Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 4

PRAKTIKUM PEMASARAN HASIL PERTANIAN

COVER

Oleh:
Fajri Dhaniar Mohammad Jihad NIM. 205040107111014

Kelas: K
Program Studi: Agribisnis

Asisten Praktikum: Indah Anggraeny

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
1. Mahasiswa secara individu mencari kasus, mengindentifikasi dan menceritakan.
2. Pilih masuk kategori mana
3. Identifikasi fungsi pemasaran secara sederhana dan diminta
4. Sebutkan apa kelemahan dan kelebihan dari metode penentuan harga tersebut.
Studi lapang dapat dilakukan dengan cara survei mandiri ke pedagang/ toko, wawancara
bagaimana lembaga pemasaran menentukan harga.
Jawab:
Di Kabupaten Banyuwangi, khususnya di Kecamatan Licin, ada usaha lokal
bernama Kopi Osing yang menjual kopi bubuk olahan lokal sendiri. Berdasarkan hasil
wawancara yang dilakukan, strategi harga yang diterapkan oleh perusahaan kopi bubuk
mereka adalah dengan menggunakan metode cost-plus pricing.
Metode cost-plus pricing sendiri merupakan metode untuk menentukan harga
jual dari suatu produk dengan cara menambahkan laba yang diharapkan di masa depan
ke dalam total biaya produksi. Dalam metode ini, penjual atau produsen menentukan
harga jual barang untuk satu unit barang yang sama dengan menambahkan total biaya
produksi ditambah jumlah laba untuk menutupi keuntungan yang diinginkan (disebut
marjin) pada unit itu, lalu kemudian dibagi dengan keseluruhan jumlah produk yang
diproduksi.
Usaha kopi Osing menawarkan berbagai jenis kopi bubuk mulai dari Arabika,
Robusta, Luwak, dll. Ketika perusahaan kopi Osing menerima pesanan 10 bungkus kopi
Robusta dari konsumen, menurut pemilik usaha kopi Osing, biaya produksi 10 bungkus
kopi Robusta diperkirakan mencapai sekitar 500.000,00, dengan rincian sebagai berikut:
- Biaya bahan baku kopi: 350.000,00
- Biaya tenaga kerja: 50.000,00
- Biaya lain-lain (sewa ruko, penyusutan alat, dll): 100.000,00
Jika usaha kopi osing ingin mendapatkan laba 20% dari biaya total, maka harga
jual kopi bubuk jenis robusta dapat ditentukan dengan rumus cost-plus pricing sebagai
berikut:
Biaya Total + Marjin = Harga Jual
500.000,00 + (20% x 500.000,00) = 500.000,00 + 100.000,00
Harga Jual = 600.000,00/10 bungkus → 60.000,00/bungkus
Jadi harga jual untuk 1 bungkus kopi robusta adalah sebesar 60.000,00
Metode penetapan harga biaya plus (cost-plus pricing method) ini, merupakan
metode yang termasuk dalam kategori rumus penentuan harga (Formula Pricing),
dikarenakan penentuan harga dari produk oleh produsen didasarkan pada rumus
penentuan harga cost-plus pricing.
Fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan usaha kopi osing, antara lain yaitu:
1. Fungsi Pertukaran (fungsi penjualan), dikarenakan terjadi perpindahan hak
kepemilikan barang dari produsen ke konsumen melalui transaksi jual-beli.
2. Fungsi Penyimpanan, dikarenakan terdapat produk kopi yang akan dijual secara
online, sehingga diperlukan adanya kegiatan penyimpanan produk setelah proses
produksi, sebelum dibeli oleh konsumen secara online.
3. Fungsi Processing, dikarenakan proses pembuatan kopi bubuk diproduksi sendiri oleh
usaha kopi osing dari biji kopi hingga menjadi kopi bubuk.
4. Fungis Standarisasi, dikarenakan pada penjualan secara online, transaksi jual-beli
produk kopi bubuk dapat dilakukan hanya melalui contoh dan deskripsi dari suatu
produk yang tertera pada toko online.
5. Fungsi Penanggungan Risiko, dikarenakan bisa saja terjadi kemungkinan kerusakan
atau penyusutan pada produk, dan juga bisa saja terjadi kemungkinan perubahan
harga pada produk yang tidak diinginkan akibat hilangnya pelanggan karena
persaingan di pasar.
Sama seperti metode lainnya, pada metode penetapan harga biaya plus (cost-plus
pricing method), memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Berikut merupakan
kelebihan dan kekurangan dari cost-plus pricing method:
Kelebihan
1. Sederhana dan mudah diterapkan
Usaha-usaha yang menerapkan metode cost-plus pricing tidak memerlukan
survei pelanggan ketika menetapkan harga jual, penetapan harga jual cukup ditentukan
lewat biaya produksi saja.
2. Keuntungan yang didapat cenderung stabil
Usaha-usaha yang menerapkan rumus cost-plus pricing dalam menetapkan harga
dapat mengetahui secara jelas keuntungan yang akan didapat, dan keuntungan tersebut
cenderung tidak akan berubah selama variabel-variabel bebasnya tidak mengalami
perubahan.
Kekurangan
1. Kurang mempertimbangkan persaingan
Saat cost-plus pricing sudah ditetapkan, harga jual produk bisa saja dihargai
terlalu tinggi atau terlalu rendah, dikarenakan metode cost-plus pricing tidak mengikuti
harga pasar, hal ini akan menimbulkan masalah tersendiri pada usaha yang dijalankan,
salah satunya yaitu dapat terjadi kerugian pada usaha yang dijalankan.
2. Kurang mempertimbangkan biaya produk
Usaha yang menerapkan metode cost-plus pricing, biasanya tidak dimasukkan
biaya-biaya lain seperti biaya pemasaran dalam metode ini. Jadi, metode cost-plus
pricing sangat rentan terhadap peningkatan biaya produk yang mungkin terjadi di masa
yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai