Anda di halaman 1dari 2

Mendongkrak Kinerja SDM melalui Sistem

Manajemen Kinerja
 April 9, 2017 Rendra Krestyawan  1 Komentar

Manajemen kinerja adalah suatu proses dimana manajer dan karyawan bekerja sama untuk
merencanakan, memantau dan menilai pencapaian sasaran kerja karyawan serta kontribusi secara
keseluruhan untuk organisasi. Proses ini secara keseluruhan dapat dibakukan menjadi suatu
sistem yang disebut sebagai sistem manajemen kinerja.

Lebih dari sekedar review kinerja tahunan, manajemen kinerja adalah proses yang terus menerus
dimulai dari menetapkan tujuan, menilai kemajuan pelaksanaan target kerja, melakukan
pembinaan (coaching, mentoring, counseling) serta umpan balik untuk memastikan bahwa
karyawan memenuhi target kinerjanya dalam tahun berjalan dan tujuan karir.

Daya Ungkit Sistem Manajemen Kinerja


yang Efektif
Manajemen kinerja merupakan sebuah sistem untuk merencanakan, mengendalikan dan
mengevaluasi kinerja karyawan yang akan berdampak signifikan bagi kinerja karyawan maupun
kinerja organisasi secara keseluruhan. Sebuah sistem manajemen kinerja akan efektif apabila:

1. Uraian tugas bersifat spesifik dan jelas.


2. Selaras dengan arah strategis dan budaya organisasi di perusahaan.
3. Praktis dan mudah untuk dimengerti dan digunakan.
4. Memberikan gambaran yang akurat tentang kinerja masing-masing karyawan.
5. Melibatkan karyawan dengan komunikasi dua arah dalam proses menetapkan tujuan dan
meninjau kinerja.
6. Memantau dan mengukur hasil kerja dan perilaku kerja.
7. Memberikan kesempatan pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan kinerja.
8. Memberikan umpan balik yang konstruktif dan berkesinambungan terhadap kinerja.
Pengembangan sistem manajemen kinerja yang efektif memerlukan waktu dan pengerahan
sumber daya yang cukup tinggi. Oleh karena itu, dukungan dari dewan direktur (BOD) dan
manajer senior sangat menentukan keberhasilan pada saat implementasi.

Dukungan manajemen atas hasil dari proses manajemen kinerja juga diperlukan untuk
memastikan bahwa kinerja yang baik diakui dan dihargai, hasil kinerja yang tidak memadai
(sedang) perlu ditindaklanjuti dengan pelatihan untuk meningkatkan kinerja dan hasil kinerja
yang buruk perlu dipertimbangkan untuk perubahan tanggung jawab yang sesuai kemampuan
atau opsi untuk melakukan terminasi (pemberhentian).

Anda dapat memperkenalkan sistem manajemen kinerja baru atau memodifikasi system
manajemen kinerja yang sudah ada menjadi lebih efektif. Apapun pilihan yang anda akan
terapkan, pastikan bahwa anda mengkomunikasikan tujuan dan langkah-langkah dalam proses
manajemen kinerja sebelum diimplementasikan.

Selain itu, pada akhir tahun pertama penerapan, perlu dilakukan evaluasi apakah penerapannya
sudah efektif atau perlu dilakukan penyesuaian agar sistem manajemen kinerja menjadi lebih
obyektif dan efektif

Anda mungkin juga menyukai