Anda di halaman 1dari 32

PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA

Disusun oleh :
Kelompok 9
Ardina Chaerunnisa (105721100119)
Hasrianti (105721101019)
Abdillah Reyhan (105721102319)

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Penulisan
makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Perekonomian
indonesia.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan


baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima


kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah
memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.

Sinjai, 27 oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan masalah....................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................................2
A. Pengertian pembangunan ekonomi........................................................................2
B. Masalah dan kebijakan pembangunan.................................................................11
C. Kebijakan pembangunan dan konsep tingal landas............................................16
D. Pembangunan indonesia pasca kritis ekonomi...................................................19
E. Pembangunan indonesia sekarang.......................................................................21
BAB III...................................................................................................................................26
PENUTUP............................................................................................................................26
A. KESIMPULAN..........................................................................................................26
B. SARAN......................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................28

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pembangunan ekonomi merupakan bagian dari pembangunan
nasional, tujuan utama pembangunan ekonomi yaitu untuk
menciptakan pertumbuhan yang setinggi-tingginya pada suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi,
pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi dan begitu
juga sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses
pembangunan ekonomi.
Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki
potensi pertumbuhan dari berbagai sektor, terutama sektor ekonomi.
Pertumbuhan suatu negara dapat dilihat dari perkembangan dunia
usaha yang ada di negara tersebut, Indonesia memiliki berbagai
macam industri, baik bersekala kecil maupun besar. Pada situasi
perekonomian di Indonesia sekarang ini membawa dampak
persaingan yang semakin ketat di berbagai bidang industri. Oleh
karena itu perusahaan harus dapat bersaing dalam bidang industrinya.
Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan yaitu dengan
meningkatkan kemampuan internalnya seperti meningkatkan
teknologi, kualitas produk, kualitas sumber daya manusia, maupun
kinerja perusahaan yang semakin baik.

B. Rumusan masalah
1. Apa itu pembangunan ekonomi?
2. Apa masalah dan kebijakan pembangunan?
3. Bagaimana kebijakan ekonomi?
4. Bagaimana pembangunan pasca krisis?

1
5. Bagaimana pembangunan indonesia sekarang?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian pembangunan ekonomi


Menurut Adam Smith pembangunan ekonomi merupakan
proses perpaduan antara pertumbuhan penduduk dan kemajuan
teknologi (Suryana, 2000: 55). Todaro (1992: 11) mengartikan
pembangunan sebagai suatu proses multidimensional yang
menyangkut perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap
masyarakat, kelembagaan nasional maupun percepatan pertumbuhan
ekonomi, pengurangan ketidakmerataan dan penghapusan dari
kemiskinan mutlak. Pembangunan ekonomi menurut Irawan (2002: 5)
adalah usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa
yang seringkali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil per
kapita.[ CITATION Key21 \l 1033 ]
Prof. Meier (dalam Adisasmita, 2005: 205) mendefinisikan
pembangunan ekonomi sebagai proses kenaikan pendapatan riil per
kapita dalam suatu jangka waktu yang panjang. Sadono Sukirno
(1985: 13) mendefinisikan pembangunan ekonomi sebagai suatu
proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu
masyarakat meningkat dalam jangka panjang. Definisi tersebut
mengandung pengertian bahwa pembangunan ekonomi merupakan
suatu perubahan yang terjadi secara terus-menerus melalui
serangkaian kombinasi proses demi mencapai sesuatu yang lebih baik
yaitu adanya peningkatan pendapatan per kapita yang terus menerus
berlangsung dalam jangka panjang.

2
Pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang
menyebabkan pendapatan per kapita penduduk meningkat dalam
jangka panjang. Di sini terdapat empat unsur penting yang berkaitan
dengan pembangunan ekonomi.
1. Pembangunan sebagai Suatu Proses
Pembangunan sebagai suatu proses, artinya bahwa
pembangunan merupakan suatu tahap yang harus dijalani
oleh setiap masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh,
manusia mulai lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi
untuk menjadi dewasa harus melalui tahapan-tahapan
pertumbuhan. Demikian pula, setiap bangsa harus menjalani
tahap-tahap perkembangan untuk menuju kondisi yang adil,
makmur, dan sejahtera.
2. Pembangunan sebagai Perubahan Sosial
Masyarakat sebagai pelaku dalam perubahan sosial di mana
secara langsung atau tidak langsung perubahan sosial akan
berdampak pada kelancaran pembangunan atau bahkan
menghambat pembangunan di Indonesia.
3. Pembangunan sebagai Suatu Usaha untuk Meningkatkan
Pendapatan Per Kapita
Sebagai suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan
aktif yang harus dilakukan oleh suatu negara dalam rangka
meningkatkan pendapatan per kapita. Dengan demikian,
sangat dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan
semua elemen yang terdapat dalam suatu negara untuk
berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan. Hal ini
dilakukan karena kenaikan pendapatan per kapita
mencerminkan perbaikan dalam kesejahteraan masyarakat.

