Anda di halaman 1dari 21

BAB 1

RINGKASAN CTPM

1. Pengertian CTPM.
2. Karakteristik CTPM.
3. Pola Pikir CTPM Di Perusahaan Kecil
4. Aktivitas Sistem Yang Berjalan dan
Struktur Progres CTPM.
5. Pedoman Dasar CTPM dan Ketetapan Target.
6. Pembuatan Masterplan Sosialisasi C-TPM.

1. Pengertian C-TPM
Pengertian C-TPM, bedasarkan judul diatas maka mempunyai makna Aktivitas TPM
pada skala menengah atau kecil, dan bila dilihat dari hurufnya dalam bahasa inggris
maka menjadi, Compact-Total-Productive-Maintenance, dan berarti Sistem, untuk
pengucapannya.
C-TPM
C

Pengertian
COMPACT

T
P
M

TOTAL
PRODUCTIVE
MAINTENANCE

Makna
Tantangan perusahaan
menengah atau kecil
secara sempurna
Semua karyawan
Produksi
Perawatan dan
Management

C-TPM dikembangkan sebagai cara untuk menentukan point permasalahan


didalam produksi genba, dan juga meningkatkan kualitas atau skill karyawan dan
perbandingan dengan perusahaan yang lain, juga memperkuat sistem di perusahaan
menengah atau kecil.
Terdapat juga jenis perusahaan menengah atau kecil yang melewati berbagai
macam proses dari saat produksi, pembuatan proses, assembling, dan inspeksi, tetapi
yang paling basic didalam produksi genba adalah sangat penting untuk melaksanakan
secara aktual kontrolnya, misalnya setiap karyawan mempunyai harapan/keinginan,
5S pada genba atau pemenuhan due date, dan kualitas barangnya, dan dengan mesin
dan pekerjaan dapat meningkatkan hal-hal yang seharusnya dikontrol oleh genba.
1.1 Kebutuhan C-TPM.
Keadaan perekonomian sekitar perindustrian semakin ketat, untuk mengatasi hal
ini sudah ada permintaan melakukan kaizen cost secara menyeluruh untuk
perusahaan yang sedang bertahan menghadapi kondisi seperti ini, dan
mengenai mesin/peralatan yang susah payah di investasi kan benar-benar
dijaga agar tidak terdapat kerusakan atau loss seperti timbul NG.
Pemenuhan untuk kualitasnya menjadi ketat, 1 pcs NG pun tidak boleh terjadi,
dan sulit menentukan dalam menjamin delivery semua barang.
Permintaan untuk mempercepat due date atau produksi sedikit dengan banyak
model karena perbedaan kebutuhan semakin tinggi. Karena itu, sudah ada
kesadaran dalam memperpendek leadtime produksi dan loss setting atau
dandori
Keadaan personal atau individu di ruang lingkup perusahaan menjadi sulit, seperti
kurangnya pengetahuan karyawan yang mengerti terhadap mesin atau
pekerjaanya, kurangnya kemampuan kaizen, dan menjaga man power yang
bagus kualitasnya, dan di lain sisi banyaknya karyawan lanjut usia atau yang

hanya lulusan SMA, dan dengan pemeliharaan aktivitas produksi dengan


bentuk yang seperti sekarang ini maka akan menjadi sulit.
Karena itu, sudah ada kesadaran pentingnya C-TPM dan ini seperti sebuah kata kunci
bagi perusahaan yang bertahan dengan kondisi seperti ini dengan mempergunakan secara
efektif barang, manusia atau mesin pada aktivitas produksinya.

2. C Karakteristik C-TPM.
2.2 C-TPM adalah Basic Pada Tempat Kerja.
Pertama-tama, basic pada tempat kerja adalah tempat kerja yang dapat bergerak maju
berhadapan dengan target atau tujuan. Untuk itu,
1. Orang yang bekerja di tempat kerja yang dapat menghadapi kerjaannya.
2. Dapat bertahan dengan pekerjaan seperti dandori atau pembuatannya.
3. Kesadaran yang tinggi untuk mengontrol seperti waktu due date atau menaati aturan
tempat kerjanya.
4. Adanya kebersamaan personal dalam kesadaran kebersamaan dalam pekerjaan.
2. 2 Apa Saja Target C-TPM.
Ada peningkatan layout pada aktivitas produksi bedasarkan pembuatan basic
kontrol di tempat kerja pada barang aktual di genba (5S, Penyesuaian parameter dasar
mesin, dan Dasar kontrol).

Bedasarkan indikasi selanjutnya, dengan adanya 6 hal seperti Jumlah Produksi


(P), Qualitas (Q), Cost (C), Due Date (D), Lingkungan Sanitasi Safety (S), dan Kemauan
Bekerja (M), adanya penurunan input untuk karyawan, mesin atau raw material yang bisa
menghasilkan 6 hal diatas tersebut.
Bila cara berpikir dan pergerakkan dari karyawan yang mematuhi aturan tempat
kerja ini berubah maka indikator Hasil Pergerakkan Karyawan seperti di atas dapat
tercapai.

1) Penanganan Awal Claim Kepuasan dari Cutomer.

Dengan mensuplai produk baik yang tidak NG dengan harga murah, dan
menyediakan dengan lengkap jumlah produksi (P), Qualitas (Q), Cost (C), Delivery (D)
dan dengan bisa menangani hal tersebut itulah cara dalam pengklasifikasian claim
customer antara perushaan.

2) Hubungan Efektifnya Aktivitas pada Input dan Layout pada Aktivitas Produksi.
Melakukan kontrol dengan metode kontrol yang lebih tinggi pada 4M, Man, Mesin,
Raw Material dan Metode dalam menginput di sekitar pabrik, melakukan sasaran yang
mengefektifitaskan aktivitas kaizen yang mentargetkan output yang lebih tinggi.

2. 3 Didalam C-TPM Pertama Kali Yang Dibangun Adalah Improvement


Karakteristik Manusia.
Karena itu berubahnya cara pikir seluruh karyawan terhadap pekerjaan tersebut
adalah hal yang paling utama diharapkan. Operator lapangan di tiap perusahaan rata-rata
memang cara berpikirnya sulit diubah, misalnya karyawan baru melakukan pekerjaan
kalau hanya diperintah saja, atau karyawan yang menggunakan mesin sampai rusak, dan
ada juga yang bisa membuat jati diri.
Maka kita harus mengubah cara pikir seperti, yang mematuhi kehidupan atau
tempat kerja sendiri adalah diri sendiri. Tentu saja, membuat operator dapat mengontrol
diri sendiri merupakan syarat utama untuk mendapat skill pengoperasian, skill tehnik
kontrol genba, dan skill tehnik perawatan engineering.
Improvement karakteristik manusia ini akan mencapai sasaran dengan melakukan
improvement prinsip di tempat kerja kita sendiri.

Dengan kata lain, melakukan kelengkapan 5S (Seiri, Seiton, Seisou, Seiketsu, dan
kedislipinan), mengatur parameter dasar pada mesin, menghilangkan kerusakan, loss
setting dandori, NG proses, budomari dan lainnya, dan juga mencapai batas limit
aktivitas produksi sesuai dengan aktivitas pada perusahaan skala kecil.
Melalui aktivitas seperti ini dan dapat melakukan improvement prinsip dasar di
tempat kerja maka sebagai hasilnya dapat melakukan improvement seperti Membuat

tempat kerja yang cerah dan meningkatkan hasil, dan hal ini merupakan target yang
paling akhir.
2. 4 Apa Saja Item Yang Dikontrol.
Untuk memperbaiki efektivitas produksi pada segi output produksi, maka lakukan
kontrol kerja (penyebab) pada bagian input, dan untuk tergetnya adalah menuntut batas
limit efesiensi dari sistem produksi sekitar genba dan perlunya merawat struktur sistem
produksi.
Untuk metode secara konkritnya berikut diimplementasikan aktivitasnya menjadi 4
macam, dan biasa disebut dengan 4 Pilar C-TPM. Yaitu,
Prosentase Produktivitas
Penyesuaian Parameter Basic.
Pelatihan SDA.
Safety atau Lingkungan.
Jika sudah melengkapi 5S bedasarkan 4 pilar tersebut, maka dapat mengukur realisasi
kondisi ideal yang ada di tempat kerja atau tidak adanya loss atau kesia-siaan.
Jadi dengan kata lain C-TPM membuat tubuh yang sehat didalam perusahaan.
Hubungan Antara Tubuh Dan Pergerakkan.

2.5 Aktivitas Yang Melahirkan Skala Kecil.


Point aktivitas dengan skala besar atau kecil.

2.6 Pola Pikir Dalam Membuat Manusia Yang Kuat Terhadap Mesin.

Mengutamakan pembuatan pada manusianya.


Pola Pikir Penyesuaian Parameter Dasar.

