Anda di halaman 1dari 4

Nama : Filzah Anisa Mayari Kelas : Tadris Biologi IV / Semester VI

NIM : 0310193146 Mata Kuliah : Evolusi

1. Menurut kamu, konsep teori Evolusi siapa yang kamu setujui kah? Alasannya jelaskan ya!
Jawab : Saya setuju dengan teori Charles Robert Darwin, hal ini dikarenakan Darwin dalam
bukunya yang berjudul “The Origin of species by means of natural selection or the
preservation of favoured race in the struggle for life” tahun 1859, mengemukakan tentang
asal usul makhluk hidup dan yang menjadi dasar evolusi organiknya adalah adanya seleksi
alam. Menurut saya ini benar, karna seleksi alam benar adanya. Contohnya, jerapah leher
panjang dan jerapah leher pendek.

2. Mengapa tokoh Gregor Mendel dikaitkan dengan teori Evolusi? Jelaskan latar belakang
nya ya!
Jawab : Gregor Mendel atau biasa disebut deangan bapak genetika modern dunia sangat terkait
dengan teori evolusi. Hal ini dikarenakan, Gregor mendel merupakan salah satu ilmuwan yang
memiliki peran yang sangat besar dalam kemajuan genetika modern dan terus diterapkan
hingga saat ini. Mendel lahir pada tanggal 22 Juli 1822 dari keluarga petani miskin yang
tinggal di sebuah desa di Moravia Utara. Zaman dahulu genetika belum ditemukan, orang-
orang zaman dahulu lebih percaya kalua sifat makhluk hidup akan diwarisi kepada
keturunannya. Bagi Mendel, hal ini gak make sense sehingga beliau termotivasi untuk
melakukan eksperimennya sendiri dalam menjawab misteri pewarisan sifat. Akhirnya pada
tahun 1856, Mendel melakukan eksperimennya untuk menemukan pola pewarisan sifat
dari induk ke keturunannya.

3. Jika ditemukan fosil tumbuhan dan hewan yang sangat berbeda bentuknya dari zaman
jutaan tahun lalu, mengapa hal ini bisa dikaitkan dengan evolusi?
Jawab : Penemuan fosil menjadi salah satu cara untuk menyelidiki ada atau tidaknya
evolusi. Fosil ini bisa berupa tumbuhan, hewan atau makhluk hidup lainnya. Namun,
contoh atau bentuk evolusi yang paling mudah dipahami ialah pada penemuan fosil kuda.
Mengapa bisa? Karena fosilnya bisa ditemukan dari masa ke masa, sehingga peneliti lebih
mudah memahami evolusi atau perubahan apa saja yang terjadi. Dilansir dari Science Mag,
ada beberapa alasan mengapa penemuan fosil kuda selalu menjadi bukti nyata adanya
evolusi. Alasan tersebut diantaranya: Penemuan fosil Equus (kuda, zebra, keledai)
memudahkan peneliti untuk mengetahui jika kerabatnya mengalami kepunahan. Kuda
mengalami evolusi secara terus menerus dan persebarannya menjangkau area yang luas,
sehingga fosilnya bisa dengan mudah ditemukan dan diteliti. Fosil kuda terus ditemukan
dari masa ke masa sehingga peneliti bisa melakukan riset lebih lanjut tentang penemuan
fosil kuda. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, evolusi atau perubahan pada
hewan kuda selalu merujuk pada perubahan morfologi gigi, postur, ukuran, leher, kaki, dan
bagian tubuh lainnya.

4. Apakah ada persamaan antara variabilitas dan spesiasi? Jelaska!


Jawab : Variabilitas adalah keragaman suatu invidu dan spesies adalah sebuah proses
evolusi munculnya spesies baru. Jadi, keduanya saling berkaitan erat karena keragaman
suatu individu itu terjadi karena adanya spesies – spesies baru yang muncul dari evolusi

