OLEH :
YEREMIA ZAI
1913462175
Pengawasan ini merupakan penerapan suatu cara atau tools yang mampu menjamin
bahwa rencana yang telah dilaksanakan telah sesuai dengan yang telah ditetapkan. Semua
fungsi yang ada tidak akan berjalan efektif tanpa adanya pengawasan (monitoring).
Prinsip Pengawasan
Agar fungsi pengawasan dapat berjalan secara efektif dan efisien, maka perlu
memperhatikan prinsip pengawasan, yaitu:
1. Pengawasan yang dilakukan pimpinan harus dimengerti oleh staf dan hasilnya
mudah diukur. Misalnya: waktu dan tugas pokok yang harus diselesaikan oleh staf
dapat dipantau dan dilaksanakan tepat waktu
2. Fungsi pengawasan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam upaya
mencapai tujuan. Tanpa pengawasan atau pengawasan lemah, penyalahgunaan
wewenang akan mudah terjadi
3. Standar untuk kerja (standar of performance) harus dijelaskan kepada semua staf/
anggota organisasi, dengan tujuan pemberian reward terhadap staf yang
berprestasi/ mampu bekerja. Sehingga staf dapat meningkatkan tanggung jawab
dan komitmen terhadap kegiatan program, sehingga pengawasan dapat dilakukan
lebih objektif
Jenis Pengawasan
Manfaat Pengawasan
1. Dapat mengetahui sejauh mana kegiatan program sudah dilaksanakan oleh staf,
apakah sesuai dengan standar ataua rencana kerja, apakah sumber dayanya sudah
digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.
3. Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainnya mencukupi kebutuhan dan
telah dimanfaatkan secara efisien.
Objek Pengawasan
1. Objek yang menyangkut kuantitas dan kualitas pelayanan, mislanya jumlah dan
kompetensi petugas rekam medis
1. Pengamatan langsung
a) Supervisi langsung pada staf yang melaksanakan tugasnya
b) Membandingkan hasilnya pengamatan dengan standar program
c) Pimpinan perlu motivasi tinggi untuk pengamatan langsung secara obyektif
(dibandingkan dengan standar)
2. Laporan lisan
a) Mendengarkan laporan staf secara lisan atau pengaduan masyarakat
b) Pimpinan harus peka pada raut wajah & cara melapor
3. Laporan tertulis
a) Staf penanggung jawab membuat laporan singkat tentang hasil kegiatan
b) Sistem pencatatan dan pelaporan program yang secara rutin dibuat dapat
mengembangkan program.
Reward atau sering kita sebut dengan kompensasi merupakan bentuk pemberian bebas
jasa yang diberikan kepada seorang karyawan atau prestasi pekerjaan yang dilakukan baik
berbentuk finansial maupun non finansial. Reward atau kompensasi yang diberikan kepada
seorang karyawan secara umum dibagi menjadi tiga pilihan, yaitu :
1. Untuk memberikan dan menjelaskan hak dan kewajiban yang diterima oleh
seseorang karyawan.
2. Untuk memenuhi keinginan yang menjadi keinginan karyawan sesuai dengan
kesepakatan yang ditandatangani.
3. Untuk menggambarkan wibawa perusahaan bahwa mampu membayar reward dan
berbagai bentuk reward lainnya secara tepat waktu.
4. Sebagai penjelasan kepada pihak stakeholders’ bahwa perusahaan mampu
melaksanakan kewajiban likuiditas secara tepat waktu.
5. Mampu menaikkan reputasi perusahaan sebagai perusahaan yang loyal dan
berdedikasi tinggi dalam membangun kepedulian dan kesejahteraan karyawan.
Pandangan Karyawan Terhadap Reward
3. Atas dasar itu maka seorang pimpinan harus mengerti dengan benar tentang konsep
reward yang benar-benar layak untuk diberikan kepada seorang karyawan yang
memang pantas untuk mendapatkannya. Seperti ketika mampu menuntaskan sebuah
pekerjaan yang mana tidak ada satupun karyawan yang mampu mengerjakannya
maka karyawan tersebut mampu melaksanakannya.
B. Pengertian Punishment
Punishment adalah sanksi yang diterima oleh seorang karyawan karena
ketidakmampuannya dalam mengerjakan atau melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang
diperintahkan.
Suatu punishment diberikan dengan melihat pada dasar-dasar acuan di bawah ini, yaitu :
1. Acuan pemberian mekanisme tersebut harus melihat pada bukti nyata yang memiliki
nilai otentik yang sah.
2. Pelanggaran yang dilakukan oleh seorang karyawan telah menyebabkan kerugian
pada perusahaan secara finansial maupun non finansial misalnya menjatuhkan
reputasi perusahaan dimata para mitra dan investor serta suppuler, dan pihat lainnya.
3. Pelanggaran tersebut telah dilakukan berulang- ulang dan bersifat disengaja.
4. Suatu pelanggaran yang dilakukan telah tercatat dalam berita acar pelanggaran dan
diproses oleh tim manajemen perusahaan untuk selanjutnya dilihat sebagai
pelanggaran yang harus di tuntaskan.
Adapun dampak yang mungkin terjadi ketika keputusan punishment diberikan bersifat
subjektif adalah :
1. Wibawa dan reputasi pimpinan akan turun dan tidak lagi dicintai oleh karyawannya.
2. Memungkinkan karyawan yang memiliki prestasi dan kompetensi bagus untuk
secepatnya mengambil sikap keluar dari perusahaan dan mencari perusahaan lain
yang lebih nyaman.
3. Timbulnya berbagai fitnah dan informasi yang tidak betul namun diterima oleh
pimpinan sebagai kebenaran dan fitnah tersebut kemudian dilaksanakan, sehingga
ada pihak yang dikorbankan oleh fitnah tersebut.
4. Memungkinkan pimpinan tersebut untuk diturunkan jabatannya dari posisi pimpinan
oleh pimpinan tertinggi atas dasar keoutusan yang tidak objektif tersebut.
1. Membangun konsep dan pribadi yang disiplin semenjak awal bekerja, dan
mengedepankan semangat kerja yang suportif.
2. Membangun komunikasi yang harmonis dengan sesame rekan kerja dan juga para
pimpinan dengan konsep hubungan kekeluargaan namun tetap patuh pada aturan.
3. Tidak mudah terpancing emosi atau pendapat serta ide- ide pemikiran yang hanya
melihat dari sudut pandang sepihak.
4. Selalu positif thinking dalam setiap masalah, termasuk bersikap positif thinking pada
diri sendiri.
5. Jika ada waktu kosong memanfaatkan ke hal yang positif seperti membaca, men-
sherching data di internet sehingga mampu menambah atau meningkatkan wawasan
karyawannya.
Reward and punishment dianggap dua kata yang paling melekat dalam membangun suatu
organisasi baik dilihat dari segi perspektif manajemen sumber daya manusia maupun
berbagai disiplin ilmu lainnya
KEDISIPLINAN
A. Pengertian Kedisiplinan
Kedisiplinan adalah tingkat kepatuhan dan ketaatan kepada aturan yang berlaku yang
bersedia menerima sanksi atau hukuman jika melanggar aturan yang ditetapkan dalam
kedisiplinan tersebut.
1. Ada beberapa bentuk tindakan sanksi yang diterima oleh seorang karyawanakibat
tindakann indispliner yang dilakukan, yaitu :
a) Teguran lisan
b) Teguran tulisan
2. Bentuk isi teguran tersebut teraplikasi dalam berbagai macam bentuk, dan secara
umum berbentuk sebagai berikut :
a) Penurunan jabatan
b) Pemindahan posisi
c) Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
d) Termasuk pengaduan kepada pihak berwajib.
Umumnya ada dua mekanisme pendekatan pada kasus karyawan yang memakai
minuman keras atau sering pergi ke diskotik untuk menghilangkan stres, yaitu :
1. Hubungan kedisiplinan dengan kinerja dapat kita lihat pendapat yang di kemukakan
oleh Robert Bacal yaitu, “Disiplin adalah sebuah proses yang digunakan untuk
menghadapi permasalahan kinerja; proses ini melibatkan manajer dalam
mengidentifikasikan dan mengkomunikasikan masalah- masalah kinerja kepada para
karyawan”.
3. Sanksi dan ketegasan lainnya menjadi bagian yang harus dilihat sebagai konsekuensi
menjadi seorang pegawai di suatu perusahaan.
4. Dan konsekuensi selalu diperoleh sebagai akibat dari perbuatan yang telah
dilakukannya.
3. Moral, yaitu kepatuhan yang didasarkan pada nilai-nilai luhur sebagai tolak
ukur kebenaran.