3
4. Peningkatan Pendapatan Per Kapita Harus Berlangsung
dalam Jangka Panjang
Suatu perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan
berkembang apabila pendapatan per kapita dalam jangka
panjang cenderung meningkat. Hal ini tidak berarti bahwa
pendapatan per kapita harus mengalami kenaikan terus
menerus. Misalnya, suatu negara terjadi musibah bencana
alam ataupun kekacauan politik, maka mengakibatkan
perekonomian negara tersebut mengalami kemunduran.
Namun, kondisi tersebut hanyalah bersifat sementara yang
terpenting bagi negara tersebut kegiatan ekonominya secara
rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.
 Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Salah satu tujuan penting perencanaan ekonomi
di negara berkembang seperti negara kita, negara
Indonesia adalah untuk meningkatkan laju
pertumbuhan ekonomi. Untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi tersebut berarti perlu juga
meningkatkan laju pembentukan modal dengan cara
meningkatkan tingkat pendapatan, tabungan, dan
investasi.
Peningkatan laju pembentukan modal pada
Indonesia ini menghadapi berbagai kendala, salah
satunya yaitu kemiskinan masyarakat Indonesia itu
sendiri. Hal ini diakibatkan karena tingkat tabungan
yang rendah, tingkat tabungan rendah dikarenakan
tingkat pendapatan rendah. Dan karena itu semua
berakibat pada laju investasi, laju investasi juga

4
rendah dan berpengaruh pada rendahnya modal dan
produktivitas Indonesia.
1. Tahapan Perencanaan Pembangunan
 Penyusunan Rencana
a) Penyiapan rancangan rencana pembangunan
yang bersifat teknokratik, menyeluruh, Dan
terukur.
b) Setiap Instansi Pemerintah menyiapkan
rancangan rencana kerja.
c) Partisipasi dan keterlibatan masyarakat untuk
penyelarasan Rencana Pembangunan.
d) Penyusunan rancangan akhir perencanaan
pembangunan.
 Penetapan Rencana
a) Penetapan rencana menjadi produk hukum
sehingga mengikat semua pihak untuk
melaksanakannya.
b) RPJP Nasional-UU.
c) RPJP Daerah-Peraturan Daerah.
d) RPJM Dan Tahunan Nasional-PP.
e) RPJM dan Tahunan Daerah-Perkada.
 Pengendalian Pelaksanaan Rencana
a) Untuk menjamin tercapainya tujuan dan
sasaran pembangunan.
b) Dilakukan oleh pimpinan
Kementerian/Lembaga/SKPD.

5
c) Dihimpun dan dianalisis oleh Menteri/Kepala
Bappeda hasil pemantauan pelaksanaan
rencana pembangunan.
 Evaluasi Pelaksanaan Rencana
a) Mengumpulkan dan menganalisis data dan
informasi untuk menilai pencapaian sasaran,
tujuan dan kinerja pembangunan.
b) Evaluasi dilakukan berdasarkan indikator dan
kinerja mencakup input, output, result, benefit,
dan impact.
c) Kementerian/Lembaga/SKPD Wajib
Melaksanakan evaluasi kinerja pembangunan
yang terkait dengan fungsi dan tanggung
jawabnya.
2. Dokumen Perencanaan
 RPJP Nasional merupakan penjabaran dari tujuan
dibentuknya pemerintahan Negara Indonesia yang
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, dalam
bentuk visi, misi, dan arah pembangunan
nasional.
 RPJM Nasional merupakan penjabaran dari visi,
misi, dan program Presiden yang penyusunannya
berpedoman pada RPJP Nasional, memuat
strategi pembangunan nasional, kebijakan umum,
program Kementerian/Lembaga dan lintas
Kementerian/Lembaga, kewilayahan dan lintas
kewilayahan. Serta kerangka ekonomi makro yang
mencakup gambaran perekonomian secara

6
menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal dalam
rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan
kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
 Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
adalah sebuah masterplan yang diluncurkan
pemerintah Indonesia pada tahun 2011. Dalam
masterplan tersebut, pemerintah menargetkan
pertumbuhan ekonomi pada kisaran tujuh hingga
delapan persen per tahun mulai 2013. Hal itu
bertujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai
salah satu Negara dengan ekonomi terbesar pada
2025. Masterplan ini mencakup investasi senilai
USD470 miliar yang sebagian besar akan
ditawarkan kepada swasta melalui program kerja
sama pemerintah dan swasta.
3. Kriteria Pengukuran Keberhasilan Pembangunan
Ekonomi
Terdapat beberapa faktor yang terjadi ukuran
keberhasilan pembangunan ekonomi, yaitu
sebagai berikut.
1. Pendapatan Nasional
Tingkat pendapatan nasional yang tinggi
menandakan kapasitas produksi nasional yang
tinggi. Hal ini berarti jumlah barang dan jasa
yang dihasilkan besar dan tingkat kesempatan
kerja tinggi. Dengan demikian, pembangunan
ekonomi dapat dianggap berhasil.

