Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

(EVALUASI KEBIJAKAN YANG ADA DI PT .SARIGUNA PRIMATIRTA)

NAMA : NABILA PUTRI

KELAS : F/BLORA

MATA KULIAH : MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

NPM : 211003632011174
A. LATAR BELAKANG

Evaluasi kinerja merupakan suatu kegiatan yang dilakukan manajemen untuk menilai
kinerja dalam suatu perusahaan atau organisasi dengan membandingkan uraian perkerjaan
yang telah ditetapkan oleh perusahaan sebelumnya. Evaluasi kinerja biasanya dilakukan
dalam waktu tertentu dengan adanya evaluasi kinerja dapat diketahui keberhasilan dan
kegagalan seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya.
Menilai kinerja berarti membandingkan kinerja actual bawahan dengan standar yang
ditetapkan oleh perusahaan. Jika dikerjakan dengan benar maka akan memberikan manfaat
yang penting bagi karyawan, atasan, departemen SDM , dan juga perusahaan atau organisasi.
Atasan atau supervisior atau manajer akan menilai kinerja karyawan untuk mengetahui
tindakan apa yang sudah dilakukan dan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Umpan balik
yang spesifik dari atasan akan memudahkan karyawan untuk membuat perencanaan-
perencanaan kerja serta keputusan –keputusan yang lebih efektif untuk kemajuan perusahaan.

Manfaat lain dari evaluasi kinerja yaitu sebagai dasar pengambilan keputusan yang
digunakan untuk prestasi, pemberhentian , serta indikator untuk menentukan kebutuhan akan
pelatihanbagi karyawan, sebagai kriteria penempatan karyawan dan juga sebagai dasar untuk
memperbaiki atau mengembangkan uraian tugas. Namun setiap organisasi atau perusahaan
memiliki sistem evaluasi yang berbeda karena perusahaan bergerak di berbagai macam
bidang , perkerjaan, dan perbedaan job description.

PT. SARIGUNA PRIMATIRTA adalah perusahaan yang bergerak pada produksi air
minum dalam kemasan. Dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air
minum yang sehat. Karyawan PT. SARIGUNA PRIMATIRTA dituntut berkerja secara
optimal untuk tercapainya tujuan perusahaan, salah satunya adalah mengenalkan barang
produksi dari perusahaanya yaitu air mineral yang bermerek dagang cleo pada seluruh
lapisan masyarakat, karena karyawan adalah seseorang yang ditugaskan sebagai perkerja dari
sebuah perusahaan untuk melakukan operasional perusahaan. Dan untuk tercapainya tujuan
tersebut maka dibutuhkan orang yang kompeten dalam bidang tersebut. Para karyawan juga
dituntut untuk berkerja lebih maksimal agar tercapainya target perusahaan. PT. SARIGUNA
PRIMATIRTA setiap 3 bulan akan melakukan evaluasi pada kinerja karyawan dan
operasional perusahaan yang atau yang biasa disebut dengan audit.

1.
Karyawan PT. SARIGUNA PRIMATIRTA terdiri atas plant manajer, para kasi, staff
administrasi dan tenaga produksi. Plant manajer bertanggung jawab penuh atas perusahaan
cabang yang dikelolanya, dalam menjalannkan tugasnya ia dibantu oleh para staff
andministrasi yang bertugas untuk mengurus administrasi perusahaan , selain itu juga ada
tenaga produksi yang bertugas dalam produksi barang. Sebelum melaksanakan perkerjaanya ,
tentunya semua karyawan harus menandatangani kontrak kerja yang diajukan oleh
perusahaan. Karyawan yang telah menyetujui kontrak kerja harus menerima segala
peraturan yang telah diterapkan perusahaan , contohnya adalah untuk para staff diberlakukan
sistem audit selama 3 bulan sekali dan pemotongan gaji jika terlambat , sedangkan untuk
tenaga produksi diberlakukan kebijakan berupa pemotongan gaji jika perusahaan meliburkan
proses produksi dan juga pemotongan gaji jika terlambat.

Akan tetapi menurut para karyawan itu merugikan pihak mereka. Untuk pihak staff
menurut mereka audit bukanlah cara yang tepat untuk diberlakukan di perusahaan itu , karena
menurut mereka audit bukanlah seutuhnya tanggung jawab mereka dan mereka juga
menganggap tanggungjawab yang dibebankan pada mereka terlalu besar yang juga
disebabkan karena kurangnya tenaga di bagian staff administrasi. Sedangkan untuk para
tenaga produksi mereka mengeluhkan sistem potong gaji yang diterapkan jika perusahaan
meliburkan kegiatan produksi karena menurut mereka , itu bukan kemauan mereka dan itu
merugikan mereka karena gaji mereka dipotong bukan karena keinginan mereka.

Tidak hanya permasalahan pengecekan atau audit yang dianggap tidak berpihak pada
karyawan , tetapi juga masalah anatar karyawan. Masalah yang sering dikeluhkan adalah
ketidakprofesionalan karyawan dan sikap sewenang wenang atasan terhadap bawahan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana mengatasi keluhan karyawan tentang audit dan tanggung jawab yang
dianggap terlalu besar hingga pemotongan gaji mereka
2. Bagaimana cara memberi penyelesaian masalah tentang keluhan para tenaga
produksi tentang libur yang diterapkan oleh perusahaan dan pemotongan gaji mereka
3. Bagaimana mengatasi sifat kewenang – wenangan atasan pada bawahan

2.
C. TUJUAN PENELITIAN
Diketahui bagaimana menemukan masalah keluhan para karyawan , baik itu karyawan di
bagian staff maupun tenaga produksi di PT.SARIGUNA PRIMATIRTA.

D. PEMBAHASAN

Di PT . SARIGUNA PRIMATIRTA ada beberapa kebijakan yang dianggaap kurang adil


atau merugikan untuk para karyawan , baaik itu karyawan di bagian staff ataupun karyawan
di bagian tenaga produksi. Kebijakan tersebut diantaranya adaalah sistem audit dan sistem
potong gaji jika perusahaan meliburkan proses produksi. Berikut ini penjelasanya:

1. Sistem audit
Sistem audit adalah sebuah kebijakaan dari PT . SARIGUNA PRIMATIRTA
yang berupa pengecekan asset – asset milik perusahaan. Pengecekan dalam audit
meliputi , pengecekan struktur bangunan , pengecekan alat produkssi ,
pengcekan barang produksi , pengecekan hasil produksi , dan pengecekan aset –
aset lainya. Dalam audit akan ada delapan auditor yang dikirim dari perusahaan
pusat. Auditor tersebut akan melakukan sistem audit selama tiga sampai lima hari
di perusahaan yang akan dilakukan audit.
Dalam proses audit delapan auditor tersebut akan selalu didampingi oleh
kepala cabang atau plant manajer. jika dalam proses audit ada ketidaksesuaian
maka auditor akan berdiskusi terlebih dengan kepala cabang atau plant manajer.
Jika ketidaksesuaian ada di bagian konstruksi bangunan dan alat produksi , auditor
akan melakukan koreksi pada kepala cabang atau plant manajer.Tetapi jika
ketidakseesuaian ada di bagian bahan produksi , dan hasil produksi berupa selisih
angka pada data input dan jumlah barang di lapangan , maka para tim staff yang
menangani barang tersebut akan dikenakan denda atau klaimSetelah itu para tim
staff diberi kesempatan untuk mencari dimana kesalahan yang membuat adanya
selisih angka antara input data dan jumlah barang di lapangan.
Kesempatan yang diberikan oleh tim auditor yaitu selama dua hari , jika selama
waktu dua hari tersebut tim staff tidak bisa menemukan dimana kesalahan selisih
angka tersebut maka tim auditor akan memberikan denda atau yang bisa disebut
claim.

3.
Denda atau claim tersebut akan ditentukan jumlahnya sesuai dengan harga
barang yang memiliki selisih angka , dan claim atau dennda itu akan dibayarkan
melalui pemotongan gaji tiap bulanya darikaryawan bagian staff yang memiliki
tangggungjawab pada barang tersebut. Nantinya besaran jumlah claim atau denda
tersebut akan dipertaanggungjawabkan bersama oleh tim yang bertanggungjawab
akan barang tersebut dengan membagi rata banyaknya jumlah yang harus
dibayarkan atau diganti pada denda atau claim. Nantinya gaji masing – masing tim
staff tersebut akan dipotong setiap bulanya seesuai dengan jumlah yang
diinginkan oleh masing- masing individu
Akan tetapi menurut para staff itu sangat membebani mereka , karena
menurut mereka tanggung jawab yang dibebankan terlau berat ditambah lagi
dengan kurangnya tenaga staff , terutama di bagian staff administrasi. Jadi yang
seharusnya setiap satu orang staff administrasi harus membawahi satu gudang ,
tetapi disini satu staff harus membawahi lima gudang sekaligus. Hal ini sangat
menyulitkan para staff administrasi karena selain tenaga yang dikeluarkan lebih
besar , mereka juga tidak bisa memiliki fokus sepenuhnya pada satu perkerjaan
karena harus memikirkan perkerjaan lainya. Dan akibat kurangnya fokus itu maka
akan banyak juga kesalahan dalam perhitungan input data barang bahan baku ,
dan barang hasil produksi.
Selain itu yang memberatkan adalah jika seorang karyawan staff membawahi
lima gudang yang harusnya dibawahi oleh seorang karyawan staff disetiap
gudangnya adalah disaat seorang karyawan tersebut berhasil melewati audit atau
pengecekan dengan baik di satu gudang , tetapi dia harus tetap membayar atau
mengganti denda di gudang lainya karena di gudang lain terdapat selisih angka
antara input data dan jumlah barang dilapangan di gudang lain.
Menurut mereka ini tidak sebanding antara gaji atau upah yang mereka terima
setiap bulanya dengan resiko dan tanggungjawab yang dibebankan pada mereka.
Bukanya mendapat bonus atau tunjangan untuk kinerja mereka , tetapi sebaliknya
mereka harus mengganti barang yang secara tidak langsung dituduhkan
perusahaan pada mereka , seolah mereka yang menghilangkan barang tersebut.
Pada intinya merekaa merasa harus mengganti barang yang hilang bukan karena
kesalahan mereka.

4.
Selain itu gaji karyawan di bagian staff lebih sedikit jika dibandingkan
dengan tenaga produksi walaupun tenaga produksi termasuk uang lembur ,yang
seharusnya pada umumya di perusahaan lain gaji staff lebih tinggi
karena tanggung jawab yang diemban juga lebih besar. Ditambah lagi dengan
jarak antar audit tiap bulanya dianggap terlalu dekat. Dan juga perusahaan
dianggap cukup mampu memberi gaji para staff lebih tinggi karena PT .
SARIGUNA PRIMATIRTA adalah perusahaan besar dan produknya juga sangat
dikenal di Indonesia.
Akan tetapi dari pihak perusahaan berpendapat bahwa klaim atau pengecekan
sangat penting untuk kebaikan perusahaan dan karyawan. Karena menurut mereka
claim atau denda dapat menjaga kestabilan keuangan perusahaan yang disebabkan
karena adanya kehilangan barang. Selain itu menurut mereka audit dapat
membuat para karyawan lebih teliti , fokus , dan , berhati- hati dalam berkerja.
Dan juga menurut pandangan para petinggi PT. SARIGUNA PRIMATIRTA gaji
yang mereka berikan pada para karyawan itu sudah sesuai dengan perkerjaan
mereka. Dan soal gaji tenaga produksi pihak perusahaan beranggapan bahwa kerja
dari tenaga produksi lebih berat daripada karyawan staff.

2. Pemotongan gaji karyawan ( tenaga produksi ) yang disebabkan karena


diliburkanya kegiatan produksi oleh perusahaan.
Kebijakan PT . SARIGUNA PRIMAATIRTA yang selanjutnya pemotongan
gaji karyawan jika kegiatan produksi diliburkan oleh perusahaan , kebijakan ini
adalah salah satu hal yang dikeluhkan oleh para tenaga produksi. Dikarenakan
menurut mereka libur ini bukanlah keinginan mereka, jadi mereka ingin gaji atau
upah mereka dibayarkan secara utuh. Akan tetapi itu tidak mutlak keinginan
perusahaan , karena peliburan karyawaan itu terjadi hanya pada saat barang hasil
produksi menumpuk di gudang , otomatis jika diteruskan proses produksi maka
gudang tidak akan cukup untuk menampung barang hasil produksi. Jadi mau
tidak mau proses produksi harus menunggu barang hasil produksi diambil oleh
supliyer. Jika perusahaan mengabulkan permintaan para karyawan maka itu akan
merugikan bagi mereka , itu yang nantinya berakibat pada biaya operasional
yang membengkak. Sering terjadi selisih paham akibat hal ini antara pihak tenaga
produksi , dan pihak perusahaan , akan tetapi belum ada penyelesaianya.
5.
3. Masalah ketidakprofesionalan sesama karyawan dan sikap sewenang -
wenang atasan terhadap bawahan.
Di dunia kerja masalah ketidakprofesionalan dan sewenang – wenag terhadap
bawahan , memang bukanlah hal yang baru akan teetapi masalah ini bukanlah
hal yang kecil dan harus segera diselesaikan karena dapat berpengaruh pada
kinerja karyawan. Bermacam – macam hal yang melatar belakangi masalah ini ,
dari masalah pribadi sampai persaingan kerja. tetapi seharusnnya masalah pribadi
tidak boleh dibawa di dalam lingkungan kerja , dan tentang persaingan kerja
setiap karyawan seharusnya karyawan berkerja secara professional saja.

E. Evaluasi kebijakan

Berikut ini evaluasi kebijakan dan solusi dari berbagai permasalahan yang ada di PT .
SARIGUNA PRIMATIRTA :

1. Sistem audit

Untuk menanggapi keluh kesah para karyawan bagian staff perusahaan perlu
mengevaluasi tentang kebijakan audit , antara lain :

1. Menambah karyawan di bagian staff administrasi , lebih tepatnya satu karyawan


membawahi satu gudang. Hal ini bertujuan untuk meringankan perkerjaan para
karyawan staff yang dianggap terlalu berat. Selain itu jika kebijakan ini
diterapkan , juga akan sangat membantu para karyawan staff karena mereka
dapat berkerja lebih tenang , lebih fokus , dan juga lebih teliti yang otomatis
meminimalisir kesalahan dalam perkerjaan mereka dan dan mereka juga dapat
menghindari denda atau claim.

2. Untuk membayar claim atau denda menurut saya perusahaan harus merubah
kebijakannya. Untuk pembayaran denda tidak seharusnya itu dibebankan
sepenuhnya hanya pada tim staff, seharusnnya pihak perusahaan juga harus ikut
menanggung denda atau claim tersebut dengan kata lain para staff hanya perlu
membayar 50% dari jumlah denda atau claim yang ada.

6.
3. Memberikan jarak yang sedikit lebih lama dalam melakukan satu audit ke audit
lainya, agar karyawan staff yang mendapat denda atau claim bisa membayarnya
terlebih dahulu , dan gaji mereka tidak dipotong terlalu banyak. Audit yang biasa
dilakukan di PT . SARIGUNA PRIMATIRTA selama tiga bulan sekali , munkin
bisa diubah selama 6 bulan sekali , agar bisa mengurangi beban karyawan yang
terkena denda atau claim.

4. Soal upah atau gaji yang dikeluhkan oleh para karyawan , menurut saya yang
perlu di evaluasi mungkin perusahaan bisa memberikan sedikit kenaikan gaji dan
memberikan reward berupa bonus karena melebihi target penjulan , juga seperti
yang diungkapkan sebelumnya oleh para karyawan air minum bermerek dagang
cleo milik PT . SARIGUNA PRIMATIRTA ini sangat dikenal di masyarakat dan
tingkat penjualanya sangat tinggi , jadi sewajarnya pihak perusahaan memberikan
bonus atau reward.

2. Pemotongan gaji karyawan (tenaga produksi) yang disebabkan diliburkanya


kegiatan produksi oleh perusahaan

Kebijakan selanjutnya yang harus dievaluasi di PT . SARIGUNA PRIMATIRTA


adalah pemotongan gaji karyawan saat kegiatan produksi diliburkan oleh perusahaan ,
yang seharusnya menurut para tenaga produksi gaji mereka tetap dibayarkan secara
utuh karena libur tersebut bukan kemauan mereka. Akan tetapi jika gaji atau upah
mereka dibayarkan secara penuh maka biaya pengeluaran perusahaan akan
membengkak, karena sama saja pihak perusahaan mengeluarkan biaya tanpa ada
hasil berupa baarang hasil produksi. Jadi yang perlu dievaluasi dari kebijakan ini
adalah merubah cara pembayaran upah atau gaji tenaga produksi dengan cara
membayarkan 50% upah atau gaji para produksi jika perusahaan meliburkan kegiatan
produksi. Dengan begitu pengeluaran perusahaan tidak terlalu membengkak, dan
karyawan tenaga produksi , tidak kehilangan gaji atau upah mereka terlalu banyak.

7.
3. Masalah ketidak profesionalan sesama karyawan dan sikap sewenang -
wenang atasan terhadap bawahan

Masalah yang terakhir yang sering dikeluhkan oleh para karyawan adalah
sikap tidak professional antar karyawan dan sikap sewenang –wenang atasan
terhadap bawahan. Hal ini sangat membuat karyawan sangat tidak nyaman.
Berikut evaluasi kebijakan dan pemecahan masalah ini :

1. Masalah ketidak profesionalan karyawan


Menurut saya solusi dari masalah ini adalah dengan cara plant manajer
atau kepala cabang mengecek secara langsung keadaan di lapangan dan
jika ada kejanggalan , kepala cabang atau plant manajer harus memanggil
karyawan yang tidak professional dan memberikan teguraan berupa surat
peringatan , jika karyawan tersebut mengulanginya lagi maka akan
diberikan sanksi atau hukuman yang lebih berat lagi.

2. Masalaah sikap sewenang wenang atasan terhadap bawahan


Menurut saya untuk permasalahan ini plant manajer atau kepala cabang
harus menyelidiki dahulu tentang laporan yang diterima agar diketahui
fakta yang sebenarnya untuk menghindari sikap sewenang – wenang.

F. KESIMPULAN :

Berikut kesimpulan dari pembahasan diatas adalah :

1. Untuk menanggapi keluhan karyawan tentang sistem audit dan gaji atau upah
karyawan staff di PT . SARIGUNA PRIMATIRTA perusahaan perlu merubah
beberapa kebijakanya yaitu 50% denda atau claim ditanggung perusahaan ,
pemberian bonus untuk karyawan staff jika melibi target penjualan prodak ,
menaikan upah atau gaji karyawan staff , menambah tenaga kerja staff , memberi
jarak lebih lama antara satu audit dengan audit lainya.

8.
2. Solusi untuk pemotongan gaji karyawan tenaga produksi karena kegiatan produksi
diliburkan perusahaan adalah pemberian gaji sebanyak 50 % , karena itu juga bisa
disebut sebagai jalan tengahnya. Di satu sisi perusahaan tidak terlalu banyak
mengeluarkan biaya di sisi lain para tenaga produksi tidak kehilangan banyak
gajinya.

3. Dan untuk masalah yang terakhir yaitu ketidak profesionalan antar karyawan dan
sikap sewenang wenang atasan , solusinya adalah plant manajer harus mengecek
kondisi perkerjaan di lapangan dan menyelidiki laporan yang masuk.

9.
DAFTAR PUSTAKA

Laras ,2023. “Kebijakan di PT.SARIGUNA PRIMATIRTA”. Hasil wawancara pribadi : 30


Mei 2023, Bogor.

Ricko mayhendra ,2023. “Mekanisme sistem audit”. Hasil wawancara pribadi : 31 Mei 2023 ,
Bogor.

Anda mungkin juga menyukai