Anda di halaman 1dari 6

DIAGNOSIS LEVEL ORGANISASI PADA

PT. INDOFOOD

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen perubahan

Dosen Pengampu : Drs. Ramdani Priatna. M.Si.

Disusun Oleh Kelompok 1 :

Akmal Sofwan Fallah (20110322)


Fikri Maulandi (20110330)
Gerri Ismiawan Putra (20110331)
Mizan Hamed Supriyadi (20110334)
Muhamad Ilham Fauzi (20110335)
Muhammad Ananda Firdaus Muhidin (20110337)

PROGRAM STUDI
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR UNIT 4
POLITEKNIK SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
BANDUNG
2023
PROFIL PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK LEVEL ORGANISASI

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam
bidang industri makanan instan. Indomie merupakan mi instan yang diproduksi oleh PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang kini berubah menjadi Global Brand sehingga tersedia
di lebih dari 100 negara. Didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim dengan
nama PT Panganjaya Intikusuma yang pada tanggal 5 Februari 1994 berubah nama menjadi
Indofood Sukses Makmur. Terdapat 80 negara yang merupakan tujuan ekspor dari Indonesia. PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk memiliki wilayah distribusi dalam negeri terdiri dari wilayah
Bogor, Depok, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bekasi, dan Karawang sedangkan untuk wilayah
distribusi luar negeri sebagai pengimpor produk dari Bendera Indofood memiliki flagship,
termasuk produk Indomie, membuatnya tidak hanya dominan di dalam negeri saja serta yang
besar di pasar-pasar mancanegara, perusahaan ini kurang lebihnya sebanyak 70 negara.

DIAGNOSIS LEVEL ORGANISASI PT.INDOFOOD

Tujuan mendiagnosa adalah menemukan secara tepat permasalahan dalam organisasi termasuk
mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya permasalahan tersebut, kebutuhan dan tujuan
untuk melakukan perubahan pada elemen atau faktor-faktor apa saja dan pada tingkatan mana,
dan merumuskan solusinya. Dilakukan dengan membaca, melihat, menilai yang dilandasi dengan,
niat atau tujuan untuk mengetahui secara mendalam tentang permasalahan organisasi dan
merumuskan solusinya untuk mencapai kondisi yang diharapkan. Berikut proses diagnosis level
organisasi :

INPUT PENGUMPULAN OUTPUT


DATA

Hal yang utama pada fase input yaitu untuk menjelaskan keadaan kondisi organisasi sehingga
selanjutnya untuk memastikan beberapa poin yang akan dilibatkan dalam proses diagnosis.
Sehingga pada tahap ini juga dapat menjelaskan mengenai berapa lama waktu yang dibutuhkan
untuk pengumpulan data sehingga kesapakatan lain dalam ketentuan untuk mencapi berakhirnya
proses diagnosis. Hal yang kedua Fase pengumpulan data berkaitan dengan metode yang
digunakan dalam pengambilan data yaitu tentang data apa yang akan dikumpulkan, dari mana
saja data yang diperoleh dan kapan data akan dikumpulkan. Diperlukannya pendekatan yang
sistematis untuk memudahkan dalam pengumpulan dan analisis data. Hal yang ketiga sebagai
tahap akhir ini ouput bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada anggota organisasi
mengenai permasalahan yang dialami berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan.
Selanjutnya pada tahap ini juga memastikan kesepakatan antara organisasi dengan kelompok
yang terlibat untuk mengetahui hal apa yang selanjutnya yang akan dilakukan kedepan. Upaya
mengidentifikasi penyebab masalah serta dalam mencari alternatif solusi ada beberapa cara yang
dapat dilakukan, pada diagnosis kali ini akan dilakukan dengan cara melalui metode fishbone
serta akar masalah.

PERMASALAHAN YANG TERJADI PADA PT.INDOFOOD KARENA KURANGNYA


TINGKAT KE EFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN PRODUKTIVITAS

Proses produksi pada High Capacity Normal Noodle (HCNN) yaitu data produksi tahun 2015
dan 2016 meliputi data output produksi, jam operasi dan jam tersedia, data downtime Mesin
Autoloader 2016. Data lain yang dibutuhkan yaitu data UMK karyawan tahun 2017 dan data
biaya pembelian Mesin Autoloader. Pengolahan ini dilakukan untuk menentukan tingkat
efisiensi, efektivitas, dan produktivitasnya. Kemudian, dilakukan hasil perhitungan untuk
memperoleh penyebab dilakukan efisiensi sumber daya pada bagian Wrapping. Setelah diperoleh
akar permasalahan, dilakukan perhitungan lamanya waktu pengembalian modal investasi sebagai
langkah dilakukannya otomatisasi dengan Cashflow dan Payback Period.

