Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KEPENDUDUKAN DANTENAGA KERJA

Di dusun oleh
Kelompok 8
Yusmiati

Andini Amelia Putri

Nurvadilla

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNUVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


2021

KATA PENGANTAR

1
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang mah Esa atas segala nikmat,
karunia, dan hidayah-Nya sehingga makalah perekonomian Indonesia yang
berjudul "KEPENDUDUK DAN TENAGA KERJA" ini dapat di selesaikan
dengan baik dan lancar .

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah perekonomian


Indonesia yang akan banyak mengulas mengenai penyusunan sadar bahwa
makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu kritik dan saran sangat
diharapkan dari pembaca . Penyusunan berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Sekian. Dan terima kasih.

Makassar, 9 Desember 2021

Penyusun

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR............................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................3

BAB I....................................................................................................4

PENDAHULUAN..................................................................................4

A. Latar Belakang.............................................................................4

B. Rumusan masalah.........................................................................5

BAB II....................................................................................................6

PEMBAHASAN....................................................................................6

A. Pengertian Penduduk Dan Tenaga Kerja......................................6

B. Pengertian Tenaga kerja...............................................................9

C. Peranan Penduduk dalam Pembangunan Ekonomi.....................9

D. Tingkat Perkembangan Penduduk yang Tinggi...........................9

E. Struktur Umur yang Tidak Favorable...........................................12

F. Distribusi Penduduk yang Tidak Seimbang..................................12

G. Kualitas Tenaga Kerja yang Rendah............................................12

BAB III...................................................................................................16

PENUTUP..............................................................................................16

Kesimpulan.......................................................................................16

Saran..................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam perencanaan pembangunan, kependudukan memegang peran penting
didalamnya. Kependudukan adalah segala hal yang berkaitan dengan kelahiran
(natalitas), kematian (mortalitas), serta perpindahan (migrasi) yang memengaruhi
keadaan social, ekonomi, budaya maupun politik suatu negara. Makin lengkap dan akurat
data kependudukan yang tersedia makin mudah dan tepat rencana pembangunan itu
dibuat. Sebagai contoh, dalam perencanaan sumber daya manusia diperlukan data
mengenai jumlah penduduk dalam usia sekolah, dan para pekerja. Banyak lagi contoh-
contoh lain tentang data kependudukan sangat diperlukan dalam perencanaan
pembangunan. Beberapa masalah yang terkait dengan ketenagakerjaan adalah
pengangguran, upah minimum, dan minimnya lapangan pekerjaan. Untuk mengatasi hal
tersebut dimana jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak hingga mencapai nomor
4 penduduk terbanyak di dunia, bisa dapat dipecahkan dengan data kependudukan yang
akurat dan kebijakan pemerintah baik dari sisi pendidikan, perundang-undangan,
perluasan lapangan kerja, pelayanan informasi, upah pekerja dan lain sebagainya.

sebelum, selama, dan sesudah masa kerja (Undang-undang RI Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan), Tenaga kerja dalam pembangunan nasional merupakan faktor
dinamika penting yang menentukan laju pertumbuhan perekonomian baik dalam
kedudukannya sebagai tenaga kerja produktif maupun sebagai konsumen.
Ketidakseimbangan dalam penyebaran penduduk antar daerah atau wilayah
mengakibatkan tidak proporsionalnya penggunaan tenaga kerja secara regional dan
sektoral sehingga menghambat pula laju pertumbuhan perekonomian nasional. Tenaga
kerja merupakan faktor yang terpenting dalam proses produksi, Sebagai sarana produksi,
tenaga kerja sangatlah penting dalam proses produksi daripada sarana produksi lain
seperti bahan mentah, tanah, air, dan sebagainya, dikarenakan manusialah yang
menggerakkan atau mengoperasikan seluruh sumbersumber tersebut untuk menghasilkan
suatu barang yang bernilai Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan
masalah tenaga kerja pada waktu yang nantinya akan berpengaruh terhadap besaran
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di suatu wilayah.