7
2. Pendapatan Per Kapita
Keberhasilan ekonomi dapat juga diukur
dengan pendapatan per kapita. Tinggi-
rendahnya pendapatan per kapita dapat
menggambarkan sejauh mana kemampuan
penduduk untuk mengonsumsi barang-barang
hasil produksi. Pendapatan per kapita
memberikan petunjuk mengenai kemampuan
yang dicapai oleh sebuah negara dalam
memenuhi kebutuhan warganya.
3. Distribusi Pendapatan
Distribusi pendapatan yang merata juga
merupakan ukuran yang penting. Jika hanya
sebagian kecil penduduk yang berpenghasilan
tinggi, sedangkan yang lainnya berpendapatan
rendah, keberhasilan pembangunan belumlah
sempurna. Distribusi pendapatan yang timpang
atau tidak merata juga tidak bermanfaat bila
ditinjau dari kemungkinan investasi karena
penduduk berpenghasilan tinggi biasanya
konsumtif.
4. Peranan Sektor Industri dan Jasa
Pada umumnya semakin besar kontribusi
sektor industri dan jasa, maka akan semakin
maju suatu negara. Atas dasar hal tersebut
dapat dikatakan bahwa besarnya proporsi
kontribusi sektor industri dan jasa merupakan
salah satu indikasi yang penting bagi tingkat
kemajuan ekonomi.

8
5. Kesempatan Kerja
Apabila suatu negara mampu
mempertahankan tingkat kesempatan kerja
yang tinggi (full employment) berarti
masyarakat mampu mempercepat laju
perkembangan ekonominya. Hal ini dapat
dilihat dari meningkatnya investasi,
meningkatnya lapangan kerja baru, dan
berkurangnya pengangguran.
6. Stabilitas Ekonomi
Tingkat perekonomian yang stabil meliputi
stabilitas tingkat pendapatan dan kesempatan
kerja serta tingkat harga mempengaruhi pasar
produk dalam negeri. Suatu negara dikatakan
berhasil di dalam perkembangan ekonominya
apabila mampu menjaga stabilitas
ekonominya.
7. Neraca Pembayaran Luar Negeri
Pada umumnya setiap negara menginginkan
agar neraca pembayarannya seimbang sebab
jika neraca pembayaran mengalami defisit
berpengaruh terhadap kredibilitas negara
tersebut. Apalagi bila neraca pembayaran
mengalami surplus. Kondisi ini jauh lebih baik
dibandingkan kondisi seimbang karena
berpengaruh terhadap kemajuan ekonomi
negara tersebut.

9
 Faktor-faktor yang Memengaruhi Pembangunan Ekonomi
Ada beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi, namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor
non-ekonomi.
1. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi yang memengaruhi pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi di antaranya adalah sumber daya
alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan
keahlian atau kewirausahaan.
a. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan
alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil
hutan, tambang, dan hasil laut, sangat memengaruhi
pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal
penyediaan bahan baku produksi.
b. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan
pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas
penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan
pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi,
sementara kualitas penduduk menentukan seberapa
besar produktivitas yang ada.
c. Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk
mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal
dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah
kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang

10
modal sangat penting bagi perkembangan dan
kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-
barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
d. Keahlian dan Kewirausahaan
Keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah
bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki
nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).
2. Faktor non-Ekonomi
Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada
di masyarakat, keadaan politik, kelembagaan, dan sistem
yang berkembang dan berlaku.
 . Manfaat Pembangunan Ekonomi
Dengan melihat tujuan pembangunan ekonomi yang telah
diuraikan di atas, dapat diuraikan manfaat pembangunan ekonomi
yang dilakukan suatu negara. Ada pula manfaatnya antara lain:
1. Dengan adanya pembangunan ekonomi, kekayaan negara
dan masyarakat akan meningkat.
2. Masyarakat memiliki kesempatan untuk mengadakan pilihan,
baik untuk mengonsumsi atau memproduksi.
3. Memberikan kemampuan yang lebih besar kepada manusia
untuk menguasai alam dan mempertinggi kebebasan manusia
untuk melakukan berbagai tindakan.
4. Dapat diperoleh suatu tambahan kebebasan untuk memilih
kesenangan yang lebih luas.
5. Pembangunan ekonomi dapat mengurangi perbedaan antara
kaum kaya dengan kaum miskin.

11
B. Masalah dan kebijakan pembangunan
1. Masalah-masalah pembangunan ekonomi
Menurut Sadono Sukirno
Struktur umur penduduk dan masalah pengangguran
Masalah yang dihadapi adalah struktur penduduk yang
berat sebelah, yaitu banyaknya penduduk yang berada dibawah
umur (dibawah 15 th), dan penduduk usia produktif antara 15-
64 th. Sedikitnya ketersediaan lapangan pekerjaan bagi
penduduk yang berusia produktif sangat sedikit sehingga dapat
menyebabkan pengangguran terjadi dimana-mana.
Masalah perpindahan penduduk dari daerah pedesaan
ke kota besar Perpindahan penduduk dari pedesaan ke kota-
kota besar sangat yang berlebihan sehingga menyebabkan
jumlah penduduk kota tumbuh dengan cepat dan menyebabkan
terjadinya kepadatan penduduk dikota-kota besar.(Didin S
Damanhuri, 2014)
Menurut Irawan dan Suparmoko
 Tekanan Penduduk
 Tekanan penduduk terjadi akibat dari
 Masalah kelebihan penduduk
 Masalah kemanusiaan
 Pengawasan jumlah penduduk
 Pembangunan masyarakat desa
Pembangunan masyarakat desa dapat didefinisikan
sebagai suatu proses dimana orang-orang disitu bersama
dengan pejabat pemerintah berusaha untuk memperbaiki
keadaan perekonomian, sosial dan kebudayaan dalam
masyarakat yang bersangkutan, mengintegrasikan masyarakat

