Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : AKBAR PANGGAR BESSY

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 031087764

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4215 / Manajemen Operasi

Kode/Nama UPBJJ : 21 / UT JAKARTA

Masa Ujian : 2019/20.2 (2020.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
JAWAB
1.
Ada dua faktor kunci, yaitu causal ambiguity dan pdependency. Yang pertama,casual ambiguity adalah sulit
untuk menangani mekanisme yang tepat dengan saling mempengaruhi praktik dan kebijakan sumber daya
manusia untuk menciptakan nilai. Untuk dapat meniru sistem yang kompleks, harus diketahui terlebih dahulu
bagaimana elemen-elemen itu berinteraksi. Tanpa mengetahui bagaimana sistem SDM bekerja, untuk meniru
sulit atau tidak mungkin dilakukan, bahkan dengan menyewa satu atau beberapa top management sekalipun.
Hal ini disebabkan pemahaman sistem dalam organisasi melibatkan semua orang didalamnya.Yang kedua
adalah path dependent, yaitu kebijakan untuk berkembang dan tidak dapat disederhanakan dari waktu ke
waktu. Pesaing dapat memahami sistem yang bernilai, tetapi tidak mampu meniru untuk menerapkannya.

2.
Teori dua faktor Frederick Herzberg merupakan teori yang didalamnya terdapat dua faktor, faktor intrinsik
dan ekstrinsik. Faktor intrinsik ini berkaitan dengan kepuasan kerja, sedangkan faktor ekstrinsik berkaitan
dengan ketidakpuasan kerja. Teori dua faktor ini juga sering disebut dengan teori motivasi higienis.
Sebelumnya kita sudah membahas tentang dua teori memotivasi karyawan, yang pertama dalah teori
kebutuhan hierarki maslow, dan teori X dan Y McGregor.
Frederick Herzberg menyimpulkan bahwa seorang karyawan apabila merasa puas atau nyaman maka akan
berkaitan dengan faktor-faktor motivator, sedangkan apala karyawan tidak memperoleh kepuasan kerja
maka hal itu berkaitan dengan faktor higieneis.
Ketika seseorang merasa nyaman dengan pekerjaan yang dilakoni, mereka akan cenderung menyebutkan
faktor-faktor intrinsik yang muncul dari pekerjaan itu sendiri seperti pencapaian, pengakuan, tanggung jawab,
kemajuan, dan prestasi. Sedangkan apabila seorang karyawan tidak merasa nyaman atau puas dengan
pekerjaannya, maka ia akan menyebutkan faktor-faktor ekstrinsik seperti pengawasan, kebijakan perusahaan,
kondisi kerja, gaji, dan beberapa hal lainnya yang akan kami sebutkan dibawah.
Frederick menyebutkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan ketidakpuasan kerja adalah faktor-
faktor higienis, ketika faktor-faktor ini terpenuhi maka seorang karyawan tidak akan tidak puas, tetapi mereka
juga tidak merasa puas (atau termotivasi), artinya biasa-biasa saja netral.
Kemudian apabila ingin memotivasi karyawannya, maka harus ditambahi dengan motivator yang berkaitan
dengan faktor-faktor intrinsik yang ada pada pekerjaan itu sendiri.
Faktor Motivator agar karyawan termotivasi antara lain sebagai berikut :

 Prestasi
 Pengakuan
 Pekerjaan itu sendiri
 Kemajuan
 Pertumbuhan

Faktor higienis yang apabila tidak terpenuhi karyawan akan merasa tidak puas, tetapi apabila terpenuhi
mereka biasa-biasa saja (belum tentu termotivasi). Faktor-faktornya antara lain :

 Pengawasan
 Kebijakan Perusahaan
 Hubungan dengan Penyelia
 Kondisi kerja
 Gaji
 Hubungan dengan rekan kerja
 Kehidupan pribadi
 Hubungan dengan bawahan
 Status
 Keamanan
Faktor-faktor higienis sangat berhubungan dengan lingkungan pekerjaan, lingkungan pekerjaan yang baik
akan membuat seorang karyawan merasa nyaman.
Teori dua faktor ini mulai meluas pada pertengahan tahun 1960-an sampai dengan awal tahun 1980-an. Teori
ini juga mendapat kritik tentang metodologi dan prosedur Herzberg. Para kritikus menyampaikan bahwa teori
ini terlalu disederhanakan.