4
B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada penulis mengambil rumusan masalah sebagai
berikut:

1. Bagaimana laju pertumbuhan penduduk di Indonesia?

2. Bagaimana karateristik kependudukan Indonesia?

3. Bagaimana pandangan umum tentang ketenagakerjaan di Indonesia?

4. Bagaimanakah pekerjaan dan tingkat upah yang berlaku diIndonesia?

5. Bagaimana campur tangan pemerintah tentang kependudukan dan tenagakerjaaan?

5
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Penduduk Dan Tenaga Kerja

Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia. Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, umur,
jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan, kematian, persebaran, mobilitas dan
kualitas serta ketahanannya yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Pengelolaan kependudukan dan pembangunan keluarga adalah upaya terencana untuk
mengarahkan perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga untuk mewujudkan
penduduk tumbuh seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh dimensi
penduduk.

Perkembangan kependudukan adalah kondisi yang berhubungan dengan perubahan


keadaan kependudukan yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan
pembangunan berkelanjutan.Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik
dan nonfisik yang meliputi derajat kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produktivitas, tingkat
sosial, ketahanan, kemandirian, kecerdasan, sebagai ukuran dasar untuk mengembangkan
kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang bertaqwa, berbudaya,
berkepribadian, berkebangsaan dan hidup layak. Studi kependudukan (population studies)
adalah studi yang luas, karena di dalam memahami struktur dan proses kependudukan di
suatu daerah, factor-faktor non demografis ikut dilibatkan, misalnya dalam memahami trend
fertilitas di suatu daerah tidak hanya cukup diketahui trend pasangan usia subur, tetapi juga
faktor social budaya yang ada di daerah tersebut. Pada masyarakat patrinial di yakini tiap
keluarga mendambakan anak lakilaki, maka besarnya jumlah anak yang diinginkan
tergantung pada sudah ada tidaknya anak laki-laki pada keluarga tersebut. Jadi, untuk
mengetahui perkembangan penduduk di suatu daerah perlu diketahui faktor-faktor
determinant yang tidak hanya berasal dari faktor demografi saja tetapi juga berasal dari
faktor nondemografi. Studi atau analisis kependudukan yang lebih luas Studi mengenai
hubungan antara faktor-faktor perubahan penduduk dan faktor-faktor

6
Dalam arti luas, penduduk atau populasi berarti sejumlah makhluk sejenis yang mendiami
atau menduduki tempat tertentu. Bahkan populasi dapat pula dikenakan pada benda-benda
sejenis yang terdapat pada suatu tempat. Dalam kaitannya dengan manusia, maka pengertian
penduduk adalah manusia yang mendiami dunia atau bagian-bagiannya.

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Indonesia selama
enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi
bertujuan menetap. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga komponen yaitu: fertilitas,
mortalitas dan migrasi.

Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksiyang nyata dari
seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut
banyaknya bayi yang lahir hidup. Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara
tiga komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Informasi tentang
kematian penting, tidak saja bagi pemerintah melainkan juga bagi pihak swasta, yang
terutama berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan. Mati adalah keadaan
menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat
setelah kelahiran hidup.Migrasi merupakan salah satu faktor dasar yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk. Peninjauan migrasi secara regional sangat penting untuk ditelaah
secara khusus mengingatadanya densitas (kepadatan) dan distribusi penduduk yang tidak
merata, adanya faktor-faktor pendorong dan penarik bagi orang-orang untuk melakukan
migrasi, di pihak lain, komunikasi termasuk transportasi semakin lancar. Migrasi adalah
perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain
melampaui batas politik/negara atau pun batasadministratif/batas bagian dalam suatu negara.
Jadi migrasi sering diartikan sebagai perpindahanyang relatif permanen dari suatu daerah ke
daerah lain.

1. Teori penduduk modern

Pandangan-pandangan tentang Teori penduduk modern, diantaranya:

a. Pandangan Merkantilisme, jumlah penduduk yang banyak sebagai elemen yang


penting dalam kekuatan negara yaiti merupakan faktor yang penting di dalam
kekuatan negara dan memegang peranan dalam meningkatkan pengahasilan dan
kekayaan negara.

7
b. Pandangan Kaum Fisiokrat, kesempatan untuk meningkatkan jumlah produksi
pertanian dalam rangka menunjang pertambahan penduduk.

c. Pandangan Cantilion (Merkantilisme), tanah merupakan faktor utama yang dapat


menentukan tinggi rendahnya kesejahteraan, selain itu, dinyatakan pula bahwa jumlah
penduduk akan terbatas karena jumlahnya akan dibatasi oleh jumlah makanan yang
dapat diproduksi oleh tanah.

d. Pandangan Quesnay (Fisiokrat), suatu negara hendaknya mempunyai penduduk yang


cukup banyak, tetapi dengan sayarat agar mereka dapat mencapai taraf hidup yang
layak.