2. 7 Dari Pengembangan Aktivitas Grup Kecil Ke Aktivitas Per Unit Tempat Kerja.
Aktivitas Grup C-TPM adalah Struktur Organisasi Yang Resmi (Membentuk
kelompok ke awal kepemimpinan struktur dan awal tiap satuan tempat kerja).
Tujuan itu adalah Kaizen Dan Kontrol Tempat Kerja.
Tehnik yang dapat digunakan adalah menggunakan pengetahuan pemeliharaan dan tehnik
dari tehnik QC sampai tehnik kontrol genba.
2.8 Efek Dari Aktivitas (Contoh).
Hasil aktivitas C-TPM misalnya hasil yang konkrit dan hasil yang abstrak.

3. Pola Pikir Perusahaan Grup Kecil C-TPM.


Ketika perusahaan skala kecil melakukan implementasi dari berbagai macam
kegiatan, berbagai macam masalah pun datang bermunculan dan hal ini merupakan
kondisi nyata.
3. 1 Point Utama Dari Manusia/Barang/Uang Tehnik
Dan Kontrol.
Jika perusahaan kecil/menengah akan mengimplementasikan kegiatan, maka yang
menjadi masalah adalah Manusia/Barang/Uang Tehnik dan Kontrol.
(1) Masalah Orang/Karyawan.
(1) Point masalah utama.
(2) Point masalah dari QC
(3) Point masalah dari operator.
(2) Masalah barang.

(3) Malasah uang


Dengan waktu sedikit perlunya menghitung kondisi yang menghasilkan result.
(4) Masalah secara tehnik.
(5) Masalah kontrol.
(6) Point masalah dari bermacam-macam kegiatan.
3. 2 Kebutuhan C-TPM (TPM Perusahaan Berskala Kecil).
Meski terdapat permasalahan seperti diatas maka lakukan kegiatan untuk (kesadaran
kebahayaan) (kerusakan kondisi sekarang) pada perusahaan skala kecil, dalam
kenyataanya pun terdapat juga keinginan untuk dinilai oleh orang ke tiga mengenai
evaluasi kegiatan yang sekarang dilakukan dan kegiatan sebagai cara pembeda yang
mempertimbangkan keunggulan dan intesity terhadap perusahaan lain dengan bisnis yang
sama.
Jika memilah kebutuhan C-TPM pada perusahaan berskala kecil, maka akan
menjadi seperti yang dibawah ini.
1. Ingin dinilainya kegiatan sendiri.
Ada kemajuan secara individu, tapi ingin mengetahui juga cara prosedur atau
level dengan perusahaan lainnya dengan bisnis yang sama.
2. Pemahaman kondisi kegiatan ke supplier.
Menerapkan cara untuk mengetahui keunggulan dari aktivitas purcahse, order dan
pengenalan dari supplier.
3. Penggunaan sebagai cara pembeda.
Didalam transaksi dengan perusahaan berbeda dengan trade yang sama, dapat
menarik karakteristik perusahaan tersebut serta keunggulannya.
4. Pemakaian sebagai patokan untuk step selanjutnya.
Sebagai langkah pertama untuk meningkatkan kemajuan perusahaan, dilakukan
penilaian dari titik pertengahan periode, dan lakukan tindakan untuk mentargetkan
step selanjutnya.
5. Indikasi penilaian Aktivitas lainnya sedikit.
Banyak bermacam-macam kegiatan tapi, dengan barang aktual pada genba
didalam perusahaan sendiri tidak ada sistem yang menilai arahan dan kegiatan
yang sudah berjalan sejauh ini.
6. Bimbingan dari supplier.
Supplier melakukan kegiatan, mengarahkan C-TPM = award challange mengenai
skala kecil dan menengah kepada bagian keseketariatan, menerapkan untuk hasil
akhir dari kegiatan dan hasil yang di lakukan dengan keseluruhan bagian (grup).
7. Penggunaan untuk analisa kondisi aktivitas perusahaan sendiri.
Penerapan sebagai cara untuk dinilainya berbagai macam segi aktivitas sendiri oleh
orang ketiga dan mengetahui arahan aktivitas
3. 3 Fenomena C-TPM Pada Perusahaan Kecil.

Fenomena pada C-TPM perusahaan kecil.


1. Memproses produk jadi di dalam mesin dan menjadi objek untuk pekerjaan produksi.
2. Skala perusahaan untuk skala kecilnya dengan jumlah karyawan adalah 10 sampai 50
orang.
3. Memfokuskan dalam proses pengiriman produk.
4. Kegiatan grup kecil dan kegiatan keseluruhan perusahaan adalah perusahaan yang
tidak cukup berpengalaman.
- Mendapat bimbingan dari supplier.
- Melakukan kegiatan dengan mandiri.
5. Menempatkan bagian produksi sebagai bagian yang penting.
3. 4 Hubungan Kegiatan C-TPM - TPM dengan Challenge Award.
Perusahaan kecil yang mentargetkan Membuat barang yang original dapat cukup
memahami isi kegiatannya, dan menilai kegiatan yang mentargetkan pembuatan basis
fondasi yang memperkuat struktur perusahaan.

Kegiatan perbaikan struktur atau kegiatan tanpa titik tolak atau yang disebut dengan
tanpa tujuan, tetapi terlanjur memakan waktu dan tidak ada hubungan dengan hasil dan
efektifitas.
Penilaian kegiatan C-TPM adalah sistem yang dapat dinilai oleh perusahaan sendiri dan
pihak ketiga (supplier atau consultant) tapi, sebagai kesimpulannya ingin meraih
penghargaan challenge C-TPM.
Challenge Award merupakan penghargaan dan penilaian kegiatan yang dilakukan CTPM dengan tepat.

3. 5 Konsep C-TPM.
Definisi C-TPM

(1) Konsep C-TPM adalah penyeluruhan basis fondasi dan memperkuat


struktur produksi.
Dikejarnya pekerjaan dan kontrol delivery dengan mengontrol mesin, pengoperasian
dan pekerjaan adalah titik lemah dari segi kontrol dan banyaknya kekurangan dari
aktivitas produksi
Untuk mentargetkan penurunan NG dan penurunan kerusakan maka prioritaskan
penanganan lingkungan dan pekerjaan di genba.

(2) Memprioritaskan Semua Kontrol Lingkungan Dan Pekerjaan Di Genba.

(3) Kebutuhan Pengaturan Parameter Dasar Dari Mesin.


Pengaturan parameter dasar mesin adalah, menghilangkan debu sampah yang bisa
mempengaruhi keakurasian mesin, melakukan pengencangan dan menyuplai minyak
yang bisa merawat keaslian mesin.

(4) Melakukan Kaizen Terhadap Loss


Yang Menghalangi Produktifitas.
Mengatasi permasalahan dari kondisi mesin
yang belum di rapihkan terlebih dahulu,
mengatasi loss kerusakan dari kondisi mesin
yang belum dirapihkan dan NG dari kondisi
proses yang belum dibersihkan, lalu melakukan
kaizen pemulihan yang ditelusuri dari belakang
dari penanganan sistem hasil sampai penyebab
utama dasar mesin sesuai skill analisa dan data,

3. 6 Target C-TPM.

Target C-TPM adalah melakukan struktur kaizen melalui penyesuaian parameter


dasar dari perlengkapan dan pekerjaan.
Pergerakkan karyawan adalah untuk menghilangkan NG dan kerusakan,
bagaimana tindakan yang harus diambil, dengan mengatur parameter dasar dari mesin
kita juga harus mengerti pentingnya pembersihan, pengisian oil dan pengencangan.
Dari segi karyawan,
Operator mengerti pentingnya fungsi mesin, kontrol parameter dasar dan kontrol
mainternance, dan juga pentingnya pengontrolan loss yang tidak terulang lagi.
PIC Kontrol mengerti metode kontrol cycle PDCA yang bisa memberikan hasil sesuai
perkiraan.
Karyawan melakukan perbaikan loss yang dihasilkan dari kegiatan produksi, dan
mengukur peningkatan qualitas dari kegiatan kaizen. Terutama menguasai metode
secara teori.
Dari Segi Mesin dan Lingkungan.
Melakukan penyesuaian parameter mesin yang ada dan menaikan efisien pekerjaan.
Mengukur peningkatan credibility mesin melalui penyesuaian parameter dasar dan
pemulihan.
5S merealisasikan tempat kerja yang mudah bergerak dan mudah diatur.
Membuat lingkungan dan safety yang jelas, dan menyulitkan timbulnya kecelakaan
dan bencana.
TARGET C-TPM

3. 7 4 Pilar Aktivitas

(1) Pembagian Tugas Dan 4 Pilar Aktivitas.


Meskipun kegiatannya merupakan aktivitas dari karyawan yang turun langsung
dengan pekerjaan dan mesin, bukan berarti itu hanya pekerjaan untuk karyawan produksi
saja, top management, PIC kontrol dan pihak terkait juga harus mensosialisasikan
aktivitasnya.
(2) Mengefisiensikan Produksi.

Melakukan pembentukkan kelompok pada staff dan struktur staf managementya (PIC
genba dan kontrol genba), dan melakukan perbaikan pada genba genbutsu pada story
kaizennya untuk masalah yang menghalangi efisiensi genba seperti kerusakan, NG
quality, chokotei, dan loss dandori.
Melalui kaizen peningkatan efisiensi, 1. Pemahaman timbulnya muda (waste) dan loss
yang tersembunyi di dalam tempat kerja )
2. Training metode kaizen.
3. Mencapai target dan menaikan result dalam
waktu yang ditetapkan.
Melakukan kaizen dengan story QC secara basic dan melakukan langkah pertama
dalam mengontrol target yang disebut dengan Apa dan sampai kapan yang harus
dicapai?.
(3) Pengaturan Parameter Dasar.

Didalam Pengaturan Parameter Dasar sebagian besar melakukan kegiatan


dengan memfokuskan operator untuk melakukan pekerjaan di genba, menerapkan 5S
dengan genba genbutsu, melakukan aktivitas yang mudah bergerak dan menyesuaikan

lingkungan pada mesin, dengan menampilkan keabnormalan dan minor defect


mengetahui point kekurangan dari kontrol selama ini, dengan melakukan Visual
kontrolmempelajari tehnik kaizen dan esensi dari mengontrol.
Belum lagi, dengan melakukan pengencangan dan suplai minyak mempelajari
esensi dari parameter dasar pada mesin, dan membiasakan diri dengan membuat
maintanance kalendar dan membuat sistem kontrol maintenance.
Menjelaskan tiap keputusan genba dari kegiatan diatas, dan mempelajari
keesensian dari kepatuhan dan kemudahan pergerakkan.
(4) Training SDM

Untuk Training SDM yaitu memperbaiki cara pelaksanaan kerja sampai


sekarang dilakukan, dan mengukur peningkatan ratio sufficiency yang melakukan
stocktacking qualifikasi control dan tehnik kaizen juga skill yang dibutuhkan didalam
perusahaan, dan mengadakan training yang diperlukan dalam setiap aktivitas oleh top
management dan supervisor.
Dan juga, membuat OPL (One Point Lesson) dan perlengkapan training dan
menggunakan peralatan training tersebut di genba.
(5) Safety Dan Lingkungan

Safety Dan Lingkungan adalah melakukan kaizen yang bisa menampilkan


bagian bagian yang tidak safety dan menampilkan esensi dari alat safety pada genba oleh
Top management dan struktur organisasinya dan menghilangkan tempat berbahaya pada
genba.
Dan juga Safety dan Lingkungan adalah menjelaskan standar safety dan
lingkungan secara resmi dan legal, melakukan inspeksi kembali apakah pendataanya
benar dilakukan, dan apakah bisa dilakukan sistem yang mengantisipasi terjadinya
kecelakaan atau polusi, lalu hubungkan ke permasalahan kaizen dan contoh point lemah.
Melakukan recycle dan mengumpulkan perbedaan sebagai aktivitas maintenance
lingkungan dan hemat penggunaan energi.

List Peranan Dari Section Tiap Ahli , Aktivitas Utama Dan Aktivitas Sasaran 4
Pilar.

3. 8 Ringkasan Program Sosialisasi C-TPM


Mensosialisasikan perkembangan C-TPM selama 18 bulan sebagai landasan.
Program 18 Bulan Sosialisasi C-TPM.

Program Sosialisasi C-TPM (Membuat Sistem Pengenalan C-TPM)


(1). Keputusan Pengenalan C-TPM Dari Top Management.
Dengan kemauan dari personal top management menetapkan pengenalan aktivitasnya dan
memberi tahu kepada seluruh karyawan pada meeting bulanan atau meeting pagi.
(2). Campaign dan Training Pengenalan C-TPM
Mengumpulkan slogan dan lainnya untuk memberikan kesadaran dan pemahaman dalam
aktivitasnya

4. Advance Struktur Aktivitas dan Sistem Implementasi C-TPM

Contoh Peranan Dalam Struktur Organisasi

5. Menentukan Target Dan Kebijakann Dasar Dari C-TPM.


Didalam planning manager ini membicarakan mengenai C-TPM dan melakukan implementasi yang berhubungan dengan kontrol
target dan kontrol kebijakan.

6. Pembuatan Master Plan Dari Sosialisasi C-TPM

Anda mungkin juga menyukai