3.

PENJADWALAN JANGKA PENDEK

Kepentingan Strategis Penjadwalan Jangka Pendek


Kepentingan strategis penjadwalan adalah

Penjadwalan yang efektif berarti pergerakan barang dan jasa pada sebuah fasilitas menjadi lebuh cepat. Ini
juga berarti perusahaan menggunakan asset secara lebih efektif sehingga menciptakan kapasitas yang lebih
besar untuk setiap dolar yang ditanamkan, yang selanjutnya menghasilkan biaya yang lebih rendah.

Kapasitas tambahan, pergerakan yang lebih cepat, dan fleksibilitaas terkait menghasilkan pengiriman yang
lebih cepat sehingga memberikan pelayanan pelanggan yang lbih baik.

Penjadwalan yang baik juga berperan pada komitmen yang realistis sehingga menghasilkan pengiriman yang
dapat diandalkan.
Penjadwalan jangka pendek menerjemahkan keputusan kapasitas, perencanaan agregat (jangka menengah)
serta jadwal induk ke dalam urutan pekerjaan dan penugasan tertentu atas keryawan, material, dan
permesinan. Isu penjadwalan barang dan jasa dalam jangka pendek yaitu memenuhi permintaan karyawan
dan peralatan tertentu dalam basis harian atau jam.
Tujuan penjadwalan adalah mengalokasikan dan memprioritaaskan permintaanyang dihasilkan oleh
perkiraan atau pesanan pelanggan pada fasilitas yang ada. Dua factor penting dalam melakukan alokasi dan
prioritas ini adalah (1) jenis penjadwalan, maju atau mundur, dan (2) kriteria prioritas.

4.
Strategi Perencanaan Agregat
Strategi Perencanaan Agregat.
Terdapat delapan pilihan secara lebih terinci. Lima pilihan pertama disebut pilihan kapasitas (capacity option)
atau disebut strategi perencanaan agregat secara murni (Pure Strategy) sebab pilihan ini tidak berusaha
untuk mengubah permintaan tetapi untuk menyerap fluktuasi dalam permintaan. Tiga pilihan yang terakhir
adalah pilihan permintaan (demand option) dimana perusahaan berusaha untuk mengurangi perubahan pola
permintaan selama periode perencanaan. Strategi-strategi ini melibatkan manipulasi persediaan, nilai
produksi, tingkat tenaga kerja,kapasitas, dan variabel lain yang dapat dikendalikan

Pilihan Kapasitas / Pure Strategy

Sebuah perusahaan dapat memilih pilihan kapasitas dasar(produksi) berikut:

1. Mengubah tingkat persediaan


Para manajer dapat meningkatkan persediaan selama periode permintaan rendah untuk memenuhi
permintaan yang tinggi di masa mendatang. Jika strategi ini dipilih, maka biaya-biaya yang berkaitan dengan
penyimpanan, asuransi, penanganan, keusangan, pencurian, dan modal yang diinvestasikan akan meningkat.
(Biaya-biaya ini pada umumnya berkisar 15% hingga 40% dari nilai sebuah barang setiap tahunnya). Pada sisi
lain, ketika perusahaan memasuki masa dimana permintaan meningkat, maka kekurangan yang terjadi dapat
mengakibatkan tidak terjadinya penjualan yang disebabkan waktu tunggu yang lebih panjang dan pelayanan
pelanggan yang lebih buruk.

2. Meragamkan jumlah tenaga kerja


Dilakukan dengan cara mengkaryakan atau memberhentikan.Salah satu cara untuk memenuhi
permintaan adalah dengan mengkaryakan atau memberhentikan para pekerja produksi untuk menyesuaikan
tingkat produksi. Bagaimanapun, sering karyawan baru memerlukan pelatihan, dan produktivitas rata-rata
menurun untuk sementara karena mereka menjadi terbiasa. Pemberhentian atau PHK, tentu saja,
menurunkan moral semua pekerja dan dapat mendorong ke arah produktivitas yang lebih rendah.