Pertumbuhan penduduk (populatin growth) di suatu negara adalah peristiwa berubahnya


jumlah penduduk yang disebabkan oleh adanya pertambahan alami dengan migrasi neto.
Pertambahan alami (natural increase) adalah pertambahan penduduk yang diperoleh dari
selisih antara jumlah kelahiran dan jumlah kematian. Migrasi neto (nett migration) adalah
pertambahan penduduk yang diperoleh dari selisih antara jumlah imigran dan jumlah
emigran.

2. Faktor mendorong terjadinya kependudukan

Beberapa faktor yang mendorong terjadinya kependudukan baik secara kuantitatif


maupun kualitatif, antara lain:

a. Kemajuan IPTEK.

b. Dorongan atau hasrat naluri manusia yang selalu memperoleh kondisi yang lebih baik
dari sebelumnya di dalam kehidupannya baik material maupun intelektual.

c. Keterbatasan kemampuan dukungan alam dan SDA serta dukungan lainnya yang
diperlukan.

B. Pengertian Tenaga kerja

8
` Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja
adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan
atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis
besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan
bukan tenaga kerja.

Ketenagakerjaan merupakan aspek yang sangat mendasar dalam kehidupan


manusia, karena mencakup dimensi ekonomi dan sosial. Oleh karenanya, setiap upaya
pembangunan selalu diarahkan pada perluasan kesempatan kerja dan lapangan usaha,
dengan harapan penduduk dapat memperoleh manfaat langsung dari pembangunan.

Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas
usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun. Menurut
pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak
pendapat mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun
ada pula yang menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di atas 7 tahun
karena anak-anak jalanan sudah termasuk tenaga kerja.

C. Peranan Penduduk dalam Pembangunan Ekonomi

Ada 4 aspek penduduk yang perlu diperhatikan negara-negara sedang


berkembang,yaitu:

a. Adanya tingkat perkembangan penduduk yang relatif tinggi

b. Adanya struktur umum yang favorable

c. Tidak adanya distribusi penduduk yang merata

d. Tidak adanya tenaga kerja yang terlatih dan terdidik

D. Tingkat Perkembangan Penduduk yang Tinggi

Tidak selamanya pertumbuhan penduduk yang cepat memberikan dampak yang negatif
terhadap perkembangan ekonomi dalam suatu negara. Kaum klasik mengemukakan bahwa
pertumbuhan penduduk yang cepat pada suatu negara yang maju, akan memberikan dampak

9
positif. Dengan bertambahnya penduduk maka daya beli masyarakat semakin meningkat. Hal
ini dikarenakan dalam negara maju, tingkat tabungan yang dimiliki mampu mengimbangi
laju pertumbuhan penduduk, sehingga dengan penduduk yang banyak justru meningkatkan
purchasing power.

Permintaan akan meningkat seiring bertambahnya penduduk. Penawaranpun akan


bertambah pula karena semakin banyak kebutuhan penduduknya yang harus dipenuhi. Efek
yang lain, dengan semakin banyaknya penduduk yang berkualitas, maka sektor tenaga kerja
ahli mudah didapat. Apalagi di negara maju ditunjang oleh banyak faktor. Hal ini sesuai
dengan pendapat Keynes, bahwa dalam negara maju meningkatnya produktivitas tenaga
kerja dan permintaan tenaga kerja akan selalu mengiringi kenaikan jumlah penduduk.
Pertumbuhan penduduk di negara berkembang umumnya memberikan efek yang negatif,
karena pertumbuhan penduduk tidak diimbangi dengan kualitas dan produktivitas
manusianya tersebut.

Sebagaimana dijelaskan oleh Kaum Klasik bahwa selalu ada perlombaan antara tingkat
perkembangan output dengan tingkat perkembangan penduduk yang akhirnya akan
dimenangkan oleh perkembangan penduduk. Hal itu terjadi karena penduduk juga berfungsi
sebagai tenaga kerja, sehingga biasanya sering terdapat kesulitan dalam penyediaan lapangan
pekerjaan. Kalau misalnya penduduk tersebut dapat mendapatkan pekerjaan, maka akan
dapat meningkatkan kesejahteraan bangsanya, namun apabila tidak,mereka akan menjelma
menjadi pengangguran yang hanya akan meningkatkan angka ketergantungan dan otomatis
menurunkan tingkat kesejahteraan suatu negara. Produktivitas penduduk di negara
berkembang relatif rendah sehingga mengakibatkan rendahnya produksi.Hal itu dikarenakan
sebagian besar penduduk di negara berkembang berasal dari sektor agraris, sehingga hasil
dari produksinya biasanya hanya habis untuk dikonsumsi sendiri.Bahkan untuk konsumsi
sendiri saja masih kurang, sehingga mereka tidak terlalu memikirkan tentang menabung
(saving) apalagi investasi.

