Anda di halaman 1dari 1

Fan_is_fun telusuri

NOV

30 Peramalan permintaan

MAKALAH
PERAMALAN PERMINTAAN

KELOMPOK 5
DI SUSUN OLEH :

Fakultas Ekonomi Jurusan Akutansi


Universitas Muhammadiyah Aceh
Tahun Ajaran 2013-2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG MASALAH

Sebagai sebuah mata kuliah yang diajukan pada jurusan


Akutansi, tentu mata kuliah Ekonomi Manajerial ini mempunyai
peranan yang sangat penting, terutama untuk meramalkan seberapa
besar kira-kira jumlah permintaan akan barang dan jasa dan
bagaimana dengan persediaan yang ada. Selain itu, mencocokkan
antara persediaan dan permintaan supaya tidak terjadi kesenjangan
antara persediaan dan permintaan. Oleh karena itu, pemakalah akan
mencoba membahasnya sesuai dengan kemampuan pemakalah.
Adapun pembahasan yang akan di bahas dalam makalah ini adalah
tentang “Peramalan Permintaan” . Untuk itu pemakalah akan
menjelaskan dan memaparkannya pada bab pembahasan.

1.2.RUMUSAN MASALAH

Adapun yang dibahas dalam makalah ini antara lain :


Apa itu peramalan permintaan?
Bagaimana mencocokkan supply dan demand?
Bagaimana teknik-teknik peramalan?

1.3.TUJUAN

Pembahasan ini bertujuan untuk menguraikan , membahas


serta menjelaskan tentang hal- hal yang berhubungan dengan
Peramalan Permintaan, sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu
sumber untuk menambah ilmu pengetahuan, dan dapat dijadikan
sebagai sebuah keahlian. Disamping tujuan utama tersebut,
pembahasan ini juga bertujuan untuk memenuhi tuntutan tugas
terstruktur yang diemban kepada pemakalah.

BAB II
PERAMALAN PERMINTAAN (FORECASTING DEMAND)

. Pengertian

Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa


kebutuhan di masa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran
kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka
memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Salah satu jenis
peramalan adalah peramalan permintaan. Peramalan permintaan
(forecasting Demand) merupakan tingkat permintaan produk –
produk yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu tertentu
pada masa yang akan datang.
Menurut Vincers Gapers didalam Management permintaan
ada dua jenis permintaan, yaitu:
Permintaan Bebas ( Independent Demand)
Merupakan permintaan terhadap material, suku cadang atau
produk yang bebas atau tidak terkait langsung dengan struktur bill of
material (BOM) untuk produk akhir atau item teretentu.
Permintaan Tidak Bebas( Dependent Demand)
Merupakan permintaan terhadap material , suku cadang atau
produk yang terkait langsung dengan atau diturunkan dari struktur
bill of material untuk produk akahir atau item tertentu.
Tujuan peramalan dilihat dengan waktu:
a. Jangka pendek (Short Term)
Menentukan kuantitas dan waktu dari item dijadikan
produksi. Biasanya bersifat harian ataupun mingguan dan ditentukan
oleh Low Management.
b. Jangka Menengah (Medium Term)
Menentukan kuantitas dan waktu dari kapasitas
produksi. Biasanya bersifat bulanan ataupun kuartal dan ditentukan
oleh Middle Management.
c. Jangka Panjang (Long Term)
Merencanakan kuantitas dan waktu dari fasilitas
produksi. Biasanya bersifat tahunan, 5 tahun, 10 tahun, ataupun 20
tahun dan ditentukan oleh Top Management.

