Anda di halaman 1dari 43

BAB VI

MANAJEMEN PERMINTAAN DAN PENAWARAN

PEMASARAN JASA

OLEH
JATI NUGROHO S.E. M.M.

1
6.1 PERAMALAN DALAM OPERASI
JASA
LATAR BELAKANG

Peramalan banyak manfaat nya bagi setiap


perusahaan, karena memberikan masukan dan
informasi yang berharga bagi proses
perencanaan dan pengambilan keputusan.
LATAR BELAKANG

Peramalan menunjukkan perkiraan yang akan


terjadi pada suatu keadaan tertentu.
Perencanaan menggunakan ramalan tersebut
untuk membantu para pengambil keputusan
dalam memilih alternatif tindakan terbaik.
LATAR BELAKANG
Dengan kata lain, peramalan berusaha memperkirakan
apa yang akan terjadi,
sedangkan perencanaan merupakan upaya para
pengambil keputusan untuk mempengaruhi hasil yang
akan terjadi melalui berbagai strategi,
misalnya melalui desain jasa, strategi penetapan
harga, promosi, dan lain-lain
PERAMALAN MEMAINKAN PERANAN YANG
SANGAT PENTING
HAL INI DIKARENAKAN ADANYA
KARAKTERISTIK UNIK PADA PERUSAHAAAN
JASA, YAITU:
1. Permintaan jasa sangat fluktuatif
2. Sifat jasa tidak berwujud
3. Jasa diproduksi dan dikonsumsi secara
simultan (bersamaan waktu­nya)
1. PERMINTAAN JASA SANGAT FLUKTUATIF

Fluktuasi permintaan jasa banyak


dipengaruhi oleh kebudayaan dan
kebiasaan masyarakat.
Misalnya, orang biasa berangkat kerja
dan sekolah antara pukul 06.30 - 08.00.
Pada jam tersebut perrnintaan akan jasa
angkutan akan sangat besar, sementara
pada waktu lain
misalnya pukul 22.00 – 04.00)
permintaannya rendah.
2. SIFAT JASA TIDAK BERWUJUD
Karakteristik ini menyebabkan jasa tidak dapat
disimpan untuk keperluan konsumsi di waktu
mendatang,
sehingga perusahaan jasa sulit melakukan
penyesuaian mendadak terhadap lonjakan
permin­taan.
Oleh karena itu dibutuhkan peramalan yang
akurat terhadap pola permintaan pelanggan.
3. JASA DIPRODUKSI DAN DIKONSUMSI SECARA SIMULTAN
(BERSAMAAN WAKTU­NYA)
Semakin besar kebutuhan akan kehadiran dan
partisipasi pelanggan dalam operasi jasa, maka
semakin besar pula variabilitas kualitas jasa dan
permintaan jasa.
Akibatnya ada periode sibuk (pelanggan sampai harus
menunggu lama) dan ada pula periode di mana
banyak dijumpai kapasitas menganggur. Melalui
peramalan diharapkan kapasitas jasa yang terbatas
dapat dioptimalkan untuk memenuhi permintaan
pelanggan.
6.2 PROSES PERAMALAN JASA
PROSES PERAMALAN JASA TERDIRI
ATAS BERBAGAI LANGKAH, SEBAGAI
BERIKUT:
1. PENENTUAN TUJUAN PERAMALAN
2. PENYUSUNAN MODEL
3. PENGUJIAN MODEL
4. PENERAPAN MODEL
5. REVISI DAN EVALUASI
1. PENENTUAN TUJUAN PERAMALAN

Tujuan peramalan tergantung pada kebutuhan


informasi para manajer.
Termasuk masukan dari Customer maupun
Karyawan/Staff
Dalam langkah in ditentukan berbagai hal,
seperti variabel yang akan diestimasi,
pengguna ramalan, alasan dibutuhkannya peramalan,
biaya peramalan, jangka waktu peramalan, derajat
ketepatan peramalan, dan saat melakukan peramalan
2. PENYUSUNAN MODEL

Langkah berikutnya adalah menyusun atau


mengembangkan suatu model, yang
merupakan penyajian secara lebih sederhana
sistem atau aspek yang akan diramal (misalnya
permintaan akan jasa).
SUATU MODEL SERINGKALI MEMBANTU
DALAM MEMISAHKAN PENGARUH FAKTOR-
FAKTOR
INTERNAL
DAN EKSTERNAL.
FAKTOR INTERNAL adalah faktor yang
dapat dikendalikan secara langsung oleh pihak
manajemen misalnya biaya promosi, kualitas
produk, harga jual (termasuk diskon), garansi,
dan saluran distribusi.
Sedangkan FAKTOR EKSTERNAL merupa­kan
faktor yang di luar kendali manajemen, seperti tingkat
inflasi, tingkat pendapatan masyarakat (konsumen),
tingkat pengahgguran, perilaku pesaing, dan
perubahan kebijakan pemerintah.
Pemilihan model yang tepat merupakan aspek
yang sangat penting, karena dapat
mempengaruhi validitas (kesahihan) dari
reliabilitas (kehandalan) peramalan.
Model yang sebaiknya dipilih adalah model
yang dapat menggambarkan secara realistis
perilaku variabel-variabel yang diramalkan.
3. PENGUJIAN MODEL
Agar dapat memberikan hasil yang memuaskan,
model yang dipilih perlu diuji terlebih dahulu
sebelum diterapkan. Dengan demikian akurasi,
validitas, dan reliabilitasnya dapat ditentukan.
Pengujian ini dilakukan dengan cara meramalkan nilai
pada periode sekarang di mana nilai-nilai data historis
yang aktual telah diketahui.
Dengan membandingkan nilai ramalan untuk periode
sekarang dengan nilai aktualnya, maka akan diketahui
derajat akurasi ramalan dengan model yang dipilih
tersebut.
4. PENERAPAN MODEL

Setelah tahap pengujian, model yang memiliki


tingl ai akin validitas, dan reliabilitas yang
diharapkan, akan diterapkan untuk melakukan
peramalan masa datang sesuai dengan jangka
waktu yang diinginkan.
5. Revisi dan evaluasi
Ramalan-ramalan yang telah dibuat harus senantiasa
disempur­nakan dan ditinjau kembali. REVISI
misalnya harga, biaya promomungkin perlu dilakukan
sehubungan dengan adanya perubahan-perubahan,
baik dalam perusahaan maupun lingkungannya,si,
peraturan pemerintah, dan perkembangan teknologi.
Sementara itu EVALUASI merupakan pembandingan
ramalan-ramalan dengan hasil-hasil nyata/aktual
untuk menilai ketepatan penggunaan suatu metode
peramalan. Langkah ini dibutuhkan untuk
meningkatkan kualitas ramalan di masa mendatang.
6.3 METODE-METODE PERAMALAN
Setiap perusahaan jasa yang ingin menerapkan
peramalan dalam pengambilan keputusannya
memiliki berbagai altematif metode peramalan.
Pemilihan terhadap metode yang sesuai perlu
didasarkan pada pertimbangan situasional, yaitu
penyesuaian kebutuhan-kebutuhan spesifik dengan
pendekatan-pendekatan spesifik. Terdapat dua
kelompok ciri atau kriteria yang dapat dipergunakan
sebagai dasar kerangka kerja untuk melakukan
penyesuaian situasional tersebut, yaitu:
1. CIRI-CIRI SITUASI PERAMALAN
Ada enam karakteristik atau dimensi situasi
perencanaan dan peng­ambilan keputusan yang
memainkan peranan penting dalam menen­tukan
kebutuhan yang harus dapat dipenuhi dan ditanggapi
oleh peramalan agar peramalan tersebut dapat efektif.
A. Horison waktu
B. Tingkat perincian agregat
C. Jumlah item
D. Pengendalian versus perencanaan
E. Kestabilan
F. Prosedur perencanaan yang ada
A. HORISON WAKTU
Jangka waktu berlangsungnya dampak dari
suatu keputusan dan sasaran perencanaan
sangat mempengaruhi pemilihan metode
peramalan yang sesuai. Horison waktu dapat
dibagi menjadi jangka waktu segera (kurang
dari satu bulan), jangka pendek (satu hingga
tiga bulan), jangka menengah (tiga bulan
sampai dua tahun), dan jangka panjang (dua
tahun atau lebih).
B. TINGKAT PERINCIAN AGREGAT
Pada umumnya, semakin tinggi tingkat rincian
(dan frekuensi­nya) yang diperlukan, kebutuhan
akan prosedur peramatal yang terotomatisasi
semakin besar, dan demikian pula sebaliknya.
C. JUMLAH ITEM
Semakin sedikit jumlah item yang harus
diranialkan, rnal:a semakin terperinci dan
kompleks prosedur yang dipergunakan dalam
mempersiapkan ramalan tersebut, dan
demikian pula sebaliknya.
D. PENGENDALIAN VERSUS
PERENCANAAN
Dalam PENGENDALIAN, manajemen
berdasarkan kekecualian (management by
exception) merupakan prosedur yang umum.
Yang dibutuhkan adalah cara untuk mengetahui
sedini mungkin apabila ada proses yang berada
di luar kendali (yaitu bila pola dasar
mengalami pergeseran).
Jadi metode peramalan dalam situasi seperti
ini harus mampu mengenali perubahan dalam
pola atau hubungan dasar dalam tahap ini.
Sedangkan di sisi PERENCANAAN, umumnya
diasumsikan bahwa pola yang ada akan berlanjut di
masa mendatang, sehingga penekanan utamanya
adalah usaha mengidentifikasi pola terse­but dan
mengekstrapolasinya ke masa yang akan datang.
E. KESTABILAN
Meramalkan suatu situasi yang stabil sepanjang
waktu sangat berbeda dengan meramalkan situasi
yang berfluktuasi Dalam situasi yang stabil,
metode peramalan kuantitatif dapat diterap­kan dan
diperiksa secara berkala untuk menilai kembali
kese­suaiannya.
Akan tetapi, dalam situasi yang sering berubah dan
bergejolak, sangat dibutuhkan metode yang dapat
beradaptasi secara terus-menerus guns mencerminkan
hasil terakhir dan informasi terbaru.
F. PROSEDUR PERENCANAAN YANG
ADA
Melembagakan setiap metode peramalan
biasanya melibatkan beberapa perubahan
terhadap prosedur perencanaan dan peng­
ambilan keputusan di perusahaan.
Untuk itu pendekatan yang sesuai adalah
melakukan perubahan secara bertahap terhadap
prosedur yang ada saat ini, di mana sambil
jalan akan diperba­harui, diperbaiki, dan
disesuaikan dengan metode baru.
2. CIRI-CIRI METODE PERAMALAN

Kemampuan dan kesesuaian metode


peramalan dapat dicerminkan dan enam
karakteristik berikut:
A.Horison waktu
B.Pola data
C.Biaya
D.Akurasi
E.Daya tarik intuitif, kesederhanaan, dan
kemudahan aplikasi
F. Ketersediaan perangkat lunak komputer
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai