Anda di halaman 1dari 7

PENTINGNYA PENGENDADLIAN DALAM ORGANISASI

DASAR-DASAR MANAJEMEN

Diana Candra 01541180121

Katinka Arditza 01541180099

Nadia Deachessa Hadisusanto 01541180189

Pricillia Olvyana Marion Lapian 01541180271

Vinka Petra Viensa 01541180233

UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

KARAWACI

2018
PENTINGNYA PENGENDALIAN DALAM ORGANISASI

Organisasi adalah perkumpulan antara dua orang atau lebih yang berinteraksi dan bekerjasama
untuk mencapai tujuan yang di inginkan

Pengendalian (controling) adalah suatu usaha untuk meneliti kegiatan kegiatan yang telah
dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi / perusahaan

Macam – macam pengawasan :

 Pengawasan langsung

Pengawasan yang dilakukan sendiri oleh manajer

 Pengawasan tidak langsung

Pengawasan melalui laporan yang diberikan oleh bawahan.

 Pengawasan berdasarkan pengecualian

Pengendalian yang dikhususkan untuk kesalahan-kesalahan yang luar biasa dari hasil
atau standar yang diharapkan

Pengendalian manajemen adalah suatu proses dimana manajemen atau bagian yang
mempunyai kewenangan untuk menggerakkan perusahaan mempengaruhi anggotanya untuk
mencapai tujuan perusahaan (alat bagi manajemen untuk membangun masa depan perusahaan) .

Pentingnya proses pengendalian dalam manajemen organisasi

 Membantu tujuan dari organisasi


 Menilai standar akurasi
 Mengefisiensi penggunaan sumber daya
 Meningkatkan motivasi karyawan
 Menjamin tidak adanya kecurangan
 Menyelaraskan koordinasi antar departemen

Pengendalian Manajemen mengandung:


 Sifat Keputusan

Keputusan pengendalian manajemen dibuat dalam kerangka kerja yang sesuai dengan strategi
perusahaan, tanpa pedoman yang jelas akan sulit untuk menjalankan pengendalian manajemen
dengan benar.

 Pertimbangan Perilaku

Proses pengendalian manajemen melibatkan interaksi antar individu dalam sebuah perusahaan,
Seorang manajer pun juga mempunyai tujuannya sendiri yang mungkin berbeda dengan tujuan
perusahaan, namun yang harus dilakukan dalam pengendalian manajemen ini adalah bagaimana
tujuan masing-masing individu dalam perusahaan harus selaras dengan tujuan perusahaan.

 Alat untuk mengimplementasikan strategi perusahaan

Sistem pengendalian manajemen sendiri adalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan sesuai
dengan strategi yang telah ditetapkan. Jadi pengendalian manajemen memfokuskan pada
pelaksanaan strategi.

 Proses pengendalian manajemen

Pengendalian manajemen melibatkan hubungan antara atasan-bawahan. Pengendalian dilakukan


melalui tingkat atas hingga ke bawah. Proses ini meliputi aktivitas komunikasi, motivasi dan
evaluasi.

1. Faktor-faktor yang menciptakan kebutuhan akan pengendalian

 Perubahan Dalam Lingkungan Organisasi

Melalui fungsi pengendalian, manajer mendeteksi perubahan yang mempengaruhi produk atau
jasa perusahaan dan dapat mengambil tindakan untuk mengatasi ancaman atau memanfaatkan
peluang yang muncul akibat perubahan tersebut.

 Kompleksitas Organisasi
Berbagai jenis produk baru harus dikendalikan untuk menjamin bahwa kualitas dan kemampuan
tetap stabil . Pencatatan atas aktivitas penjualan secara eceran memerlukan kecermatan yang
tinggi ,demikian pula pasar organisasi perlu mendapatkan tindakan pemantauan yang saksama.

 Kesalahan yang sering terjadi

Anggota organisasi juga dapat membuat kesalahan dan memungkinkan manajer untuk
mendeteksinya.

 Dampak Delegasi wewenang

Pelimpahan wewenang dari manajer kepada bawahannya. Hal ini merupakan salah satu cara
manajer untuk menentukan apakah bawahanya melaksanakan tugas yang didelegasikan
kepadanya dengan menerapkan system pengendalian

2. Elemen-elemen System Pengendalian

Elemen pokok yang satu sama lain berlangsung dalam urutan yang kronologis dan kontinu
yaitu:
 Pelacak (Detector) atau sensor sebuah perangkat yang mengukur apa yang
sebenarnya terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.

 Penaksir (assessor) suatu perangkat yang menentukan signifikasi dari peristiwa actual
dengan membandingkanya dengan beberapa standar dari yang sebenarnyaterjadi.

 Effektor suatu perangkat (yamg sering disebut feedback) yang mengubah perilaku jika
assessor mengindikasikan kebutuhan yang dipenuhi.

 Jaringan komunikasi perangkat yang meneruskan informasi antara detector dan


assessor dan antara assessor dan effektor.
3. Proses pengendalian yang ditempuh oleh manajer

 Penetapan standar

Standar yang ingin dicapai dalam kegiatan di suatu organisasi. Ditentukan dengan jelas misalnya
peningkatan penjualan 50 persen daripada tahun kemarin.

 Mengawasi Pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh seorang manajer terhadap


bawahan apakah cara kerja sesuai dengan aturan yang telah ditentukan dalam mencapai tujuan
dalam sebuah organisasi.

 Membandingkan pelaksanaan atau hasi dengan standar yang telah ditentukan


sebelumnya (evaluasi)

membandingkan antara hasil pengawasan dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

 Koreksi kegiatan yang didalamnya ada upaya penyesuaian antara kegiatan dalam
mencapai tujuan sesuai dengan standar. Dicari penyimpangan dan memberikan tindakan
perbaikan sehingga kan tercapai keinginan yitu mendapatkan hasil sesuai dengan standart.

4. Karakteristik Pengendalian yang Efektif

Secara umum pengendalian yang efektif mempunyai karakteristik sebagai berikut.

 Akurat (accurate)

Informasi atau kinerja harus akurat. Ketidakakuratan data dari suatu sistem pengendalian dapat
mengakibatkan organisasi mengambil tindakan yang tidak tepat,menemui kegagalan untuk
memperbaiki suatu permasalahan atau bahkan menimbukan masalah baru

 Tepat Waktu (Timely)

Informasi harus dihimpun ,diarahkan,dan segera dievaluasi jika diambil tindakan tepat pada
waktunya guna menghasilkan perbaikan

 Objektif dan Komprehensif

Informasi dalam suatu sistem pengendalian harus mudah dipahami dan dianggap objektif oleh
individu yang menggunakanya.
 Dipusatkan pada tempat pengendalian strategis

Sistem Pengendalian strategis sebaiknya dipusatkan pada bidang yang paling banyak
kemungkinan akan terjadi penyimpangan dari standar ,atau yang akan mengakibatkan kerugian
yang paling besar .

 Secara ekonomi realistik

Pengeluaran biaya untuk implementasi harus ditekan seminimum mungkin sehingga terhindar
dari pemborosan yang tidak berguna. Usaha meminimumkan pengeluaran yang tidak produktif
adalah dengan cara mengeluarkan biaya paling minimum yang diperlukan untuk memastikan
bahwa aktivitas yang dipantau akan mencapai tujuan.

 Secara organisasi Realistik

Sistem pengendalian harus dapat digabungkan dengan realitas organisasi. Misalnya individu
harus dapat melihat hubungan antara tingkat kinerja yang harus dicapainya dan imbalan yang
akan menyusul kemudian. Selain itu, semua standar untuk kinerja harus realistik . Perbedaan
status disini juga harus dihargai

 Dikoordinasikan dengan arus pekerjaan organisasi

Informasi pengendalian perlu untuk koordinasikan dengan arus pekerjaan di seluruh organisasi
karena dua alasan . Pertama, setiap langkah dalam proses pekerjaan dapat memengaruhi
keberhasilan atau kegagalan seluruh organisasi. Kedua, informasi pengendalian harus sampai
pada semua orang yang perlu untuk menerimanya.

 Fleksibel

Pada setiap organisasi pengendalian harus mengandung sifat fleksibel yang sedemikian rupa
sehingga organisasi tersebut dapat segera bertindak untuk mengatasi perubahan yang merugikan
atau memanfaatkan peluang baru.

 Preskriptif dan operasional

Pengendalian yang efektif dapat mengidentifikasikan tindakan perbaikan apa yang perlu diambil
stelah terjadi penyimpangan dari standar. Informasi harus sampai dalam bentuk yang dapat
digunakan ketika informasi itu tiba pada pihak yang bertanggung jawab untuk mengambil
tindakan perbaikan.

 Diterima Para anggota Organisasi

Agar sistem pengendalian dapat diterima oleh para anggota organisasi pengendalian tersebut
harus bertalian dengan tujuan yang berarti dan diterima. Tujuan tersebut harus mencerminkan
bahasa dan aktifitas individu kepada situasi tujuan tersebut dipertautkan

Anda mungkin juga menyukai