a) Isu Kependudukan

Di negara berkembang, masalah kependudukan merupakan masalah yang sulit untuk


diatasi. Hal ini dikarenakan pertumbuhan penduduk tidak diimbangi dengan tingkat tabungan

10
yang cukup. Apalagi jika kualitas penduduk itu sendiri tidak cukup bagus setidaknya untuk
memproduksi atau memenuhi kebutuhannya sendiri. Dia akan menjadi pengangguran yang
tentunya akan mengurangi tingkat kesejahteraan. Oleh karena itu, di negara berkembang
dibutuhkan suntikan investasi untuk mengembangkan perekonomian.

b) Trend Fertilitas dan Mortalitas

Pada umumnya tingkat kelahiran yang tinggi dihubungkan dengan kemiskinannasional.


Namun adalah keliru bila kita menyiimpulkan bahwa berhubung angka kelahiran yang tinggi
pada umumnya terdapat di negara miskin. Sedangkan angka kelahiran rendah terdapat di
negara maju. Maka dengan meningkatkan pendapatan per kapita lalu tingkat kelahiran akan
menurun. Juga tidak ada kepastian hubungan antara laju pertumbuhanpendapatan nasional
per kapita dengan tingkat kelahiran. Namun jelas ada bukti bahwa ada hubungan positif
antara distribusi pendapatan dengan tingkat kelahiran. Akhirnya kita dapat menyimpulkan
bahwa negara-negara yang berjuang untuk mengurangi tidak meratanya penghasilan atau
dengan kata lain berusaha menyebarkan hasil (benefit) dari pembangunan ekonomi ke
sebagian besar penduduk akan mungkin sekali mampu menurunkan tingkat kelahiran
daripada negar-negara yang kurang memperhatikan pemerataan hasil pembangunan
ekonominya.

c) Pertumbuhan Penduduk dan Kebutuhan Investasi

Untuk meningkatkan output, tambahan investasi harus cukup besar sehingga dapat
meningkatkan penghasilan riil per kapita. Tetapi kesulitan dalam hal ini sering dialami oleh
negara berkembang, sesuai dengan Teori Perangkap pada Keseimbangan Pendapatan yang
Rendah Malthus. Kesimpulannya untuk dapat mempertinggi penghasilan per kapitanya
negara berkembang memerlukan kebijakan dorongan yang besar. Atau perekonomian harus
memenuhi apa yang disebut ³usaha minimum yang sangat perlu´. Pembangunan yang secara
sedikit demi sedikit pun bisa dilakukan asal dengan memilih sektor yang yang mempunyai
kapasitas berkembang yang cepat.

E. Struktur Umur yang Tidak Favorable

11
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa pada umumnya pada negarayang
berkembang memiliki angka ketergantungan yang tinggi karena besarnya jumlahpenduduk
usia muda. Proporsi yang besar dari penduduk usia muda ini tidak menguntungkanbagi
pembangunan ekonomi, karena:

Penduduk golongan usia muda, cenderung untuk memperkecil angka penghasilan per
kapita dan mereka semua merupakan konsumen dan bukan produsen dalam perekonomian
tersebut. Adanya golongan penduduk usia muda yang besar jumlahnya di negara akan
mengakibatkan lebih banyak alokasi faktor-faktor produksi ke arah ³investasi-investasi sosial
´ dan bukan ke ³investasi-investasi kapital´. Oleh karena itu, paling tidak ia akan menunda
perkembangan ekonomi .