3. Meragamkan tingkat produksi melalui lembur atau waktu kosong

Terkadang tenaga kerja dapat dijaga tetap konstan dengan meragamkan waktu kerja, mengurangi
banyaknya jam kerja ketika permintaan rendah dan menambah jam kerja pada saat permintaan naik.
Sekalipun begitu, ketika permintaan sedang tinggi, terdapat keterbatasan seberapa banyak lembur yang
dapat dilakukan. Upah lembur membutuhkan lebih banyak uang, dan terlalu banyak lembur dapat membuat
titik produktivitas pekerja secara keseluruhan merosot. Lembur juga dapat menyiratkan naiknya biaya
overhead yang diperlukan untuk menjaga agar fasilitas dapat tetap berjalan.Pada sisi lain, disaat permintaan
menurun, perusahaan harus mengurangi waktu kosong pekerja-yang biasanya merupakan proses yang sulit.

4. Subkontrak
Sebuah perusahaan dapat memperoleh kapasitas sementara dengan melakukan subkontrak selama periode
permintaan tinggi.Bagaimana pun, subkontrak, memiliki beberapa kekurangan antaralain :
- Mahal
- Membawa resiko dengan membuka pintu klien bagi pesaing
- Seringkali susah mendapatkan pemasok subkontrak yang sempurna, yang selalu dapat mengirimkan produk
bermutu tepat waktu.

5. Penggunaan karyawan paruh waktu


Terutama di sector jasa, karyawan paruh waktu dapat mengisi kebutuhan tenaga kerja tidak terampil. Praktik
ini umum dilakukan direstoran, toko eceran, dan supermarket.
Pilihan Permintaan
Pilihan permintaan dasar adalah sebagai berikut :

6. Mempengaruhi permintaan.
Ketika permintaan rendah, sebuah perusahaan dapat mencoba untuk meningkatkan permintaan melalui
iklan, promosi, kewiraniagaan, dan diskon. Perusahaan penerbangan dan hotel telah lama menawarkan
diskon akhir pekan dan tarif musim sepi; perusahaan telepon membebankan biaya yang lebih murah pada
malam hari; beberapa perguruan tinggi member diskon bagi warga senior; dan pendingin udara dijual lebih
murah pada waktu musim dingin. Bagaimana pun, bahkan iklan khusus, promosi, penjualan, dan penetapan
harga tidak selalu mampu menyeimbangkan permintaan dengan kapasitas produksi.
Tunggakan pesanan selama periode permintaan tinggi.
Tunggakan pesanan adalah pesanan barang atau jasa yang diterima perusahaan tetapi tidak mampu (secara
sengaja atau kebetulan) untuk dipenuhi pada saat itu. Jika pelanggan mau menunggu tanpa kehilangan
kehendak baik mereka maupun pesanannya, tunggakan pesanan adalah strategi yang mungkin dijalankan.
Banyak perusahaan menggunakan tunggakan pesanan,tetapi pendekatan ini sering mengakibatkan hilangnya
penjualan.

8. Perpaduan produk dan jasa yang counterseasonal (dengan musimyang berbeda).Sebuah teknik
pelancar masalah aktif yang secara luas digunakan para pengusaha manufaktur adalah mengembangkan
sebuah produk yang merupakan perpaduan dari barang counterseasonal. Contohnya adalah perusahaan yang
membuat pemanas dan pendingin ruangan atau mesin pemotong rumput dan penyingkir salju.
Bagaimanapun, perusahaan yang menerapkan pendekatan ini mungkin mendapati diri mereka terlibat
dengan produk atau jasa di luar area keahlian atau target pasar mereka.