Pada tahun 2015, Plant 3 memiliki waktu proses produksi berlangsung selama 8 jam/shift dan
jumlah tenaga kerja sebanyak 29 orang. Hasil perhitungan efisiensi, efektivitas dan produktivitas
pada tahun 2015. Pada awal tahun 2016, perusahaan mengambil keputusan untuk melakukan
otomatisasi pada bagian Wrapping. Hal ini berdampak pada efisiensi sumber daya dan
digantikan oleh Mesin Autoloader pada proses wrapping yaitu pemotongan dan pemasukan
bumbu dan minyak bumbu. Pada proses tersebut, bumbu dan minyak bumbu yang dipotong
harus sesuai dengan standar serta peletakannya berada pada posisi yang tepat. Oleh karena itu,
proses pengemasan etiket akan menghasilkan produk yang sesuai standar mutu perusahaan.
Produk yang sesuai standar mutu, akan mampu memberikan dampak positif bagi perusahaan.
Tenaga kerja pun berkurang menjadi 13 orang dengan waktu proses produksi selama 8 jam.
Hal ini merupakan analisis permasalahan yang terjadi pada PT.Indofood sehingga mengharuskan
beberapa tenaga kerja yang digantikan oleh mesin untuk mencapai target yang tinggi, ada banyak
faktor penyebabnya yang dapat mengakibatkan kurangnya efektivitas, efisien, dan produktivitas.
Namun berdasarkan hasil analisa faktor yang paling mempengaruhi terjadinya adalah tenaga
kerja yang kurang terampil dan juga banyaknya tingkat produksi yang tinggi setiap harinya.

PERUBAHAN PRODUKTIVITAS
JAM KERJA DAN
PENGURANGAN PEGANWAI
DENGAN MENGGANTIKANNYA
MESIN TEKNOLOGI

TENAGA KERJA YANG KURANG

TERAMPIL

PERMINTAAN KONSUMEN BIAYA PRODUKSI YANG TINGGI BEKERJA DENGAN CEPAT ADANYA KERUSAKAN PRODUK
TERHADAP PRODUK YANG SERING TERJADI
MENINGKAT

Dalam mencari masalah secara lebih tepat, dapat juga menggunakan diagram pohon masalah
yang memberikan gambaran analisa secara rinci. Pada masalah perubahan produktivitas jam
kerja dan pengurangan peganwai dengan menggantikannya mesin teknologi di sebabkan oleh
hal-hal yang berikut selain tenaga kerja yang kurang terampil dan permintaan konsumen
terhadap produk meningkat, terdapat juga beberapa penyebab masalahnya yakni biaya produksi
yang tinggi, mengharuskan pegawai bekerja dengan cepat, dan adanya kerusakan produk yang
sering terjadi. Sehingga dalam hal permasalahan tersebut mengharuskan PT.Indofood melakukan
perubahan guna mendorong peningkatan produktivitas yang efektiv dan efisien denga cara
menganti sebagian Sumber Daya Manusia dengan mesin teknologi dan juga peningkatan jam
kerja yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bisnis setiap harinya.

IDENTIFIKASI PERUBAHAN PADA PT.INDOFOOD

Gap permasalah yang terjadi sehingga menurunya tingkat ke efektivan, efisiensi, dan
produktivitas ini terjadi karena disebabkan oleh :
1. Jam kerja yang kurang tepat
2. Tenaga kerja yang kurang handal
3. UMK yang naik setiap tahunnya
4. Pemotongan dan pemasukan bumbu kedalam kemasan yang tidak sesuai dengan SOP
5. Permintaan konsumen yang meningkat
6. Biaya produksi yang tinggi

Dari permasalahan yang ditemukan, terdapat perubahan kondisi yang dilakukan oleh
PT.Indofood yaitu :
1. Sumber daya manusia dan digantikan oleh Mesin Autoloader pada proses wrapping
2. Pada proses penyajian bumbu dan minyak yang dipotong menjadi menggunakan mesin
teknologi sehingga peletakannya berada pada posisi yang tepat dalam pengemasan etiket
akan menghasilkan produk yang sesuai standar mutu perusahaan
3. Tenaga kerja dari 29 pegawai berkurang menjadi 13 pegawai
4. Waktu proses produksi perharinya yang tadinya melebihi 8 jam sekarang menjadi 8 jam
atau kurang perharinya