F. Distribusi Penduduk yang Tidak Seimbang

Tingkat urbanisasi yang tinggi pada umumnya terjadi pada daerah-daerah yang
sudahmaju. Sebab para penduduk lebih banyak berpindah dari daerah yang kurang maju ke
daerah yang lebih maju, sehingga pada negara maju tingkat urbanisasi lebih kecil. Adanya
tingkat upah yang leih menarik di sektor industri mendorong penduduk yang ada di desa
berpindah ke kota yang menyebabkan penduduk di negara maju yang bekerja di sektor
pertanian lebih sedikit. Berbeda dengan di negara yang berkembang. Urbanisasi yang tinggi
menyebabkan ketidakseimbangan dalam proses perkembangan ekonomi antara sektor
pertanian dengan sektor industri. Ketidakseimbangan distribusi penduduk baik antara desa
dan kota maupun antara daerah yang lebih berkembang dan daerah yang kurang berkembang
akan menghambat jalannya pembangunan ekonomi karena pembangunan ekonomi
memerlukan mobilitas tenagakerja yang lebih mudah, yang didapati di negara-negara atau
daerah-daerah yang memiliki distribusi penduduk yang lebih mera

G. Kualitas Tenaga Kerja yang Rendah

RendahRendahnya kualitas penduduk merupakan penghalang pembangunan ekonomi


suatunegara disebabkan oleh tingkat pendidikan dan pengetahuan tenaga kerja yang rendah.
Makamenurut Schumacher pendidikan merupakan sumber daya yang terbesar
manfaatnyadibandingkan faktor-faktor produksi yang lain.

12
a. Migrasi dan pembangunan

Migrasi penduduk merupakan salah satu mobilitas atau perpindahan penduduk yang
terjadi secara permanen atau sifatnya menetap. Berdasarkan sifatnya yang permanen tersebut,
maka mengutip dari laman bpd.go.id (diakses pada 20/10/21), migrasi penduduk tersebut
termasuk faktor yang memengaruhi adanya perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah.

Migrasi yang dilakukan oleh penduduk umumnya bertujuan untuk mencari kesejahteraan,
keamanan, ataupun peruntungan hidup yang lebih baik di wilayah yang baru. Pasalnya
aktivitas migrasi tersebut bisa dipengaruhi oleh banyaknya faktor, seperti masalah ekonomi,
sosial budaya, atau bahkan didorong oleh pandangan politik tertentu. Adapun salah satu
contoh sederhana dari migrasi penduduk tersebut misalnya saja seperti adanya penduduk dari
desa yang memutuskan untuk menetap di kota dalam periode yang lama guna mencari
pekerjaan yang lebih baik di kota tersebut.

b. Penganguran dan pembangunan Ekonomi

Pengangguran mempunyai dampak negatif tidak hanya pada masalah ekonomi, tetapi
juga bisa menjadi pemicu kerawanan sosial. Atas dasar itu permasalahan ini harus bisa
diatasi oleh setiap negara.

Umumnya, penyebab pengangguran dikarenakan laju pertumbuhan penduduk yang tidak


diimbangi `dengan ketersediaan lapangan kerja yang luas.

Ada beberapa dampak pengangguran adalah sebagai berikut:

 Dampak Ekonomi

Adanya tingkat pengangguran yang tinggi berarti banyak SDM yang terbuang sia-sia dan akan
menjadi beban bagi orang yang bekerja. Dengan demikian kesejahteraan dari orang yang
bekerja akan berkurang.

Sebaliknya jika tingkat fenomena ini rendah maka berarti akan menghasilkan tingkat output
(barang dan jasa) yang lebih tinggi, sehingga tingkat kesejahteraannya lebih baik. Di samping
itu dampak pengangguran juga mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan ekonomi, standar
kehidupan menurun, dan penghasilan pajak negara menurun.

13
 Dampak Sosial

Pengangguran yang identik dengan rendahnya pendapatan dan kesejahteraan akan menimbulkan
berbagai masalah sosial.

Hal itu akan memberikan dampak pada meningkatnya tindak kriminalitas yang
meresahkan masyarakat, misalnya perampokan, penjambretan, kecanduan alkohol, dan
kerawanan sosial lainnya.

c. Pembangunan dan ketenagakerjaan di Indonesia

Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka manusia Indonesia seutuhnya dan


pembangunan masyarakat Indonesia secara keseluruhan untuk mewujudkan masyarakat
yang sejahtera, adil, makmur, yang merata, baik materiil maupun spiritual berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam
pelaksanaan pembangunan nasional, tenaga kerja mempunyai peranan dan kedudukan yang
sangat penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan dimana sesuai dengan peran dan
kedudukan tenaga kerja tersebut, diperlukan pembangunan ketenagakerjaan untuk
meningkatkan kualitas tenaga kerja dan peran sertanya dalam pembangunan serta
peningkatan perlindungan tenaga kerja dan keluarganya sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan.

