Disusun Oleh:
TI RP 19C – KELOMPOK 6
M.Isya.P.Alam 19262011014
Mochammad rafi nugroho 19262011415
Disusun Oleh:
TI RP 19C – KELOMPOK 6
M.Isya.P.Alam 19262011014
Mochammad rafi nugroho 19262011415
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
ii
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................ V-1
5.2 Saran ...................................................................................................................... V-1
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... v
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Skor Lengan Atas........................................................................................ II-4
iv
Tabel 4.10 Skor Punggung .......................................................................................... IV-6
Tabel 4.15 Penilaian Akhir RULA Sikap Kerja Pertama ........................................... IV-8
Tabel 4.29 Penilaian Akhir RULA Sikap Kerja Pertama ........................................... IV-15
Tabel 4.30 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Postur Beradasarkan RULA ................... IV-16
v
DAFTAR GAMBAR
vi
I. BAB I
PENDAHULUAN
Namun bagaimanapun semua itu tidak instan kita sebagai manusia pernah
melewati berbagai evolusi industri dan teknologi yang dimana kedua hal ini akan
selalu berkembang dengan kita sadari atau tanpa kita sadari.
Dari penggunaan hewan sebagai pembantu manusia hingga saat ini robot
sebagai penganti manusia dunia industri berevolusi dengan sangat cepat, dibalik
perkembangan yang terjadi begitu cepat ini ada peran Engineer sebagai ahli dari
berbagai sistem yang kita kenal saat ini, dengan pengetahuan mereka tentang sistem
dan mesin yang membantu kita saat ini peran mereka sangat berpengaruh besar
dalam perkembangan industri maupun teknologi.
I-1
I-2
di pungkiri pekerjaan tersebut bisa membuat kita duduk selama ber jam jam
ataupun berdiri selama berjam jam.
Maka dari itu kami sebagai penulis mencoba menjelaskan secara mendasar
dan langkah langkah dari Proses teknik biomekanika Rula ini, yang bisa di
praktekan langsung di lapangan.
1.2 Identifikasi Masalah
Didasari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam laporan ini adalah sebagai berikut:
Sering nya terjadi cidera bagian tubuh atas pada para pekerja
Terlalu sering nya downtime pada saat produksi karena kelelahan
Alur pekerjaan menjadi lama karena posisi bekerja yang tidak efektif
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan dari penulisan laporan ini adalah:
Apa itu teknik Rula?
Bagaimana cara kerja dan prinsip kerja dari Teknik RulaOwas?
Apa saja teknik/metode yang bisa di gunakan dalam Teknik Rula?
1.4 Tujuan Praktikum
Tujuan dari pembuatan praktikum ini adalah sebagai berikut:
Mengetahui apa itu Rula
Memahami cara melakukan Teknik Rula
Mengetahui prinsip kerja dari Teknik Rula
1.5 Manfaat Praktikum
Ada pula manfaat yang di harapkan dari laporan ini:
Mahasiswa dapat memahami manfaat dari menganalisis suatu struktur
untuk membuat perancangan sistem kerja.
Mahasiswa mampu merancang sistem kerja yang efektif dan efisien
berdasarkan analisa yang didapat.
II. BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Biomekanika
Sebelum kita mempelajari metode Rula kita akan mempelajari dulu apa itu
biomekanika. Biomekanika merupakan salah satu bidang untuk mempelajari tentan
kekuatan fisik dari manusia di saat bekerja dan melakukan kegiatan, dan
mempelajari cara merancang peralatan kerja yang harus di rancang untuk
pekerjanya.
Studi dan hasil dari biomekanika itu sendiri bisa di aplikasikan pada
perancangan alat kerja, yang akan di gunakan oleh pekerja untuk cocok dengan rata
rata orang yang akan menggunakan nya. Lalu hasil dari biomekanika pula bisa
menjadi data untuk kriteria tertentu pada pekerjaan untuk membantu HR dalam
mencari kriteria tertentu untuk pekerjaan tertentu. Contoh: Tinggi/Berat
Badan/Jenis Kelamin/Stamina, dll.
II-1
II-2
2.3 Ergonomis
Dari prinsip dan pengertian biomekanika kita mengetahui bahwa
perancangan kerja dan pembuatan peralatan kerja sangat memperhitungkan banyak
hal, seperti keselamatan, Keamanan, efisiensi, energy saving, dan ergonomisme
pun menjadi salah satunya. Namun semua itu mempunyai tujuan yang sama yaitu
mencapai produktivitas yang maksimal.
Jika pada zaman kuno dulu pun ilmu ergonomis telah di gunakan sudah
tentu saja sekarang ilmu ini telah berkembang semakin besar dan semakin
memudahkan pekerja untuk bisa menjadi lebih produktif dalam bekerja. Dengan
kebutuhan kita yang semakin berkembang, pekerjaan yang makin beragam pun
akan bermunculan. Mungkin pekerjaan yang dahulu kita sangka tidak mungkin ada
sekarang bisa saja menjadi sumber penghasilan orang lain.
2.4 RULA
Rula atau Rapid Upper Limb Assessment merupakan metode yang di
temukan pada 1993 oleh Dr. Lynn McAtamney dengan tujuan untuk menilai sikap
kerja menggunakan beberapa tubuh bagian atas seperti Kepala, Leher, Punggung,
Lengan atas & Bawah, Telapak tangan, Beban yang di angkat, Tenaga yang di
gunakan (statis / dinamis), dan jumlah pekerjaan. Metode ini dapat menyediakan
solusi perlindungan secara cepat dari gangguan yang berhubungan dengan Limb
Disorder Karena hal ini bisa saja menyebabkan cidera berkepanjangan terutama
pada daerah tulang belakang.
2.5.1 Grup A
1. Lengan atas:
Berikut gambaran penilaian dari setiap sudut pada Lengan atas
2. Lengan Bawah
Penilaian lengan bawah di kembangkan dari penelitian Grandjean dan Tichauer.
Penilaian nya sebagai berikut
Pada pergelangan tangan kira menilai sudut dan posisi dari ujung jari hingga
ujung telapak tangan, Putaran dan pergerakan tangan pun ikut di nilai disini.
Pergerakan Skor
Pergerakan tangan berada pada +1
rentang menengah putaran
Jika pergelangan tangan pada atau +2
hampir berada pada akhir rentang
putaran
II-6
4. Otot
Pergerakan Skor
Postur statis berlangsung selama 10 +1
menit atau lebih
Gerakan berulang 4 kali atau lebih +1
dalam 1 menit
II-7
5. Beban
Pergerakan Skor
Beban < 2Kg intermiten 0
Beban 2-10 Kg Intermiten +1
Beban 2 – 10 Kg Statis atau repetitif +2
Beban > 10 Kg repetitif dengan kejutan +3
Setelah kita mengetahui cara menghitung seluruh bagian tubuh pada Grup A kita
akan menghitung pada Grup B
2.5.2 Grup B
Pada Grup B ini postur di hitung dari 3 bagian tubuh yaitu Leher, Punggung dan
kaki Berikut cara penghitungan nya
1. Leher
2. Punggung
3. Kaki
Pergerakan Skor
Kaki tertopang duduk dengan +1
bobot seimbang rata
Berdiri dimana bobot tubuh +1
tersebar merata pada kaki dimana
terdapat ruang untuk berubah
posisi
Kaki tidak tertopang atau bobot +2
tubuh tidak tersebar merata
4. Otot
Pergerakan Skor
Postur statis berlangsung selama 10 +1
menit atau lebih
Gerakan berulang 4 kali atau lebih +1
dalam 1 menit
5. Beban
Pergerakan Skor
Beban < 2Kg intermiten 0
Beban 2-10 Kg Intermiten +1
Beban 2 – 10 Kg Statis atau repetitif +2
Beban > 10 Kg repetitif dengan kejutan +3
2.5.3 Tabel C
Tabel C di sini menggunakan nilai yang di hasilkan dari pehitungan Grup A dan
Grup B untuk mendapatkan nilai akhir dari uji RULA ini
Tabel 2.14 Penilaian Grup C
Nilai Klasifikasi
1-2 Posisi kerja dapat di terima
3-4 Dibutuhkan investigasi lebih lanjut
pada posisi kerja, perubahan
mungkin di butuhkan
5-6 Dubutuhkan investigasi lebih lanjut
pada posisi kerja, perubahan harus
di segerakan
7 Investigasi harus di lakukan dan
perubahan harus di lakukan
III. BAB III
ALUR PRAKTIKUM
3.1 Flowchart
Alur kegiatan praktikum ini akan di rangkum secara singkat di flowchart
berikut:
Mulai
Menemukan
Masalah Pada
Posisi Pekerjaan
Melakukan
screening dan
perekaman data
Analisa data
Kesalahan data
Penyesuaian
hasil
penelitian
Selesai
III-1
III-2
1. Langkah pertama adalah meng identifikasi masalah dari sikap kerja yang
telah ada dengan mewawancara ataupun meng analisa dari hasil kerja
2. Setelah di rasa cukup yakin ada masalah dalam kinerja kita bisa mulai untuk
meneliti dengan mengumpulkan data ketika para pekerja sedang bekerja
3. Setelah data di dapatkan kita bisa langsung memproses perhitungan dari
penelitian yang kita lakukan
4. jika data valid, bisa langsung di ambil keputusan apakah harus mengubah
sikap kerja atau tidak, jika data ada kesalahan kita bisa mencoba memproses
ulang ataupun meneliti ulang
Gambar 4.1
2 Irfan Laki-Laki 21
Gambar 4.2
IV-1
IV-2
Observasi:
Grup A
1.Lengan Atas
2.Lengan Bawah
Pergerakan Skor
Pergerakan tangan berada pada +1
rentang menengah putaran
Jika pergelangan tangan pada atau +2
hampir berada pada akhir rentang
putaran
Skor untuk Putaran Pergerakan Tangan : +1(Pergerakan tangan berada
pada rentang menengah putaran)
IV-4
Penilaian Grup A
Tabel 4.6 Penilaian Grup A
4. Otot
Pergerakan Skor
Postur statis berlangsung selama 10 +1
menit atau lebih
Gerakan berulang 4 kali atau lebih +1
dalam 1 menit
Skor untuk Otot: +1(Gerakan berulang 4 kali atau lebih dalam 1 menit)
IV-5
5. Beban
Pergerakan Skor
Beban < 2Kg intermiten 0
Beban 2-10 Kg Intermiten +1
Beban 2 – 10 Kg Statis atau repetitif +2
Beban > 10 Kg repetitif dengan kejutan +3
Skor untuk Beban: +1 (Beban 2-10 Kg Intermiten)
Grup B
1. Leher
Tabel 4.9 Penilaian Skor Leher
2. Punggung
3. Kaki
Pergerakan Skor
Kaki tertopang duduk dengan +1
bobot seimbang rata
Berdiri dimana bobot tubuh +1
tersebar merata pada kaki dimana
terdapat ruang untuk berubah
posisi
Kaki tidak tertopang atau bobot +2
tubuh tidak tersebar merata
Skor untuk Punggung: +1 (Berdiri dimana bobot tubuh tersebar merata
pada kaki dimana terdapat ruang untuk berubah posisi)
IV-7
Penilaian Grup B
4. Otot
Pergerakan Skor
Postur statis berlangsung selama 10 +1
menit atau lebih
Gerakan berulang 4 kali atau lebih +1
dalam 1 menit
Skor untuk Otot: +1 (Gerakan berulang 4 kali atau lebih dalam 1 menit)
IV-8
5. Beban
Pergerakan Skor
Beban < 2Kg intermiten 0
Beban 2-10 Kg Intermiten +1
Beban 2 – 10 Kg Statis atau repetitif +2
Beban > 10 Kg repetitif dengan kejutan +3
Skor untuk Beban: +1 (Beban 2-10 Kg Intermiten)
Tabel C
Tabel 4.15 Penilaian Akhir RULA Sikap Kerja Pertama
Maka hasil yang di dapatkan dari tabel C dan hasil akhir dari RULA postur
Kerja ini bernilai: 7
IV-9
Observasi:
Berikut adalah cara penentuan posisi sikap pekerja yang diamati. Seorang pekerja
memiliki sikap kerja seperti gambar diatas adapun penjelasannya sebagai berikut:
Grup A
1.Lengan Atas
2.Lengan Bawah
Pergerakan Skor
Pergerakan tangan berada pada +1
rentang menengah putaran
Jika pergelangan tangan pada atau +2
hampir berada pada akhir rentang
putaran
Skor untuk Putaran Pergerakan Tangan : +1(Pergerakan tangan berada
pada rentang menengah putaran)
IV-11
Penilaian Grup A
Tabel 4.20 Penilaian Grup A
4. Otot
Pergerakan Skor
Postur statis berlangsung selama 10 +1
menit atau lebih
Gerakan berulang 4 kali atau lebih +1
dalam 1 menit
Skor untuk Otot: +1(Gerakan berulang 4 kali atau lebih dalam 1 menit)
IV-12
5. Beban
Pergerakan Skor
Beban < 2Kg intermiten 0
Beban 2-10 Kg Intermiten +1
Beban 2 – 10 Kg Statis atau repetitif +2
Beban > 10 Kg repetitif dengan kejutan +3
Skor untuk Beban: 0 (Beban < 2Kg intermiten)
Grup B
4. Leher
Tabel 4.23 Penilaian Skor Leher
5. Punggung
6. Kaki
Pergerakan Skor
Kaki tertopang duduk dengan +1
bobot seimbang rata
Berdiri dimana bobot tubuh +1
tersebar merata pada kaki dimana
terdapat ruang untuk berubah
posisi
Kaki tidak tertopang atau bobot +2
tubuh tidak tersebar merata
Skor untuk Kaki: +1 (Berdiri dimana bobot tubuh tersebar merata pada
kaki dimana terdapat ruang untuk berubah posisi)
IV-14
Penilaian Grup B
4. Otot
Pergerakan Skor
Postur statis berlangsung selama 10 +1
menit atau lebih
Gerakan berulang 4 kali atau lebih +1
dalam 1 menit
Skor untuk Otot: +1 (Postur statis berlangsung selama 10 menit atau lebih)
IV-15
5. Beban
Pergerakan Skor
Beban < 2Kg intermiten 0
Beban 2-10 Kg Intermiten +1
Beban 2 – 10 Kg Statis atau repetitif +2
Beban > 10 Kg repetitif dengan kejutan +3
Skor untuk Beban: 0 (Beban < 2Kg intermiten)
Tabel C
Tabel 4.29 Penilaian Akhir RULA Sikap Kerja Pertama
Maka hasil yang di dapatkan dari tabel C dan hasil akhir dari RULA postur
Kerja ini bernilai: 5
IV-16
b. Postur responden pada sikap kerja yang kedua kita mendapatkan kedua nilai Grup
A dan Grup B relatif pada nilai sedang yaitu Grup A mendapat 4 dan Grup B
mendapat 3 karena tidak ada sudut ekstrim yang di bentuk dari posisi kerja yang di
lakukan pada sikap kerja kedua ini.
4.5 Pembahasan
Pada Akhir Uji RULA ini kita mendapatkan kesimpulan bahwa postur
kerja yang di lakukan pada sikap kerja pertama dan kedua pada uji ini masih
memerlukan perhatian terutama pada sikap kerja pertama, yang dimana perkerjaan
yang di lakukan ialah mengangkat beban.
IV-17
Pada sikap kerja pertama yang dapat disarankan oleh kami yaitu menggunakan
posisi jongkok sebagai awalan dari kegiatan mengangkat, agar tulang punggung
tidak terbebani sendiri oleh pekerjaan mengangkat ini.
Pada sikap kerja kedua kita tidak menemukan nilai yang tinggi entah pada grup
A ataupun B, namun kami bisa menyarankan untuk kenyamanan bekerja bisa di
gunakan nya kursi dan meja untuk sarana bekerja agar mendapatkan kenyamanan
dalam bekerja, dan bisa mendapatkan posisi yang tahan lama jika mengerjakan
pekerjaan tersebut di workstation yang baik.
Namun perlu di atur pula posisi duduk dan posisi leher agar bisa mendapatkan
waktu lama dalam bekerja di meja pula karena dengan posisi kerja yang salah bisa
saja berujung pada sakit pada bagian leher, karena meja terlalu pendek atau kursi
terlalu tinggi. Ataupun sakit pada bagian punggung jika posisi dan postur duduk
tidak pada yang seharusnya.
V. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari laporan yang kami tulis, kami mengambil kesimpulan bahwa sikap
kerja untuk pekerjaan se sederhana apapun dapat memberikan pengaruh
yang besar untuk jangka panjang maupun pendek.
Walaupun kita telah tau tujuan utama dari sikap kerja yang baik adalah
produktivitas dan mengurangi down time dari pekerjaan itu sendiri, dan
mendapatkan hasil dan keuntungan yang maksimal.
Hanya dari posisi tangan atau sudut punggung yang salah kita bisa
mendapatkan hasil yang kurang baik jika memang dilakukan dalam jangka
waktu yang lama bisa menimbulkan cidera ringan hingga kecelakaan dalam
bekerja.
Maka dari itu dengan kita mempelajari metode RULA untuk merancang
pekerjaan atau alat yang tepat untuk orang yang tepat, kita bisa
mendapatkan hasil yang maksimal dan produktivitas yang maksimal pula.
5.2 Saran
Saran dari kami sebagai penulis untuk praktikum kali ini yaitu lebih peka
pada lingkungan kerja dimana anda bekerja, bisa saja semuanya terlihat baik
baik saja karena para pekerja pun sudah terbiasa mengerjakan seperti yang
mereka tau.
V-1
DAFTAR PUSTAKA
v
LEMBARAN REVISI
vi
vii