Karakteristik Peramalan Yang Baik


Peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria yang
penting, antara lain akurasi, biaya,dan kemudahan. Penjelasan dari
kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut :
Akurasi.
Akurasi dari suatu hasil peramalan diukur dengan hasil
kebiasaan dan kekonsistensian peramalan tersebut. Hasil peramalan
dikatakan bisa bila peramalan tersebut bila terlalu tinggi atau
rendah dibandingkan dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi.
Hasil peramalan dikatakan konsisten bila besarnya kesalahan
peramalan relatif kecil. Peramalan yang terlalu rendah akan
mengakibatkan kekuranga persediaan, sehingga permintaan
konsumen tidak dapat dipenuhi segera akibatnya perusahaan
dimungkinkan kehilangan pelanggan dan kehilangan keuntungan
penjualan. Peramalan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan
terjadinya penumpukan persediaan, sehingga banyak modal yang
terserap sia – sia. Keakuratan dari hasil peramalan ini berperan
penting dalammenyeimbangkan persediaan yang ideal.
Biaya.
Biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu
peramalan adalah tergantung dari jumlah item yang diramalkan,
lamanya periode peramalan, dan metode peramalan yang dipakai.
Ketiga faktor pemicu biaya tersebut akan mempengaruhi berapa
banayak data yang dibutuhkan, bagaimana pengolahan datanya (
manual atau komputerisasi), bagaimana penyimpanan datanya dan
siapa tenaga ahli yang diperbantukan. Pemilihan metode peramalan
harus disesuaikan dengan dana yang tersedia dan tingkat akurasi
yang ingin didapat, misalnya item-item yang penting akan
diramalkan dengan metode yang sederhana dan murah. Prinsip
ini merupakan adopsi dari hukum Pareto ( Analisa ABC ).
Kemudahan
Penggunaan metode peramalan yang sederhana, mudah
dibuat, dan mudah diaplikasikan akan memberikan keuntungan
bagi perusahaan. Adalah percuma memakai metode yang canggih,
tetapi tidak dapat diaplikasikan pada sistem perusahaan karena
keterbatasan dana, sumber daya manusia, maupun peralatan
teknologi.

Beberapa Sifat Hasil Peramalan.


Dalam membuat peramalan atau menerapkan suatu
peramalan maka ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan yaitu
:
1. Ramalan pasti mengandung kesalahan, artinya peramal hanya
bisa mengurangi ketidakpastian yang akan terjadi, tetapi tidak
dapat menghilangkan ketidakpastian tersebut.
2. Peramalan seharusnya memberikan informasi tentang
beberapa ukuran kesalahan, artinya karena peramalan pasti
mengandung kesalahan, maka adalah penting bagi peramal untuk
menginformasikan seberapa besar kesalahan yang mungkin terjadi.
3. Peramalan jangka pendek lebih akurat dibandingkan
peramalan jangka panjang. Hal ini disebabkan karena pada
peramalan jangka pendek, faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan relatif masih konstan sedangkan masih panjang
periode peramalan, maka semakin besar pula kemungkinan
terjadinya perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan.

. Mencocokkan Supply Dan Permintaan


Untuk mencocokankan antara supply dan permintaan maka
disini perlu diperhatikan apa saja factor-faktor yang mempengaruhi
tingkat permintaan(demand).

Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Peramalan


Permintaan suatu produk pada suatu perusahaan sangat dipengaruhi
oleh berbagai faktor lingkungan yang saling berinteraksi dalam pasar
yang berada di luar kendali perusahaan. Dimana faktor – faktor
lingkungan tersebut juga akan mempengaruhi peramalan. Berikut ini
merupakan beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi
peramalan [Yami05] :
Kondisi umum bisnis dan ekonomi
Reaksi dan tindakan pesaing
Tindakan pemerintah
Kecenderungan pasar
Siklus hidup produk
Gaya dan mode
Perubahan permintaan
konsumenInovasi teknologi
Selain hal- hal diatas yang diperhatikan juga untuk
mencocokkan antara supply dan demand adalah:
Smart pricing, Strategi harga telah dipakai beberapa perusahaan
seperti Dell, Nikon, dan Sharp. Strategi-strategi yang dipakai
mempunyai suatu kesamaan yaitu untuk mempengaruhi permintaan
pasar dengan mengaplikasikan prinsip revenue management
techniques. Ada 2 cara pendekatan strategi harga yang saling
melengkapi satu sama lain yaitu, customized pricing dan dynamic
pricing.
Customized Pricing.
Cusmotized pricing dilakukan dengan membedakan kastemer
sesuai dengan sensitivitasnya terhadap harga. Salah satu caranya
adalah dengan memberikan rebate atau diskon. Beberapa perusahaan
seperti Dell dan Sharp menggunakan sistem diskon mail-in rebates
untuk membedakan kastemer berdasarkan sensitivitasnya terhadap
harga.
Dynamic Pricing
Dynamic pricing adalah merubah harga produk setiap saat
tanpa membedakan target pasar yang ditujuStrategi ini telah
dikembangkan sejak dulu dan biasanya digunakan untuk media
penjualan atau promosiDynamic pricing diterapkan sebagai alat
untuk mencocokkan antara demand dan supplyDibutuhkan executive
pada front-end dari supply chain sebagai pengambil keputusan dari
perubahan harga yaitu dia yang paling tahu bagaimana keadaan pasar
saat itu dan masalah supply chain produk itu sendiri
Dynamic PricingAda beberapa kunci pertimbangan saat
akan menerapkan strategi dymanic pricing untuk mendapatkan
keuntungan maksimal dari fixed-pricenya :Available capacitydengan
asumsi semua adalah sama, semakin kecil kapasitas produksi
dibandingkan dengan demand rata-rata, maka semakin
menguntungkan penggunaan dymanic pricingDemand
variabilitykeuntungan pengunaan dymanic pricing meningkat seiring
semakin besar nilai ketidak pastian demand berdasarkan coefficient
of variationSeasonality in demand patternpenentuan harga
berdasarkan pada musim tertentu sesuai dengan permintaan terhadap
produk tersebutLength of the planning horizon Semakin panjang
planning produksi suatubarang, semakin sulit untuk melakukan
dymanic pricingBerdasarkan pada data dan model asumsinya,
dynamic pricing dapat meningkatkan profit 2-6 %. Peningkatan
profit terjadi sangat significant untuk industri dengan low profit
sepeti retail dan komputer.

