Anda di halaman 1dari 6

Nama : Farhan Izzuddin Daffa

NPM : 18021130

Resume Manajemen Strategik

Aktivitas Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen sektor public berfokus bagaimana


melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien sehingga
tujuan organisasi dapat dicapai. System pengendalian manajemen tersebut
harus didukung dengan perangkat yang lain berupa struktur organisasi
yang sesuai dengan tipe pengendalian manajemen yang digunakan,
manajemen sumber daya manusia, dan lingkungan yang mendukung.

Organisasi memerlukan system pengendalian manajemen untuk


memberikan jaminan dilaksanakannya strategi organisasi secara efektif
dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat dicapai. Pengendalian
manajemen meliputi beberapa aktivitas, yaitu :
1. Perencanaan.
2. Koordinasi.
3. Komunikasi.
4. Evaluasi.
5. Pengambilan Keputusan.
6. Mempengaruhi orang.

Sebab permasalahan penerapan Pengendalian Manajemen

1. Kurangnya pengarahan / lack of direction


karyawan memiliki kinerja buruk dapat disebabkan mereka tidak tahu apa yang
diinginkan organisasi dari mereka.
2. Masalah motivasi
Kadang meski karyawan tahu apa yang harus dikerjaka, mereka tidak
melakukannya karena adanya masalah motivasi.
3. Keterbatasan individu
permasalahan terakhir yang dapat timbul meski karyawan tahu ekspektasi atas
mereka dan termotivasi untuk bekerja adalah adanya batasan individu seperti
kurangnya pengetahuan, pelatihan, pengalaman, stamina dalam mengerjakan
tugas.

Tujuan dari Fungsi Pengawasan


Fungsi pengawasan dalam manajemen adalah proses memastikan bahwa
semua yang dijalankan telah sesuai dengan acuan yang sudah
direncanakan.

Ada beberapa tujuan fungsi dalam pengawasan, antara lain :

1. Adaptasi lingkungan

2. Meminimalkan kegagalan

3. Meminimumkan biaya

4. Mengantisipasi kompleksitas dari organisasi.

Proses Pengawasan

Berawal dari Penentuan Standard dan Metode Penilaian Kinerja, yang


kemudian dijadikan sebuah Penilaian Kinerja, yang kemudian menjadi
bahan pertimbangan Apakah Kinerja yang dicapai sesuai dengan Standar?
Jika disetujui maka tujuan akan langsung tercapai, jika tidak maka
Pengambilan Tindakan Koreksi dan Melakukan evaluasi ulang atas
Standar yang telah ditetapkan, yang menjadi umpan balik dari Penentuan
Standard dan Metode Penilaian Kinerja.

Beberapa Gejala yang memerlukan Pengawasan


Terjadi penurunan pendapatan atau profit, teridentifikasi dari adanya
keluhan pelanggan keluhan pegawai, produktifitas kerja yang menurun,
Berkurangnya kas perusahaan. Banyaknya pegawai atau pekerja yang
menganggur. Tidak terorganisasinya setiap pekerjaan dengan baik Biaya
yang melebihi anggaran. Adanya penghamburan dan inefisiensi.

Pengawasan berdasarkan Proses kegiatan

Berawal dari Feedforward Controls yaitu Memastikan bahwa petunjuk


yang jelas dan faktor input yang ditetapkan telah tersedia, yang kemudian
menjadi Concurrent Controls, yaitu Memastikan bahwa segala proses dan
perangkat penunjang berjalan sebagaimana mestinya.

Beberapa faktor yang terkait dengan Pengawasan dalam Bidang SDM


1. Penerapan employee discipline system.
2. Adanya career path/ jalur karir.
3. Pemahaman manajer atas motivasi, kepuasan serta gaya
kepemimpinan yang diterapkan.

Pengawasan di Bagian Informasi

Pengawasan di bagian informasi bertugas untuk memastikan apakah


setiap informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan setiap saat dapat
tersedia ataukah tidak. Ketika perusahaan bergerak dalam bidang
manufaktur, maka di antara informasi yang senantiasa dibutuhkan
adalah perkembangan harga dari faktor input yang dijadikan bahan
baku bagi perusahaan. Selain itu informasi lain yang mungkin
diperlukan adalah informasi mengenai pelanggan, kepuasan
pelanggan, informasi mengenai berbagai aturan yang diberlakukan
oleh pemerintah mengenai segala sesuatu yang terkait dengan bisnis,
yang dijalankan oleh perusahaan, dan lain sebagainya.
Dengan adanya sistem informasi ini, perusahaan dapat
melakukan pengawasan dan pengendalian atas berbagai aktivitas
perusahaan dengan menggunakan kemudahan yang dapat
diwujudkan melalui teknologi informasi dan komputer.

Pengawasan di Bagian Keuangan

Bagian keuangan merupakan salah satu bagian yang memegang


peran penting dalam kegiatan perusahaan. Secara sederhana kegiatan
di bagian keuangan adalah kegiatan yang menyangkut penyediaan
sumber-sumber dana perusahaan dan kegiatan-kegiatan yang
menyangkut alokasi dari dana-dana tersebut.
Fungsi pengawasan dalam kegiatan keuangan tentu perlu
senantiasa dilakukan. Selain untuk memastikan apakah berbagai
kewajiban keuangan telah dipenuhi. Juga untuk memastikan apakah
alokasi pendanaan yang dilakukan mampu mencapai target yang
telah ditentukan oleh perusahaan ataukah tidak, atau dengan kata
lain apakah kinerja keuangan perusahaan dapat tercapai atau tidak

Pengawasan di Bagian Pemasaran


Kegiatan di bagian pemasaran pada dasarnya menyangkut
bagaimana perusahaan mampu mengidentifikasikan apa sebenarnya
yang di inginkan dan dibutuhkan oleh pelanggan atau konsumen,
dan dengan cara bagaimana perusahaan dapat memuaskannya.
Kegiatan identifikasi keinginan pelanggan dilakukan
perusahaan melalui kegiatan berupa penelitian pasar yang selain
berfungsi untuk mengetahui informasi mengenai pelanggan juga
untuk mengetahui karakteristik produk yang sangat berharga untuk
dapat dihasilkan dalam kegiatan perusahaan.

Pengawasan di bidang produksi/operasi.


• Evaluasi atas Plant Location
• Evaluasi atas Plant Lay-out
• Evaluasi atas Production Process and Schedule
• Evaluasi atas Product Distribution

Mempertahankan (Memelihara) Fungsi Pengawasan

Sistem Pengawasan Tradisional


Sistem pengawasan tradisional adalah upaya atau sistem untuk
mempertahankan fungsi pengawasan melalui prosedur dan kegiatan
yang melibatkan penentuan standar tersebut. Jika standar dapat tercapai,
maka kinerja dianggap tidak tercapai dengan baik. Umumnya, sistem
pengawasan tradisional melibatkan kegiatan monitoring yang bersifat
eksternal. Kinerja pegawai akan diawasi oleh atasan pegawai. Kinerja
keuangan akan diawasi oleh orang-orang yang berada diluar bagian
keuangan yang bertugas untuk melakukan pengawasan dan penilaian
terhadap kinerja keuangan, seperti auditor misalnya.
Pengawasan Diagnostik. Pengawasan diagnostik adalah
pengawasan yang dilakukan oleh manajer dimana setelah standar
ditetapkan, manajer melakukan pengawasan dan penilaian apakah
standar telah dicapai atau belum. Sekiranya belum tercapai, maka
manajer berwewenang untuk melakukan diagnosa atas faktor-faktor
yang menyebabkan standar belum tercapai untuk kemudian mengambil
keputusan yang terkait dengan upaya pencapaian standar sesuai dengan
yang semestinya.
Pengawasan Berdasarkan Batasan-batasan, adalah pengawasan
yang dilakukan melalui penetapan aturan-aturan atau prosedur yang
dengan aturan dan prosedur tersebut keseluruhan anggota dan pihak
yang terkait dengan perusahaan akan menyesuaikan diri dengan aturan
dan prosedur tersebut dalam menjalankan akitivitas yang terkait dengan
perusahaan. Aturan tersebut dapat berupa prosedur operasi standar‚ kode
etik para pekerja‚ dan lain sebagainya.
Pengawasan Interaktif. Pengawasan Interaktif adalah pengawasan
yang dilakukan oleh manajer yang secara interaktif dan terus-menerus
melakukan komunikasi dengan pegawai secara personal mengenai
berbagai hal yang terkait dengan pekerjaan yang dilakukan. Dengan
komunikasi personal dan dilakukan secara interaktif ini‚ manajer dapat
mengetahui apakah jalannya perusahaan telah mencapai standar yang
diinginkan atau belum. Sering kali pendekatan ini lebih efektif untuk
sumber daya manusia di perusahaan yang terdiri dari orang-orang yang
sangat menginginkan untuk didekati secara personal daripada melalui
birokrasi‚ prosedur‚ maupun aturan-aturan. Hal ini disebabkan‚ manajer
secara interaktif memosisikan dirinya berbaur dengan keseluruhan
anggota organisasi‚ sehingga anggota dapat secara leluasa bekerja
dengan cara yang terbaik karena tidak memiliki hambatan komunikasi
dengan atasannya

Sistem Pengawasan yang Berdasarkan Komitmen


Berbeda dengan pendekatan tradisional dalam sistem pengawasan,
pendekatan berdasarkan komitmen lebih menekankan fungsi
pengawasan dari sisi internal daripada sisi eksternal. sistem pengawasan
kepada kesadaran dari setiap individu atau pekerja akan apa yang terbaik
yang seharusnya ditunjukkan oleh mereka dalam setiap pekerjaan yang
mereka lakukan. Pengawasan lebih ditekankan oleh faktor internal dari
setiap individu pekerja. Intropeksi diri dalam hal ini lebih dominan
dalam menjalankan fungsi pengawasan daripada pengawasan eksternal.
Berbagai pendekatan bisa dilakukan dalam membangun sistem
pengawasan yang berdasarkan komitmen ini, diantaranya dengan
menerapkan suatu sistem keyakinan tertentu dalam budaya kerja
perusahaan atau juga melalui berbagai upaya yang memaksa pegawai
untuk membiasakan diri dengan tanggung jawab dan intropeksi diri,
diantaranya mungkin dengan pemberian kepercayaan dan kewenangan
dalam berbagai jenis aktifitas yang diberikan kepada para pegawai.

Anda mungkin juga menyukai