beban kerja bagi setiap karyawan dan jumlah kebutuhan
karyawan bagian produksi yakni dengan menggunakan metode FTE (Full Time
Equivalent).

Kata kunci: Analisis, pengukuran, kebutuhan karyawan.

PENDAHULUAN

Persaingan ketat diberbagai bidang pada era globalisasi saat ini menuntut semua
pihak untuk menyiapkan diri dalam segala hal agar tidak tersisih dalam persaingan.
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor utama yang terdapat
dalam suatu organisasi yang menentukan agar perusahaan dapat bersaing di era
global saat ini dengan menyediakan SDM yang berkualitas. SDM di dalam
organisasi erat kaitannya dengan strategi organisasi secara menyeluruh serta
perencanaan SDM yang baik.1

Analisis beban kerja diperlukan sebagai salah satu dasar perencanaan SDM.
Melalui analisis beban kerja dapat diketahui berapa jumlah karyawan yang
sesungguhnya diperlukan oleh perusahaan untuk mencapai target.2

1
Adawiyah W, Sukmawati A. 2013. Analisis Beban Kerja Sumber Daya Manusia Aktivitas
Produksi Komoditi Sayuran Selada (studi kasus: CV Spirit Wira Utama). Jurnal Manajemen dan Organisasi
4(2): 128–143.
2
wahyu Fikri radhian, Musa hubeis, dan sadikin kuswanto, Kebutuhan Karyawan pada Unit
Fungsional Kebun PTPN IV Medan, Sumatera Utara, Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen, Vol. 2 No. 2,
Mei 2016, E-ISSN: 2460-7819. Diundah pada hari seni tanggal 19 Desember 2022 pada pukul 09.00 Wib.
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/lamaisyir
Publisher: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar

Beban kerja yang dibebankan kepada karyawan dapat terjadi dalam tiga
kondisi, yaitu beban kerja sesuai standar, beban kerja yang terlalu tinggi,
dan beban kerja yang terlalu rendah.3
Perencanaan sumber daya manusia merupakan hal yang penting dalam
mengembangkan strategi dan kinerja perusahaan. Kemampuan sumber daya manusia
dalam menyelesaikan pekerjaannya dapat terlihat dari hasil pekerjaannya tersebut.
Dengan adanya sumber daya manusia berkualitas dengan kuantitas yang tepat tersebut,
sangat diperlukan di setiap perusahaan untuk mengembangkan tenaga kerja di
perusahaan. Jumlah karyawan yang tepat dapat diketahui melalui analisis beban kerja dan
kebutuhan tenaga kerja. Perencanaan tenaga kerja secara kualitatif dan kuantitatif
berhubungan erat dengan deskripsi dan spesifikasi kerja dari setiap fungsi beserta beban
kerjanya masing-masing. Perencanaan secara kualitatif mancakup latihan dan
pengembangan tebaga kerja sesuai dengan spesifikasi dan lingkungan kerjanya.
Sedangkan perencanaan secara kuntitatif berupa penaksiran jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan memalui konversi jumlah order beban kerja. Perencanaan dan pengelolaan
sumber daya manusia dapat dilakukan melalui analisis beban kerja.
Perencanaan kebutuhan pegawai suatu instansi mutlak diperlukan dalam rangka
memenuhi kebutuhan pegawai yang tepat baik jumlah, waktu maupun kualitas.
Berdasarkan Permendagri No. 12/2008, beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus
dipikul oleh suatu jabatan atau unit organisasi dan merupakan hasil kali antara volume
kerja dan norma waktu. Dengan demikian pengertian beban kerja adalah sebuah proses
yang dilakukan oleh seseorang dalam menyelesaikan tugas-tugas suatu pekerjaan atau
kelompok jabatan yang dilaksanakan dalam keadaan normal dalam suatu jangka waktu
tertentu.
Metode perhitungan beban kerja dengan Full Time Equivalent (FTE) adalah
metode dimana waktu yang digunakan untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan
dibandingkan terhadap waktu kerja efektif yang tersedia. FTE bertujuan
menyederhanakan pengukuran kerja dengan mengubah jam beban kerja ke jumlah orang
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu.4
Melakukan analisis beban kerja dengan metode FTE terdapat lima langkah yang
perlu dilakukan: a. Menetapkan unit kerja beserta kategori tenaganya, b. Menetapkan
waktu kerja yang tersedia selama satu tahun, c. Menyusun standar kelonggaran d.
Menetapkan standar beban kerja, e. Menghitung kebutuhan tenaga per unit kerja.
Pada intinya FTE adalah jumlah orang yang dibutuhkan untuk melakukan semua
transaksi dari suatu proses pada periode waktu tertentu. FTE adalah rasio yang
menggambarkan jumlah jam dimana seorang karyawan bekerja selama 40 jam. Dengan
kata lain, jumlah jam kerja karyawan per 40 jam tersebut diasumsikan selama 1
minggu. Dewi dan Satrya (2012) mengungkapkan implikasi dari nilai FTE terbagi
menjadi 3 jenis yaitu overload, normal, dan underload. Berdasarkan pedoman analisis
beban kerja yang dikeluarkan oleh Badan Kepegawaian Negara pada tahun 2010, total
nilai indeks FTE yang berada di atas nilai 1,28 dianggap overload, berada diantara nilai
3
Ilyas Y, 2011, Perencanaan SDM Rumah Sakit, Teori, Metoda dan Formula Cetakan Ketiga.
Depok: FKM UI.
4
Herdiana Nur Anisa, Heru Prastawa, Analisis Beban Kerja Pegawai Dengan Metode Full Time
Equivalent (FTE) (Studi Kasus Pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jateng Dan DIY), Program Studi Teknik
Industri, Fakultas Teknik,Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang,
Semarang, Indonesia 50275.
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/lamaisyir
Publisher: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar

1 sampai dengan 1,28 dianggap normal sedangkan jika nilai indeks FTE berada
diantara nilai 0 sampai dengan 0,99 dianggap underload atau beban kerjanya masih
kurang. Menurut Dewi dan Satriya dalam melakukan analisis beban kerja dengan
metode FTE (Full Time Equivalent) terdapat lima langkah yang perlu dilakukan yaitu:
1. Menetapkan unit kerja beserta kategori tenaganya. 2. Menetapkan waktu kerja yang
tersedia selama satu tahun. Data yang dibutuhkan untuk menetapkan waktu kerja dalam
setahun adalah : a. Hari kerja b. Cuti tahunan c. Pendidikan dan pelatihan d. Hari libur
nasional e. Ketidakhadiran kerja f. Waktu kerja.5

METODE PENELITIAN

Penelitian dimulai dengan pengumpulan data yang akan digunakan dalam


penelitian ini. Data primer penelitian diantaranya adalah data tentang aktivitas kerja
setiap departemen kerja, waktu kerja untuk setiap aktivitas kerja utama serta waktu untuk
aktivitas kerja pendukung. Selain itu terdapat jumlah frekuensi kerja serta durasi
pekerjaan. Sedangkan data sekunder yang diperlukan pada penelitian ini adalah nama
seluruh departemen pada perusahan, jumlah karyawan setiap departemen, alur produksi,
mesin dan peralatan yang digunakan pada proses produksi. Data primer didapatkan
melalui observasi langsung serta pengukuran waktu aktivitas kerja. Penelitian dilanjutkan
dengan membuat peta operasi kondisi eksisting. Peta operasi eksisting ini bertujuan untuk
mengetahui kondisi awal pada proses produksi di PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
Pada peta operasi kerja dicantumkan informasi tentang waktu nama operasi, mesin dan
peralatan yang digunakan serta waktu yang digunakan untuk melaksanakan setiap aktivits
kerja. Pada tahap pengolahan data, dilakukan perhitungan beban kerja menggunakan
metode full time equivalent, yaitu membandingkan jam kerja dengan waktu kerja efektif
untuk menentukan karyawan ideal yang dibutuhkan dalam setahun. Dari tahap
pengolahan data akan dibuat presentasi beban kerja. Hasil dari pengolahan data tersebut
kemudian diverifikasi, maka dapat menentukan jumlah karyawan yang optimal. Setelah
melakukan perhitungan pada masing – masing sub departemen produksi, maka dilakukan
analisis dan interpretasi data terhadap hasil dari pengolahan data yang dilakukan untuk
menentukan jumlah karyawan yang optimal di setiap sub-departemen produksi. Analisis
dan interpretasi data dilakukan dengan tujuan untuk memperjelas dan
menginterpretasikan hasil didapat dari pengolahan data.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5
Tridoyo, Sriyanto, Analisis Beban Kerja Dengan Metode Full Time Equivalent Untuk
Mengoptimalkan Kinerja Karyawan Pada PT Astra International Tbk-Honda Sales Operation Region
Semarang, Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/lamaisyir
Publisher: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
Adawiyah, W. 2013. Analisis Beban Kerja Sumber Daya Manusia Dalam Aktivitas
Produksi Komoditi Sayuran Selada (Studi Kasus : CV Spirit Wira Utama).
Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor,
Bogor.

Adawiyah W, Sukmawati A. 2013. Analisis Beban Kerja Sumber Daya Manusia


Aktivitas Produksi Komoditi Sayuran Selada (studi kasus: CV Spirit Wira
Utama). Jurnal Manajemen dan Organisasi 4(2).

Dewi, U. dan Satrya, A. 2012. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan Beban
Kerja Karyawan Pada PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang
Bidang Sumber Daya Manusia dan Organisasi. Jurusan Manajemen SDM
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok. http://www.aisi.or.id/statistic/
diakses pada tanggal 11 Desember 2022.

Herdiana Nur Anisa, Heru Prastawa, Analisis Beban Kerja Pegawai Dengan Metode
Full Time Equivalent (FTE) (Studi Kasus Pada PT.PLN (Persero) Distribusi
Jateng Dan DIY), Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik,Universitas
Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang,
Indonesia 50275.

Ilyas Y, 2011, Perencanaan SDM Rumah Sakit, Teori, Metoda dan Formula Cetakan
Ketiga. Depok: FKM UI.

Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia. 2004. Pedoman


Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja dalam Rangka
Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil (Kep. Men.PAN Nomor :
KEP/75/M.PAN/2004). Jakarta : Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara
Republik Indonesia.

Tridoyo, Sriyanto, Analisis Beban Kerja Dengan Metode Full Time Equivalent Untuk
Mengoptimalkan Kinerja Karyawan Pada PT Astra International Tbk-Honda
Sales Operation Region Semarang, Program Studi Teknik Industri, Fakultas
Teknik, Universitas Diponegoro.

Wahyu Fikri Radhian, Musa Hubeis, dan Sadikin Kuswanto, Kebutuhan Karyawan
pada Unit Fungsional Kebun PTPN IV Medan, Sumatera Utara, Jurnal Aplikasi
Bisnis dan Manajemen, Vol. 2 No. 2, Mei 2016, E-ISSN: 2460-7819.

Anda mungkin juga menyukai