Strategi Campuran ( mixed Strategy )


Walupun setiap lima pilihan kapasitas dan tiga pilihan permintaan dapat menghasilkan sebuah jadwal agregat
yang efektif, beberapa kombinasi diantara pilihan kapasitas dan pilihan permintaan mungkinakan lebih baik

Kebanyakan pengusaha manufaktur berasumsi bahwa penggunaan pilihan permintaan telah diteliti secara
menyeluruh oleh bagian pemasaran dan pilihan-pilihan yang layak itu digabungkan dengan prediksi
permintaan. Manajer operasi lalu membuat rencana agregat berdasarkan pada prediksi itu. Bagaimanapun,
dengan menggunakan lima pilihan kapasitas dalam otoritasnya, manager operasi masih memiliki banyak
kemungkinan rencana. Rencana ini dapat terdiri dari :

· strategi perburuan (chase strategy)


Sebuah strategi perburuan mencoba untuk mencapai tingkat output bagi setiap periode yang memenuhi
prediksi permintaan untuk periode tersebut. Strategi ini dapat terpenuhi dengan berbagai jalan. Sebagai
contoh, manager operasi dapat memvariasikan tingkat tenaga kerja dengan merekrut atau menghentikan
karyawan , atau dapat memvariasikan produks idengan waktu lembur, waktu kosong, karyawan paruh
waktu,atau subkontrak.

· strategi penjadwalan bertingkat (level-scheduling strategy).


Sebuah rencana agregat di mana produksi harian tetap samadari periode ke periode. Perusahaan seperti
Toyota dan Nissan mempertahankan tingkat produksi pada tingkatan yang seragam dan mungkin
membiarkan persediaan barang jadi naik atau turun untuk menopang perbedaan permintaan dan produksi
atau menemukan pekerjaan alternatif bagi karyawan. Penjadwalan bertingkat akan bekerja dengan baik
ketika permintaan stabil.
Keuntungan dan Kerugian Masing-Masing Strategi Perencanaan Agregat

Pilihan Keunggulan Kerugian Beberapa Komentar


Mengubah tingkat Perubahan sumber Biaya penyimpanan Diterapkan terutama untuk
persediaan daya manusia terjadi persediaan dapat produksi dan operasi, bukan
secara bertahap atau meningkat. Kekurangan jasa
tidak ada perubahan persediaan dapat
produksi secara tiba- menyebabkan kehilangan
tiba pernjualan

Meragamkan jumlah Menghindari biaya Biaya perekrutan, PHK, Digunakan di mana jumlah
tenaga kerja dengan alternative lain dan pelatihan mungkin angkatan kerja besar
merekrut atau berjumlah besar.
memberhentikan
karyawan

Meragamkan tingkat Menyesuaikan fluktuasi Upah lembur mahal; Memungkinkan fleksibilitas


produksi melalui waktu musiman tanpa biaya karyawan lelah; mungkin dalam rencana agregat
lembur atau waktu perekrutan / pelatihan tidak dapat memenuhi
kosong permintaan

Subkontrak Membolehkan adanya Kehilangan pengendalian Diterapkan terutama dalam


fleksibilitas dan mutu; mengurangi penentuan produksi
memuluskan output keuntungan; kehilangan
perusahaan bisnis di masa datang

Menggunakan karyawan Lebih murah dan lebih Biaya perputaran Baik untuk pekerjaan yang tidak
paruh waktu fleksibel daripada karyawan/ pelatihan membutuhkan keterampilan di
karyawan penuh waktu tinggi; sulit membuat wilayah dengan jumlah tenaga
penjadwalan kerja sementara yg bnyak

Mempengaruhi Mencoba untuk Ketidakpastian Menciptakan ide-ide


permintaan menggunakan kapasitas permintaan, sulit untuk pemasaran, sering digunakan
berlebih; diskon menyesuaikan overbook ( permintaan melebihi
menarik pelanggan permintaan pada pasokan) dalam beberapa jenis
baru pasokan ssecara tepat usaha

Tunggakan pesanan Dapat menghindari Pelanggan harus mau Banyak perusahaan melakukan
selama periode lembur, menjaga menunggu, tetapi tunggakan pesanan
permintaan tinggi kapasitas tetap konstan kehendak baik akan
hilang

Perpaduan produk dan Sumber daya yang Mungkin membutuhkan Sangat berisiko untuk
jasa counterseasonal dimanfaatkan secara keahlian atau peralatan menemukan produk atau jasa
penuh; memungkinkan diluar keahlian dengan pola permintaan yang
tenaga kerja stabil perusahaan berlawanan

Anda mungkin juga menyukai