. Teknik Peramalan
Meramalkan permintaan dari pasar yang dimasuki oleh
perusahaan adalah suatu pekerjaan yang perlu dilakukan oleh setiap
manajer perusahaan dalam rangka memprediksi berapa besar peluang
pasar yang tersedia di masa depan. Peramalan permintaan merupakan
usaha untuk mengetahui jumlah produk atau sekelompok produk di
masa yang akan datang dalam kendala satu set kondisi tertentu.
Hal yang perlu diingat adalah bahwa aktivitas peramalan
permintaan tidaklah dapat diartikan sebagai aktivitas yang bertujuan
untuk mengukur permintaan di masa yang akan datang secara pasti,
melainkan sekedar usaha untuk mengurangi kemungkinan terjadinya
hal yang berlawanan antara keadaan yang sungguh-sungguh terjadi
di kemudian hari dengan apa yang menjadi hasil peramalan. Dengan
kata lain, hasil maksimal dari aktivitas peramalan adalah melakukan
minimisasi ketidakpastian yang mungkin terjadi di masa yang akan
datang.
Untuk melakukan forecasting atau peramalan terhadap
permintaan pasar, disini akan diuraikan berbagai metode model
peramalan terhadap permintaan pasar dari barang atau jasa yang
diproduksi dan dijual oleh perusahaan. Secara garis besar terdapat
dua macam metode peramalan permintaan yang biasa dilakukan,
yaitu metode kualitatif dan kuantitatif.
Pembahasan lebih lanjut tentang metode-metode peramalan
permintaan adalah sebagai berikut:
Metode Kualitatif
Peramalan kualitatif umumnya bersifat subjektif,
dipengaruhi oleh intuisi, emosi, pendidikan, dan pengalaman
seseorang. Oleh karena itu, hasil peramalan dari satu orang dengan
orang yang lain dapat berbeda. Meskipun demikian, peramalan
dengan metode kualitatif tidak berarti hanya menggunakan
intuisi, tetapi juga bisa mengikutsertakan model – model
statistik sebagai bahan masukan dalam melakukan judgement
(keputusan), dan dapat dilakukan secara perseorangan maupun
kelompok.
Metode peramalan permintaan secara kualitatif berhubungan
dengan data-data kualitatif, misalnya tentang selera konsumen
terhadap suatu produk, atau survey tentang loyalitas konsumen, dan
lain-lain. Forecasting kualitatif ini dapat dikelompokkan ke dalam
beberapa metode teknik seperti
akan dijelaskan berikut ini.

Teknik Survey ( riset pasar/ market research)