12
ini dalam kehidupan bangsa dan dapat membantu membangun
bangsa atau negara.
Tanah dan Penggunaannya
Tanah yang cocok untuk pertanian merupakan faktor
penting untuk perkembangan ekonomi bagi negara-negara
berkembang. Sebagian besar penduduknya bermata
pencaharian sebagai petani. Pada umumnya produktivitas per
orang yang bekerja di sektor ini sangatlah rendah. Sudah tentu
karena keadaan ini maka per kesatuan tanah akan mempunyai
hasil lebih rendah meskipun keadaan alam relatif lebih baik dari
pada keadaan alam dinegara-negara maju.
2. Kebijakan pembangunan
Pengertian Kebijakan Ekonomi
Menurut Ealau dan Prewitt cit Suharto (1997), kebijakan
adalah sebuah ketetapan yang berlaku yang dicirikan oleh
perilaku yang konsisten dan berulang, baik dari yang
membuatnya maupun yang mentaatinya (yang terkena
kebijakan itu).
Analisis kebijakan pembangunan ekonomi adalah usaha
terencana yang berkaitan dengan pemberian penjelasan
(explanation) dan preskripsi atau rekomendasi (prescription or
recommendation) terhadap konsekuensi-konsekuensi kebijakan
pembangunan ekonomi yang telah diterapkan.
 Kebijakan Ekonomi Dalam Negeri
Kebijakan Fiskal
Kebijaksanaan fiskal yaitu kebijaksanaan pemerintah
dalam pengeluaran dan pendapatannya dengan tujuan untuk
menciptakan kesempatan kerja yang tinggi tanpa inflasi. Ada
tiga instrumen kebijaksanaan fiscal yang dapat dijalankan

13
(Sukirno, 1985:264-265). Pertama, menaikkan pajak rumah
tangga, Kedua, mengurangi pengeluaran pemerintah fiscal
(fiscal incentive) pada pengusaha tertentu, Ketiga, memberi
rangsangan fiscal (fiscal insentive) pada pengusaha tertentu.
KebijakanMoneter
Kebijaksanaan moneter yaitu kebijaksanaan pemerintah
untuk mempengaruhi jalannya perekonomian dengan cara
mempengaruhi penawaran uang dalam masyarakat atau
dengan cara mempengaruhi tingkat bunga.
Ada beberapa jenis kebijaksanaan moneter, yaitu:
•Reserve Ratio Policy
Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah
uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana
cadangan perbankan yang harus disimpan pada
pemerintah.
•Politik Diskonto
Politik diskonto yaitu kebijaksanaan bank sentral
untuk mempengaruhi tingkat bunga.
•Credit Selective Control
Kebijaksanaan ini dimaksudkan untuk mempengaruhi
pola investasi dan produksi.
•Open Market Operation
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan
uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat
berharga pemerintah (government securities).
 Kebijakan Ekonomi Luar Negeri
A.Kebijaksanaan pemerintah
Negara sedang berkembang melaksanakan
kebijaksanaan perdagangan internasional untuk melindungi

14
industri dalam negeri. Cara lain untuk mendorong
perkembangan ekonomi ialah dengan memberikan subsidi pada
industri-industri tertentu.
Bantuan teknis
Bantuan teknis ialah mengatur atau membentuk “tim
internasional” untuk memberi nasihat kepada pemerintah
negara sedang berkembang dalam hubungannya dengan
fasilitas-fasilitas untuk pendidikan di luar negeri.
Investasi asing swastaInvestasi ini dapat berbentuk
“investasi langsung” (Foreign Direc Investment) yaitu
langsung punya usaha di situ dan “investasi portofolio” yaitu
membeli saham-saham perusahaan di negara sedang
berkembang.
Investasi asing pemerintahInvestasi asing pemerintah,
berupa pinjaman dan hadiah dari pemerintah asing atau badan-
badan internasional kepada pemerintah negara sedang
berkembang.
Kebijaksanaan tata niaga
Pola umum pengembangan sektor industri
Negara-negara yang berusaha meningkatkan
pendapatan nasional lewat pembentukan nilai tambah di dalam
negeri dan berusaha menciptakan lapangan kerja, menempuh
jalan pembangunan dan pengembangan sektor industri. Agar
supaya sektor industri pengolahan (manufacturing industry)
dapat berhasil berkembang, harus ada jaminan pasar yang
akan menyerap hasil-hasil produksinya.
Pengaturan tata niaga dan permasalahan1. Peraturan
tata niaga diantaranya adalahPola ekspor (Outward
Looking)Kebaikan dari pola ini ialah terciptanya kesempatan

15
kerja, peningkatan pendapatan, serta munculnya negara
eksportir dalam pasaran dunia. Kelemahan pola ini berupa
tuduhan bahwa negara eksportir mengorbankan negara-negara
importer.2. Pola pasar dalam negeri3. Tarif4. Quota

C. Kebijakan pembangunan dan konsep tingal landas


Tahap pra-lepas landas adalah masa transisi untuk
menentukan langkah kedepannya dalam pembangunan berkelanjutan.
Terdapat dua jenis tahap pra-lepas landas dalam sejarah, antara lain :
pra-lepas landas biasa dan tahap pra-lepas landas yang terjadi di
bangsa tertenut yang memiliki “born free”. Tahap pra-lepas landas
biasa, terjadi di sebagian besar wilayah Eropa, Asia, Timur Tengah
dan Afrika dimana tahap ini membutuhkan perubahan fundamental
yang merubah masyarakat tradisional dalam berbagai indikator antara
lain : merubah substasi struktur sosial , sistem politik dan teknik
produksi. Sedangkan untuk jenis kedua, terjadi di negara-negara
tertentu, antara lain : Amerika Serika, Australia, Selandia Baru, dan
Kanada. Negara-negara ini terbentuk karena perpindahan masyarakat
Inggris ke wilayah-wilayah tersebut, disamping itu, kondisi inggris
sudah melewati masa trasisi. Sehingga negara-negara ini berkembang
mengikuti proses yang sedang terjadi di Inggris. (Hartog, 1967)
Negara-negara dengan jenis pra-lepas landas kedua, tidak
memiliki struktur, politik, dan nilai masyarakat tradisional. Sehingga
proses transisi hanya terlihat dari perubahan ekonomi dan teknik.
Sedangkan para ekonom menyampaikan bahwa transisi
membutuhkan adanya perubahan radikal yang mempengaruhi
fundamental dari masyarakat, teknik produksi, dan metode bekerja.
Rostow menyampaikan bahwa agrikultur merupakan salah satu

16
indikator penting dalam tahap pra-lepas landas. Agrikultur adalah
sumber pangan suatu negara dan pangan harus dipenuhi sejalan
dengan meningkatnya penduduk. Yang perlu diperhatikan pada tahap
ini antara lain proses distribusi pangan dari wilayah rural ke wilayah
urban, karena pada tahap pra-lepas landas, penduduk cenderung
berpindah ke wilayah urban, maka dari itu distribusi pangan harus
diperhatikan dengan baik. disamping itu, agrikultur dibutuhkan untuk
mendapat devisa asing bagi negara. Tujuan utama pembangunan
agrikultur adalah sebagai modal untuk tahap berikutnya.
Tahap lepas landas memiliki dua jenis berbeda dalam
masyarakat, hal ini terjadi karena beragamnya kondisi sebelum lepas
landas. Jenis pertama yang merupakan jenis lepas landas paling
umum dimana tahap lepas landas dicapai setelah terjadi adanya
perubahan struktur politik sosial, maupun nilai dalam masyarakat.
Sedangkan jenis kedua tidak memiliki halangan politik, sosial maupun
nilai masyarakat, namun adanya eksploitasi lahan dan sumber daya
alam untuk mencapai kemakmuran. Jenis kedua terjadi pada negara
Amerika Serikat, Australia dan Swedia.
Permulaan pada tahap lepas landas dapat disebut sebagai
stimulus berupa revolusi politik yang mempengaruhi keseimbangan
sosial, nilai, dan institusi ekonomi. Terdapat tiga kreteria dari tahap
lepas landas, antara lain :
 Meningkatnya nilai investasi sebesar 5-10% dari pendapatan
nasional (Net National Product(NNP))
 Berkembangnya satu atau lebih sektor manufaktur dengan
tingkat pertumbuhan tinggi
 Munculnya kerangka politik, sosial dan institusional yang
terus meluas di periode lepas landas tersebut.

17
Tahap konsumsi masal terdapat tiga indikator penting. Pertama,
negara berambisi untuk menjadi pengaruh dan power di tingkat
internasional, alokasi sumber daya terhadap militer meningkat serta
kebijakan luar negeri yang diambil negara tersebut. Negara sudah
tidak lagi berfokus pada tujuan di ruang lingkup nasional, tetapi sudah
diluar batas negara. Kedua, negara menggunakan sumber daya
ekonomi dewasa untuk kesejahteraan negara. Negara menggunakan
powernya untuk menarik pajak dari masyarakat guna menginkatkan
kesejahteraan bersama, untuk mencapai tujuan sosial. Ketiga, tingkat
konsumsi yang tinggi diluar kebutuhan dasar seperti sandang dan
pangan.
Setiap tahap dari model Rostow bersifat linear dan menuju titik
maksimal dari suatu masyarakat. Disamping itu model ini berfokus
pada bidang ekonomi dan sejarah sosial. Yang dimaksud dengan
sejarah sosial adalah perubahan bertahap dari masyarakat sosial yang
dapat dilihat sebagai proses dari pembangunan. Modernisasi adalah
lawan dari tradisionalisme yang berpegang teguh pada tradisi.
Keterbelakangan pembangunan atau kemiskinan adalah dampak dari
faktor internal seperti mempertahankan tradisi struktur ekonomi dan
sosial secara kaku.
Teori modernisasi Rostow memiliki banyak pengaruh terhadap
strategi pembangunan antar lain: industrialisasi, modernisasi
agrikultur, revolusi hijau, dan menjadi model dalam mengukur
pembangunan suatu negara. Disamping itu, Rostow menggunakan
pendekatan top-down di mana pembangungan berawal dari wilayah
urban-industri ke wilayah peri-peri. Pendekatan top-down memiliki
aktor utama yaitu pembuat kebijakan dalam hal ini negara untuk
bertindak dalam pembangunan. Hasil maksimal bisa dicapai dengan
adanya tujuan kebijakan yang konsisten dan jelas serta minimalnya

18
jumlah aktor yang terlibat dalam menangani isu pembangunan.9 Teori
pembangunan Rostow menggambarkan dasar pembangunan dari
Indonesia dan Vietnam, sehingga cocok untuk menjabarkan
perkembangan pembangunan tersebut.

D. Pembangunan indonesia pasca kritis ekonomi


Sejak timbulnya krisis ekonomi yang dipicu oleh krisis moneter
pada pertengahan tahun 1997, pertumbuhan ekonomi terhenti dan laju
inflasi meningkat pesat yang berakibat taraf hidup rakyat Indonesia
merosot tajam. Jumlah penduduk miskin dan tingkat pengangguran
meningkat pesat. Langkah-langkah pemulihan dan reformasi ekonomi
untuk menggerakkan perekonomian dan memulihkan kesejahteraan
rakyat selama periode 1997-1999 dirasakan berjalan lambat.
(Bappenas, 2004)
Krisis ekonomi telah mengangkat ke permukaan beberapa
kelemahan penyelenggaraan perekonomian nasional. Berbagai
distorsi yang terjadi pada masa lalu telah melemahkan ketahanan
ekonomi nasional dalam menghadapi krisis, menimbulkan berbagai
bentuk kesenjangan sosial, dan menghambat kemampuan untuk
mengatasi krisis dengan cepat. Kurang meratanya penyebaran
pelaksanaan pembangunan telah menimbulkan kesenjangan
pertumbuhan antardaerah, antara perkotaan dan perdesaan,
antarkawasan seperti kawasan barat dan kawasan timur Indonesia,
maupun antargolongan masyarakat sehingga gejolak sosial menjadi
sangat mudah terjadi.
Sementara itu, pada masa yang akan datang pembangunan
ekonomi Indonesia menghadapi dua tantangan utama yang terkait
dengan proses globalisasi dan desentralisasi. Pertama, meningkatkan

19
daya saing industri nasional melalui peningkatan efisiensi dan
pembangunan keunggulan kompetitif yang pada gilirannya akan
memperkukuh ketahanan dan pertumbuhan ekonomi. Kedua,
melaksanakan proses desentralisasi ekonomi secara bertahap agar
potensi sumber daya ekonomi di seluruh daerah dapat segera
tergerakkan secara serempak menjadi kegiatan ekonomi yang meluas
yang didukung oleh semakin tumbuhnya prakarsa, jiwa wirausaha, dan
kemampuan berusaha di kalangan masyarakat di daerah. Proses
desentralisasi ekonomi ditempuh secara hati-hati agar tidak
menimbulkan permasalahan yang dapat menghambat pencapaian
tujuan pembangunan ekonomi nasional secara menyeluruh.
Pengalaman membangun pada masa yang lalu dan timbulnya
krisis yang berkepanjangan dapat digunakan sebagai pelajaran bahwa
di samping keberhasilan mencapai tujuan pembangunan, proses dan
cara mewujudkan tujuan pembangunan ekonomi tersebut tidak kalah
pentingnya. Secara normatif, untuk membangun perekonomian yang
kuat, sehat, dan berkeadilan, pembangunan ekonomi harus
dilaksanakan berlandaskan aturan main yang jelas, etika, dan moral
yang baik, serta nilai-nilai yang menjunjung tinggi hak asasi manusia
serta persamaan derajat, hak, dan kewajiban warga negara, termasuk
persamaan gender.
Pembangunan ekonomi Indonesia pada masa yang akan
datang harus berbeda dari wujud perekonomian Indonesia sebelum
terjadinya krisis. Wujud perekonomian yang akan dibangun harus lebih
adil dan merata, mencerminkan peningkatan peran daerah dan
pemberdayaan seluruh rakyat, berdaya saing dengan basis efisiensi,
serta menjamin keberlanjutan pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan hidup.

20
Pertama, pembangunan ekonomi dilaksanakan berdasarkan
sistem ekonomi kerakyatan untuk mencapai kesejahteraan rakyat
yang meningkat, merata, dan berkeadilan.
Kedua, pembangunan ekonomi berlandaskan pengembangan
otonomi daerah dan peranserta aktif masyarakat secara nyata dan
konsisten.
Ketiga, pembangunan ekonomi harus menerapkan prinsip
efisiensi yang didukung oleh peningkatan kemampuan sumber daya
manusia dan teknologi untuk memperkuat landasan pembangunan
berkelanjutan dan meningkatkan daya saing nasional.
Keempat, pembangunan ekonomi berorientasi pada
perkembangan globalisasi ekonomi internasional dengan tetap
mengutamakan kepentingan ekonomi nasional.
Kelima, pembangunan ekonomi makro harus dikelola secara
hati-hati, disiplin, dan bertanggung jawab dalam rangka menghadapi
ketidakpastian yang meningkat akibat proses globalisasi.
Keenam, pembangunan ekonomi dilaksanakan berlandaskan
kebijakan yang disusun secara transparan dan bertanggung-gugat,
baik dalam pengelolaan publik, pemerintahan, maupun masyarakat.
Dalam kaitan itu, Pemerintah perlu bersikap tidak memihak serta
menjaga jarak dengan perusahaan-perusahaan dan asosiasi-asosiasi
perusahaan.
Ketujuh, pembangunan ekonomi harus berlandaskan
keberlanjutan sistem sumber daya alam, lingkungan hidup, dan sistem
sosial kemasyarakatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