Perlindungan terhadap tenaga kerja untuk menjamin hak-hak dasar pekerja atau pekerja
dan menjamin kenyamanan serta perlakuan tanpa diskriminasi atas dasar apapun untuk
mewujudkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya dengan tetap memperhatikan
perkembangan kemajuan dunia usaha. Namun permasalahan yang dihadapi Indonesia sampai
saat ini adalah masih banyaknya penduduk usia kerja (produktif) yang belum atau tidak
memiliki pekerjaan sehingga tentunya hal tersebut dapat mempengaruhi terhadap
pembangunan nasional. Mengingat tenaga kerja merupakan salah satu hal yang tidak penting
dalam pembangunan Indonesia.

1. Pengangguran dan pendidikan rendah

masalah di atas pada akhirnya tali temali menghadirkan implikasi buruk dalam
pembangunan hukum di Indonesia. bila ditelusuri lebih jauh keempat masalah di atas

14
dapatlah disimpulkan bahwa akar dari semua masalah itu adalah karena ketidakjelasan
politik ketenagakerjaan nasional. sekalipun dasar-dasar konstitusi khususnya pasal 15 dan
pasal 23 telah memberikan amanat yang cukup jelas bagaimana seharusnya negara
memberikan perlindungan terhadap buruh pekerja .Pengangguran terjadi disebabkan
antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yangtersedia lebih kecil dari jumlah
pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuaidengan pasar kerja. selain itu
juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencarikerja. venomena
pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja, yang
disebabkan antara lain perusahaan yang menutup#mengurangi bidang usahanyaakibat
krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif peraturan yang menghambatin %
entasi hambatan dalam proses ekspor impor, dll. enurut data angka pengangguran pada
tahun 1 sebesar 2 juta penganggur terbuka, sekitar 3 ribu diantaranya adalah yang
berpendidikan tinggi. Bila dilihat dari usia penganggur sebagian besar & juta' adalah pada
usia muda & -13 tahun'.(elain itu terdapat sebanyak 1,5 juta penganggur merasa tidak
mungkin mendapat pekerjaan & hopeless'. situasi seperti ini akan sangat berbahaya dan
mengancam stabilitas nasional. masalah lainnya adalah jumlah setengah penganggur
yaitu yang bekerja kurang dari jamkerja normal 2 jam.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
15
Makalah pokok sebenarnya adalah keterbelakangan. Pertumbuhan penduduk hanya
akan perlahan-lahan menurut setelah ekonomi maju.
Seperti, Alokasi sumber-sumber dunia yang tidak merata lebih memperhatinkan dari pada
pertumbuhan penduduk. Kurang dari 30% penduduk dunia tinggal di negara-negara maju,
tetapi mereka mengkonsumsi lebih dari 80% sumber alam dunia.
Pengendalian sumber alam mungkin lebih penting daripada pengendalian penduduk. Masalah
pertumbuhan adalah berita bohong yang di lancarkan oleh negara-negara kaya untuk
kepentingan mereka sendiri. Distribusi penduduk merupakan masalah yang lebih gawat
daripada penduduk seluruhnya. Pertumbuhan penduduk di perlukan untuk mendorong
pembangunan ekonomi. Dikatakan bahwa beberapa daerah terutama di Amerika latin dan
Afrika, sebenernya kekurangan penduduk.
B. Saran.
Mengatasi pengangguran friksional dan sukarelah dengan menarik investor baru
dengan cara beregulasi dan debiokrapisasi serta memberikan bantuan pinjaman lunak dan
bantuan lain untuk memacu kehidupan industri. Mengatasi pengangguran konjuntural
dengan meningkatkan daya beri Masyarakat dan mengatur bunga bank agar tdak terlalu
tinggi. Mengatasi pengangguran struktural dengan menyediakan lapangan kerja
mengadakan pelatihan tenaga kerja dan menarik investor.

DAFTAR PUSTAKA

http://kuliatukeren.blogspot.com/2011/07/pengertian-kesempatan-kerja.html

http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/04/makalah-konsep-kependudukan-
di.html
16
http//id.wikipedia.org/wiki/pengangguran

17

Anda mungkin juga menyukai