Teknik survey ini merupakan suatu alat meramalkan yang
cukup penting khususnya untuk memprediksi kejadian-kejadian atau
kecenderungan-kecenderungan dalam jangka pendek mendatang ini.
Survey biasanya menggunakan alat interview atau daftar pertanyaan
yang akan ditujukan para responden yang terpilih dan yang dituju.
Sesuai kelompok yang memang diperkirakan akan menjadi sasaran
pasar yang dituju oleh perusahaan. Survey ini dilakukan untuk
meramalkan variabel ekonomi yang memang berhubungan baik
langsung maupun tidak langsung dengan permintaan konsumen atau
pasar yang dituju. Variabel-variabel ekonomi yang disurvey ini
misalnya variabel yang berhubungan dengan budget rumah tangga
yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Sasaran dan klasifikasi sasaran dan jenis kebutuhan dan
keperluan dari kelompok responden ini dapat dikategorikan sebagai
berikut:
Ø Survey tentang budget keperluan rumah tangga masyarakat
eksekutif bisnis dan pemerintahan yang sekiranya berkait
dengan rencana perusahaan. Survey ini diharapkan dapat
merekam keseluruhan anggaran setiap rumah tangga yang
disurvey.
Ø Survey mengenai barang atau jasa yang diperlukan bagi para
pelaku bisnis yang akan memperdagangkan barang atau jasanya.
Mereka ini mungkin pelaku bisnis yang bergerak pada bisnis
distributor, pengecer atau pedagang besar.
Ø Survey ini dilakukan bagi para rumah tangga umum mengenai
keperluan rumah tangga, produk atau barang apa secara periodic
diperlukan dan frekuensi pemenuhan yang dilakukan untuk
masa-masa yang akan datang, dan lain-lain.
Dari metode survey berdasar kelompok sasaran ini
sebenarnya terkandung maksud dari surveyor bahwa barang dan jasa
apa saja yang dibutuhkan, berapa frekuensi pemenuhan kebutuhan
dan faktor-faktor apa saja yang pada umumnya yang mempengaruhi
perilaku beli mereka ini. Sehingga secara tidak langsung perusahaan
melihat peluang dan apa saja yang bisa ditarik sebagai kepentingan
bagi perusahaan atas hasil-hasil survey ini untuk memprediksi dan
memperkirakan perilaku pasar atau konsumen perusahaan.
Bila diklasifikasikan bahwa hasil survey ini merupakan
bagian dari kegiatan riset pasar yang dilakukan oleh perusahaan. Dari
sini berbagai kemungkinan yang diperoleh adalah munculnya
variabel ikutan yang dapat diprediksi Apa yang bisa dimanfaatkan
oleh perusahaan yang hendak atau sudah diproduksi dan dijual
kepada pasar yang dituju yang telah disurvey ini. Dengan demikian
dapat dinyatakan bahwa hasil survey ini sebagian atau seluruhnya
dapat dipergunakan untuk memprediksi permintaan konsumennya
dari produk yang dibuat dan jual oleh perusahaan.

Teknik Jajak Pendapat (Opinion Pools).


Teknik jajak pendapat sering dilakukan untuk melengkapi
data dari survey. Jajak pendapat dari para pakar, para eksekutif, dari
masyarakat umum, atau dari konsumen. Jajak pendapat ini lebih
bersifat pandangan atau pendapat pribadi (subjektif) dari
respondennya, sebaliknya teknik survey lebih bersifat objektif.
Sebelum peluncuran produk baru, biasanya diadakan pre test
dan jajak pendapat terhadap responden yang menjadi sampel. Teknik
pooling ini melibatkan berbagai media seperti media TV, telepon,
koran, surat, SMS, email, atau internet untuk menyebarkan kuesioner
atau daftar pertanyaan tentang berbagai informasi yang dibutuhkan
perusahaan.
Laporan atau pernyataan resmi dari suatu perusahaan atau
pemerintah suatu negara dapat digunakan sebagai sumber data guna
meramalkan kondisi ekonomi di masa yang akan datang, sekaligus
dapat digunakan untuk membuat strategi bersaing dalam pasar bebas.

Metode Delphi,
Pada metode ini sekelompok pakar mengisi kuesioner,
Moderator menyimpulkan hasilnya dan memformulasikan
menjadi suatu kuesioner baru yang diisi kembali oleh kelompok
tersebut, demikian seterusnya. Hal ini merupakan proses
pembelajaran (learning process) dari kelompok tanpa adanya
tekanan atau intimidasi individu.

Analogi historis (Historical Analogy),


Merupakan teknik peramalan berdasarkan pola data masa
lalu dari produk-produk yang dapat disamakan secara Analogi.
Misalnya peramalan untuk pengembangan pasar televisi multi
sistem menggunakan model permintaan televisi hitam putih atau
televisi berwarna biasa. Analogi historis cenderung akan menjadi
terbaik untuk penggantian produk di pasar dan apabila terdapat
hubungan substitusi langsung dari produk dalam pasar itu.

Dugaan manajemen ( management estimate ) atau Panel Consensus


Dimana peramalan semata-mata berdasarkan
pertimbangan manajemen, umumnya oleh manajemen senior.
Metode ini akan cocok dalam situasi yang sangat sensitif terhadap
intuisi dari suatu atau sekelompok kecil orang yang karena
pengalamannya mampu memberikan opini yang kritis dan relevan.
Teknik akan dipergunakan dalam situasi dimana tidak ada situasi
dimana tidak ada laternatif lain dari model peramalan yang
dapat diterapkan. Bagaimanapun metode ini mempunyai banyak
keterbatasan, sehingga perlu dikombinasikan dengan metode
peramalan yang lain.

b. Peramalan kuantitatif
Peramalan kualitatif dapat diterapkan jika tersedia data masa
lalu, informasi dapat dikuatifikasi (diwujudkan dalam bentuk angka),
dan asumsi beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlangsung
(assumption of community).

Adapun jenis peramalan kuantitif meliputi.


1. Metode time series di mana metode ini hanya
berdasarkan data dari masa yng lalu.
Metode Time Series berhubungan dengan nilai-
nilai suatu variabel yang diatur secara periodesasi
sepanjang periode waktu dimana prakiraan permintaan
diproyeksikan. Misalnya mingguan, bulanan, kwartalan,
dan tahunan, tergantung keinginan dari pihak-pihak
yang melakukan prakiraan permintaan ini. Metode ini
semata-mata mendasarkan diri pada data dan keadaan
masa lampau. Jika keadaan di masa yang akan datang
cukup stabil dalam arti tidak banyak perubahan yang
berarti dengan keadaan masa lampau, metode ini dapat
memberikan hasil peramalan yang cukup akurat.
Dengan analisis deret waktu dapat ditunjukkan
bagaimana permintaan terhadap suatu produk tertentu
bervariasi terhadap waktu. Sifat dari perubahan
permintaan dari tahun ke tahun dirumuskan untuk
meramalkan penjualan pada masa yang akan datang.

2. metode tred linier yang mana dapat di formulasikan :


Y = a + bX

Dimana pada metode ini juga di bagi lagi menjadi beberapa bagian
yanitu :
1. Metode Least Square

Pada awal data yang tersedia adalah mempunyai


kecenderungan berbentuk garis lurus . dan dapat di
formulasikan sebagai berikut :
Y = a + bX
Dimana :
Y : variable yang akan di ramalkan
a : kostanta yang akan menunjukkan brsarnya
harga
Y : (ramalan) apabila X sama dengan nol
b : variabilitas per x ysitu menunjukksn
besarnya perubahan nilai y dari setiap
perubahan satu unit X
X : unit waktu yang dapat dinyatakan dalm
minggu , bulan , semester, tahun tergantung
pada data perusahaan.
Sedangkan untuk mencari nilai a dan b dapat dengan rumus sebagai
berikut :
A = åY = Y dan B = å XY
n åX2
2. metode product moment

metode ini hampir sama dengan dmetode leaset squere


hanya saja ini di gunakan dalam meramalkan penjualan
perusahaan untuk data yang tersedia adalah mempunyai
kecenderunan berbentuk garis lurus di mana persamaannya
adalah :
Y = a + bX
Dimana :
Y : variable yang akan di ramalkan
a : kostanta yang akan menunjukkan brsarnya
harga Y apabila X sama dengan 0
b : variabilitas per x yaitu menunjukksn
besarnya perubahan nilai y dari setiap
perubahan satu unit X
X : unit waktu yang dapat dinyatakan dalam
minggu , bulan , semester, tahun tergantung
pada data perusahaan
Sedangkan untuk mencari nilai a dan b adalah sebagai berikut :
Persamaan I
∑Y = n.a + b∑x
Dengan syarat ∑x ≠ 0
Persamaan II
∑XY = a ∑x + b ∑x2
3. metode setengah rata-rata

metode setengah rat-rata ini masih tergolong metode tred


linier di man data yang tersedia tetap berbentuk linier jika
kita gambar dalam bentuk grafik.
Y’ = a + bX
Untuk mencari nilai a dan b adalah :
Y1 = a + bx1
Y2 = a = bx2
3. Metode Kuadratik
Metode kuadratik adalah metode merupakan trend non linier
dan jika kita gambar berbentuk garis melengkung. Sedangkan
persamaan dari bentuk metode kuadratik adalah :
Y’ = A + BX + Cx2
Di mana :
Y : variable yang akan di ramalkan
a : kostanta yang akan menunjukkan brsarnya harga Y
apabila X sama dengan 0
b dan c adalah variable per X, yaitu menunjukkan
besarnya perubahan satu unit X.
X : unit waktu yang dapat dinyatakan dalam minggu ,
bulan , semester, tahun tergantung pada data
perusahaan
Sedangkan koovisiennya adalah ;
A = (∑ y -c ∑X2 ) / n
B = (∑ XY / ∑x2 )

C = ( n ∑X 2Y) - (( ∑X2 ) (∑Y))


(n ∑X4) - ((∑X2)2)
Dengan syarat ∑X2 sama dengan 0
4. metode exponencial sederhana

metode ini digunakan jika data histories di gambar menjadi


kurva kecenderungan berbentuk naik dan turun, akan tetapi
kenaikan atau penurunan tidak terlalu tajam. Maka fungsi
persamaannya :
y’ = a.bx yang dapat disederhanakan menjadi
fungsilogaritma yaitu :
y’ = log a + log b x
dengan syarat ∑x = 0
maka koefisien a dan b dapat dicari dengan :
log a = ∑ log Y dan log b = = ∑ log Y
N ∑X2
Verifikasi dan Pengendalian Peramalan
Langkah penting setelah peramalan dilakukan adalah
verifikasi peramalan sedemikian rupa sehingga mencerminkan data
masa lalu dan sistem penyebab yang mendasari permintaan tersebut.
Sepanjang representasi peramalan tersebut dapat dipercaya, hasil
peramalan dapat terus digunakan. Jika selama proses verifikasi
tersebut ditemukan keraguan validitas metode peramalan yang
digunakan, harus dicari metode lainnya yang lebih cocok. Validitas
tersebut harus ditentukan dengan uji statistis yang sesuai.
Setelah suatu peramalan dibuat, selalu timbul keraguan
apakah perlu dibuat suatu metode peramalan baru . Peramalan harus
selalu dibandingkan dengan permintaan aktual secara teratur. Pada
suatu saat harus diambil tindakan revisi peramalan apabila ditemukan
bukti adanya perubahan pola permintaan yang meyakinkan. Selain
itu, penyebab perubahan pola permintaan harus diketahui.
Penyesuaian metode peramalan dilakukan segera setelah perubahan
pola permintaan diketahui. Terdapat banyak perkakas yang dapat
digunakan untuk memverifikasi peramalan dan mendeteksi
perubahan sistem penyebab yang melatarbelakangi perubahan pola
permintaan. Bentuk yang paling sederhana adalah peta kendali
peramalan, mirip dengan peta kendali kualitas. Peta kendali ini dapat
dibuat dengan ketersediaan data yang minim.

BAB III
PENUTUP

. KESIMPULAN
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa
kebutuhan di masa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran
kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka
memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Salah satu jenis
peramalan adalah peramalan permintaan. Peramalan permintaan
(fOrecasting Demand) merupakan tingkat permintaan produk –
produk yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu tertentu
pada masa yang akan datang.
Untuk mencocokankan antara supply dan permintaan maka
disini perlu diperhatikan apa saja factor-faktor yang mempengaruhi
tingkat permintaan(demand). Adapun Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)
Perilaku konsumen / selera
Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan
Pendapatan/penghasilan.
Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Meramalkan permintaan dari pasar yang dimasuki oleh
perusahaan adalah suatu pekerjaan yang perlu dilakukan oleh setiap
manajer perusahaan dalam rangka memprediksi berapa besar peluang
pasar yang tersedia di masa depan. Ada beberapa teknik peramalan
permintaan, ada secara kualitatif, seperti teknik survey, teknik jajak
pendapat, metode Delphi, analogi histori dan dugaan management.
Selain itu ada juga teknik permlaan secara kuantitatif seperti teknik
time series, causal, dan lain-lain.

. KRITIK DAN SARAN


Demikianlah makalah ini kami buat, bila ada terdapat
kesalahan maka kami meminta kritik dan saran yang membangun
dari pembaca, sekaligus atas kritik dan sarannya kami ucapkan
terima kasih.

Daftar Pustaka

Yamit, Zulian. 2003. Manajemen Operasi dan Produksi.


Edisi Kedua. Yogyakarta: EKONISIA.

Hakim Nasution, Arman. 2003. Perencanaan dan


Pengendalian Produksi. Edisi Kedua. Surabaya: Prima
Printing.

http://mirzahamzahptikbkt.blogspot.com/2013/04/peramalan
-permintaan.html

Diposting 30th November 2013 oleh Fanfan Azah

0 Tambahkan komentar

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Google Account

Publikasikan Pratinjau

Anda mungkin juga menyukai