NPM : 19262011252 Kelas : TI-RP-19C Mata Kuliah : Manajemen Kinerja
RANGKUMAN MANAJEMEN KINERJA
Manajemen kinerja adalah manajemen tentang menciptakan hubungan dan
memastikan komunikasi yang efektif. Manajemen kinerja merupakan kebutuhan mutlak organisasi untuk mencapai tujuan dengan mengatur kerja sama secara harmonis dan terintregasi antara pemimpin dan bawahannya. Oleh karena itu, manajemen kinerja sangat penting untuk sebuah organisasi karena didalam organisasi sangat diperlukan kerja sama dan hubungan yang baik untuk tercapainya tujuan bersama. Dalam suatu organisasi atau suatu perusahaan, manajemen kinerja menjadi dasar dalam suatu organisasi agar adanya keharmonisan antar anggota maupun pimpinan. Dalam suatu perusahaan diperlukan kinerja yang baik dalam berkerja dengan adanya kinerja serta presentasi kerja yang baik akan mengantarkan suatu perusahaan untuk mencapai kesuksesan bersama. Manajemen kinerja memiliki manfaat bagi perusahaan, manager, dan karyawan. Manajemen kinerja difokuskan untuk mengelola seluruh kegiatan didalam perusahaan/organisasi untuk terwujudnya tujuan yang sudah dirancang sebelumnya dalam suatu perusahaan. Manajemen kinerja bermanfaat untuk menyesuaikan tujuan dalam organisasi dengan mengelola kinerja tim maupun individunya, memberi dukungan motivasi kepada karyawan untuk menjaga kinerjanya agar tetap baik, mengembangkan kinerja individu dan memperbaiki kinerja individu maupun tim. Manajemen kinerja memliki prinsip dasar yang bersifat strategis, menyusun perencanaan, merumuskan tujuan, mendapatkan umpan balik, melakukan perbaikan dalam kinerja, terjadinya konsensus, dan adanya kerjasama yang terjadi komunikasi dengan dua arah. Berikut prinsip prinsip pada manajemen kinerja.
1. Strategis, Manajemen Kinerja bersifat strategis dalam arti membahas masalah
kinerja secara lebih luas.perumusan visi dan misi organisasi akan menjadi inspirasi dalam menetapkan tujuan organisasi 2. Holistik,Manajemen kinerja bersifat menyeluruh mencakup seluruh aspek dalam ruang lingkup, sejak perumusan tujuan, perencanaan, pelaksanaan, umpan balik, pengukuran , penilaian, review, evaluasi, dan perbaikan kinerja. 3. Terintregasi, Manajemen kinerja merupakan suatu proses yang merupakan sebuah sistem sehingga menunjukan hubungan antara masukan, proses, hasil dan manfaat. Denga demikian aspek yang terkandung didalamnya saling berkaitan sehingga merupakan hubungan yang terintegrasi. 4. Perumusan tujuan, Manajemen kinerja dimulai dengan melakukan perumusan dan mengklarifikasi terlebih dahulu tujuan yang hendak dicapai organisasi. 5. Perencanaan , Perencanaan kinerja menyangkut definisi tujuan dan sasaran organisasi membangun strategi untuk mencapai tujuan tersebut 6. Umpan balik,Pelaksanaan manajemen kinerja memerlukan umpan balik terus menerus. Umpan balik memungkinkan pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari pekerjaan . Dengan demikian umpan balik juga dapat dipergunakan untuk meninjau kembali perencanaan kinerja 7. Pengukuran.Setiap organisasi berkeinginan mencapai tingkat kinerja tinggi. Untuk itu perlu mengetahui perkembangan pencapaian standar, target, dan waktu yang tersedia. Apabila kita tidak dapat mengukur, maka tidak dapat mengelola pelaksanaan kinerja yang dapat menjamin pencapain tujuan dan sasaran yang telah direncakan 8. Perbaikan Kinerja, Kinerja individu, tim atau organisasi mungkin dapat mencapai tujuan dan sasaran seperti diharapkan, namun dapat pula tidak mencapai harapan. Perbaikan kinerja dapat dilakukan terhadap seluruh proses manajemen kinerja, meliputi perumusan tujuan dan sasaran. 9. Berkelanjutan,Manajemen kinerja merupakan proses yang sifatnya berlangsung secara terus menerus. 10. Menciptakan budaya, Budaya terbentuk dari sekelompok orang terorganisir yang mempunyai tujuan, keyakinan dan nilai-nilai yang sama dan dapat diukur melalui pengaruhnya pada motivasi 11. Pengembangan, Kinerja suatu organisasi tergantung pada kompetensi sumber daya manusia di dalamnya, baik sebagai indiviidu maupun tim. Untuk mencapai kompetensi yang berlangsung, Strategi yang ditempuh antara lain berupa pelatihan, rotasi penugasan kebidang pekerjaan yang berbeda 12. Kejujuran, Kejujuran menampakan diri dalam komuniaksi umpan balik yang jujur antara manjer, pekerja dan rekan kerja. 13. Pelayanan, Setiap aspek dalam proses kinerja harus memberikan pelayanan kepada stackholder, yaitu pekerja, manajemen, pemilik dan pelanggan 14. Tanggung jawab, Dengan memahami dan menerima tanggung jawab atas apa yang mereka kerjakan dan tidak dikerjakan untuk mencapai tujuan mereka pekerja belajar tentang apa yang perlu mereke perbaiki 15. Konsensus dan kerja sama. Manajemen kinerja mengandalkan pada konsensus dan kerja sama antara atasan dan bawahan dari pada menekankan pada kontrol dan melakukan paksaan. 16. Komunikasi dua arah. Dengan komuniakasi dua arah bawahan lebih memahami apa yang diinginkan atasan. Dengan demikian dapat dihindari terjadinya salah persepsi di antara keduanya. 17. Berbagi harapan. Dalam manejemen kinerja manajer dapat mengklarifikasi apa yang mereka harapkan dari individu dan tim untuk melakukan . 18. Mengelola perilaku. Manajemen kinerja perlu memastikan bahwa individu terdorong berperilaku dengan cara yang memungkinkan dan memperkuat hubungan. 19. Bermain. Manajemen kinerja menggunakan prinsip bahwa bekerjasama dengan bermain. Implikasi untuk pengembangan kinerja bahwa kinerja harus didiorong menggunakan proses sebagai sarana untuk menciptakan kepuasannya 20. Rasa kasihan. Rasa kasihan merupakan prinsip bahwa manager memahami dan empati terhadap bawahannya
Manajemen kinerja berjalan dengan adanya pengetahuan dari masing-masing
individu, adanya komitmen pada individu agar memiliki kinerja yang baik, adanya pengalaman kinerja, kinerja dijalankan sesuai dengan kebutuhan lingkungannya, dan adanya pengembangan serta kerjasama yang baik antara manager dengan karyawan. Dalam manejemen kinerja terdapat kegagalan yang menjadi salah satu tambahan beban kerja pada pimpinan. Oleh karena itu, manajemen kinerja sangat perlu diperhatikan dalam suatu perusahaan/organisasi antara organisasi, manager, dan individu harus terjalin hubungan yang harmonis dan adanya keselarasan dalam suatu organisai agar tercapai tujuan perusahaan/organisasi tersebut dan mencapai kesuksesan.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional