Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ardella Sevia Chairunissa

Kelas : TIRP19C
Npm : 19262011101

Manajemen Kinerja
Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai suatu tujuan bersama, dan untuk mencapai
tujuan secara efektif diperlukan manjemen yang baik dan benar. Melaksanakan
manajemen kinerja akan memberikan manfaat bagi organisasi, tim dan individu.
Manajemen Kinerja mendukung tujuan menyeluruh organisasi dengan mengaitkan
pekerjaan dari setiap
pekerja dan manajer pada keseluruhan unit kerjanya.
A.Pengertian Manajemen Kinerja
Manajemen kinerja adalah manajemen tentang menciptakan hubungan dan
memastikan komunikasi yang efektif. Manajemen Kinerja adalah tentang bagaimana
kinerja dikelola untuk memperoleh sukses
B.Mengapa diperlukan Manajemen Kinerja
Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan organisasi
dapat berupa perbaikan pelayanan pelanggan, pemenuhan permintaan pasar,
peningkatan kualitas produk dan jasa.
Manfaat untuk organisasi antara lain adalah dalam: menyesuaikan tujuan organisasi
dengan tujuan tim dan individu, memperbaiki kinerja, memotivasi pekerja.
ManfaatManfaat untuk manager mengusahakan dasar untuk membantu pekerja yang
kinerjanya rendah,digunakan untuk mengembangkan individu dan memotivasi
pekerja.Manfaat untuk individu memperjelas peran dan tujuan, mendorong dan
mendukung untuk tampil baik, menggunkan waktu secara berkualitas dan kejujuran
untuk mengukur kinerja
C.Prinsip Dasar
1. Strategis, Manajemen Kinerja bersifat strategis dalam arti membahas masalah kinerja
secara lebih luas.perumusan visi dan misi organisasi akan menjadi inspirasi dalam
menetapkan tujuan organisasi
2. Holistik,Manajemen kinerja bersifat menyeluruh mencakup seluruh aspek dalam
ruang lingkup, sejak perumusan tujuan, perencanaan, pelaksanaan, umpan balik,
pengukuran , penilaian, review, evaluasi, dan perbaikan kinerja.
3.Terintregasi, Manajemen kinerja merupakan suatu proses yang merupakan sebuah
sistem sehingga menunjukan hubungan antara masukan, proses, hasil dan manfaat.
4. Perumusan tujuan, Manajemen kinerja dimulai dengan melakukan perumusan dan
mengklarifikasi terlebih dahulu tujuan yang hendak dicapai organisasi.
5. Perencanaan , Perencanaan kinerja menyangkut definisi tujuan dan sasaran
organisasi membangun strategi untuk mencapai tujuan tersebut
6. Umpan balik,Pelaksanaan manajemen kinerja memerlukan umpan balik terus
menerus. Umpan balik memungkinkan pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh
dari pekerjaan .
7. Pengukuran.Setiap organisasi berkeinginan mencapai tingkat kinerja tinggi. Untuk
itu perlu mengetahui perkembangan pencapaian standar, target, dan waktu yang
tersedia.
8. Perbaikan Kinerja, Perbaikan kinerja dapat dilakukan terhadap seluruh proses
manajemen kinerja, meliputi perumusan tujuan dan sasaran.
9. Berkelanjutan,Manajemen kinerja merupakan proses yang sifatnya berlangsung
secara terus menerus.
10. Menciptakan budaya, Budaya terbentuk dari sekelompok orang terorganisir yang
mempunyai tujuan.
11. Pengembangan, Untuk mencapai kompetensi yang berlangsung, Strategi yang
ditempuh antara lain berupa pelatihan, rotasi penugasan kebidang pekerjaan yang
berbeda
12. Kejujuran, Kejujuran menampakan diri dalam komuniaksi umpan balik yang jujur
antara manjer, pekerja dan rekan kerja.
13. Pelayanan, Setiap aspek dalam proses kinerja harus memberikan pelayanan kepada
stackholder, yaitu pekerja, manajemen, pemilik dan pelanggan
14. Tanggung jawab, Dengan memahami dan menerima tanggung jawab atas apa yang
mereka kerjakan.
15. Konsensus dan kerja sama. Manajemen kinerja mengandalkan pada konsensus dan
kerja sama antara atasan dan bawahan.
16. Komunikasi dua arah. Dengan komuniakasi dua arah bawahan lebih memahami apa
yang diinginkan atasan.
17.Berbagi harapan. Dalam manejemen kinerja manajer dapat mengklarifikasi apa yang
mereka harapkan dari individu dan tim untuk melakukan .
18. Mengelola perilaku. Manajemen kinerja perlu memastikan bahwa individu
terdorong berperilaku dengan cara yang memungkinkan dan memperkuat hubungan.
19.Bermain. Implikasi untuk pengembangan kinerja bahwa kinerja harus didiorong
menggunakan proses sebagai sarana untuk menciptakan kepuasannya
20.Rasa kasihan. Rasa kasihan merupakan prinsip bahwa manager memahami dan
empati terhadap bawahannya
D. Ruang Lingkup
1. Masukan. Sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dan keterampilan
diharapkan dapat meningkatkan proses kerja.
2. Proses. Manajemen kinerja mancakup suatu proses pelaksanaan kinerja tentang
bagaimana kinerja dijalankan.
3 .Keluaran. hasil kerja yang dapat dicapai organisasi perlu dibandingkan dengan tujuan
yang diharapkan organisasi untuk dicapai.
4. Manfaat. Dampak hasil kinerja dapat bersifat postif bagi organisasi, misalnya
dengan produksi yang dihasilkan. Manfaat merupakan speend effect atau pengaruh
meluas dari suatu hasil kerja
E. Model Manajemen Kinerja
1. Model Deming. Deming menjelaskan proses manajemen kinerja dimulai dengan
menyusun rencana, melakukan tindakan, memonitor jalannya dan hasil perlaksanaan ,
dan akhirnya melakukan riview Manajemen kinerja deming menggambarkan
keseluruhan proses manejemen kinerja
2. Model Torrington dan Hall . Model Torrington dan Hall menggambarkan proses
manjemen kinerja dengan merusmuskan terlebih dahulu harapan terhadap kinerja atau
hasil yang diharapkan dari suatu kinerja.
3. Model Amstrong dan Baron. Amstrong dan baron mengemukakan siklus manajemen
kinerja sebagai sekuen atau urutan. Sekuen atau urutan kegiatan manajemen kinerja
tersebut oleh amstrong
4. Model Ken Blanchart dan Garry Ridge. Menurut mereka sistem manajemen kinerja
yang efektif terdiri dari tiga bagian yaitu, performance planning (perencanaan kinerja),
day to day coaching ( coaching setiap hari), atau execution (pelaksanaan), dan
performance evaluation (evaluasi kinerja) atau riview and learing ( peninjauan ulang
dan pembelajaran )
F. Kriteria Keberhasilan
Manajemen kinerja dapat dinyatakan berhasil apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut :
1.Proses manajemen kinerja telah memungkinkan pengalaman dan pengetahuan yang
diperoleh individu dari pekerjaan dapat dipergunakan untuk memodifikasi tujuan
organisasi
2.Terdapat komitmen dan dukungan dari manajemen puncak untuk menjalankan
manajemen kinerja
3.Proses penyelenggaraan manajemen kinerja dapat disesuaikan dengan pekerjaan
sebenarnya dari organisasi dan bagaimana kinerja pada umumnya dikelola
4.Manajemen kinerja dapat memberi nilai tambah dalam bentuk hasil jangka pendek
maupun jangka panjang
5. Proses manajemen kinerja diintregasikan dengan proses perencanaan strategis dan
bisnis
G. Tantangan Manajemen Kinerja
Dalam kenyataan memang banyak maajemen kinerja yang dapat berjalan baik, namun
tidak kurang pula yang mengalami kegagalan . Dengan demikian diperlukan adanya
suatu cara menjalankan manajemen kinerja yang rasional, mudah dipahami, dan
dijalankan.
H. Pengembangan Manajemen Kinerja
Manajemen kinerja perlu berkembang dan peningkatan untuk mencapai keunggulan.
1.Decide On Business Case, menentukan masalah bisnis. Alasan bisnis atau organisasi
untuk memperkenalkan manajemen kinerja perlu disetujui oleh manajemen puncak.
2.Determine objectives. Menentukan sasaran
3.Gain line manager commitment. Mendapatkan komitmen manajer lini
4.Draw up guiding principles, menyusun pedoman dasar. Pedoman harus jelas bahwa
manajemen kinerja bekerja sebagai kemitraan antara manajer dengan staf.

Anda mungkin juga menyukai