5. Dihasilkan berbagai macam spesies burung Finch di kepulauan Galapagos, coba tinjau dari
sisi konsep variabilitas dan spesiasi!
Jawab : Burung finch (satu genus dengan burung pipit) di Kepulauan Galapagos yang dulu
dipakai Charles Darwin untuk mengembangkan teori evolusi, kini terbukti cocok dengan
teori itu—mereka memang ber-evolusi. Burung-burung finch yang berukuran sedang, yang
dulu diteliti Darwin, ternyata perlahan-lahan memperkecil paruhnya untuk mendapatkan
aneka jenis biji-bijian. Perubahan ini mulai terjadi sekitar duapuluh tahun setelah
kedatangan burung pesaing mereka yang berukuran lebih besar, dan memperebutkan
sumber makanan yang sama.
Perubahan ukuran paruh menunjukkan bahwa spesies yang berkompetisi untuk
mendapatkan makanan dapat mengalami evolusi, demikian kata Peter Grant dari Princeton
University, yang memublikasikan hasil penelitiannya itu pada jurnal Science. Sedangkan
risetnya didanai oleh National Science Foundation.
Grant telah mempelajari burung-burung finch di Kepulauan Galapagos selama
beberapa puluh tahun dan pada mulanya bermaksud meneliti perubahan-perubahan yang
terjadi ketika beradaptasi dengan kekeringan yang turut pula mengubah jenis makanan
yang tersedia di sana. Menurut Robert C. Fleische, seorang Pakar genetika di Smithsonian
National Museum of Natural History and National Zoo, jarang Ilmuwan bisa
mendokumentasikan perubahan-perubahan yang muncul dari hewan menanggapi
kompetisi di alam. Lebih banyak mereka mengamati ketika satwa masuk ke habitat yang
baru atau perubahan iklim dan perilaku untuk menemukan sumber makanan baru. “
Penelitian ini tergolong dalam mikro evolusi,” kata Fleischer lagi. Grant juga meneliti
burung finch di Pulau Daphne—salah satu pulau di Galapagos—dan menemukan bahwa
burung finch tanah yang berukuran sedang di pulau itu, Geospiza fortis, tidak menghadapi
kompetisi makanan, dan memakan berbagai ukuran makanan.
Tahun 1982 pasangan burung-burung finch besar, Geospiza magnirostris, tiba di pulau
itu untuk kawin, dan memulai kompetisi untuk mendapatkan biji-bijian ukuran besar dari
tanaman Tribulus. Burung-burung itu bisa membuka dan makan biji-bijian itu tiga kali
lebih cepat dari burung Geospiza fortis, sehingga menurunkan persediaan biji jenis ini.
Tahun 2003 dan 2004 hujan turun dan kian menipisnya persediaan makanan. Akibatnya
burung finch jenis G. fortis berparuh besar banyak yang mati, dan menyisakan hanya yang
berparuh lebih kecil, yang mampu memakan biji dari tanaman yang lebih kecil dan tak
perlu berkompetisi dengan burung G. magnirostris yang lebih besar.

6. Jika tidak terjadi mutasi, apakah ada kemungkinan variabilitas tetap terjadi? Jelaskan!
Jawab : Jika mutasi tidak terrjadi, maka variabilitas atau keragaman tidak mungkin terjadi
karena mutasi merupakan perubahan yang terjadi pada bahan genetik baik pada taraf
tingkatan gen maupun pada tingkat kromosom.

7. Menurut kamu, apakah hibridisasi dapat menimbulkan Spesiasi? Jelaskan ya !


Jawab : Menurut teori yang saya ketahui bahwa hibridisasi itu dapat menimbulkan spesiasi
alasanannya karena Spesiasi hibrida adalah bentuk spesiasi di mana hibridisasi antara dua
spesies yang berbeda mengarah ke spesies baru, yang diisolasi secara reproduktif dari
spesies induk. Sebelumnya, isolasi reproduksi antara dua spesies dan orang tua mereka
dianggap sangat sulit dicapai, dan dengan demikian spesies hibrida dianggap sangat
langka. Dengan analisis DNA menjadi lebih mudah diakses pada 1990-an, spesiasi hibrida
telah terbukti menjadi fenomena yang agak umum, terutama pada tanaman.

8. Menurut kamu, mana yang lebih besar pengaruhnya terhadap Spesiasi, apakah isolasi
geografi atau isolasi reproduksi? Jelaskan ya!
Jawab : Menurut saya lebih besar pengaruh isolasi geografi terhadap spesiasi karena Isolasi
Geografi Ini merupakan terpisahnya suatu populasi akibat adanya alam atau geografi
sebagai penghalang (barrier). Isolasi geografi menyebabkan terhalangnya aliran gen
sehingga mengarah pada terbentuknya spesies baru. Adapun proses spesiasi ditinjau dari
geografis dibedakan menjadi: Spesiasi Alopatrik, yaitu proses pembentukan spesies baru
yang terjadi pada spesies yang berkerabat dekat namun terpisah oleh penghalang geografis.
Spesiasi Simpatrik, yaitu proses pembentukan spesies baru dari spesies yang berkerabat
dekat pada area geografis yang sama. Spesiasi terjadi karena perubahan faktor genetik dan
perkawinan tidak acak.

Anda mungkin juga menyukai