21
E. Pembangunan indonesia sekarang
Pembangunan pada dasarnya tidak dapat di lepaskan
hubungannya dengan keadaan Negara yang sedang membangun itu
sendiri. Banyak persoalan yang dihadapi oleh negara Indonesia dalam
usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan hal yang
“berusia lanjut” dapat dikatakan bahwa “pembangunan” merupakan
kunci yang menentukan hidup matinya bangsa Indonesia. Di Indonesia
masalah penduduk tergolong sangat serius disamping merupakan
Negara yang relatif belum sejahtera secara ekonomi jika dibandingkan
dengan negara tetangga. Kepadatan penduduk juga sangat tinggi dan
perkembangan penduduk yang tergolong sangat cepat. [ CITATION
ekb19 \l 1033 ]
Oleh karena itu, mengadakan pembangunan ekonomi di negara
Indonesia merupakan suatu keperluan yang sangat mendesak, yaitu
untuk mengatasi masalah kemiskinan, pengangguran, meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan mengisi kemerdekaan dalam bidang
politik dengan pembangunan ekonomi. Pada saat ini, banyak para
pemikir-pemikir ekonomi yang memberikan kontribusi pemikirannya
dalam berbagai aspek mengenai pembangunan ekonomi untuk di
terapkan di Indonesia.
Negara Indonesia sepertinya semakin menyadari bahwa tidak
ada jalan pintas untuk melakukan pembangunan ekonomi yang
terlantar dan terbelakang sebagai akibat penjajah belanda dan jepang
yang telah berlangsung sekian lama. Sedikit demi sedikit namun pasti,
Indonesia mulai menyadari bahwa kemerdekaan politik saja tanpa
dibarengi dengan kemerdekaan ekonomi tidak akan banyak artinya.

22
Ketidakstabilan politik akan menghambat kemajuan ekonomi, namun
sebaliknya ketergantungan di bidang ekonomi dapat menimbulkan
kerawanan politik di dalam negeri.
Dari sisi pembentukan modal, Nurke (1963) menyebut adanya
sebuah lingkaran setan (vicious circle) yang menyebabkan Indonesia
tidak mampu menggulirkan ekonomi di atas kemampuannya sendiri.
Dari mata rantai buruknya tingkat pendapatan, dilanjutkan, dilanjutkan
dengan ketidakmampuan menyisihkan tabungan dan rendahnya
kapasitas pembentukan modal serta efesiensi yang rendah. Urutan
terakhir mata rantai tersebut adalah rendahnya pendapatan perkapta
penduduk yang dengan sendirinya dilanjutkan dengan rendahnya
tabungan.
Michael P Todaro hampir selalu mengidentikkan Dunia Ketiga
(termasuk indonesia) dengan produktivitas sumber daya manusia yang
rendah, kemiskinan, pertumbuhan penduduk yang tinggi, tidak
demokratis, feodal dan cenderung militeristik, pasar yang tidak
sempurna, atau standar hidup yang rendah (Todaro,1998). Begitulah
lingkaran tanpa putus yang menantang ahli-ahli ekonomi
pembangunan dalam merumuskan exit strategy, sebelum mendorong
mereka mengejar negara-negara yang lebih maju.
Karena itulah, dari pengetahuan akan teori tersebut. Kita bisa
melihat dalam sejarah pembangunan Indonesia dimana pada tahun
1960-an, pemerintah Indonesia mulai pro terhadap investasi asing
dengan maksud agar tterdapat pembentukan modal yang lebihh baik
dan lebih banyak di Indonesia. Yang nantinya di harapkan tingkat
pendapatan per kapita meningkat dan masyarakat memiliki
kemampuan untuk menabung yang lebihh baik dan diharapkan dapat
memutuskan rantai kemiskinan.

23
Dalam khasanah ilmu ekonomi pembangunan, ada hal-hal
menjadi sangat popular dan berkembang setelah perang dunia 2, Roy
F. Harrod dan Evsey Domar contohnya. Dua ekonom yang
membangun teori masing-masing ini, jelas tidak bisa dilupakan dalam
sejarah. Gagasan dalam teori Harrod-Domar berfokus dalam satu
pernyataan penting bahwa kunci pertumbuhan ekonomi ada pada
investasi. Dengan demikian, terdapat ekspektasi terhadap kenaikan
pendapatan masyarakat dan kapasitas produktif yang selalu berkait
dengan pertanyaan seberapa besar laju kenaikan investasi.
Meski tidak lepas dari kritik sana sini, Harrod-Domar dianggap
membongkar tradisi Keynesian yang mengabaikan variable-variabel
jangka panjang, kendati masih bekerja dengan kerangka dasar berpikir
yang diletakkan Keynes, khususnya mengenai asumsi full
employment. Dan lebih penting dari itu adalah bahwa model Harrod-
Domar telah member inspirasi kepada ilmuwan-ilmuwan lain unttuk
membentuk perkembangan teori pertumbuhan modern yang
semuanya menempatkan faktor modal dan investasi pada posisi vital
dalam peningkatan pendapatan, kapasitas produksi dan employment.
Kita bisa melihat secara sekilas, bahwa di Negara berkembang,
kebutuhan investasi biasanya memang lebih tinggi daripada
kemampuan masyarakat membentuk tabungan. Karenanya, campur
tangan pemerintah menjadi mutlak di perlukan bila alternatif yang di
pilih adalah ekspansi kredit perbankan dengan tingkat suku bunga
subsisdi. Mungkin sedikit menyimpang dengan model Harrod-Domar
yang tidak memasukan variabel campur tangan pemerintah.
Kita juga bisa melihat relevansi bagi Indonesia pada proyek
Repelita. Dimana pembangunan Indonesia dibentuk menjadi sektor
industrialisasi dan pro investasi besar-besaran. Tetapi sektor itu
berpijak pada pertanian dimana sektor itu merupakan sektor unggulan

24
Indonesia kala itu. Dan memang terjadi, ketika sektor pertanian itu
tumbuh maka sektor lainnya akan menjadi terdukung. Seperti
pariwisata dan lainnya. Namun belum semua di wilayah Indonesia
sudah seimbang,Dan hal yang terjadi di Indonesia dimana
pembangunan pada dasarnya adalah rangkaian ketidakseimbangan
(disequilibrium). Secara sederhana, pola pikir perkembangan tidak
berimbang ini menolak keharusan investasi secara besar-besaran
untuk memompa setiap sector ekonomi yang memiliki pola hubungan
komplementer. Dengan membuat skala prioritas investasi yang tepat,
perekonomian akan berputar terus dan akan berjalan memanfaatkan
eksternalitas ekonomi maupun social overhead capital.
Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolak ukur
penilaian pertumbuhan ekonomi nasional sudah terlanjur diyakini serta
diterapkan secara luas, maka kita tidak boleh ketinggalan dan mau
tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan sumber-
sumber pertumbuhan ekonomi tersebut. Pertumbuhan dan
Pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu
pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang
terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut
merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan
demkian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi
pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain
yaitu distribusi pendapatan. Sedangkan pembangunan ekonomi ialah
usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan jalan mengolah
kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman
modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan,
peningkatan ketrampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan
manajemen.

25
26
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pada dasarnya pembangunan ekonomi ditujukan untuk
mengatasi kemiskinan, penggangguran, dan ketimpangan. Sehingga
dapat terwujudnya masyarakat yang sejahtera, makmur, dan
berkeadilan. Agar tercapai kesejahteraan tersebut, maka harus diikuti
dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pemerataan
pembangunan, dan adanya stabilitas nasional yang mantap dan
dinamis atau yang pada masa orde baru disebut dengan Trilogi
Pembangunan. Pembangunan ekonomi diupayakan tidak lepas dari
pada trilogi pembangunan, karena dengan adanya pembangunan
ekonomi maka pertumbuhan ekonomi dengan kebijakan yang tepat
akan memungkinkan terjadinya distribusi yang merata dan tercapai
kesejahteraan.

Perkembangan tingkat suku bunga di Indonesia selama tahun


penelitian terlihat selalu naik turun. Selama tahun penelitian
penurunan tingkat suku bunga belum stabil sehingga pemerintah
masih perlu melakukan kebijakankebijakan untuk dapat menekan
angka tingkat suku bunga.

Tahap lepas landas memiliki dua jenis berbeda dalam


masyarakat, hal ini terjadi karena beragamnya kondisi sebelum lepas
landas. Jenis pertama yang merupakan jenis lepas landas paling
umum dimana tahap lepas landas dicapai setelah terjadi adanya
perubahan struktur politik sosial, maupun nilai dalam masyarakat.
Sedangkan jenis kedua tidak memiliki halangan politik, sosial maupun
nilai masyarakat, namun adanya eksploitasi lahan dan sumber daya

27
alam untuk mencapai kemakmuran. Jenis kedua terjadi pada negara
Amerika Serikat, Australia dan Swedia. .

B. SARAN
Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia maka
pemerintah perlu memperhatikan aspek-aspek pemerataan distribusi
pendapatan terhadap masyarakat, menekan laju pertumbuhan
penduduk, mengurangi tingkat kemiskinan, meningkatkan investasi,
mengurangi tingkat konsumsi masyarakat, meminimalisir pengeluaran
negara, menstabilkan tingkat suku bunga, mengurangi tingkat inflasi,
serta menguatkan nilai tukar.

28
DAFTAR PUSTAKA

Decequeen, K. (2021, 0ktober 28). makalah pembangunan ekonomi. Diambil


kembali dari doc.lalacomputer.com:
https://doc.lalacomputer.com/makalah-pembangunan-ekonomi/

ekbangsetda. (2019, januari 8). pembangunan indonesia masa kini. Diambil


kembali dari kbangsetda.bulelengkab: kbangsetda.bulelengkab.go.id

Bappenas. (2004). Bab Iv Pembangunan Ekonomi. 1–57.


https://www.bappenas.go.id/files/8513/5228/3121/bab-iv-pembangunan-
ekonomi.pdf
Didin S Damanhuri, M. F. (2014). Masalah dan Kebijakan; Pembangunan
ekonomi Indonesia. hal 56.
Hartog, F. (1967). 済無 No Title No Title No Title. Angewandte Chemie
International Edition, 6(11), 951–952., 2019, 5–24.

29

Anda mungkin juga menyukai