Berdasarkan perubahan yang terjadi ini efisiensi menunjukan tingkat kemampuan menghasilkan
output pada suatu tingkat kualitas dari perusahaan yang telah ditetapkan dengan biaya yang lebih
rendah sehingga tingkat pencapaian target atau tujuan proses maka dikatakan proses tersebut
semakin efektif. Proses yang efektif ditandai dengan perbaikan proses sehingga menjadi lebih
baik dan lebih aman. Serta Efektivitas di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk memiliki
standar efektivitas 98,5%. Pada tahun 2016, terjadi peningkatan efektivitas yaitu tingkat
efektivitas yang berada dibawa standar berkurang dibandingkan pada tahun 2015.

Pada tahun 2016 persentase efektivitas yang berada dibawah standar perusahaan terdapat di
bulan Juli sebesar 96,52%. Alasan terjadi kondisi tersebut adalah pada bulan Juli terjadi
breakdown pada Mesin Frying menyebabkan seluruh proses produksi pada line tersebut terhenti
akibat kegiatan tarik minyak dan karena proses produksi mi instan merupakan proses produksi
yang kontinu. Proses setelahnya harus selesai dikerjakan dahulu oleh proses sebelumnya.

Produktivitas PT.Indofood juga merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya
sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal. Produktivitas dapat
digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu industri dalam menghasilkan barang atau jasa.
Sehingga pada awal tahun 2016, dengan adanya perubahan yang terjadi memperhitungkan
kondisi bahwa penjualan mengalami kenaikan yang sangat pesat dengan pengeluaran yang lebih
rendah dari sebelumnya.

Perubahan PT.Indofood terhadap SDM juga memiliki alasan tersendiri yakni melihat dari akar
masalah yang terjadi manusia memiliki tingkat kehandalan yang berbeda untuk operator lama
dan baru bisa disebabkan karena kurangnya training dari pihak manajemen. Selain itu, efisiensi
sumber daya manusia menyebabkan proses produksi akan digantikan dengan Mesin Autoloader,
karena mesin mampu beroperasi dengan lebih stabil dibandingkan dengan manusia. Selain itu,
manusia memiliki beberapa keterbatasan dan tidak bisa layaknya mesin seperti kecepatan.
Kecepatan mesin dapat disesuaikan dengan target produksi sehingga akan berdampak positif dan
produktivitas bisa meningkat dibandingkan sebelum adanya mesin. Berdasarkan material,
bungkus bumbu dan minyak sangat berpengaruh dibagian Wrapping ini salah satunya adalah
ukuran dan bentuk yang berbeda serta bungkusnya yang licin. Selain itu, jumlah scarp yang
terbentuk tinggi bisa terjadi karena komposisi dan mutu bahan baku (raw material) yang tidak
sesuai dengan standar serta faktor lain yang lebih sulit dikendalikan sehingga menghambat
proses produksi yang mengakibatkan waktu produksi melebihi 8 jam kerja.

KESIMPULAN

Pada kegiatan dalam mendiagnosis kebutuhan perubahan PT.Indofood ini merupakan tahap awal
yang baik serta sangat penting untuk dilakukan agar dapat menentukan apa saja permasalahan
yang terjadi pada perusahaan yang bersifatnya sangat genting untuk dilakukannya tindakan
perubahan yang akan memberikan dampak positif bagi perusahaan maupun konsumen
kedepannya. Seperti halnya yang terjadi pada tahun 2015 PT.Indofood mengalami penurunan
tingkat efektivitas, efisien, dan produktivitas pada lingkungan kerjanya sehingga menghambat
proses produksi yang baik. Pada diagnosis ini ternyata dapat ditemukan beberapa faktor yang
menyebabkan terjadinya penurunan tersebut sehingga merugikan perusahaan yakni tenaga kerja
yang kurang terampil dan juga banyaknya tingkat produksi yang tinggi setiap harinya. Oleh
karena itu dengan adanya diagnosis ini terdapat solusi penyelesaian gap permasalahan dengan
cara merubah produktivitas jam kerja dan pengurangan pegawai dengan menggantikan mesin
teknologi dalam kegiatan produksi lebih cepat sehingga mengurangi biaya produksi yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai